pertama, prinsip momentum alias pergerakan.
PDKT itu bukannya periode utk memberi kenyamanan dan memenuhi kebutuhan. itu adl periode utk bergerak, berubah, beraktivitas. ga bisa anteng diem.
itu buruk. itu yang bikin PDKT jadi lambat, membosankan, bertele-tele.
seolah maju, seolah ada progres, tapi cuma sebatas cerita-cerita aja.
sulit untuk menentukan kapan sebaiknya ambil tindakan maju atau mundur.
gandengan itu seperti turbo boost, warp speed, nitro. 😊
PDKT itu bukan PERTUNJUKAN, PENGEJARAN, PEMBUKTIAN DIRI, ataupun PEMAKSAAN seperti yang umumnya dilakukan orang.
kita perlu hargai posisi dia tsb, lalu 'undur diri' dan menarik penawaran kita..
jadi daripada habiskan energi+waktu berusaha memaksa/meyakinkan dia, lebih baik tawarkan diri ke orang² yang berselera.
jika dia bilang/terlihat tidak nyaman, kita jadi tahu bahwa dia belum yakin dengan keinginannya.. entah soal minat, waktu, atau ada pertimbangan lain.
kita jadi tahu dia ada di mana, tidak menganalisa sendiri dan berasumsi saja. that's a healthy discussion. 👍
kita tidak maju-mundur di obrolan manis-tapi-basi yang cuma berujung pada kesalahpahaman dan kekesalan karena merasa di-PHP-in.
jika di sepanjang progresi itu ada salah satu pihak yang tidak minat/nyaman melanjutkan, maka dia bisa menyatakan dengan bebas..
ada kerjasama dan kesetaraan yg indah dlm pola sederhana di atas tadi.
pihak yg menyebut itu ga terlihat agresif, beresiko mempermalukan diri, ataupun memohon/memelas. pihak yg ditanya juga ga merasa tertekan ekspektasi besar ataupun jadi besar kepala merasa dibutuhkan.
ngalir, adem, greget..
jangan tanya judulnya yang mana, baca aja SEMUA karena itu adalah harta karun nutrisi bagi perkembangan otak. 😊