Tapi apa iya semata soal alokasi anggaran? Tentu saja tidak. Apa iya cuma tugas presiden? Juga tidak.
Belum lagi bicara soal kualifikasi dan independensi.
Belum lagi Riset dan Pengembangan adalah dua hal berbeda dan terpisah.
Mengandalkan intuisi, perasaan, naluri, atau apapun itu.
Riset kalaupun ada - dianggap cost center. Cuma jadi beban.
Kongruen? Iya gue orang riset, demen pake bahasa susah...
Dan seperti biasa: mereka akan menampar balik dengan bilang: "Tapi itu kan teorinya - prakteknya beda!"
Mereka lupa: semua teori dibangun dari kajian empiris. Yaitu dari banyak sekali praktek di berbagai tempat dan waktu yang diambil prinsip dasarnya.
Dari hal seperti ini kemudian muncul kebiasaan jelek lain.
Sekali lagi ini soal ego.
Institusi seperti McKinsey dan BCG nggak akan pernah mau ngerjain proyek yang nilainya di bawah 1 Juta Dollar. Mereka patuh sekali dengan prinsip yang berlaku di Pasar Glodok: "Ada harga, ada rupa"
Maka mereka pun akan pakai jurus klasik para terdakwa sedunia: "Kita pikir-pikir dulu ya?"
Orang riset sejati udah tahu maksudnya apa.
"McKinsey dulu pernah gagal waktu jadi konsultan AT&T karena nggak bisa meramalkan munculnya ponsel"
"Mereka kan ahlinya sesuatu yang ada di Amrik atau Eropa - Indonesia kan beda"
Itulah hasil ego yang kembali tertampar.
Konsultan demikian sebenarnya paling menyebalkan: karena mereka biasanya setuju tarif lebih murah tapi kasak kusuk ke karyawan: "Direksi maunya hasil yang gimana?"
Semua rekomendasi diselaraskan dengan selera Direksi. Tujuannya: direksi segera setuju dan invoice segera cair.
Kelas dunia sih, tapi tetap saja cuma rental stempel.
Memang ada LIPI, Bappenas, dan BKF - tapi banyak Kementrian dan Lembaga juga punya bagian atau departemen bernama Litbang.
Harusnya sih singkatan dari Penelitian dan Pengembangan.
Kenyataanya? Singkatan dari "Sulit Berkembang"
Staf-staf bermasalah dilempar ke sana. Dan karena dianggap mengurusi teori - budgetnya pun ala kadar. Cuma cukup buat napas.
Posisi gue jelas: Selama Kampanye 02 isinya pembodohan dan penyesatan - soal Utang, PKI, dan kumpulan sandiwara - arah menuju masyarakat ilmiah semakin menjauh di sana.