Thread by @elisa_jkt

Riset “popular economy” dan utk kesekian kalinya studi soal PKL, @RujakRCUS memetakan dan menganalisa hubungan ekonomi-sosial-spasial PKL di sepanjang Cikini.

Biar paham betul (dan terus belajar) biar gak main blokar blokir.

Salah satu yang dibahas, apa relasi PKL dgn Mesjid Cut Meutia? Bagaimana antar pihak ambil konsensus? Bagaimana membagi ruang dan waktu?

Sebelum analisa, pengambilan data dilakukan dgn cara mendokumentasikan dgn video kiri-kanan jalan, selama 7 hari dan tiap hari mengambil dokumentasi sebanyak 3x (pagi, siang dan malam).
Ya spt makan obat.

Yang disurvey sekitar 1.8 km. Setelah disurvey, PKL diidentifikasi dan dipetakan, dibagi berdasarkan jenis dan bentuk.

Lumayan, dan survey ini bisa terselesaikan krn para pemagang Rujak yg keren2, dari pemagang yg baru lulus SMA sampai mahasiswa berbagai kota & negara.

Mendokumentasikannya habis 1 bulan, karena kadang ada 1 hari (misal Sabtu) dimana tdk dapat pagi dan siang, jadi harus tunggu Sabtu depan utk survey malam.
Stlh dokumentasi video, lanjut pemetaan dan klasifikasi - dan itupun makan waktu lumayan, sekitar 2-3 minggu.

Sehabis ini masih ada wawancara mendalam yang dipilih dari hasil dokumentasi dan pemetaan.

Baru setelah paham semua (selagi berjalan juga mengumpulkan studi2 dan referensi, tmsk bahan dari ILO, WIEGO, dll), baru dianalisa-diskusi-analisa, dan baru bisa pny rekomendasi.

Kalau tidak memahami kenapa mereka memilih tempat, ya jangan harap bisa seenaknya "pindahkan lalu arahkan pengunjung ke tempat baru".
Yg kita hadapi ini orang dan interaksi sosial, bukan bebek berbaris.