Kejiret marang rosane roso tresno
(terikat dengan kuat nya rasa cinta)

Awal kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu,saat itu aku sedang dalam perjalan pulang mengendarai sepeda motor Dari kota Magelang.
Keanehan pun terjadi tinggal pulang kok malah hati pingin mampir mampir.
Mampir ke Borobudur.
Pulang nya eh aku di buat bingung dengan jalan lha muter muter malah arah ke timur.
Sampai di suatu tempat seperti kebun wisata gitu
Penuh dengan bunga bunga warna warni.
Ada jalan setapak rabat beton di tempat itu hanya beberapa orang sedang berdua an(wes kayak negara milik mereka berdua padahal mereka ngga tahu kalau dunia ini lebar banget)

Nah aku sendirian celingak celinguk sambil rokok,an
Mataku tertuju sama satu cewe yang lagi asik duduk sendirian di sebelah Batu besar.

Aku hendak menghampiri dianya sudah menoleh lalu tersenyum,byuh senyumnya sungguh sederhana.
"mas maaf,pinjam koreknya"ucap wanita itu.
Spontan saja Aku kaget lha kok pinjam korek.Aku gragapan tak kantongin dimana tadi.
Ketemu lalu aku kasihkan
Wanita itu mengambil rokok marlboro merah dari sampingnya.
Sosok wanita yang cantik bercelana jeans dan atasan kemeja putih lengan pendek Terlihat agak ketat.

Ditawarinya aku rokok

"Mas dari mana kok kelihatan cape habis perjalanan jauh ya"Tanya wanita itu
"he eh mba mau pulang malah kesasar"jawabku

"ow halah lha Pulang kemana masnya"ucapnya
"Purwodadi"jawabku
"bareng sama aku mas aku arah kesana juga,nanti lewat kethep"ucapnya.

Aku pikir ini wanita apa kah,kesininya sama siapa,apa ditinggal rombongan nya.
"mas namaku DIAH AYU SHINTA LAILATUL AINI, panggil saja Diah ayu,mas namanya siapa"ucap Mba nya.
"namaku karyawan tuhan mba diah"balasku.

Ya begitu ngobrol ngalor ngidul ngetan ngulon eh ngga tahunya sudah habis dzuhuran.
Lalu mba diah ini menumpang sampai depan(ngga tahu daerahnya cuma tikungan jalan raya)
"mas nya lurus ikuti jalan ini sampai nya kethep,hati hati mas ya jalannya berliku dan banyak demitnya"pesan mba diah.
Kemudian aku melanjutkan perjalanan
Entah kemana mba diah nya
kerumah siapa atau di tempat siapa aku juga kurang tahu.

Melaju biasa saja,sambil melihat lihat pemandangan.
Istirahat makan trus ngopi.
Setengah tiga sore aku melanjutkan perjalanan lagi.
Beberapa jauh entah di suatu tanjakan ngepas dengan jembatan dan pinggir pinggir pohon bambu ada pemakaman juga.
didepan agak jauh aku melihat wanita berjalan menanjak dipinggir sambil menenteng sendal mirip sepatu.
Tapi kok baju dan celana jeans nya persis mba diah.
Setelah dekat aku pelankan laju sepeda motor dan beriringan.

"lho mba diah kok jalan kaki,Ya sudah ayo aku bonceng"tanyaku.
"eh mas kt,iya mas depan aja pas Jalan datar"kata mba diah lalu aku tunggu diatas.
(sebagai informasi saja,kisah ini tentang perjalanan sosok jin perempuan yang sedang jatuh cinta dan mungkin kisah ini tidak begitu horor sebab berisi perjalanan dan percakapan dan sedikit aroma horor memasuki alam jin,jadi jangan harap menemukan kisah horor yang mencekam)
Lanjut
"ah cape mas mas"ucapnya sambil Memegangi bahuKu.

"lho kok duluan mba sih kan tadi aku duluan yang jalan"tanyaku.
"mas nya lama istirahat"jawabnya sambil menghela nafas.
"ow iya mungkin ada satu jam an aku beristirahat,lha mba naik apa tadi,bonceng orang lagi apa"tanyaku
"Menghilang" ucap mba diah.

Aku jelas ngga percaya lah mosok menghilang,jaman sekarang kok menghilang yang ada minggat.

Lalu mba diah naik dan kita lanjut melaju,sambil bercerita mba diah ngoceh ngga karuan,jelas saja aku hanya mengangguk,mana kedengeran bicara sambil
berkendara apalagi semakin kencang anginnya.Whiuusss

beberapa saat
"belokan nanti kiri mas ada rumah gede itu rumah saudari jauhku"ucap mba diah dengan nada keras dan mendekat ketelingaku.
Aku mengangguk dan sampailah di tikungan
"mas mas itu rumahnya"mba diah sambil menepuk pundakku.

Aku menurut saja,berhenti didepan rumah mewah banget dan waktu itu sudah hampir jam lima.
Kita turun sampai depan pintu yang tertutup.
Di ketuk baru sekali Pintu langsung di buka.
"assalammualaikum"ucap mba diah uluk salam
"waalaikumsalam"ucap penghuni rumah
mereka langsung berpelukan kayak teletubies
setelah dipersilahkan masuk
Aku duduk disofa dan mba diah langsung masuk kedalam.
Tidak lama aku di suguhi segelas kopi dan marlboro merah sebungkus,wes nikmat sangat.

Baru beberapa sruput mba diah keluar dari dalam dan diikuti beberapa saudarinya(ada tiga)
Dengan aroma minyak wangi yang has banget.
Duduk mengobrol di ruang tamu aku dan keempat wanita sangat cantik Cantik rupawan.
Kulit mereka putih sxsx Rambut yang hitam lurus tertata sangat indah.
Aku meminta ijin kekamar mandi,dipersilahkan lalu diarahkan
Sampai didalan aku melewati kamar
kamar tertutup
"SEDEKAH"
jelas tertulis di atas kamar yang tertutup
aku membaca nya dengan penuh arti,Lalu di kamar berikutnya tertulis
"SHOLAT"
aku membacanya lagi dengan mengartikan apa ini ruangan sholat pikirku.
Berjalan lagi di Depan kamar berikutnya tertulis
"SURGA"
dan di kamar berikutnya
"NERAKA"
bulu kudukku berdiri rasanya berat banget badanku mau melangkah,merindhing dan agak ngeri
dikamar berikutnya
"DUNIA"
berikutnya lagi
"CINTA"
dan berikutnya lagi
"TANGGUNG JAWAB"
Aku pikir ini arsiteknya luar biasa sambil terheran lalu kau menemukan lorong dan kamar kecil.Selepas itu kembali ruang tamu iseng aku ingin tahu ada apa di dalam kamar itu.
Aku dekatkan telingaku sampai nempel di pintunya namun sepi tak ada suara apa pun.Dengan hati berdebar aku langsung lari saja.Keruang tamu.

Ngobrol dan ngobrol sampai akhirnya aku pamit,perjalann masih jauh sekali.

Kata mba diah
"mas kt duluan nanti kami menyusul
kalau mase istirahat"ucap mba diah
Dan aku kembali melanjutkan perjalann.

tapi setelah berjalan jauh sekali melewati gunung gunung lha kok sore itu mampir di lokasi wisata air terjun,,hanya sebentar dan kembali perjalanan sampai juga di makam keramat punya siapa entah
dan akhirnya tersesat di jalan raya besar arah Gemolong.Entah jam berapa malam itu aku sampai di Gemolong tinggal arah Juwangi.
Aku beristirahat sejenak di angkringan melepas lelah(rasanya pegel panas banget di punggungku)
Memesan kopi diangkringan
Malam itu entahlah padahal di samping jalan raya agak berdekatan dengan angkringan yang aku singgahi tapi angkringan yang satu sangat rame sekali.Bnyak motor parkir dan terlihat riuh mereka duduk beralas tikar.
Sama aku juga di angkringan tapi bedanya
yang jualan ibu ibu setengah tua dan maaf angkringannya terkedan kumuh/kurang rapi.

Tapi aku memilih ngopi disitu.
Sampai selesai kopi di hidangkan aku duduk disamping angkringan beralas terpal biru itu pun sudah agak lawas.
Perduli amat lah,disana kopi disini juga kopi"pikirku.
Lagi lagi aku di buat heran.
Baru merokok belum habis dua centi.
Berhenti sebuah mobil mewah(jazz) di depan ku persis.
Turun dua orang wanita dan kayak aku kenal.
Di susul lagi dua dari belakang
Lho ternyata sosok wanita itu Mba diah dan saudarinya.
Aneh sekali ini kebetulan atau sengaja,kembali aku berpikir ini ngga masuk diakal.
Logikanya jelas harusnya ngga ngerti aku sedang di situ dan jelas ngga mungkin dia menyusul ku sedangkan alamat ku dia ngga tahu.
anehnya lagi mereka semua langsung duduk dan perpesan ada yang pesan teh ada yang Pesan indomie dan ada yang pesan kopi(mba diah)

Mba diah duduk disampingku seolah sudah kenal lama banget,nempel terus.
"dik bantuin ibunya tuh kerepotan"kata mba diah menyuruh saudarinya.
Tanpa membantah semua nya bergegas lalu menyuruh si ibu yang jualan itu duduk,mereka membuat minuman pesenannya sendiri.

Si ibu yang jualan terlihat gimana gitu,sedih dan haru memang.

Mba diah sambil senyam
senyum didekatku sampai aku risih sendiri.

"mas lihat ibu itu betapa berat beban hidupnya,sampai malam begini belum juga istirahat mana jualannya sepi"ucap mba diah.
"ya ngga tahu mba lha aku baru datang juga e"timpalku
"eh mas lihat ibu itu kenapa sendirian,kemana suaminya"tanya mba diah lagi.

"mba diaaahhh aku ra weruh bojone nok endi dan ngapain aku ngurusin suaminya"ucapku lirih agak jengkel lha tanyanya yang aku ngga masuk akal logika.
Singkatnya setelah kita selesai lha kok di bayarin semua Sama mba diah waktu itu hanya habis empat puluh tuju ribu.
Tapi sama mba diah di kasih lebih entah berapa tapi terlihat banyak sih.Tapi ibu itu menolak dengan halus,sampai sampai ibu itu menangis dan mba diah hanya menenangkan setelah ibu itu diam.Kami semua pamitan tapi sebelum pergi mba diah melepas gelang emas di tangannya lalu
berjalan pura pura kedalam ada yang tertinggal tapi dengan sengaja menaruh gelang di laci gerobak ibu itu

"buk maaf ya kalau kami kurang sopan dan maaf juga besok kepasar jual gelang buat berobat suami ibu,terimakasih"pesen mba diah lalu pergi
Lalu berjalan menuju mobil sebelum melaju jauh
Mba diah berteriak

"IBUKKK BESOK MALAM SAYA DATANG LAGIIIIII"teriak mba diah.
Lalu mobil melaju aku mengikuti dari belakang dan sampai di tugu.

Mobil berhenti dan aku di samping nya.
Mereka turun
Aku pun berhenti
"mas kita pisah di sini,hati hati ya mas"ucap mba diah berdiri di depan ku.Lalu ketiga saudarinya salaman dan kembali masuk mobil.

"mas kalau mau ketemu aku cari saja Di SUNYARAGI nama bapak ku Kyai Akhxxx sxxxx,hati hati ya mas,Assalammualaikum"ucap mba diah lalu masuk kemobil.
"waalaikumsalam"ucapku membalas salam nya lalu mobil melaju di iringi bunyi klakson sekali juga lambaian tangan.

Aku kembali menaiki motor ku dan kekanan.
Jalan alternatif Boyolali Juwangi(lewat kedung ombo)

"Nah malam malam gini berkendara sendirian lewat hutan sepi trus kalau ada rampok/begal gimana"pikirku sambil melaju ya pokoknya nekad saja mungkin sekitar jam 11 malam.
Pokoke yakin saja walau hati ngerasa dag dig dug sheer.
laju sepeda motor ku dengan kecepatan agak lumayan..Sepi dan jalannya lumayan bagus.
Walau gelap dan setelah aku melewati sekolahan di kanan jalan hati ku sudah mulai goyah,aku mencium bau bunga kenanga.
Aku berhenti dipinggir jalan noleh kiri kanan dan belakang ternyata sepi.
Celinguk an ngga ada siapa siapa lalu tancap gas lagi.

Mulai memasuki hutan yang gelap.
Tambah sher sher an,
"ya allah mugo mugo paringi slamet perjalanne saya ini,saya bukan takut setan dedemit atau jin yang saya takut kan si jon Begal"ucapku lirih
Sampai tikungan gelap banget bau kenanga semakin kerasa tercium
Dan tiba tiba di depan berdiri sosok putih putih tepat di tengah jalan
kena sorot lampu motorku.

setelah dekat mungkin sekitaran lima meter.

Aku berhenti dengan posisi lampu masih menyala.

Terlihat jelas sosok itu melayang/ngambang tidak nyentuh tanah dan sosok itu sedang menyampingi ku.
"Permisi mbaaaa aku sedang buru buru aku sudah di tunggu ibukku dirumah,kasihan lah mba aku ngga mau bikin masalah lho mba"Ucapku.

"hiiihiiii hiii hiiii" tawa mba nya sambil melayang menepi lalu menghilang di gelapnya hutan.

Aku Jadi tenang dan kembali tancap gas.
bau bunga kenanga masih mengikuti ku.
Semakin kencang aku melaju dengan hati hati dan waspada.Sampai di depan puskesmas Kemusu aku berhenti
"disini menunggu pagi atau lanjut satu jam kedepan tapi serem"ucapku lirih sambil memperhitungkan kondiSi badan yang sudah mulai lelah.
Aku putuskan untuk berhenti dan beristirahat sebentar.puskesmas terlihat ramai banget terang dan banyak orang
Berjalan di sekitar tempat itu dan menemukan warung yang masih buka,aku membeli minum dan sebungkus rokok,serta Bertanya ke penjaga warung kalau aku menginap harus dimana
Kata mas yang jualan malah di suruh di warung situ saja malah buat temen jaga warung sekalian ngobrol sama beberapa orang yang sedang ngopi.

Aku kasih tahu Kalau puskesmas rame
Tapi yang jualan bilang kalau malam sepi.
udah eyel eyelan sama penjual Akhirnya kita berjalan menuju puskesmas bener sampe depan puskesmas lha bener gelap.

Spontan saja kita balik lagi.

Sampai di warung aku ngopi dan beristirahat.
adzan subuh berkumandang aku di bangunkan sama mas penjual warung.
Saat itu berpamitan dan mengucap rasa terimakasih lalu melanjutkan perjalann.

Entah ada apa dengan badanku baru berjalan sampai di Ujung jembatan ada seorang nenek nenek menyetop ku.
Spontah uhuy aku berhenti
"nak numpang sampai pasar juwangi"ucap nenek itu.

Pikir ku ah kebetulan buat temen lah.
Aku persilahkan naik.Nenek itu terlihat menggendong sesuatu(di tas plastik di gendong pakai slendang)

"nggih mbah monggo mriki"sahutku
Begitu mbah sudah naik tercium bau wangi,
Mungkin saja mbah nya semasa muda suka menor atau orang kaya raya.Bukti kalau minyak nya wangi bukan dari orang biasa

Boncengin orang tua kan agak pelan tidak seperti idolaku mas rossi.

sambil berbincang bincang.
"Nak dari mana kok subuh sudah lewat sini"tanya mbah.
"muter muter mbah dari solo"jawabku.
"mbah jualan apa tow"tanyaku lagi.
"bumbu masak,jahe kunyit kunir,lengkuas dan lain lain"ucap mbah
Tapi kok cuma satu tas..Pikir ku.

Sampai di pinggiran hutan setelah pertigaan jalan arah wonosegoro.
"nak saya turun di depan ya dan ini kunir sama kunyit sedikit buat anak ya"ucapnya
"sampun mbah ndak usah mbah"ucapku.
"ndak apa nak mbah iklhas"ucapnya lagi
"ndak usah mbah nanti buat dijual saja"ucapku
Sembari mbah turun langsung saja aku tancap gas lagi
Setelah tancap gas,baru aku mikir katanya sampai pasar Juwangi kok turun di sana.
Aku balik arah siapa tahu mbah nya itu salah turun.

Tikungan dikit dan ada sungai dan aku Melihat kekiri kanan tempat mbah tadi turun.
Tapi sudah ngga ada,Kanan kiri sepi lalu dari arah selatan(tanjakan)ada sorot lampu motor dan melewatiku(berpapasan)
Aku melihat yang di bonceng pakaiannya persis si mbah tadi,langsung saja aku putar balik lagi dan mengejar motor itu.
Untung saja jalan agak menanjak pas aku melawati warung yang tutup

Aku melihat sosok wanita bergaun merah sedang duduk di kursi panjang dengan rambut terurai menutupi mukanya.
Lewat tepat di depannya.Sengaja pelan
"hiiii hiiii hiii"
Langsung meluncur terbang seperti superboy dua tangannya kedepan dan tambutnya tetep terurai.
Aku sudah muak dengan penampakan aku tidak mau berurusan lebih panjang aku tancap gas.Mengejar motor yang memboncengkan si nenek.
Sosok merah itu terus mengikuti dari samping kiri dari semak semak,diterobos
Aku makin kenceng dan terlihat lampu belakang motor yang aku kejar.
Sampai di belakangnya persis Sosok merah masih saja mengejar dan aku berusaha mendahului motor di depanku.Aku berada dismping nya tepat
Sinenek menoleh kearah ku sambil tersenyum.

"mbah katanya turun disana kok sekarang di anter lagi"teriakku
"omong apa kamu"teriak bapak pengendara motor.
"sinenek itu lho pak katanya turun disana"teriakku tambah kenceng.
"nenek siapa"teriak bapak itu.
Malah kayak orang berantem

"yang bapak boncengin"teriakku

Mungkin bapak itu ngga begitu jelas dan bapak itu berhenti aku pun berhenti agak depan dia dan aku memundurkan motor.

Begitu sampai di samping nya si nenek sudah hilang.
"bapak tadi mboncengin orang kok"kataku
"ngga mas,saya sendirian"ucapnya

MungKin bapak itu merasa ada yang gak beres
"ayo mampir di rumahku dulu mas"ajak bapak itu lalu melaju lagi.
aku mengikuti nya
Dan beberapa saat berjalan di tengah hutan ada jalan kekiri sudah rabat beton dan ada gapuranya aku mengikuti dan sampai di Depan rumah bapak itu
Sampai dirumah nya bapak itu aku di buat kan minuman hangat.

Lalu aku ceritakan kejadiannya dan bapak itu hanya mengangguk tanda mengerti dan sangat paham.
"ow begitu ceritanya,sebenernya itu adalah Peri Emas yang mawujud jadi nenek nenek dan kalau mas nya tadi menerima itu pemberian si nenek saya percaya masnya akan kaget sebab yang di berikan sinenek bukan lah bumbu dapur tapi itu EMAS BATANGAN"ucap bapak itu.
"ow gitu pak lha tadi Mbah nya mbonceng bapak apa itu mau memberikan emas juga"tanyaku
"tidak lah tapi kalau saya melihat nya mungkin iya tapi tadi kan bapak ngga lihat jadi ya cuma numpang aja"ucap bapak nya menjelaskan.
"saya juga melihat KUNTILANAK MERAH pak di deket warung tadi"jelasku

"ah itu hanya SUNDEL BOLONG dan itu sering menampakkan diri"jelas bapak itu
Sekian
Lanjut nanti di kisah selanjutnya
"DIAH AYU 2"

terimakasih
Salam
Sheer
Kt

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with iblizz katon

iblizz katon Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @karyawan_tuhan

1 Mar
Disini aku akan menceritakan demit ratan(hantu jalan raya) yang sengaja atau tidak sengaja selama perjalanan dan tentang ghoib yang tidak masuk diakal logika.
Seperti saat menolong korban kecelakaan yang arwahnya masih menunggu di samping jasad nya
Ya kurang lebih nya Sukma mungkin ya.Sebab mukanya persis korban dan bajunya juga masih sama.
kalau arwah kan sudah berganti pakaian yang di pakai nya.

Tunggu kelanjutannya
Biar saya tulis dulu.
Read 37 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!