Radiohorrorfm Profile picture
Sep 19, 2020 89 tweets 15 min read Read on X
Sudah Siap ?

It's 13,6 Night Friday FM , Enjoy The Fear ~

----------
Eksorsisme Yang Tak Terlupakan.

#bacahorror #malamjumat #horror #CeritaHororTwitter #ceritahoror
@bacahorror @threadreaderapp @ceritaht @IDN_Horor
Sabtu, tanggal 27 November 2010, Saya mendampingi rekoleksi OMK (Orang Muda Katolik) Stasi Tambun paroki Bekasi di Cipanas.
Acara berlangsung dengan baik dan inspiratif sampai malam hari. Setelah acara api unggun, semua peserta dan penyelenggara bersiap untuk tidur.
Sayapun masuk ke kamar saya. Baru saja saya jatuh tertidur, pintu kamar saya diketuk. Saudari Marta dan Anton serta beberapa orang yang lain memberitahu saya, bahwa di Cibulan di daerah bawah Cisarua. . .
Ada sekelompok Mahasiswa KAJ dekenat Timur yang sedang rekoleksi, dan mereka membutuhkan bantuan imam untuk menghadapi empat orang mahasiswi yang sedang kesurupan. Satu orang di antara mereka bahkan telah menghilang dan tidak ada di villa.
Pastor yang bertugas mendampingi mereka sudah pulang dan tidak kembali lagi ke sana. Saya terhenyak. Pikiran saya langsung bekerja: jarak antara Cipanas hingga Cibulan adalah sekitar 15 Km.
Cukup jauh. Menjelang pukul sebelas malam begini pula…. Namun hati saya tergerak untuk menolong. Akhirnya saya memutuskan untuk berangkat ke sana disertai oleh Martha dan Anton. Sambil mengemudikan mobil, saya mengingat kembali postingan bruder Yohanes dalam milist.
Apakah ciri-ciri orang kerasukan setan dan perbedaannya dengan orang yang mengalami stress berat/depresi.
FYI Guys, Sebelum seorang imam/pastor/romo melakukan pengusiran setan terhadap seseorang, Orang yang " Dianggap " kesurupan harus terlebih dahulu dipertemukan dengan dokter kejiwaan atau psikiater guna memeriksa kesehatan mentalnya.
Lanjut ~

Lalu saya berpikir, ah, jangan-jangan mereka hanya depresi saja. Biasanya perempuanlah yang suka kesurupan, dan benar juga, perempuanlah yang dikatakan kesurupan malam ini. Jujur saja, sebenarnya saya termasuk golongan orang yang skeptis dalam urusan semacam ini.
Maksud saya datang hanya sekedar menenangkan anak-anak itu saja. Namun demikian, saya tetap mencoba mengingat- ingat kembali teks itu. Kebetulan handphone saya hang setelah tersiram air teh di gerbong kereta api saat kembali dari Jogja ke Jakarta hari Jumat dinihari kemarin.
Karena itu, saya tidak dapat membuka kembali teks dari milist itu. Saat itu saya tak punya pilihan lain, selain berusaha mengingat- ingat sendiri saja, sambil berbincang-bincang dengan Anton dan Martha.
Sesampainya di villa tua itu, terlihat para “pasien” sudah terlentang dan tengkurap tidur. Mereka dipisahkan di tiga tempat. ’Pasien’ yang hilang sudah ditemukan. Menurut berita, ia kini berada di kamar atas. Dari keempat anak itu, ada satu orang yang kata mereka paling kuat.
Karena villa itu tidak dikelola Gereja dan bukan tempat khusus retret, maka reaksi spontan orang sekitar villa adalah memanggil orang yang dianggap “pintar” di daerah tersebut. “Orang pintar” itu sudah dipanggil sejak pukul tujuh malam tadi dan gagal, lalu pulang.
Kata “orang pintar” tersebut, jenis ini bukan yang dia ketahui. Mereka memanggil pula pemuka agama lain yang dekat dengan daerah tersebut. Namun kata mereka, orang tersebut juga menyatakan tak sanggup pula, lalu pulang.
Terlihat para mahasiswa masih menggenggam rosario dan berdoa bersama. Ada salib besi tergeletak di sofa. Pasien terparah itu adalah seorang perempuan berperawakan kecil saja. Ia tergolek tengkurap di sofa, ditunggui oleh teman-temannya. ”Ia sudah tidur”, demikian kata mereka.
Karena kondisi sudah tenang, saya spontan memutuskan: ”Ya sudah saya kembali saja, kan anaknya sudah tidur… ” Tetapi beberapa mahasiswa meminta saya melihat dulu kondisi gadis yang terparah itu. Kata mereka, tadi dia kuat sekali. 8 mahasiswa lelaki pun dia hempaskan.
Rosario yang mereka kalungkan ia putuskan, dan ia lempar ke halaman. Anehnya, rosario itu kemudian mereka temukan berada di WC villa. Salib besi itu juga telah ia ludahi. Kata mereka, suaranya pun berubah seperti bukan suara gadis itu. Hhmm… Masih skeptis saya pun mendekatinya.
Terlihat badan gadis itu tengkurap, mata terpejam separuh. Dari situ terlihat manik matanya…. melihat ke arah mata saya… Aneh… Saya agak tersinggung. Lha kok dia melirik ke saya terus. Kepalan tangannya menggenggam erat. Saya duduk di sofa yang sama, dekat punggungnya.
Ia menggaruk punggung bawahnya sambil keluar bunyi desis dari mulutnya, sampai bajunya terlihat sobek sedikit. Desisnya berbunyi ”panasss” …..Lalu, saya nekad… Saya pegang tangannya. Ia memberontak. Saya buka genggaman tangannya, dia melawan dengan sebaliknya.
Posisinya masih menelungkup. Saya ingat postingan dari bruder Yohanes. Ciri kerasukan yang membedakannya dari depresi antara lain, jika disebut nama Malaikat Agung Santo Mikael, atau nama Para Kudus, juga Bunda Maria dan Tuhan Yesus Kristus, maka ia tentu akan bereaksi keras.
Agak skeptis, namun tetap dengan memegang jari-jari kaku dari anak itu, saya katakan dengan suara wajar namun jelas terdengar, ”Keluarlah dari badan anak ini! Dalam nama Yesus Kristus Tuhanmu, serta Malaikat Agung Santo Mikael yang kepadanya kamu membangkang, keluarlah”.
Namun reaksi anak itu begitu mengejutkan kami semua, termasuk saya sendiri. Dengan gerakan cepat dan tak terpahami dari sudut mekanika badan manusia, ia berkelit langsung menatap wajah saya, face to face, eyes to eyes….Ia mendesis menatap lurus ke mata saya.
Matanya penuh kebencian… Lalu dia berkata: ”Jangan sebut nama itu! Itu musuh kami!”. Dia bertanya : ”Apakah kamu takut, Bapa?” Saya menjawab, ”Kamulah yang takut!” Kemudian, dengan tatapannya yang tajam dia bertanya, ”Mengapa Bapa mengusir saya? Saya juga anak Tuhan.
Kalau saya bukan anak Tuhan tentu saya tidak ada!” Ujarnya. Segera kujawab, ”Kamu anak Tuhan yang tidak taat, sombong. Mengapa kamu memasuki anak ini?” Namun setan itu menjawab enteng saja, ”Tempat ini nyaman. Saya mau pergi asalkan anak ini kubawa.
"Aku telah menambah penyakit padanya, meremas alat cernanya. Itu salah Bapa kalau Bapa memaksakan kehendak”. Saya tidak mau diajak tawar menawar dengan setan. Maka saya menjawab: ”Tidak ada kompromi. Kamu tidak bisa membunuh anak ini dan tidak akan mampu membawa nyawanya”.
Setan inipun menantang saya dengan mengatakan bahwa ia tidak takut pada imamNya, tidak takut pada Sakramen dan tidak takut pada Yesus, karena dia juga mengaku sebagai anakNya.
Maka sejak pukul 23.45 hingga memasuki hari Minggu dini hari, saya dan para mahasiswa di sana bergumul untuk mengusir setan dari anak itu. Ia yang kesurupan itupun berubah dari waktu ke waktu. Kadang suaranya berubah menjadi lembut bak wanita cantik, namun kemudian menjadi ganas.
Kadang ia tertawa ngikik, menantang, merunduk sok kalah. Kadangkala merajuk minta dikasihani. Anak itu muntah berkali-kali. Kadang setan melepas anak itu, lalu masuk lagi. Ketika anak itu dilepas, dia mengeluh, ”Romo, saya tak kuat, badan saya, usus serta lambung sakit semua.
Saya mau mati saja, dan takut”. Kami menguatkan agar ia berani melawan. Ternyata si anak ini juga diberitahu oleh setan bahwa Romo akan dibunuhnya jika anak itu tidak taat padanya. Maka si anak merasa lemah, karena tak mau Romo diapa-apakan oleh setan.
Namun, yang paling mengejutkan ialah, walaupun setan itu dapat keluar meninggalkan anak itu tetapi selang beberapa menit, namun kemudian setan kembali memasuki anak itu dengan jumlah yang makin banyak. ”Kami ini Legion”, katanya jelas sekali.
Ia fasih berbahasa Inggris dan Jawa. Hal ini terjadi ketika saya mengajak dia berdialog dalam bahasa Inggris dan Jawa, sekedar mengetes apakah itu benar-benar setan ataukah hanya ’acting’ anak itu. Saya tetap mengingat teks postingan bruder, dan makin yakin akan kebenaran isinya.
Saya katakan padanya, ”Kekuatanmu hanya seperempat. Masih ada Malaikat Agung Santo Mikael, serta Gabriel dan Rafael.” Mendengar ini, ia mundur dan melepaskan anak itu. Tiba-tiba ia masuk lagi dan berkata, ”You are stupid, Father”, lalu menghantam saya.
Suatu saat ia terjatuh tepat di salib, dan kontan ia menjerit kepanasan. Maka para mahasiswa menempelkan salib-salib mereka. Ia berteriak kepanasan dan tersiksa. Begitulah, si setan itu pergi lagi. Namun ia kembali lagi, dengan membawa lebih banyak lagi setan bersamanya.
Ia mau menguras kekuatan saya. ”Sampai kapan Bapa bisa bertahan? Akan kukuras tenagamu, Bapa!”. Saya menjawab sambil teringat Mazmur 121:2, ”Kekuatanku datang dari Allah, yang menjadikan langit dan bumi”. Kami bertempur lagi. Si setan menjerit-jerit, dan kemudian ia lari lagi…
Lalu saya mendengar berita bahwa ketiga mahasiswi lain sudah dilepaskan. Semua setan kemudian berpindah merasuki mahasiswi yang satu ini.
Ketika masuk lagi yang terakhir kali ke dalam anak itu, dia memeluk saya. Dengan seolah suara si mahasiswi, dia mengendus tengkuk saya sambil berbisik, ”AKU LUCIFER ”. Saya merinding. Terasa bulu kuduk saya berdiri dan ketakutan mendera.
”Kamu takut, Romo?” katanya dengan lembut di telinga saya. ”Aku akan mengincarmu terus sampai kapanpun”. Tiba- tiba bangkitlah keberanian saya. Saya berteriak kepada para mahasiswa: ”Kita mendapat kehormatan, sampai Lucifer sendiri, si penghulu Setan, datang!”
Para mahasiswa terbawa emosi, mereka berdoa makin keras. Ada pula yang berteriak, ”Hancurkan saja… Sikat dia, Romo!”.
Setan itu berkata, ”Paus Yohanes Paulus II memarahiku”. Kujawab, ”Tak hanya Paus Yohanes Paulus II, semua paus dan uskup, dan imam memarahimu, bahkan Tuhanmu Yesus dan Malaikat Agung Mikael atasan langsungmu! Taatlah kepadaNya!” ”Sayalah tuhan”, jawabnya sinis.
Saya membantingnya dan kami berpegangan tangan sambil saling melawan. Saya berkeringat dan tenaga terkuras, tetapi tetap saja saya melawannya. Saya mengatakan, ”Kamulah yang takut, melihat kami semua dan Tuhanmu! Lepaskan anak ini, karena dia sudah menerima Sakramen Ekaristi! ”
Lucifer menjawab: ”Aih, itu hanya roti biasa! Dan kalian imam semua bodoh!” Mendengar perkataannya, saya marah sekali. ”Kamu melawan kuasa imamat rajawi Tuhan Yesus Kristus! Kamu mau melawan imamatNya?” Lalu ia menjawab dengan nada meremehkan, ”Aku tak takut imamatmu romo !”
Lucifer menjawab: ”Ah itu hanya roti biasa! Dan kalian imam semua bodoh!” Mendengar perkataannya, saya marah sekali. ”Kamu sudah melawan kuasa imamat rajawi Tuhan Yesus Kristus! Kamu mau melawan imamatNya?” Lalu ia menjawab dengan nada meremehkan, ”Aku tak takut imamatmu romo !”
Ketika roh jahat yang mengaku Lucifer menantang imamat saya, saya marah. Saya minta tas saya kepada para mahasiswa. Saya melepaskan dia dulu untuk mengambil peralatan aspergil dan stola serta minyak suci. . .
Sementara dia ditahan oleh para mahasiswa yang ”menimbunnya”: dengan doa-doa Salam Maria, Bapa Kami, Aku Percaya, serta menindihnya dengan tubuh-tubuh kuat mereka. Ketika saya datang lagi, saya percikkan dia dengan air suci. Ia menjerit kepanasan, dan lari.
Saat itu, saya berpikir, ini sudah dini hari, semua akan kacau jika tak diakhiri. Oleh karena itu, saya memerintahkan agar tubuh mahasiswi ini digotong dan dievakuasi. Mereka menggotongnya masuk ke mobil saya, lalu saya tancap gas dengan tujuan ke Lembah Karmel.
Saya menelpon Mbak Sari dan Suster Lisa P Karm. Mbak Sari dengan sigap telah meminta Satpam membuka gerbang dan pintu kapel.
Si mahasiswi dipegangi oleh Martha, Anton dan Asrul. Ia berteriak, ”Cepat Romo, cepat… dia mengejar…” katanya panik. Kami tetap berdoa Aku Percaya, Bapa Kami, dan Salam Maria. Tiba-tiba suaranya berubah lagi, ”Haaa. Mau dibawa ke mana anak ini, Bapa?
" Aku menambah lagi penyakitnya. Aku meremas jeroannya… Anak ini hanya sampai dini hari ini, Bapa". Bapalah yang harus tanggungjawab atas kematiannya!” Kemudian, anak itu muntah-muntah di mobil. Anton, Asrul dan Marta tetap berdoa dan memeganginya yang berontak ke sana kemari.
" Jangan memutarbalik fakta setan! Kamu telah melecehkan Sakramen Mahakudus. Kamu akan kubawa ke hadapan Yesus, supaya tahu rasa kamu nanti. Mau lepaskan dia sekarang, atau nanti kamu makin sengsara di hadapan Raja Semesta Alam!” Lalu dia mulai merayu lagi. . .
”Sia-sia semua ini Bapa.. Bapa besok banyak acara kan? Ditunggu banyak umat.. sudahlah Bapa kembali saja istirahat”. Saya jawab: “Acara satu-satunya imam Tuhan ialah mengenyahkan kamu ke neraka!” Selama perjalanan ia menawari saya apapun akan diberikan asalkan saya tunduk padanya
Namun, saya tak mau berkompromi. Saya katakan dengan tegas bahwa dia yang harus tunduk pada Kristus! Mendengar ini ia berkata, ”Sayalah tuhan, I am the Lord”. Saya tertawakan dia. Lalu ia mengancam akan menggulingkan mobil.
Saya menjawab, ”Ini mobil para uskup Indonesia. Tak bakalan kau berhasil menggulingkannya!” Saya mengingatkannya akan Santo Yohanes Maria Vianney yang dia bakar tempat tidurnya gara-gara tak mampu mengalahkan imam kudus itu.
Di hatiku aku berharap, Santo Yohanes Maria Vianney, kumohon agar engkau mendoakan aku untuk mengalahkan Setan ini…Lalu si Setan lalu merajuk lagi, ”Ah kenapa tenagaku melemah, tak sekuat tadi”. Anak-anak mahasiswa ikut menjawab, ”Rasain lu.”
Dia mendamprat : ”Apa lo, bocah kemarin sore!” Saya menjawabnya, ”Mereka bukan bocah kemarin sore. Mereka anak-anak Tuhan semesta alam”. Sepanjang jalan kami berdebat dengan bahasa Inggris, Jawa, dan Indonesia.
Mobil bagaikan terbang… dalam setengah jam kami mendekati Lembah Karmel, dan semakin mendekati Sakramen Mahakudus. Lagi- lagi, Setan itu mulai menendang dan berontak. Kukatakan padanya, ”No place for evil, you know!” Kutantang dia, ”Kenapa kau kuasai anak ini.
Dia menjawab, “Bukan salah anak ini, tetapi ayahnya”. Kujawab: “Ya, aku tahu, berarti ayahnya mengikat perjanjian kegelapan denganmu. Nanti acara kita di rumah Tuhan hanya satu, ialah memutus perjanjian leluhur anak ini dengan Lucifer keparat ini!”
Kemudian dia mengikik mirip nenek Lampir dalam film Misteri Gunung Merapi, atau mirip kuntilanak. Dia katakan: “Bukan, bukan begitu imam bodoh. Kamu memang imam munafik dan pendosa!” Aku menjawab, “Aku memang pendosa, namun tidak memberontak kepada Tuhan seperti kamu!”.
Dia menjawab lagi, “Ayahnya mempersembahkan diri kepadaku, Bodoh!” Kupancing dia, “Jadi, ayahnya mengikat perjanjian denganmu bukan?” Dia jawab: “Bukan, bodoh! Kamu keliru, imam bodoh. Ayahnya mempersembahkan diri kepada Kristus. Leluhurnyalah yang mempersembahkan diri kepadaku”.
Namun dengan tegas kukatakan: “Kamu setan bodoh. Gampang dipancing ya hahaha… Maka acara kita satu-satunya di depan Sakramen Mahakudus nanti hanyalah memutuskan perjanjian itu dan kamu akan mengalami sengsara kekal.
Go to hell! Kalau kamu ingin bahagia, ajaklah anak buahmu dan dirimu sendiri bertobat, kembali menyembah Allah yang benar! Jangan iri lagi karena Putra-Allah menjadi Manusia”… Mendengar perkataan ini, dia meradang, ”I hate you.. I hate all priests of Christ…!!!”
Namun, setelah mendengar betapa ia membenci para imam, saya mendapatkan kekuatan dan keharuan. Sebab artinya kami berada di pihak benar, sehingga kerenanya, Setan membenci kami. Saya membayangkan jajaran imam Tuhan dan uskup yang berada di pihak saya. Sungguh itu menguatkan saya.
Sementara itu pohon-pohon bambu Lembah Karmel sudah mulai tampak… Si Setan berteriak lagi, ”Rumah jelek! Mosok Tuhan mau tinggal di rumah jelek! Akulah tuhan."
Aku menjawabnya, ”Itulah bedanya Kristus dengamu, Jelek! Dia mau merendahkan diri, sedangkan kamu malah menyombongkan diri! Rasakan akibatnya, kebencian abadi bersamamu sajalah!’ Lalu kudengar ia merajuk lagi.
”Romo, ini saya, saya sudah sadar saya mau pulang ke Bekasi, ke Jatibening, ini mau dibawa ke mana?” Tak terpengaruh atas rajukannya, saya menjawab, ”Sadar gundulmu kuwi! Kami mau membawamu ke hadapan Sakramen Mahakudus, Raja Semesta Alam yang penuh kuasa.
Hanya kepadaNya semua lidah mengaku dan segala lutut bertelut, termasuk kamu!”. Akhirnya sampai lah kami di depan pintu gerbang lembah karmel.
Pak Satpam membuka gerbang. Ia mengawal kami sampai ke samping kapel kecil. Mobil berhenti di jalan menanjak di samping kapel, di depan wisma St. Antonius. Tubuh mahasiswi itu kami bopong keluar mobil. Aneh sekali, badan yang kecil itu mempunyai bobotnya berlipat-lipat.
Dia tertawa ngikik. Mengerikan sekali. Melihat pak Satpam yang tinggi besar, dia berkata seolah suara mahasiswi itu : ”Wah, ini dia bapakku”. Tapi segera dia mendesis-desis dan mengikik ketika kami bopong ke kapel, ” Kalian tak kan berhasil… tak kan berhasil kikikiiiiikkk….”
Tubuh kecil namun berbobot itu kami baringkan di depan panti imam, di bawah altar, di lantai sebelum trap pertama. Jika dilihat dari ruang umat, kepalanya kami letakkan di sebelah kiri. Anton, Asrul dan Martha memegangi tangan dan kakinya.
Saya meminjam korek api dari pak Satpam untuk menyalakan lilin di kanan kiri tabernakel. Pak Satpam menyalakan lampu di patung Bunda Maria. Suasana temaram, dan dingin dini hari menggigit. Pukul 03.45. Saya berlutut di hadapan tabernakel. Saya mohon kekuatan dari Tuhan sendiri.
Lalu saya turun, berlutut lagi di trap di sisi kiri si mahasiswi. Saya mengajak anak-anak mahasiswa itu berdoa. Saya berdoa: ”Tuhan Yesus yang hadir dalam Sakramen Mahakudus, dengan rendah hati kami bawa ke hadapanmu tubuh anakMu yang sedang dirasuki si Jahat...
Kami tidak sanggup mengusirnya dengan kekuatan kami sendiri. Bertindaklah Tuhan atas dia, utuslah malaikat agungMu dan balatentara sorgawi membebaskan dia. Amin”. Lalu saya menghadapi tubuh mahasiswi itu dari trap, membelakangi altar dan Sakramen Mahakudus.
Saya duduk karena lelah, saya angkat tangan kanan saya di atasnya dan membuat gerakan tanda salib berkat dengan berkata (Saya pun bingung kenapa saya bisa berkata seperti ini ) :
”Atas kuasa imamat rajawi yang diberikan Tuhan Yesus Kristus kepada GerejaNya dan kepadaku, aku melepaskan ikatan perjanjian kegelapan antara kamu dengan leluhur anak ini. Dalam Nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus, Amin.”
Tubuh anak yang berbaring itu tiba-tiba terjungkit, duduk, melengos ke depan, menatap tajam ke Asrul yang memegang kakinya, lalu menoleh menatap tajam ke kiri menatap langsung ke mata saya. Sedetik kemudian terkulailah tubuh mahasiswi ini. Si jahat sudah keluar dari tubuhnya.
Si mahasiswi ini lalu merintih : ”Romo, itu Tuhan Yesus…oh Tuhan”, tangan kiri dan tangannya nya menggapai ke arah altar kami bawa keluar dengan dituntun. Tapi ia melihat ke atas, ”Ooo… malaikat banyak sekali…
oooh.. Romo, lihat?.. Ooo… Dia yang terjelek, hitam, telah diborgol… dimasukkan ke dalam kereta… Ooo Malaikat Agung Santo Mikael… ooh.. Sampai di pintu utama, anak itu minta kembali ke dalam, ”Romo, teman-teman, saya harus kembali… Itu Tuhan…”
Dia kutuntun, dan dengan tangannya ia menggapai ke arah Tabernakel…” Sampai di panti imam, di samping kanan altar ia mencium patung kaki Kristus… Lalu menuju tabernakel, ia memeluk tabernakel itu erat-erat. ”Tuhan Yesus terima kasih.. Syukur kepadamu.. ”
lalu ia menangis di situ beberapa saat. Setelah selesai, ia ke altar Bunda Maria, ia memeluk kaki patung Bunda Maria dan menangis: “Bunda, terima kasih atas doamu. Aku tak akan meninggalkan engkau dan putramu”…
Pak Satpam menyerahkan kunci wisma. Anak itu mulai mengeluh lapar dan haus. Pak Satpam menggendongnya. Kini ia tidak berat lagi. Dia membersihkan diri di wisma, sementara teman-teman yang lain membelikan makanan dan minuman di warung yang memang agak jauh.
Setelah makan minum, anak itu bercerita kepada kami tentang kejadian semalam. Bahwa setelah makan malam, ia masuk kamar di villa, dan melihat dua orang manusia bertanduk. Ia takut, lalu menceritakan hal ini kepada temannya.
Kedua makhluk itu marah karena diceritakan keberaadaannya kepada orang lain. Mereka mengancam akan merasuki semua peserta Rekoleksi itu. Si mahasiswi menawar karena takut dan kasihan kalau semua peserta kesurupan, maka spontan dia mempersilakan mahluk itu merasuki dirinya saja.
Ketika di depan altar itulah, sebenarnya dia hampir saja mengikuti kehendak Lucifer untuk mengikutinya. Pasalnya, Lucifer mengancam, jika ia tidak mau ikut, maka imam itulah yang akan dibunuhnya. Karena kasihan pada Romo, ia akan ikut saja.
Tetapi melesat ada malaikat yang membisikinya, ”Romo itu baik-baik saja,lawanlah Lucifer, sementara kami akan menariknya keluar dari mu.” Maka ia berani melawan, dan Lucifer ditarik oleh balatentara malaikat, diborgol, dimasukkan dalam kereta yang melesat membuangnya ke neraka.
Setelah itu tinggal Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang memeluk dan mendukungnya. Begitulah kesaksiannya. Namun bagi saya, ini juga adalah suatu kejadian iman melawan kuasa jahat di awal masa Adven 2010, tepat di Minggu pertama.
Sampai Minggu sore tak habis-habisnya saya, Asrul, Anton, Martha membicarakan hal ini. Juga teman-teman peserta rekoleksi KMK-KAJ Dekenat Timur dan OMK Wilayah Mikael Malaikat Agung dan St. Andreas. Semua membuahkan satu kenyataan.
bahwa iman lebih kuat daripada kebencian, apalagi setan. Saya sendiri merasa dikuatkan dalam iman dan imamat saya, dan disadarkan akan kelemahan diri serta pertobatan. Saya makin yakin dan percaya bahwa alam maut tak akan menguasai Gereja sampai kapanpun sesuai dengan janji Tuhan
”Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.” (Mat 16:18). Sungguh, kuasa Allah mengatasi segalanya.
Berbahagialah semua orang yang percaya yang bersandar kepada-Nya dan mengandalkan Dia.

Dan dengan ini Thread ini saya nyatakan.
-------------
SELESAI

@bacahorror @ceritaht @IDN_Horor
#bacahorror #ceritahoror #malamjumat

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Radiohorrorfm

Radiohorrorfm Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @eazy_broy

Jan 5, 2023
Ingatan kelam, sisa residual energi yang terbentuk dari rasa sakit, sedih, dan marah menjelma menjadi sosok yang bergentayangan.

Segelintir kisah dan kesaksian dari jiwa yang lama berdiam di tanah ini akan tersaji malam ini.

@bacahorror_id @ceritaht @IDN_Horor
#bacahorror Image
Sudah siap belum gan ?
Read 38 tweets
Oct 5, 2020
Thread ini akan caster beri judul

-------------
" ASRAMA DUA DUNIA "
@bacahorror @ceritaht @IDN_Horor @Penikmathorror @bagihorror
#bacahorror #hororstory #CeritaHororTwitter #ceritahorror #ceritahoror
#seram #ceritahantu #horrorindonesia #hororindonesia Image
" Halo.. selamat sore.. saya dan teman2 mengucapkan terimakasih buat sahabat kami Salze yang bela-belain sepulang kerja mampir ke tempat kami untuk mendengarkan kisah horror kami. "

" Dan untuk para pembaca saya ucapkan salam juga..semoga ceritanya berkesan.. "
" SMA selama 3 tahun dengan segala suka dukanya sangat menyenangkan buat ku dan yang lain.. "

" Pokoknya kalau ditanya masa paling membahagiakan, tentunya saya akan pilih masa SMA sebagai masa yang terbahagia, ternakal dan terseram yang pernah saya alami. "
Read 18 tweets
Oct 1, 2020
Thread Berikutnya datang dari kesaksian beberapa orang lagi.

Sudah siap ? It' s 13,6 Night Friday FM, Enjoy The Fear ~
--------
" Konstruksi Maut "

@bacahorror @ceritaht @IDN_Horor
#bacahorror #bacahoror #CeritaHororTwitter #ceritahorror #malamjumat #serem
Gedung klinik **************** yang baru saja beroperasi di sekitaran daerah rumahku ternyata menyimpan cerita misteri yang lumayan seram.
Kisah ini pun datang dari kesaksian beberapa warga dan para pekerja bangunan yang kini sudah megah berdiri setinggi 4 lantai.

Ada yang bilang kisah ini hanya karangan, ada juga yang bilang ini cerita nyata.
Read 74 tweets
Sep 24, 2020
Thread berikut adalah kumpulan cerita masa sekolah caster dulu sewaktu sekolah. Sudah Siap? It's 13,6 Night Friday FM.. Enjoy The Fear ~
-------------------------
" AKU TAKUT SEKOLAH "

#bacahorror #ceritahorror #CeritaHororTwitter #malamjumat
@bacahorror @ceritaht @IDN_Horor Image
Masa sekolah tentu jadi masa yang menyenangkan bagi sebagian orang. . .

Namun bagi sebagian orang seperti kami mungkin beda ceritanya. . .
Sebenarnya aktifitas sekolah kami dari pagi - siang semuanya berjalan normal saja tidak ada bedanya dari sekolah pada umumnya. . .

Namun cerita jadi berbeda saat memasuki jam les tambahan, ekstrakulikuler, jurit malam, dan kegiatan osis lainnya.
Read 89 tweets
Sep 3, 2020
Oke sekarang caster akan membuat thread ini khusus terpisah dari kumpulan cerita seram.

Dan akan caster beri judul " Si Merah "

Sudah Siap ? It's 13,6 Night Friday FM Enjoy The Fear ~~

@bacahorror @ceritaht @IDN_Horor

#bacahorror #ceritahorror #horrorthread #malamjumat
Awal mulanya kok caster dan yang lain bisa sampai percaya dengan kehadiran sosok merah ini adalah kesaksian dari cerita beberapa orang.
Sebagai permulaan caster akan jelaskan terlebih dahulu, bagaimana asal muasalnya bisa bercerita tentang sosok ini.
Read 28 tweets
Aug 31, 2020
Thread berikutnya :
------------------------------

" A Horror Channel "

@bacahorror @ceritaht @IDN_Horor @Bagihoror @horrornesia
#bacahoror #bacahorror #horror #kisahhorror #malamjumat
1. " Jangan noleh ya ! "
• Cerita pendek datang dari teman caster yang pertama.
Mengenai sleep paralysis.
• Kita panggil aja dia Vikri..jadi si vikri ini bercerita tentang pengalamannya mengalami " ketindihan ". Vikri ini pulang kerumahnya sekitar jam setengah 2 pagi.
• Begitu pulang dia ini langsung masuk ke kamarnya dan langsung tidur.
• Saat memejamkan matanya vikri mendengar suara tertawa wanita di sisi kanan tempat tidurnya.
• Vikri ini tidur menghadap dinding, dan kondisinya kamarnya kosong melompong, hanya ada dia sendiri.
Read 19 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(