Pasar Mayestik ini buah dan makanannya selalu berkelas menurutku.
Sate ayam langgananku di BSD Rp17rb per 10 tusuk. Di Mayestik mungkin 25-30rb
Tadi beli Sukun tidak di tempat langganan. Yg dagang langgananku gak ada.
Dpt Sukun yg daging buahnya kekuningan. Per butir yg besar Rp35-40rb. Yg kecil Rp30rb.
Dpt Sukun yg daging buahnya kekuningan. Per butir yg besar Rp35-40rb. Yg kecil Rp30rb.
Pedagang di pasar mayestik tdk keberatan sekalian mengupas Sukun. Tdk ada biaya tambahan 😀
Di sekitar BSD ada juga yg jual sukun dgn harga Rp20-25rb. Buahnya relatif lebih kecil tapi gurih dan tebalnya buah kalah dgn mayestik.
Kata pedagangnya, yg saya beli di dekat rumah mungkin jenis sukun duri. Menurut dia, Sukun yg bagus itu dari Sumatera. Sumatera mana dia gak jawab.
Saya juga beli rambutan Rapiah. 3 ikat Rp50rb. Di BSD Rapiahnya 30rb dpt 2 ikat. Tapi buahnya relatif lebih kecil.
Demikian juga dgn Pepaya dan Nangka.
Alpukat, jeruk bali dan jeruk medan juga harganya beda. Tapi lebih enak.
Pas pilih2 rambutan, pedagang sukun langgananku muncul. Badannya lebih kurus. Dia membawa setumpuk keset dan handuk.
Aku tanya kenapa gak jualan. Dia senyum tapi kelihatan mukanya sedih.
Aku tanya kenapa gak jualan. Dia senyum tapi kelihatan mukanya sedih.
Ternyata sdh berhenti jualan. Saat anak keempatnya sakit, jualan buka tutup. Anaknya ada masalah di jantung.
Tahun lalu anaknya meninggal. Istrinya sedih dan mudah nangis. Anaknya yg meninggal usia 8 bulan.
Modal dagang buah habis krn sering tutup. Sekarang dia mengatakan mulai dari awal, ambil keset dan dagang keset di seputar pasar. Istrinya juga bisa fokus kerja lagi di sebuah toko di pasar mayestik. Mengumpulkan modal lagi.
Saya beli kesetnya buat rumah dan kantor. 100rb dpt 8.
Walau terlihat sedih, dia tetap bersemangat. Moga rezeki lancar dan bisa dagang buah lagi.
