Thread by @ceritasisikanan

NOVEL HOROR : santet mbak parinah Part 7. (last part). SELESAI. karya dari @Lihaidar
@bacahorror @bagihorror @ceritaht @IDN_Horor #threadhorror #threadhoror #ceritahoror

Tepat dua minggu setelah suami mbak parinah menelpon, aku segera bergegs menuju kediaman mbak parinah bersama beberapa teman yang biasa me ruqyah. disana aku terus berdoa “ semoga masih sempat”.

Memang terkadang, manusia bisa sangat jahat ketik sudah dibutakan oleh rasa iri dan dengki., entahlah semoga saja aku masih sempat menolong mbak parinah. Setelah 3 jam perjalanan, akhirnya kami sampai di tempat mbak parinah, pukul 15. 30 (setelah ashar)

Bau busuk mulai keluar dari tubuh mbak parinah ketika kami sudah sampai disana. Kecoa dan kelabang, dilaporkan sering muncul di halaman rumah bahkan didalam rumah mbak parinah.

Sang suami mengatasinya dengan cara menyemprotkan insektisida yang biasa dijual di supermarket, untuk membunuh semua serangga tersebut.

. Setelah saya dan teman teman datang, Andra mencoba menghubungi semua warga desa, namun hanya beberapa saja yang datang, karena enggan. Dengan dampak yang terjadi. Akhirnya kami memulai proses penyembuhan.

Beberapa ustadz desa ternyata juga ikut membantu kami, ketika kami datang, mereka cukup senang dengan kehadiran kami.

Awalnya semua yang ada disana kami suruh wudhu kemudian sholat sunnah 2 rokaat, meminta pada ALLAH agar penyakit mbak parinah diangkat dan semua bisa kembali normal.

Sementara yang berhalangan cukup berwudhu dan memperbanyak istighfar saja dalam hati, tujuannya agar jin tidak punya celah untuk masuk ke tubuh mereka.

Pada saat kami secara bergantian sholat sunnah dan berdoa, andra melihat Darah keluar dan dari sela sela kursi dan membasahi lantai dan Mbak parinah mulai kesurupan sore itu.

Bercak hitam ditangan mbak parinah pun semakin banyak. Beberapa Ustadz desa dan beberapa dari kami mencoba untuk membantu, dengan memberikan air doa. Sementara saya masih larut dalam doa.

Sore sunyi, sampai kita bia mendengar suara nafas kita sendiri, aku berharap sore ini adalah waktu mbak parinah untuk sembuh. Setelah semua selesai sholat dan berdoa, kami pun memulai prosedur pembersihan.

Doa doa kami bacakan, semua diminta siap siaga. Alhamdulillah langkah demi langkah kami jalani dengan lancar, tidak ada hambatan yang berarti.

Pecahan kaca beling dan tumpukan paku pun dimuntahkan oleh mbak parinah, bercampur dengan darah hitam dn juga gumpalan rambut, lalu disusul muntahan serangga seperti kalajengking dan kelabang.

Kami pun segera menetralisir hewan hewan beracun tadi dengan air ruqyah dan segera membakar hewan hewan tersebut. Kalau di alam memang kami melindungi dan melestarikan keberadaan serangga tersebut,

tapi berhubung ini adalah hewan sihir yang notabene berbeda dengan hewan aslinya/ serangga aslinya, maka kami terpaksa harus membakarnya.

Setelah semuanya selesai, kamipun menyemprotan air ruqyah tadi menuju ke semak semak. Tibs tiba terdengar Suara mengerang dari balik semak, aaaaargh arrrgh” sepetinya ada makhluk yang kesakitan disana

Namun kami tetap foqus dengan bacaan doa kami dan membiarkan makhluk laknat terebut mati terbakar dengan kesucian ayat ayat Al Qur’an, Kepulan asap keluar disela sela tembok rumah mbak parinah.

. Sementara itu mbak parinah kembali Muntah darah hitam, namun kali ini jumlahnya lebih banyak, Semua kelabang, serangga, dan lainnya pun keluar dari halaman depan rumah mbak parinah lalu seketika mati. Ini jelas hewan sihir, bukan serangga predator asli yang wajib dilindungi.

Alhamdulillah, setelah hampir 2 jam kami me ruqyah, akhirnya Mbak parinah Sembuh total, wajahnya kembali segar, dan kini ia bisa berdiri dan berjalan lagi, setelah ngobrol ngobrol sebentar,kami pun melaksanakan sholat berjamaah.

Waktu itupun jammah terasa lebih tenang dan khusyu. Masid penuh sesak oleh jamaah. Setelah selesai Sholat kami pun lanjut khataman al quran bersama dengan sekitar 15 orang warga desa.

Setelah semua selesai, kami pun lanjut sholat isya berjamaah. Masijid kembali penuh dengan jamaah. Beberapa orang pun ada yang memberanikan diri untuk sharing dengan kami.

Tetapi sebelum pulang, lagi lagi kami mencium aroma busuk yang menyengat, setelah itu, kami pun Menghampiri arah bau tersebut. Kami sempat kebingungan mencari sumber bau tersebut,

atas Izin ALLAH kami akhirnya menemukan suatu gundukan tanah di semak semak disekitar area kebun tebu. Dengan hanya mengandalkan pencahayaan dari senter HP dan senter warga,

, akhirnya kami menemukan bangkai enam puluh ekor ayam, 6 kertas mantra, dan beberapa bercak darah dalam setiap kertas mantra tersebut.

Tanpa berlama lama, kami dan beberapa warga desa akhirnya membakar dan memusnahkan itu semua.

Dalam perjalanan pulang ke kota, kami semua merenung, dan berfikir “ kok masih ada ya santet se kejam itu “, kami terus memacu motor kami dan akhirnya tiba di kota dengan selamat.

TAMAT