menurut saya tidak, krn mereka pun diwariskan kekacauan serupa oleh generasi² sebelumnya. life was so tough, they had to follow the tradition.. they didn't have options, they didn't know any better.
sayangnya, justru motif+kesegeraan nikah itu yg biasanya akan berakhir mengulang skenario serupa..
ada temen yg demikian?
dia sedih, ngaku ga mau hidup dlm kondisi begitu. namun history-nya 9x pacaran dg orang² yg bersikap SERUPA ortunya.
yakin itu cinta sejati dan jawaban doa, mereka nikah setelah 1 tahun pacaran. belakangan dia ngaku suaminya abusive, dan mamanya larang cerai.
hampir semua history pacarannya dimulai dari dia jatuh cinta dg pacar/suami orang.
kita punya ketertarikan pada orang/hubungan yang MENGABAIKAN/MENYAKITI/MERUGIKAN kita, spt kita dulu 'diabaikan/disakiti/dirugikan' oleh cinta-pertama (baca: ortu) kita.