Thread by @ukmpengamatan

Batu Pembawa Petaka

-- a thread --

Cerita ini diadopsi dari cerita nyata ketika salah satu kampus di Yogyakarta melakukan kegiatan makrab di sekitar lereng merapi.

Kapan kejadian ini terjadi ? kejadian ini terjadi pada tahun 2016. Tepatnya di awal tahun 2016 dan banyak saksi dari kejadian ini.

Ketika itu rombongan dari sebuah jurusan salah satu kampus jogja berbondong bondong datang di wilayah lereng merapi. Mereka mengadakan makrab di tempat itu, dan dilakukan selama 2 hari.

Ada sekitar 300 orang dengan menaiki 10 truck dan beberapa motor beriringan menuju tempat makrab.

Tempat itu memiliki beberapa rumah dengan beberapa pendopo di beberapa titik. Di belakangnya ada hamparan kebun salak dan hutan lebat.

Bisa dibilang tempat ini sangat luas karena sering digunakan untuk obyek wisata dan outbond 😟. Banyak daerah lapang dan arena permainan di tempat itu

Akan tetapi, di beberapa bagian rumah terdapat sebuah gamelan dengan foto lawas dan ada sumur tua yang dipercaya sebagai tempat dengan energi berbeda dari yang lain.

Rombongan makrab datang dan terlihat beberapa raut wajah bahagia ketika mereka turun dari truck, mereka manyambut bahagia untuk ikut dalam kegiatan hari itu.

Mereka datang ketika cuaca sedang terik teriknyaa. Ditambah perjalanan dari bawah menuju atas berdesak desakan di bak truck yang pengap.

Awalnya semua berjalan semestinya, akan tetapi semua berubah ketika negara api menyerang

*guyon lawas

Semua berubah ketika hujan datang, tidak tanggung tanggung. Hujan sangat deras, bahkan beberapa rencana yang sebelumnya ingin dilakukan berubah total karena hujan mengguyur deras.

Saking derasnya, beberapa tenda yang sebelumnya digunakan untuk tidur tergenang air hingga tak bisa digunakan. Track untuk jalan malam di sekitar kebun salak tergenang air hingga lutut orang dewasa.

Rencana berubah total dan kegiatan sempat berhenti beberapa jam untuk menunggu hujan berhenti. Bahkan beberapa peserta makrab sudah merasakan demam karena perbedaan cuaca yang ada.

Ada sekitar 20 orang orang jatuh sakit, kebanyakan dari mereka adalah perempuan. Diagnosa awal adalah sakit karena perbedaan cuaca yang tiba tiba dan fisik yang sudah lemah.

Sekitar 3 jam mereka menunggu hujan reda. Bukannya diberhentikan, panitia makrab berencana tetap melanjutkan kegiatan karena desakan dari peserta yang menginginkan kegiatan tetap dilanjutkan.

Sempat ada diskusi alot antara panitia dan warga desa. Warga mendesak untuk memberhentikan kegiatan karena sudah tidak memungkinkan.
👦 : Mas wes wae masss, banjir kabeh
🧔 : keriyen nggih pak, niki kulo rembugan riyin

Dengan perdebatan dan diskusi alot, akhirnya acara dilanjutkan dengan beberapa opsi yang diganti. Yaitu jalur track yang diganti dengan jalur yang lebih pendek dan tidak melewati kebun salak.

Semua tidak berjalan semestinya, korban jatuh sakit semakin bertambah. Banyak dari peserta makrab tiba tiba jatuh pingsan, bahkan tidak hanya perempuan, beberapa laki laki pun banyak yang jatuh pingsan

Banyak lalu lalang motor dan mobil yang mengangkut orang sakit menuju puskesmas terdekat. Beberapa rumah warga digunakan sebagai posko darurat karena tempat yang sudah overload.

Ada sekitar 50 orang jatuh sakit pada waktu itu, bahkan warga juga membantu mengevakuasi peserta makrab yang sakit maupun jatuh pingsan.

Suasana sudah tidak bisa dikontrol. Tidak hanya sakit, ada sekitar 10 orang yang mengalami kesurupan diwaktu yang sama "bebarengan". Satu persatu dikeluarkan oleh warga yang punya kemampuan spiritual.

Karena terlalu banyak, warga mendatangkan orang dari tetangga desa untuk membantu mengeluarkan para peserta yang mengalami kerasukan.

Satu persatu dikeluarkan dan dinetralisir oleh warga yang ahli spiritual. Akan tetapi ada satu jin di salah seorang perempuan tidak mau untuk dikeluarkan. Terjadi peperangan sengit, sampai sampai perempuan itu mengambil sebilah pisau.

Pisau itu bertujuan untuk membunuh salah seorang warga yang ingin mengeluarkan sosok yang ada di dalam tubuh si perempuan.

Namun hal itu tidak pernah terjadi, beberapa orang segera memegang si perempuan, sekitar 4 orang warga memegang si perempuan. 😑 untuk menahan sebilah pisau tersebut.

Malam itu suasana sangat riuh, lalu lalang kepanikan dan kecemasan terlihat dari wajah para panitia maupun peserta makrab.

Dengan perlahan suasana sudah mulai terkontrol, walaupun korban sakit selalu bertambah hingga pagi tiba. Tetapi sudah berkurang jumlahnya.

Walaupun terdapat 2 orang yang sampe masuk ke UGD karena gejala penyakit yang cukup parah.

Singkat cerita, 1 minggu setelah makrab tersebut. Kejadian malam itu menjadi buah bibir seantero kampus, apalagi kejadian si perempuan yang menggunakan sebilah pisau tadi.

Bukan menjadi sebuah ketakutan, tetapi malah menjadi sebuah candaan seantero kampus.

Candaan itu menjadi sebuah cambuk, ketika di suatu sore sekumpulan mahasiswa yang sedang mengadakan rapat di aula besar. Diantara kumpulan mahasiswa, 3 diantaranya adalah korban kesurupan di makrab malam itu.

Pada saat mendekati maghrib, tiba tiba 4 orang mengalami kerasukan. 2 dari korban makrab dan merambat 2 lain adalah new customer kesurupan.

Datanglah 2 orang dari satpam dan salah seorang senior mahasiswa yang datang untuk menyembuhkan 4 orang tersebut. 1 berhasil di netralisir, akan tetapi 2 lainnya tidak bisa dinetralisir waktu itu.

Akhirnya 2 orang tersebut dibawa ke sebuah kos dekat kampus agar tidak terganggu sosok yang ada sekitarnya. Penetralisir cukup memakan waktu lama, hingga didatangkan seorang ustadz untuk menyembuhkan.

Al hasil tidak ada hasilnya, sosok yang ada di tubuh ke 2 orang yang keduanya perempuan belum benar" hilang dari tubuhnya.

Setiap hari selalu kambuh, teriakan dan jeritan setiap malam terdengar. Bahkan kos itu dijaga oleh beberapa orang untuk mengontrol ketika kambuh.

Banyak di datangkan ahli dalam perkiyoshian akan tetapi tidak ada perkembangan signifikan. Bukannya sembuh, kesurupan menjalar ke 2 orang lain.

Dan setiap malam di jam jam tertentu selalu kambuh dengan jeritan khas masing-masing. Setiap malam orang orang mencoba berjaga siang hingga malam hari. Bahkan terbagi di beberapa titik karena 4 orang ini menghuni kos yang berbeda dengan jarak yang cukup jauh.

Tidak hanya satu dua hari, akan tetapi kejadian ini berlangsung hingga 1 bulan lamanyaa. 😟
Seperti sudah hilang akal akan diapakan lagi. Tiba tiba muncul seorang ahli spiritual yang mencoba mencari tahu penyebab semua ini terjadi.

Ditariklah sosok dari tempat makrab dan terjadilah sebuah komunikasi. Yang intinya adalah semua ini terjadi dikarenakan ada sebuah batu yang ditarik dari tempat makrab.

Sosok itu meminta batu itu dikembalikan ke tempat semula dan menuntut apabila tidak dikembalikan akan terjadi kejadian yang lebih besar.

Bahkan sosok itu menyebutkan ciri-ciri orang yang mengambil batu. Tidak tahu itu hanyalah siasat sosok itu apakah memang benar" ciri orang yang sebenarnya.

Disinilah orang orang mulai mencari ciri" yang sesuai dengan yang disebutkan sosok tersebut. Semua orang mencoba mencocokan dan mencari dengan seksama.

Di sisi lain, para korban kesurupan masih bertahan untuk melawan sosok yang menganggu di setiap malamnya. Dua orang sudah mulai sembuh, akan tetapi dua orang lain malah bertambah parah bahkan sering hilang kesadaran.

Ada satu moment dimana salah seorang mengalami astral projection. Dia ditarik ke sebuah tempat dengan background tempat makrab dan diperlihatkan sebuah batu yang menjadi sebuah titik energi.

Dia menuturkan bahwa sosok yang ada disana marah karena batu diambil paksa oleh seseorang. Disinilah dia melihat orang yang mengambil adalah salah seorang peserta makrab.

Mulai banyak asumsi yang beredar. Dimana orang orang mulai mencari orang tersebut akan tetapi tidak berani menanyakan sebuah batu yang dimaksudkan karena takut akan terjadi fitnah. Mereka berfikir itu hanyalah sebuah siasat sosok ghaib.

Namun namanya cangkemnya pada lamis, berita itu tersebar dengan cpt dan menjadi buah bibir kampus. Dan akhirnya terdengar oleh orang yang dimaksudkan pengambil batu tersebut.

Akhirnya orang itu berinisiatif bertemu oleh ahli spiritual dan bertanya "apakah benar dia yang mengambil batu tersebut?". Karena dia merasa tidak pernah mengambil apapun ketika malam dimana makrab itu berlangsung.

Para ahli spiritualpun malah mengiyakan dia lah yang mengambil tetapi tanpa sengaja ikut dengan dirinya. Karena batu itu bukan sembarang batu, akan tetapi batu dari alam lain yang menjadi pusat energi disana.

memang rumit untuk dijelaskan, intinya adalah energi dari batu menempel di badan si orang tersebut tetapi batunya bukan disitu pie yo susah digambarkan 😔

Mungkin dari kalian sudah paham apa yang ku maksudkan.

Kemudian dia pun bertanya apa yang harus dilakukan dan bentuk sesuatu apa yang harus dilakukan untuk menutup atau memberhentikan teror yang terjadi.

Ahli spiritual menjawab bahwa tidak ada yang bisa dilakukan, kecuali kita bisa mengambil batu tersebut dan kemudian mengembalikan lagi ke tempat dan alam semula.

Dan banyak ritual yang harus dipersembahkan agar batu itu mau ditarik dari sang pembawa batu yang sebenarnya. Dan juga butuh sekitar 4 orang yang memang benar" punya energi kuat untuk menarik batu.

Pembicaraan waktu hanya sebatas itu saja dan tidak pernah ada kelanjutan ataupun tindakan berarti seiring para korban kesurupan yang masih melawan ketakutan masing masing.

Para korban kesurupan menuturkan sering diperlihatkan sesosok hitam, dan sosok anak kecil seperti mengajak bermain. Bahkan dari salah satunya mengaku mata batinnya seperti terbuka dengan sendirinya karena kejadian ini

Bahkan ketika mereka melakukan kegiatan kuliah masih sering diganggu oleh sosok yang ada, bahkan energi dari tubuh mereka seperti menantang energi yang ada dikampus

Tak jarang, dari para korban sering kambuh ketika ada kegiatan perkuliahan karena tidak kuat dengan gesekan energi yang terjadi.

Semakin hari semakin bertambah parah, dan itu sudah berjalan 2 bulan. Orang orang yang menjaga sudah mulai lelah dengan kenyataan dilapangan.

Sudah dibawa kemana mana tapi tidak kunjung berakhir. Dari yang ilmu putih sampai ilmu hitam pernah mereka datangkan, bahkan pernah dibawa ke sebuah pesanggrahan untuk diobati dengan cara mandi di sebuah pemandian khusus.

Pernah juga didatangkan ahli ruqyah akan tetapi efeknya tidak bertahan lama. Mereka seperti sudah menyerah dengan keadaan dan lebih memilih pasrah. Banyak yang sudah tidak peduli dengan para korban kesurupan.

Hanya beberapa orang yang masih peduli dan menjaga mereka dari serangan" ghaib. Karena semakin parah, mereka ditempatkan di sebuah rumah yang rumah itu kemudian dijadikan basecamp untuk para korban ataupun korban baru ketika memang bertambah sewaktu waktu.

Dan benar saja, suatu hari ada salah satu perempuan mengalami kerasukan dan sosok yang merasuki adalah para penjaga batu berasal dari utara. Ada 5 sosok yang masuk dan semua sosok itu berperawakan tinggi besar dan punya energi yang besar pula.

Bisa dibilang sosok itu adalah sosok para pengawal salah satubkerajaan ghaib yang ada di sisi utara. 😔

Dibawalah ke basecamp dan sempat terjadi pertarungan energi yang sengit dengan ahli spiritual. Walaupun begitu, tetap diadakan musyawarah mufakat untuk mendapatkan win win solution agar semua bisa seperti semula.

Akhirnya mendapatkan sebuah solusi dimana akan digantikan sebuah batu lain sebagai ganti batu yang diambil. Dan kekuatan batu itu harus sama dan energinya harus sama dengan batu yang diambil sebelumnya

Dengan cerdiknya, salah seorang ahli spiritual mengambil batu kali yang kemudian di manifestasikan ke dalam bentuk energi ghaib. Anehnya makhluk itu mengiyakan dan segera pergi dalam tubuh orang tersebut.

Memang agak aneh dan tidak masuk diakal. Akan tetapi sosok yang ada di tubuh tersebut benar benar hilang. Akan tetapi tidak berpengaruh kepada 2 orang yang sebelumnya menjadi korban.

Mereka tetap mengalami gangguan, namun gangguan semakin hari semakin hilang. Walaupun masih sering mengalami gesekan energi dimanapun berada.

Berjalannya waktu, beriringan dengan kekuatan individu yang semakin bertambah dan gangguan yang semakin menipis.

Mereka merasa seperti sudah terbiasa dengan gangguan" yang ada. Hanya pada moment" tertentu saja mereka akan meminta bantuan ahli spiritual, ketika energi yang datang terlalu kuat.

Uniknya 2 orang ini seperti mendapatkan sesuatu yang sebelumnya tidak terpikirkan. Mereka menjadi indigo sepenuhnya, walaupun salah dua dari mereka memang sebelumnya punya tanda tanda indigo.

Kemampuan indigo itu seperti diasah tanpa sengaja. Dan terbentuk secara alami dengan benturan benturan yang terjadi. Walaupun pernah terjadi astral projection dimana salah seorang dibawa ke daerah gunung kawi 😣

Dua orang ini memang sering menjadi langganan kesurupan. Bahkan orang orang sudah terbiasa apabila ada berita dua orang ini mengalami kesurupan. 😳

4 tahun sudah berlalu dan bulan lalu mimin bertemu dengan salah seorang korban. Dia bercerita saat ini kempuan indigo sudah semakin hilang, hanya sesekali dia merasakan kedatangan sosok ghaib dan itupun hanya di moment tertentu ketika sedang dalam fase terendah.

Dan untuk masalah batu yang diambil. Ternyata suatu ketika seorang senior dari para korban datang langsung ke tempat kejadian dan berkomunikasi dengan sosok yang ada disana melalui warga sebagai juru kunci tempat tersebut.

Cerita sebenarnya adalah ada seseorang yang bukan bagian dari makrab mencoba mengambil batu yang ada disana. Dan moment itu bertepatan dengan kegiatan makrab sehingga menyebabkan pantulan energi menyambar peserta makrab yang sedang berada di tempat itu.

Dan batu itu tidak pernah benar benar diambil sepenuhnya. Karena tidak hanya ada satu batu, tetapi ada 3 batu yang saling mengisi satu sama lain.

Sosok yang selama ini menganggu hanya ingin balas dendam karena merasa terganggu walaupun sebenarnya salah sasaran. Sosok sosok yang ada sebenarnya tidak benar benar ingin mendapatkan batu itu kembali.

Dan kenapa banyak kesaksian ahli spiritual yang berbeda ?
Karena pada waktu itu, sangat banyak ahli spiritual yang terlibat. Tidak satu sampe dua orang, bahkan sampai 6 orang.

Di thread ini memang tidak bisa mimin ceritakan semuanya. Karena ada sebuah batasan dari orang orang yang terlibat didalamnya. Dan cerita ini mungkin familiar di beberapa kalangan mahasiswa kampus tersebut.