[Konten malam jumat]

"Sosok di Kegelapan Hujan"

Menurutku, cerita ini agak bikin ngosngosan dikit. Jadi bacanya malam ya.

300RT gas nanti !!

#ceritahorror #bacahorror #ceritahorrortwitter
@IDN_Horor

@bacahorror

@ceritaht Image
Om Swastiastu, Om Awignamastu Namo Siddham 🙏🙏

Sebelumnya terima kasih kepada beberapa kontributor yang sudah mendukung saya melalui saweria.com 🙏 ImageImageImage
Jika temen² ingin menjadi bagian dari kontributor dan membantu saya lebih semangat lagi dalam hal menulis, caranya dengan ikut berpartisi dalam saweria.

Dengan minimal nominal 10rb kalian bisa membantu aku lebih banyak berkarya lagi untuk kedepannya.

saweria.co/jayasastra
Saweria adalah platform yang membuat para penikmat dan konten kreator menjadi lebih dekat dan dapat berinteraksi, nominal yang diberikan bisa ditransfer dengan Dana, Ovo, Gopay dll.
Jadi sekali lagi, terima kasih untuk semua kontributor. Dan jika ingin menggunakan cerita saya dalam beberapa konten lain (video/audio) silahkan DM saja. Suksma.

Jangan lupa follow akun twitter ini untuk cerita horror ANYAR & REAL setiap minggunya.

Oke langsung aja ceritanya.
*****

Mempunyai usaha baju online mungkin tujuan akhir para ibu-ibu yang menikah muda dengan alasan tidak melakukan zina. Ah benar sekali, suamiku sebenarnya mempunyai pekerjaan yang bagus dan mapan, tapi daripada aku hongkang-hongkang kaki dirumah menjadi IRT, yowis.
Aku berjualan baju haram, yang memperlihatkan dada, perut, punggung bahkan aku heran kenapa ada yang memakai baju seperti ini. Tapi untuk aku yang besar di Pulau Dewata, aku merasa kebanyakan orang masih menggunakan baju yang tepat di tempat yang baik.
Jadi ya tanpa banyak pikirlah, aku mencari peluang dari sini. Aku mengerjakan bisnis ini bersama Mira, adik perempuanku. Kebetulan ia berkuliah di salah satu kampus swasta disini, jadi daripada ngekost atau bolak balik Denpasar-Tabanan, lebih baik tinggal bersama.
Aku biasanya mengurus bagian pembelian, barang datang dan pergi serta keuangan. Sedangkan ia dibagian promosi, cod dan antar jemput barang. Kami berdua sudah menjalankan bisnis ini selama 1 tahun, Alhamdulilah, banyak mendapatkan berkah.
Percepat saja, saat itu jam 9 malam dan hanya ada aku saja di rumah. Suamiku sedang keluar karena terjadi ledakan di sebuah gardu yang menyebabkan listrik padam. Oh ya, suamiku bekerja di PLN dan kebetulan sambungan gardu itu juga berada di wilayah rumah ini.
Rumah kami adalah rumah minimalis, dimana jika ada yang datang pasti terlihat atau terdengar suara kakinya. Keadaan di rumah begitu gelap gulita, aku yang tak berhasil menemukan lilin, akhirnya hanya mengandalkan senter hp untuk melanjutkan catatan pengeluaran.
“Bzzz bzzz” suara getar handphoneku dari depan.

Aku hentikan kegiatan ini sementara dan mengeceknya, ternyata itu pesan Line dari adikku.

“Mbak, mau nitip apa?” Katanya.
Aku membalas, “Di rumah gak ada apa, kamu beli aja makanan sendiri.”

Setelah membalas pesannya, aku kembali melanjutkan kegiatanku tadi. Tak sampai 10 menit, tiba-tiba ada suara langkah kaki yang terdengar dari luar. Aku menoleh sambil mengarahkan senter kesana.
“Oalah udah dateng toh, palingan beli nasi jinggo aja makanya cepet ya.” Pikirku.

Aku membalikan badanku membelakangi pintu masuk dan kembali melanjutkan pembukuan. Tapi aku heran, kenapa dia tidak kunjung masuk ke dalam?
Bahkan aku merasa ia hanya mondar mandir di halaman saja. Aku berinisiatif memanggilnya.

“Dek, udah beli makan?” Teriakku.

Terdengar suara dari luar, “Haaaaaa.”

Oh itu suaranya dia, pasti ia tak mendengarku karena suara hujan.
Tak lama kemudian, ia masuk dan langsung lewat di sebelahku menuju ke kamarnya.

“Udah beli nasi kan?” Tanyaku lagi.

Ia langsung masuk dan menutup pintu, “Udah”

Jawabnya singkat jelas padat dan aku tak perduli.
Aku lirik keramik lantai, begitu banyak tetesan air.
“Ah dasar manusia, harusnya di lap dulu kakinya.” Gumamku.

Tapi bodoamat, besok dia harus ngepel. Ada pekerjaan yang harus aku kerjakan sekarang dan ah sudahlah, perutku lapar.
“Hahahahaha.” Mira tertawa dari dalam kamar.

Aku agak terkejut, tapi bodo amat lah.
Tiba-tiba handphoneku bergetar kembali.

“MIRA : MBAK? AKU DI TWISTERDOG NIH, MAU NITIP APA?”
“MIRA : *picture*”
MIRA MENGIRIMKAN FOTO DIRINYA SEDANG BERADA DI TWISTERDOG, SEBUAH WARUNG YANG BERLOKASI DI DENPASAR. AKU TERKEJUT DAN BERTERIAK,

“BECANDA DOANG LO!!”

NAMUN TAK ADA JAWABAN DARI KAMAR. TIBA-TIBA SEBUAH NOTIFIKASI LINE MASUK LAGI, “NITIP GAK?”
LALU AKU MEMBALAS, “JANGAN BECANDA CIL, GW SURUH NGEPEL LU UDAH BIKIN BASAH LANTAI.”

DIA MEMBALAS, “APAAN SIH KOK GW, PADAHAL PENGEN NAWARIN DOANG DUH!”

AKU TERDIAM SAMBIL MEMEGANG HANDPHONE. OH YA, SAAT ITU LAMPU DAN LISTRIK MASIH PADAM DAN HUJAN MASIH DERAS BESERTA PETIRNYA.
“DEKKKK?” PANGGILKU SAMBIL MENDEKAT KE ARAH PINTU KAMARNYA.

PERLAHAN AKU MENEMPELKAN TELINGAKU SAMBIL MENGUPING.
BENAR SAJA DIA TERTAWA KECIL SEPERTI SEDANG MENERTAWAIKU YANG BINGUNG. Aku langsung menghela nafas dan membalas pesan itu.
“Yaelah lu kira gw gak lihat ente masuk kamar? Keluar lo pel nih lantai.”

Aku taruh handphoneku dan menghela nafas kembali.

“Bzzzz bzzzz” suara notifikasi masuk lagi.
“Mira : Kamar? Pel lantai?”

“Bzzzz bzzzz”
“Mira : Mbak, aku di Twisterdog sumpah…”
Aku pun meledeknya, “Yaelah masih aja, yaudah deh. Gini ya, coba lu pap depan sambil masukin klingking lu ke dalem idung. Wkwkwkwkwk.”

Sambil tertawa kecil, aku menggelengkan kepala berfikir bahwa bocil yang dulunya ingusan ternyata sudah bisa begini.
Tiba-tiba sebuah video masuk ke dalam obrolan itu. Saat aku buka ternyata,

“Heh! Suka banget bikin malu ya. Nih masuk hidung nih, semua jari masuk hidung nih… aduh duh jempolku kegedean aaaaaaaaa. Udah kan? Gak.. aku gak mau beliin mbak apa-apa. Bhaayy!”
Benar teman-teman, Mira mengirimiku video berisi dirinya yang memasukan semua jarinya ke lubang hidung seperti meledekku karena aku menyuruhnya begitu. Tiba-tiba gelegar petir menyambar kembali dan cahayanya mengisi ruangan.
Aku perlahan menjauh dan tetap memandang fokus ke arah pintu kamarnya Mira. Saat diriku sudah menghadap ke pintu keluar, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka perlahan.

“Ceklek…. Ngrieet…”
AKU TERDIAM SAMBIL BERUSAHA MENGGERAKAN TUBUH UNTUK SEGERA PERGI DARI SANA. SEIRING ANGIN YANG TERTIUP DARI DALAM KAMAR, SUARA MISTERIUS

“MBAK…HEHEHE.. KOK DIEM?!!”
AKU LANGSUNG MEMBACA AYAT-AYAT AL QURAN SAMBIL BERLARI KE LUAR RUMAH. SAYUP-SAYUP AKU MENDENGAR DARI KAMAR.

“HAHAHAHA KEMANA MBAK HAHAHA!!!.”

DI BARENGI SUARA HENTAKAN KAKI SEPERTI BERLARI KE ARAHKU.
AKU TUTUP PINTUKU TANPA KUNCI, AKU MELOMPAT KE ARAH PEKARANGAN.

"HAHAHAHAH KEMANA MBAKK HAHAHAH KEMANA!!!"

TANPA PERDULI HUJAN, AKU MEMBUKA PAGAR DAN TANPA MENGUNCINYA, LANGSUNG PERGI MENINGGALKAN RUMAH YANG MASIH GELAP GULITA.
Malam itu juga aku mengungsi ke rumah tetangga. Mira juga aku suruh untuk tidak ke rumah dulu.

Tapi.... aku lupa memberi tahu suamiku, dan cerita selanjutnya adalah kisah dari sudut pandang suamiku.
Sudut pandang suami :

Aku tak mau menceritakan apa yang aku lakukan di gardu listrik itu, tapi langsung saja. Sekitar pukul 12 malam, aku pulang ke rumah mengendarai sepeda motor dan mengenakan mantel.
Hujan masih saja turun beserta gelegar petir yang memecah keheningan di malam hari. Listrik masih padam, menyebabkan sebagian daerah menjadi gelap gulita, aku khawatir istriku serta sodaranya di rumah berdua. Lagi pula petugas PLN lainnya sudah datang.
Sesampai di rumah, ku lihat pagar tak dikunci.
“Yaelah mama, untung pulang aku jam segini. Bahaya lo ini.”

Hanya ada satu motor disana, motor matic milik Mira pun tak ada. Ah palingan anak itu menginap di rumah temannya.
Aku masuk dan mengunci pagar. Jas hujan ku taruh begitu saja diatas motor lalu aku masuk ke dalam rumah.

“Ceklek…” ternyata pintu depan tak dikunci juga.

Saat aku masuk, semuanya sepi tak ada suara. Aku pun menduga bahwa istriku sudah tidur.
Saat berjalan menuju ke kamar mandi, dimana jika kamu akan ke kamar mandi pasti berjalan melewati dapur. Ku lihat istriku sedang menghadap ke arah talenan dan terlihat membawa sebilang pisau.
“Yeh mama belum tidur.” Kataku sambil masuk ke kamar mandi dengan menggunakan pencahayaan dari handphone.

Saat di dalam kamar mandi, aku kusen kaca ventelasi yang berada diatas. Terdengar dari luar suara talenan yang berbunyi seperti seorang yang sedang memasak.
“Aku kan udah makan tadi…” pikirku.

Saat aku keluar, aku mengarahkan senter ke arahnya, “Mama masak?”

“Hmmmm…” Jawabnya singkat.

Lalu bersandar di tembok yang tepat sejajar dengan dirinya. Namun ia tetap membelakangiku sambil sibuk sendiri
“Wah ternyata gardunya meledak, kayaknya ada masalah deh. Terus udah banyak yang dateng kesana, jadi aku pulang aja.” Curhatku kepadanya.

Aku berharap memulai sebuah percakapan singkat namun ia tak membalas curhatanku dengan sepatah katapun.
Aku mulai jengkel, “Yah untung sih mas pulang. Itu pagar gak di kunci nanti maling masuk mau bilang apa hayo…”

Sindiranku tak digubris, dirinya tetap terlihat sibuk sendiri dengan pisau dan talenan.

“Oh iya…pintu depan belum di kunci.” Kataku sambil berjalan ke arah pintu.
“Ting…ting…” bunyi notifikasi dari handphoneku.

Sambil berjalan, aku melihat handphone dan tak kusangka, ternyata pesan itu masuk dari istriku.

“Mas jangan pulang! Ke rumah Mbak Intan dulu cepet. Aku sama Mira disini.”
Aku langsung terdiam. Saat akan berbalik ke arah “istriku” yang sedang memasak, tiba-tiba telfon masuk dan terlihat nama istriku disana.

“Assalam-“

“MAS CEPET KELUAR DARI SANA. AKU LIHAT MOTOR MAS UDAH DI DALEM!” Potong Istriku sambil berteriak di dalam Telfon
Aku menoleh ke belakang dan kalian tau? “istriku” yang sedang memasak tadi tiba-tiba berdiri membelakangiku sambil membawa pisau di tangan kanannya.

“MAS PAGAR UDAH DI BUKA SAMA MIRA. KELUAR!”

Teriak istriku lagi dari telfon.
Aku langsung berlari ke arah pintu dan membukanya.
Saat keluar, ku lihat Mira sedang berusaha membuka pagar di tengah hujan dan petir. Aku tutup pintu depan dan langsung menguncinya. Setelah itu aku melompat dan berlari ke arah pagar. Di saat yang tepat Mira berhasil membukanya.

“Maaaass!” teriak Mira kepadaku.
“Mir. Ada apa sebenarnya?!” Teriakku di dalam hujan sambil mengunci pagar dari luar.

“WEEHHHHHHHHHHHHHHH!!!!!!!” MUNCUL TERIAKAN WANITA DARI DALAM DAN SUARA TENDANGAN KE ARAH PINTU.

“LARI MIR!” TERIAKKU DIBARENGI SUARA PETIR MENGGELEGAR.
Sesampainya di rumah tetangga. Istriku menceritakan semuanya. Aku juga sempat menelfon polisi karena takut ada seorang psikopat di rumah. Jujur saja aku lebih takut dengan manusia yang membawa pisau daripada hantu.
Tak selang lama, beberapa polisi datang dan langsung masuk mengecek rumahku bersama beberapa warga dan pak kelihan banjar (Sejenis pak RW). Kalian tau? Di dalam tak ditemukan apapun. Hanya ada sepotong daging mentah yang dicincang diatas talenan.
Setelah polisi mengecek keliling sampai ke sudut ruangan, tak satupun menemukan manusia. Jadi bisa disimpulkan bahwa itu adalah penghuni disana. Ternyata benar saja, 2 tahun lalu ada seorang wanita bunuh diri di rumah ini.
Konon ia adalah seorang IRT yang sempat mendapatkan KDRT. Setelah kejadian itu, rumah ini direnovasi namun tidak sempat diupacarai seperti layaknya adat dan agama disini (Mlaspas dan Rsi Gana) untuk membersihkan kotoran itu.
Akhirnya aku tidur sementara di sebuah kost dekat rumah dan beberapa hari kemudian aku melaksanakan pengajian dengan beberapa umat muslim di perumahan itu. Setelah menentukan hari baik yang pas, aku beserta Pak Kelihan melaksanakan upacara Mlaspas dan Rsi Gana.
Tragedi di rumah itu sebenarnya sudah lama terjadi, namun memang benar menurut penuturan beberapa orang di sekitar, konon yang berada di rumah itu (sebelum kami) sering bertengkar dan tak sampai 1 tahun sudah pindah lagi.
Beberapa orang terdekat (seperti kerabat dan tetangga) mengatakan bahwa kenapa kami diganggunya baru sekarang (setelah hampir 3 tahun tinggal disana) karena jujur saja kami adalah keluarga yang tak pernah lupa melaksanakan ibadah, biarpun lingkungan kami mayoritas Hindu.
Dan menurut Bli Jaya (penulis thread ini) bahwa energi negatif dari hantu itu sudah lama terpendam. Dengan keadaan lembab, gelap dan sepi, hantu itu lebih leluasa menguasai rumah. Apalagi melihat keharmonisan sebuah keluarga, kemungkinan hantu/setan itu menjadi lebih parah.
Untungnya sekarang rumah ini sudah aman. Kami sudah menempatinya lebih dari 10 tahun dan sekarang aku sudah mempunyai 2 orang anak. Setelah kejadian itu, kami cukup sering mengadakan pengajian dan Insya Allah tidak ada gangguan lagi.
Sekian cerita kami, semoga dapat menjadi pelajaran untuk kita semua.

Om Santhi Santhi Santhi Om.
Jangan lupa baca cerita lainnya dipinned
dan Setiap malam jumat, aku bakal upload tepat tengah malam. Jadi jangan lupa follow dan stay tune!!

Salam Dunia Lain
Fyi : 2 tahun lalu maksdnya 2 tahun sebelum di jual ke Publik rumahnya.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Bli Jaya Sastra

Bli Jaya Sastra Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @iamjayasastra

13 Jan
[Konten malam jumat]

"Loh kok dia makin sukses ya? Yaudah deh aku bikin mampus aja."

Cerita tentang pengusaha yang hampir meninggal oleh lawan bisnisnya.

300RT gas nanti malam😌

#ceritahorror #bacahorror #ceritahorrortwitter
@IDN_Horor @bacahorror @ceritaht
Mau tau biar RTnya cepet? QRT aja;)
Sebelumnya aku mau minta maaf, kemarin aku lupa kalau hari ini ada job dokumentasi event pernikahan dan bener-bener kelabakan karena satu temenku gak bisa berangkat jadi harus dibackup oleh aku sendiri :(
Read 62 tweets
17 Dec 20
[Konten malam jumat]

"Awalnya sih pulang malem, lama kelamaan gak pulang-pulang."

Seri kedua pelet. Tentang lelaki yang berselingkuh karena dipelet oleh seorang pelakor.

300RT gas nanti malam😌

#ceritahorror #bacahorror #ceritahorrortwitter
@IDN_Horor @bacahorror @ceritaht Image
Om Awignamastu namo siddham
Namaku Luh De, sudah pasti ini nama samaran karena gila saja aku mengatakan yang sejujurnya di platform ini. Aku seorang perawat di rumah sakit swasta yang terkenal di Bali. Ah bukan terkenal di Bali, mungkin di wilayah Denpasar dan sekitarnya saja.
Read 74 tweets
10 Dec 20
[Konten malam jumat]

"Semua berubah saat dia mulai merantau."

Kisah wanita yang kena pelet sampai lupa keluarga.

300RT gass nanti malam😌

#ceritahorror #bacahorror #ceritahorrortwitter
@IDN_Horor @bacahorror @ceritaht Image
Om Swastiastu
Seorang gadis muda yang baru saja lulus SMA akhirnya mendapatkan pengumuman bahwa dirinya lulus seleksi penerimaan pada salah satu kampus di Malang. Oh ya, kejadian ini terjadi pada tahun 2000, dimana belum ada aplikasi sosial media kecuali wartel dan telfon umum.
Read 54 tweets
22 Nov 20
YANG BINGUNG TENTANG SATRIA DAN NINDY, INI DIA ORANGNYA ASTAGAA TERNYATA.
Yang cowo namanya satria, dan ini Clara, katanya dia pernah selingkuh sm ini

Read 12 tweets
12 Nov 20
[Konten malam jumat]

Saat aku pulang, mereka mengikutiku, dan dunia terasa berputar.

300RT gass nanti malam😌

#ceritahorror #bacahorror #ceritahorrortwitter
@IDN_Horor @bacahorror @ceritaht Image
Masih ngetik, jugaan belum sampe 300 Image
Om Awignamastu Nama Sidhham.
Om Swastiastu
Read 63 tweets
5 Nov 20
[Konten HORROR Malam Jumat]

Setelah tinggal beberapa bulan, akhirnya kami tau tempat apa sebenarnya ini.

Benar, ini adalah 'Desa Tonya'

Penasaran?
300RT sampai tengah malam.

#ceritahorror #bacahorror #ceritahorrortwitter #malamjumat
@IDN_Horor @bacahorror @ceritaht
Yang gak ngerti, baca dulu bagian pertamanya.

Masih di ketik ya ceritanya. Silahkan subscribe dulu :

Youtube.com/sunyialoka
Read 51 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!