Thread by @rebahancuan

Berhubung lagi rame soal #jouska , kami ingin membahas beberapa hal yang menurut kami, berdasarkan common sense dalam dunia pasar modal, sebaiknya dilakukan oleh seorang investor dalam keputusan pembelian saham

Kami tidak berkomentar soal aspek legalitas maupun tetek bengek lain

Disini kami membahas murni dari sudut pandang Investasi #saham, metode, serta analisis dalam trading saham.

Ada beberapa point yang menjadi highlight kami > Pilihan Emiten/Perusahaan yang dibeli sahamnya, Keputusan Buy di harga berapa, serta reaksi ketika terjadi fluktuasi harga

Di Kasus j yang sedang ramai, banyak klien yang di portfolio #saham nya dibelikan saham L**K.

mengapa harus beli saham ini?

Metode pengambilan keputusan pembelian suatu saham, harus menggunakan Analisis, baik Fundamental, Teknikal, serta faktor lain seperti News, Sentimen Pasar

Yang belum paham apa itu Analisis #Fundamental dan #Teknikal, bisa simak di #utas yang pernah kami buat sebelumnya:

Analisis Fundamental:

https://twitter.com/rebahancuan/status/1287001748863725569

Analisis Teknikal:

https://twitter.com/rebahancuan/status/1287257343504203776

#Jouska #CEOJouska #Aakar #Agustus

Nah, mari kita bahas saham #LUCK secara #Fundamental

berikut ini tangkapan layar Data-data Keuangan LUCK, diambil dari Aplikasi RTI Business, data per penutupan bursa Kamis Sore 30 Juli 2020, dengan harga terakhir 300.

*yg blm paham cara baca, bisa simak di twit sebelum ini.

Sebagai informasi, LUCK baru #IPO (Initial Public Offering), atau pertama kali menjual sahamnya kepada publik melalui #BEI (Bursa Efek Indonesia) / #IDX , tercatat Listing Date 28 November 2018, degan nilai Nominal 100, dan IPO Price (Harga saat IPO) 286

Dengan harga IPO 286 pada Bulan November 2018, dan kondisi Fundamental perusahaan seperti pada screenshot tadi, saham LUCK secara fundamental layak dibeli.

Karena pada Tahun 2017, Earning Per Share nya 14. Sehingga PER (Price to Earning Ratio) nya sekitar 20,428x.

Masih oke.

Dari sisi posisi neraca, LUCK juga terbilang bagus. DER (Debt to Equity Ratio), atau rasio utang terhadap ekuitas, sebesar 26,85%. Artinya, dari keseluruhan Aset LUCK, hanya sebesar 26,85% nya yang merupakan utang/kewajiban.

Ini sehat.

#Jouska #CEOJouska

Namun, itu kalau dibandingkan dengan harga IPO 286. Atau Harga sekarang.. yang 300.

Di Harga itu, secara Fundamental, LUCK menarik.

Namun kalau harga di atas 1.000...???

Hitung saja rasio-rasio nya. Dengan data keuangan seperti itu, tapi harga di atas 1.000

Ini adalah Grafik Harga LUCK sejak IPO sampai dengan sekarang.

Dari Harga IPO hanya 286, dalam waktu singkat, harganya melonjak sampai angka 2.000 (melonjak lebih dari 700 persen).

Namun, kemudian.. anjlok sampai kembali sentuh harga saat IPO.

#AskYourBrain

Gak usahlah kita ambil titik tertinggi. Ambil saja Harga di Bulan Juli 2019. Berdasarkan grafik, sekitar bulan Juli, harga saham LUCK per lembar dalam range 1.000 - 1.500.

Kita ambil saja misal di Harga 1.400. Berapa Rasio fundamentalnya?

#jouska #CEOJouska #Agustus

Analisis fundamental untuk tahun berjalan, bisa memakai data Laporan Keuangan Quarter yang di setahunkan

Anggap kita pakai Laporan Keuangan Q1 2019, dengan EPS (Earning Per Share) 4, kita setahunkan menjadi 16. (estimasi, anggap kita blm tahu EPS real tahun 2019, yg ternyata 10)

Dengan memakai contoh pada harga 1.400, dan EPS 16, maka PER yang diperoleh= 87,5x

Apa artinya PER?

Secara sederhana, Price to Earning Ratio adalah pembagian antara Harga Saham per lembar dengan Keuntungan per lembar (EPS)

Dengan harga saham per lembar 1.400, keuntungan perusahaan kalau dibagi per lembar saham (selama setahun) adalah 16

Bisa diartikan juga secara sederhana, kalau kamu HOLD / memegang saham LUCK tanpa dijual, dan kinerja LUCK stabil menghasilkan keuntungan sejumlah itu setiap tahun

Maka, 87,5 tahun lagi nilai investasimu baru akan "kembali" dalam bentuk keuntungan, itupun dengan asumsi misalnya dividend dibagi dengan ratio 100% tiap tahun.

Atau.. di masa depan prospek LUCK bagus, sehingga diperkirakan keuntungan per tahunnya bisa melonjak, sehingga...

... sehingga tidak perlu waktu selama itu.

Cukup Jelas?

Dan yaa... dari banyak #Thread yang beredar seputar #jouska, seperti dalam #utas @yakobus_alvin dibawah ini:

https://twitter.com/yakobus_alvin/status/1285561515681054722?s=20

rata-rata pada beli LUCK di harga 1300-1500.
Wowww..

Jadi, kesimpulannya, secara Fundamental, harga saham LUCK di atas angka 1.000 itu kemahalan. Sangat kemahalan.

Lalu, kenapa klien "dibelikan" saham itu?

Oke, misal memakai dalih, bahwa secara #Teknikal Analisis saat itu bagus...

Harga sedang Uptren, Volume Perdagangan Tinggi..

Yap, oke. misalnya secara Teknikal Analisis bagus (apa itu TA, bisa disimak di:

https://twitter.com/rebahancuan/status/1287257343504203776

)

Pertanyaan selanjutnya.. Mengapa harus ditahan selama itu..??

Sudah menjadi Common Sense / Pakem dalam dunia #Trading #PasarModal, bahwa seorang Investor (bahkan investor pemula sekalipun), harus mempunyai #TradingPlan yang jelas.

Kapan beli. Kapan Hold. Kapan Jual.

Nah disini, ada yang dinamakan istilah "Batasi Kerugian" atau Stop Loss.

#StopLoss (SL) atau batasi Kerugian, adalah titik yang direncanakan oleh #investor untuk menjual saham, ketika harga turun atau rontok.

Toleransi kerugian masing-masing orang berbeda. Namun kalau kami, biasanya kami rencanakan di angka 5-7 persen.

Mengapa harus merencanakan SL?

Sebagus apapun analisisnya, sebanyak apapun pengalaman di Pasar Saham, ada kalanya kenyataan berbanding terbalik dengan harapan

Saham yang diperkirakan naik, ternyata turun

Faktornya banyak, misal ekonomi sedang lesu, ada pandemi #COVID19 , ada unjuk rasa, dan lain sebagainya

Inilah pentingnya StopLoss. Di saat market tidak berpihak pada kita, kita harus bertindak.

Saham yang secara tren terus turun, sebaiknya memang dijual dulu. Uangnya lantas bisa dipergunakan untuk #trading saham lain,
sehingga kerugian dari pilihan yg salah tadi bisa di-recover

"Jangan dijual, nanti juga naik lagi"

Oke, pendapat seperti ini boleh, asal didukung dengan alasan dan analisis yang tepat

Kalau turunnya sudah lebih dari 10%, kapan bisa pulih?

Padahal ada 500 lebih saham di Bursa. Kenapa tidak "mengakui kekalahan" dan mencari peluang lain?

Ketika kesalahan seperti ini (tidak merencanakan #StopLoss), dilakukan oleh #Investor pemula, hal ini masih bisa dimaklumi.

Namun, kalau ini dilakukan oleh so-called #FinancialPlanner / #FinancialAdvisor ???

Sebuah Tanda Tanya Besar

Dari berbagai #Thread yang beredar, beli di harga 1.300 - 1.800, sekarang harga 300..

Rata-rata mengalami kerugian di atas 70 Persen.

Wooow..

Sebanyak apa tuh? ilustrasinya, kalau saat itu investasi sejumlah 1 Milyar, nilai portofolio saat ini hanya 300 juta

Rugi 700 jutaan.

Mengerikan yaa.

Nah, kalau soal masalah #investor sebenarnya pengen jual tapi gak bisa jual karena tidak punya "kendali penuh" atas akun mereka, kami tidak berkomentar soal itu.

Itulah mengapa, #Investasi #Saham itu enaknya secara mandiri!! Buka akun sendiri. Jual-Beli sendiri

Edukasi. Belajar Analisis. Lakukan Analisis. Baca News. Cari dan Pertimbangkan Rekomendasi Analis Berpengalaman.

Namun, pastikan bahwa keputusan akhir itu di tangan kalian..!!

Decision at your own hand.

thats all for now.

Kamu juga bisa Join Channel #Telegram gratis kami untuk Edukasi, News, dan Rekomendasi #Saham, supaya cuan:
t.me/rebahancuan