,
9 tweets,
3 min read
Read on Twitter
Jika demo 1998 utk hak2 politik yg menghasilkan demokrasi multipartai, maka demo 2019 utk hak2 sipil. Kandungan demonya paling liberal dlmsejarah Indonesia..Sudah sesuai maunya sejarah. Ini arus balik kontra konservatisme yg bulan2 lalu menguasai jalanan...
Dalam sejarah Indonesia, ini adu gagasan progresif etis & esoteris yg sdh jd gerakan massa melawan arus konservatif yg sdh lama jd gerakan massa & merajai jalanan Indonesia sejak 2017. Pak @jokowi punya kesempatan sejarah u/ memihak kemajuan. Carpe diem, pak!
Jika sampai 5 thn lalu saya masih meyakini ide2 liberal tak punya orang tua & kampung halaman di Indonesia, mereka gak butuh orang tua, cuma butuh tanah. Ia terbentuk dari sedimentasi tanah dr aksi hari ini...
Tp spt yg pernah kudiskusikan dgn teman2 yg mewakili arus liberal sosial (@sabdaps) & libertarian (@Cittairlanie) di @inovator4id, ide liberal tetap butuh sekutu progresifnya yg mengakar. Kami sepakat bahwa liberalis yg tahu konteks sosialnya adalah progresif
Jadi sebenarnya apa2 saja yg bertarung 20 thn terakhir ini, di pilpres 2014 & 2019 serta aksi 2 hari ini? Inilah petanya. Dari 4 kuadran, yg hari ini aksi adalah kotak merah atas. Mereka mau masyarakat transformatif, lincah & adaptif. Butuh kebebasan lebih! 
Flower generation di negara ber-flower +62... 🤔🤔
Sekedar usul pd aktivis2 mahasiswa: "Mengumpulkan massa dalam jumlah besar & menyuarakan Indonesia yg bersih & melindungi hak2 individu adalah keren. Tp jgn lupa: bacalah buku2, tuliskan pikiran2mu. Kuasai skill berdebat dgn cerdas". Negara menunggu matangmu!
Gerakan mahasiswa perlu punya juru2 bicara intelektualnya. Tampilkan mereka dlm dialog2 di TV. Mahasiswa2 yg baca banyak buku, menulis atau berdebat. Satu gerakan yg tak siapkan itu, tak akan dicatat dlm keabadian. Ayo, cari dia antaramu!!
