F.A.J.A.R Profile picture
18 Feb, 79 tweets, 12 min read
-A THREAD-

SOLO RIDING
Based on a true story
Part IV
End

Selamat membaca

(Gambar hanya ilustrasi)
#thread #threadhorror #bacahorror #ceritahoror #horor #solo Image
Melihat sosok itu terbang ke arahnya, tak ada pilihan lain selain lari. Kini semua seperti tak ada harapan lagi untuknya, tak bisa ia pergi kemanapun dalam keadaan seperti ini. Lari pun tak tau harus kemana, ia benar-benar putus asa saat itu.
Dalam larinya ia sempat kepikiran ibu dan adik-adiknya ingin rasanya ia berada bersama mereka sampai air matapun tak bisa ia keluarkan lagi, tangisan pun sudah tak ada artinya.
Ia terus lari dengan nafas yang terengah-engah, ia coba tengok ke belakang ternyata sosok itu sudah menghilang. Lalu tiba-tiba pas ia nengok kembali, sosok kuntilanak itu sudah ada di hadapannya.
Sontak ia terkejut dan jatuh terpental ke belakang dengan posisi terlentang, mencoba berdiri namun tak bisa. Tubuhnya kaku, tak bisa ia angkat, hanya mulutnya saja yang bisa ia gerakkan.
"Salahku opo? Salahku opo? Salahku opo?”
(Salahku apa? Salahku apa? Salahku apa?) ucapnya sambil tersedu-sedu nangis karena sudah tak kuat dengan semua ini. Lagi-lagi kuntilanak itu hanya diam tak menjawab pertanyaan Majid.
Hihihihi.. Percuma mlayu, kowe tetep bakal mati”
(Hihihihi.. Percuma lari, kamu tetap akan mati) ucapnya dengan tatapan mengerikannya, perlahan sosok itu melayang mendekati Majid. Ia mencoba berdiri kedua kalinya namun tetap tidak bisa. Sosok itu sudah tepat berada di atasnya.
Majid pasrah tak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa berharap ada seseorang datang membantunya. Sesaat sebelum ia dibunuh, tiba-tiba Kuntilanak itu melihat ke arah depan dan ia pun terpental seperti terkena dorongan energi yang sangat kuat. Majid tak bisa melihat apa yang__
terjadi, karena badan yang tak bisa ia gerakkan. Lalu ada suara di kepalanya Majid
“Lungo jid, temukno rogo mu. Saiki kowe lagi neng alam Ghaib, rogo mu ene neng tempat awal kowe tibo seko motor. Lungo!!!”
(Pergi jid, temukan raga mu. Sekarang kamu lagi di alam Ghaib, raga mu ada di tempat awal kamu jatuh dari motor. Pergi!!!) ucap suara itu seperti tak asing di kepalanya, dan benar saja itu adalah suaranya Kyai Ali.
Ragaku? bukankah aku ada disini? maksud kyai apa? bingung ia mendengar perkataan Kyai Ali. Lalu
“Cepet lungo!!!!!”
(Cepat pergi!!!!!) ucapnya tegas. Ia coba berdiri dan pergi menjauh dari tempat itu, terlihat sosok itu masih tergeletak di aspal. Ia gunakan kesempatan__
itu untuk pergi menjauh. Terus ia lari menjauh kembali ke tempat pertama jatuh dengan perasaan yang sudah tak karuan dan nafas yang ngos-ngosan. Saat sedang lari ia melihat motornya tergeletak di aspal sempat ingin mengambilnya namun ia urungkan__
karena nyawanya sekarang dalam bahaya. Kemudian tak lama ia melihat gubuk yang tadi, disini Majid kembali di ganggu oleh sosok nenek-nenek menyeramkan itu dengan menodongkan clurit ke arahnya sambil tertawa ngeri. Hampir ia terkena tebasan clurit itu namun beruntung bisa__
menghindar. Dada mulai terasa nyeri dan sesak, kaki mulai mencapai batasnya, ia sempat terhenti menghela nafas namun tak lama karena ia harus cepat sampai disana. Terengah-engah nafasnya, keringat bercucuran membasahi seluruh badan, jantung pun berdegup dengan kencangnya.
Tiba-tiba “Brruukkk!!!” di depannya ada sosok pocong menghadangnya dengan wajah hitam mengerikan. Terlihat dari arah kanan ada sebuah mobil dan perempuan yang sebelumnya sempat ia tolong. Perempuan itu tertawa ngeri dengan wajah pucatnya dan mata merah menyala.
Majid pun jatuh lagi disitu, ia melihat ke arah depan dan sontak menghindar karena pocong itu mau meludahinya. Hampir sedikit lagi ia terkena, ia pun bangun lagi dan pergi dari situ. Pocong dan perempuan itu rupanya mengejar Majid.
"Hahahaha... Arep lungo ngendi kowe!!!”
(Hahahaha... Mau pergi kemana kamu!!!) rupanya itu suara Genderuwo yang tengah menghadangnya di tengah jalan. Majid bingung harus lari kemana, sudah tak ada jalan lagi. Malam itu ia benar-benar di kepung oleh demit.
"Huuuuaaa..!!!! Tolong!!!!” teriak Majid yang mentalnya sudah drop parah. Disaat ia hendak ditangkap oleh sosok Genderuwo tiba-tiba sosok itu terpental jauh seperti yang terjadi sama Kuntilanak Merah. Lalu ia pun mendengar suara Kyai Ali lagi
"Cepet lungo, aku ra iso suwi jagani kowe jid!!!”
(Cepat pergi, aku gak bisa lama jagain kamu jid!!!) tuturnya
Ia kerahkan semua sisa-sisa tenaganya itu, setelah lama ia lari dengan terpingkal-pingkal akhirnya sampai dan melihat tubuhnya yang sudah tergeletak lima meter__
dari motornya. Majid bingung dan tak tau bagaimana caranya agar ia bisa masuk ke dalam tubuhnya lagi sedangkan beberapa sosok masih mengejarnya, kemudian Kyai Ali membisikan telinganya lagi.
"Meremno mripatmu lan konsentrasi, tutno arahanku!!!”
(Pejamkan matamu dan konsentrasi, ikuti arahanku!!!) tak banyak pikir panjang ia pun langsung mengikuti apa yang di perintahkan pak Kyai. Di dalam pikirannya ia melihat jalur K penuh dengan mayat, ada yang kepalanya putus,__
ada yang badannya hancur dan lain sebagainya. Terus ia ikuti arahan pak kyai, ia pun melihat sebuah pintu berdiri diantara tumpukan mayat dan ia harus masuk ke dalamnya. Tak mudah melewatinya, karena bau busuk yang sangat menyengat walaupun hidung sudah ia tutup namun baunya__
tetap tercium. Perlahan ia jalan, sempat sesekali ia berhenti karena tak kuat melihat mayat itu dan bau busuknya. Setelah beberapa saat ia jalan akhirnya ia sampai di depan pintu itu dan ia pegang gagang pintunya, ketika hendak membukanya.
Tiba-tiba entah darimana sosok kuntilanak merah datang dan memegang tangannya, sontak ia terkejut hampir terjatuh karenanya. Kali ini Majid lawan semua rasa takut itu, dan mengucapkan “Allahu Akbar!!!” dengan sangat kencangnya sampai sosok Kuntilanak itu terpental dan menghilang.
Pintu pun sudah berhasil ia buka lalu Majid masuk kedalamnya, ia coba membuka mata dan sekilas seperti melihat seseorang membopongnya masuk ke dalam mobil dan setelah itu ia tak sadarkan diri.
~~~~~
Cerita ini dari sudut pandang salah satu Polisi sebut saja Eko yang berusaha mencari keberadaan Majid bersama rekannya Andi dan Rizal.
Sore itu tepat pukul 18:00 tiga mobil polisi masuk ke Jalur K untuk mencari pemuda yang di katakan oleh beberapa warga. Waktu itu sudah gelap, dan lampu penerangan di jalur K mati semua tak ada satupun yang menyala.
"Pak serius iki meh mlebu jalur K?"
(Pak serius ini mau masuk jalur K?) ucap pak eko merasa ragu
"Yo serius, mosok guyon. Toh dewek ra mung wong loro, ene pak Rizal, pak Anton, pak Dwi, lan pak Sartono"
(Ya serius, masa bercanda. Kan kita gak cuma berdua, ada pak Rizal, pak Anton
pak Dwi, sama pak Sartono)
Eko ini sebenarnya orangnya penakut, cuma karena pekerjaannya jadi ia selalu terlihat perkasa dan kuat. Kemudian Andi pun sambung bicara
"Tapi tenanan ora ya opo seng di maksud masyarakat mau, nek ene wong sing lewat jalur K?"
(Tapi beneran gak ya apa yang di maksud masyarakat tadi, kalo ada orang yang lewat jalur K") ucapnya yang serupa merasa ragu. Kemudian mereka pun bicara ke mobil rekan lainnya melalui HT masing-masing.
Ternyata mereka berempat pun merasa ragu, tapi mau tak mau mereka harus tetap jalan sampai pepohonan tumbang itu. Pikir mereka jika pemuda itu sampai di pepohonan tumbang, pasti dia akan kembali dan mereka pasti akan berpapasan.
Terus mereka berenam jalan, tiba-tiba "Duuuaaarr!!!" suara ban mobil Dwi dan Sartono pecah. Sontak Eko dan Andi pun berhenti dan keluar dari mobil. Dan mereka berempat menghampiri mobil Dwi.
"Adduuhh piie iki, ban serepku ketinggal meneh"
(Adduuhh gimana ini, ban serepku tertinggal lagi) keluh pak dwi
"Pak Rizal ene ban serep mboten?"
(Pak Rizal ada ban serep gak?) tanya Eko
"Ban serepku pecah pak, pie iki?"
(Ban serepku pecah pak, gimana ini?)
Kemudian pak Andi mengambil sebuah keputusan yang membuat__
Eko merasa ngeri.
"Pak kek ngene wae, iki kan podo ra ene ban serep. Mending mobil pak Dwi di derek wae mbalek neng kota. Telfon mobil derek saiki, pak Dwi, pak Anton, ro pak Sartono neng kene ngenteni mobil derek teko, kulo, pak Rizal ro pak Eko tak lanjut jalan meneh"
(Pak kaya gini aja, ini kan pada gak ada ban serep. Lebih baik mobil pak Dwi di derek aja kembali ke kota. Telfon mobil derek sekarang, pak Dwi, pak Anton, ro pak Sartono disini nunggu mobil derek dateng, saya, pak Rizal sama pak Eko akan lanjut jalan lagi) ucap terang Andi.
Sempat terjadi perdebatan di antara mereka, lalu Andi menjelaskan alasannya dan semua pun menyetujuinya. Kemudian mereka bertiga lanjut jalan lagi meninggalkan pak Dwi, pak Anton, dan pak Sartono.
Mereka pun sekarang bertiga dalam satu mobil, lama mereka jalan dengan lampu penerangan satu-satunya di mobil. Untuk mengurangi rasa takut, Eko pun banyak mengobrol ke dua rekannya itu.
Sampai suatu ketika ia melihat sosok putih berdiri di samping pohon sebelah kiri mobil. Posisi duduk mereka itu Eko dan Andi depan dan Rizal di tengah. Sontak ia terkejut
"Astagfirullah" ucapnya, Andi pun nanya
"Nengopo pak Eko?"
(Kenapa pak Eko?) tanyanya sembari terus menyetir
"Ora popo pak"
(Gak papa pak) jawabnya seperti tak ingin mereka tau
"Serius pak?" tanyanya meyakinkan
"Iyo pak serius ra popo"
(Iya pak serius gpp) jawabnya
"Ouh yo wes nek ra popo"
(Ouh ya udah kalo gak papa)
Andi merasa jalan ke Pohon tumbang seperti lama sekali, ia sempat beberapa kali melewati beberapa gubuk sebelah kanan jalan. Seperti gubuk itu tak ada habisnya, dan Andi pun nanya ke Eko dan Rizal.
"Pak Eko pak Rizal, ngerasa ra sih kok dewek koyo suwe teko wit ambruk ke"
(Pak Eko pak Rizal, kerasa gak kok kita kaya lama sampe pohon tumbangnya) ucapnya, dilihat lah jam mereka dan anehnya pada mati semua jam tangannya.
Mereka coba buka HP, beruntung HP nya menyala dan bisa melihat jam. Benar saja mereka di jalan hampir satu jam namun belum dampe pohon tumbangnya. Setelah sadar ada yang aneh, Andi pun melihat gubuk lagi sepertinya gubuk yang sama pikirnya.
Terus ia jalan, dan ketemu gubuk lagi yang sama. Wah ada yang gak beres nih? ucapnya dalam hati
Kemudian Andi pun bebacaan dalam hati seraya masih menyetir, akhirnya gubuk itu sudah tak terlihat lagi.
Ia tau bahwasanya tadi mereka hanya berputar-putar saja disitu. Pantas terasa lama, ternyata ada yang iseng sama kita? ucap Andi dalam hati. Ia lanjut jalan makin lama makin terasa aneh, andi melihat banyak sosok sudah berbaris di kiri dan kanan jalan.
Sosok itu ada yang kepalanya putus, badannya rusak, ada yang tinggal kepala, dan kuntilanak, pocong, genderuwo pun ada disana. Seperti sedang memperhatikan mereka, sementara itu Eko sedaritadi sudah merinding ketakutan dan Rizal ia bertingkah normal seperti tak terjadi apa-apa.
Lalu tiba-tiba ada sosok Kuntilanak merah berdiri di tengah jalan, sontak Andi ngerem mendadak.
"Astagfirullah, ene opo pak?"
(Astagfirullah, ada apa pak?) ucap Rizal kaget karena kepalanya terbentur jok depan.
Eko pun sama kaget karena rem mendadak itu, kemudian Andi memberitahu mereka apa yang ada di depannya. Sontak mereka berdua ketakutan, dan mengajak untuk kembali ke kota.
Namun Andi menolak, karena ia melihat Pemuda dan Motornya sudah tergeletak di tengah jalan dan Kuntilanak itu seperti sedang menjaganya.
"Kowe cah loro opo ra weruh, kaeh ndelok neng aspal ene opo?"
(Kamu berdua apa gak ngeliat, itu liat di aspal ada apa?) tunjuk Andi
Mereka berdua kaget bukan main, karena ada pemuda yang sudah tergeletak di aspal dengan sepeda motornya. Mereka pun bertanya
"Sopo kae pak?"
(Siapa itu pak?) tanya mereka bersamaan
"Koyoe wong sing di maksud neng masyarakat"
(Kayanya orang yang di maksud oleh masyarakat) ujarnya
"Terus pie iki pak, kae kunti abang nduwe cakar dawa"
(Terus gimana ini pak, itu kuntilanak merah punya kuku panjang) panik mereka berdua tak tau harus bagaimana, lalu Andi keluar_
Istirahat dulu.
mobil dan sempat dicegah untuk tak keluar sama mereka berdua. Namun Andi tetap keluar dan menghampiri sosok Kuntilanak itu, jalan ia perlahan kearahnya. Dan nampaknya sedang terjadi tabrakan energi, Eko melihatnya.
Saat Andi berjalan perlahan ke arah sosok itu ia sempat kontak batin dengannya.
"Arep ngopo kowe rene?"
(Mau apa kamu kesini?) tanya sosok itu dengan nada menantang
"Aku rep njukut bocah iki, opo urusanmu ro bocah iki?"
(Aku mau bawa orang ini, apa urusanmu sama orang ini?)
jawab Andi dengan tegasnya.
"Hihihihi.. Kowe ra sah ngerti opo urusanku ro bocah iki"
(Hihihihi.. Kamu gak usah tau apa urusanku sama orang ini) jawabnya dengan wajah mengerikan dan tangan yang sudah siap melawan
"Ouh ra njawab pertanyaanku?"
(Ouh gak jawab pertanyaannku?) Andi terus jalan ke arah sosok itu dengan mulut yang sudah komat kamit membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an.
Kuntilanak itu kepanasan dengan apa yang dilakukannya, dan memohon-mohon ampun agar ia berhenti membaca ayat suci Al-Qur'an. Namun tak di lakukan oleh Andi.
"Jawab pertanyaannku, opo urusanmu ro bocah iki. Sampe kowe berbuat kek ngene"
(Jawab pertanyaannku, apa urusanmu sama orang ini. Sampai kamu berbuat kaya gini) ucapnya masih dalam batin
Kemudian tak kuat menahan panas yang serasa terbakar, sosok itu pun bilang ke Andi
"Ampun ampun.. Aku mung di prentah.. Ampun.."
(Ampun ampun.. Aku cuma di suruh.. Ampun..) ucap sosok itu sambil teriak-teriak kepanasan
"Sopo sing mrentah mu?"
(Siapa yang menyuruh mu?) tanya Andi dengan garangnya
Disatu sisi Eko dan Rizal hanya bengong di dalam mobil melihat Andi yang ternyata punya kelebihan seperti itu. Mereka melihat andi sudah ada di depannya, namun sosok itu terbungkuk seperti memohon-mohon ampun ke Andi pikir mereka.
Kuntilanak itu memberitahukan siapa yang menyuruhnya, lalu Andi pun membiarkannya pergi dan jangan ganggu Pemuda itu lagi dan Kuntilanak itupun menghilang. Kemudian Andi menghampiri Majid memeriksa apakah masih hidup atau tidak.
"Heii rene metu, bantu angkat bocah iki"
(Heii sini keluar, bantu angkat orang ini) ucap Andi seraya melambaikan tangan ke arah mobil
Lalu Eko dan Rizal pun keluar dari mobil dan lari ke arah Andi.
"Pie pak, iseh urip po ora iki?"
(Gimana pak, masih hidup apa gak ini?) tanya Eko yang sedikit bengong karena hal barusan
"Heii ojo bengong pak, neng hutan iki loh"
(Heii jangan bengong pak, di hutan ini loh) tegur Andi
"Iyo iyo pak"
(Iya iya pak) jawabnya
"Iki bocaeh iseh urip, cuman lemes. Tiati boponge"
(Ini orangnya masih hidup, cuman lemas. Hati-hati angkatnya) ucap Andi sedikit mengarahkan mereka berdua mengangkat Majid.
Rizal sadar bahwa Majid matanya sedikit agak terbuka dan seperti melihat mereka berdua sedang mengangkatnya, setelah itu tak sadarkan diri. Perlahan mereka jalan mengangkat Majid ke mobil, lalu mereka masukan Majid ke kursi tengah.
Sementara itu pak Andi mengambil motornya Majid, dan menyalakan mesinnya. Kemudian ia tumpaki motor itu jalan ke arah mobil.
"Iki aku sing nggowo motore, kowe wong loro neng mobil yo"
(Ini aku yang bawa motornya, kamu berdua di mobil ya) ucap Andi
"Siap pak!!!" ucap serentak mereka berdua
Kemudian Rizal memberikan Helm ke Andi, dan mereka pun jalan kembali ke kota S. Posisi jalan mereka berdampingan, karena Andi was-was dengan mereka berdua takut terjadi apa-apa.
Selama kembali ke kota S tak terjadi hal-hal aneh lagi, setelah sekitar satu jam perjalanan akhirnya mereka sampai di tugu jalur K. Dan mobil pak Dwi juga pak Sartono pun sudah menunggu mereka disana, beserta masyarakat yang sudah banyak menanti kedatangan polisi itu.
"Alhamdulillah" ucap syukur Eko dan Rizal
Dilihat jam tangannya, ternyata sudah menunjuk jam 20:05 malam, banyak masyarakat bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi didalam sana.
Polisi tak menjawab semua pertanyaan yang di ajukan masyarakat, kemudian Eko dan Rizal pun di suruh lanjut jalan ke Rumah Sakit terdekat untuk memeriksa keadaannya Majid.
Sesampai disana Majid langsung di bawa ke ruang UGD, dan membiarkannya istirahat lebih dulu karena ia yang masih tak sadarkan diri. Majid tersadar esok paginya sekitar jam 8 pagi, dan Ibu serta Adik-adiknya sudah ada disana karena semalam mereka menghubungi Majid__
dan yang angkat ternyata Eko yang langsung saat itu juga memberitahukan keadaan Majid yang membuat keluarganya berangkat malam itu juga ke kota S.
~~~~~
Setelah berbagai macam kejadian, akhirnya Majid bisa berkumpul lagi dengan keluarganya. Dan ia banyak sekali belajar dari kejadian yang menimpanya itu.
Majid pun di beritahu oleh Ibunya soal siapa yang membantunya saat itu, dan memang benar itu adalah Kyai Ali. Karena kemarin ibunya punya firasat buruk tentang Majid yang di telfon tapi tak di angkat-angkat olehnya.
Kemudian ibunya pun minta tolong ke Kyai Ali, dan beruntung nyawa Majid masih bjsa di selamatkan. Sampai sekarang Majid sudah tak mengalami gangguan-gangguan itu lagi, walaupun pada kenyataannya kini ia sudah sepenuhnya bisa melihat sosok mahluk astral.
~~~~~
Dan terimakasih sudah membaca Thread singkat ini, terimakasih yang sudah setia menunggu. Banyak-banyak terimakasih intinya. Mohon kritik nya jika saya banyak salah dalam penulisan, semua itu agar saya bisa jadi lebih baik lagi.
Matur nuwun.. 🙏🏻
Ini yang penasaran alasan kenapa Majid di ganggu.
Saya terjemahin

A: Aku mau tanya lagi soal kemaren sore, soalnya pada penasaran yang baca ceritanya bang. Bisa kasih tau apa gak?
B: Begitu ya Image
A: Iya bang gimana, bisa kasih tau apa gak?
B: Ya udah ku kasih tau. Tapi ini kata ibuku yang dikasih tau sama Kyai Ali dulu. Katanya ada yang gak suka sama aku, terutama soal daganganku yang rame terus dari pertama buka. Makanya ada yang kirim kaya gitu buat nyelakain aku.
Katanya masih tetangga. Aku cuma tau segitu.

~~~~~
Itu kata Majid barusan chattan. Jadi jangan penasaran lagi ya. Terimakasih.

Next ada Thread Horror lagi dari salah satu temen SD ku, nanti sore dia mau cerita pengalamannya.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with F.A.J.A.R

F.A.J.A.R Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @fajarpra18

14 Feb
-A THREAD-

SOLO RIDING
Based on a true story
Part III

Selamat membaca

(Gambar hanya ilustrasi)
#thread #threadhorror #bacahorror #ceritahoror #solo Image
~~~~~
Lelah, itulah yang ia rasakan. Namun tak dapat ia pungkiri karena tak bisa berlama-lama disana. Begitulah pikirnya, tanpa ia sadari itu adalah pilihan terburuk dalam hidupnya.
Sore itu angin berhembus dengan kencangnya, suara adzan sudah menggema di berbagai penjuru. Disepanjang jalan banyak ia temui pedagang rambutan, sempat ia berhenti untuk membeli beberapa ikat dan dimasukkannya ke dalam Bagasi.
Read 83 tweets
10 Feb
-A THREAD-

SOLO RIDING
Based on a true story
Part II

Selamat membaca.

(Gambar hanya ilustrasi)
#thread #threadhorror #bacahorror #ceritahoror #solo Image
---
Sore itu Majid sedang berdagang di tempat ia biasa mangkal di alun-alun desanya. Keadaan ramai seperti biasanya, banyak pedagang di pinggiran alun-alun. Dilapangan banyak anak-anak yang sedang bermain kesana kemari, dan tak sedikit juga ada pasangan muda mudi yang sedang__ Image
duduk berdua beralaskan tikar yang mereka bawa. Alun-alun itu emang selalu ramai setiap harinya bukan hanya setiap malam minggu saja. Di sebelah kiri sebrang alun-alun terdapat Masjid yang memudahkan masyarakat sekitar untuk beribadah jikalau waktu shalat telah tiba.
Read 87 tweets
9 Feb
-A THREAD-

SOLO RIDING

Based on a true story

Nama dan tempat sudah di samarkan, jika ada kesamaan dalam penamaan tokoh dan tempat saya memohon maaf.

(Gambar hanya ilustrasi)

#thread #threadhorror #bacahorror #ceritahoror #solo Image
Senin, 14 Januari 2019

Kring kring kring!!! Suara alarm nyaring terdengar dari Handphone miliknya, sampai ia pun terbangun dari tidurnya. Dilihatnya waktu sudah menunjuk pukul 4 pagi, ia pun bangun untuk membersihkan diri dan bergegas ke Mushola dekat rumahnya.
Pagi itu masih gelap gulita, namun suara ayam jago sudah berkokok di berbagai penjuru desa kala itu. Selepas membersihkan diri ia tak lupa untuk membangunkan Ibu dan adik-adiknya yang masih terlelap akan tidurnya.
Read 45 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!