Yg angkat berita ini...siapa lagi kalo bukan Victor Mambor dgn media jubi
jubi.co.id/lima-jenazah-d…
Artinya...dlm rentang waktu itu "korban" dlm status hilang dong ya.
Sejak tgl 21/9/19 sampai tgl 10/10/19 tidak ada satu pun masyarakat Mbua yang melaporkan kehilangan sanak saudaranya secara resmi kpd Polres Jayawijaya.
Jadi yg mrk klaim sbg 'korban' itu perlu dipertanyakan. Apakah memang nyata ato FIKTIF ?
Mungkin mata sy sdh terlalu rabun..
Dari pengakuan Theo...dia hanya menggali sedalam 25 cm. Setelah menemukan "jenazah", tim nya tdk melanjutkan menggali.
Tanpa mpunyai kemampuan forensik, Theo memastikan bhw yg ditemukan adl "jenazah" yg sdh berbentuk tengkorak.
Ini pengakuannya
Dari video pengakuan tadi Theo mengaku hanya menggali sedalam 25 cm..setelah itu menimbun "makam" kembali. Artinya dia pun sebenernya belum menemukan 1 "jenazah" secara utuh.
Lho? Terus kok bisa lgsg ada berita 5 "jenazah" ditemukan dlm 1 lubang ???
Theo jg mengaku setelah menimbun "makam" dia langsung membakar menutupi "makam" dgn rerumputan dan membakarnya.
Lha? Terus gimana dia bisa klaim kalo "jenazah" itu korban penembakan??? Wong di otopsi aja belom..
Sbg pemerhati HAM, Theo harusnya tau bhw "jenazah" itu bisa dijadikan barang bukti kejahatan HAM. Alih2 meminta rumah sakit terdekat melakukan otopsi..dia dan timnya malah berusaha menghilangkan bukti dgn membakar nya. Ada apa??
Theo dan timnya mengklaim sblm menggali menemukan 2 selongsong peluru. Satu tepat di atas "makam"..satu lagi ada dlm noken "korban".
Tentu arahnya adl menggiring opini bhw pelakunya adl TNI ato Polri.
Ini ceritanya
Logikanya..kalo bener emang pelakunya oknum TNI-Polri...masak mrk begitu gegabah "meninggalkan barang bukti" di TKP ?
Inget..rentang waktu antara peristiwa "penembakan" dan penemuan "jenazah" lumayan jauh..waktu yg sgt cukup utk menghilangkan jejak.
Dan utk memastikan pelakunya perlu ada investigasi dgn detail kpd "jenazah korban".
m.viva.co.id/amp/berita/nas…
Kita yg tinggal di sini udah kebal dgn cerita2 pemutar balikan fakta dan playing victim nya pdukung Papua merdeka. Klen cuma dikadalin pake "narasi derita" smp lupa mikir obyektif