S A N T E T

#bacahorror #bacahoror

Apa jadinya kalau kebahagiaan keluargamu ternyata memancing ketidak sukaan orang2 disekitarmu, sehingga membuat mereka mengirimkan Santet pada keluargamu, hingga keluargamu hancur perlahan-lahan.

(𝙶𝚊𝚖𝚋𝚊𝚛 𝙷𝚊𝚗𝚢𝚊 𝙸𝚕𝚞𝚜𝚝𝚛𝚊𝚜𝚒) Image
"Ramdan memang hebat, semenjak dia bekerja di sini tempat ini selalu ramai tidak ada satu hari pun yang sepi pengunjung." Puji pemilik agen baju murah tersebut
"Iya pak, Ramdan memang selalu punya kekuatan untuk menarik pelanggan." Sahut salah satu teman kerja Ramdan

"Hai Dan, baju daster yang kemarin baru datang, apa sudah kamu susun.?" Tanya Ferdi yang merupakan karyawan lama di sana
"Sudah, tapi sudah habis di ambil sama salah satu langganan baru kita." Jawab Ramdan tersenyum

"Oh.. Baguslah kalau begitu." Sahut Ferdi seraya mengambil beberapa bungkusan paket
Setelah pulang kerja, Ramdan terlihat sedang memencet2 ban nya yang sudah kempes. Yang kemungkinan tertusuk paku.

Saat Ferdi ingin mendekati Ramdan, ternyata ia keduluan oleh Andi yang juga baru saja akan pulang.
"Kenapa Dan.?" Tanya Andi

"Ban nya tertusuk paku." Jawab Ramdan

"Waduh, ya sudah Dan, gimana kalau kamu ikut aku saja. Nanti aku antar sampai ke rumahmu." Kata Andi menawari
Ramdan yang memang sudah sangat lelah setelah seharian bekerja itu pun akhirnya mengiyakan ajakan Andi, teman kerjanya.

Motor Andi melesat di jalanan yang berdebu dan sudah nampak sepi itu. Di atas motor mereka berdua mengobrol sambil sesekali tertawa lepas.
"Ndi, di warung makan itu berhenti ya. Aku mau belikan pesanan istriku." Ujar Ramdan seraya menunjuk ke warung makan tenda hijau yang ada di pinggir jalan.
Di depan warung itu Ramdan turun dan masuk ke warung. Setelah beberapa saat ia keluar dengan menenteng 2 kantong plastik berwarna putih yang lumayan besar.

"Ini untuk kamu dan istrimu Ndi." Kata Ramdan

"Wah, merepotkan sekali."

"Malah aku yang membuatmu repot karena harus
Mengantarku pulang."ujar Ramdan tersenyum

"Oh iya, kan kita belum gajihan, kenapa bisa kamu beli makanan sebanyak ini Dan.?" Tanya Andi
"Oh ini, aku dapat bonus dari bos. Lumayan buat beli makanan." Jawab Ramdan

"Oh. Bonus. Aku malah sudah 5 tahun kerja di sana, tapi cuma 2 kali dapat bonus." Ujar Andi sambil tertawa
"Mungkin Belum rejeki Ndi." kata Ramdan

Mereka berdua kembali melanjutkan perjalanan.

--------------

Pagi itu Ramdan kembali bekerja dengan wajah yang riang.
Saat sampai di tempat kerjanya, Dia di kagetkan dengan pemandangan yang tidak biasa, Ferdi di marahi habis2an
Oleh bos mereka,
Saat Ramdan ingin mendekat, ia di cegah oleh Andi.

"Jangan kesana Dan, nanti malah kamu yang ikut di marahi." Ujar Andi

"Memangnya ada apa Ndi.?" Tanya Ramdan
"Kata nya Ferdi kedapatan sedang memainkan sesajen di gudang." Jawab Andi sambil bergidik

Ramdan dan teman2 lain nya hanya bisa melihat Ferdi dari kejauhan, karena mereka tidak ingin mendapat masalah dari bos.
Saat berjalan keluar dan melewati Ramdan, Ferdi menatap lekat pada Ramdan.
Seperti tatapan tidak suka.

----------

Setelah bekerja sekitar 1 tahunan di tempat itu, Ramdan sudah bisa membeli sebuah Mobil, ia dan istrinya yang sedang hamil tua itu nampak
Sangat senang, meskipun mobil yang mereka beli hanya mobil bekas, tapi keadaan nya masih sangat bagus.

-------------

"Hallo.. Ndi.. Istriku sudah lahiran." Ujar Ramdan saat telepon nya sudah tersambung dengan Andi
"Wah, selamat ya Dan. Ikut senang. Oh iya, nanti aku dan istriku kesana ya." Jawab Andi dari seberang sana

"Iya, iya ndi. Aku tunggu." Sahut Ramdan terdengar sangat bahagia
---------------

Acara selamatan untuk kelahiran putri Ramdan pun di laksanakan, semua teman2 kerjanya di undang tak terkecuali Ferdi beserta anak dan istrinya.
Mereka nampak sangat bahagia kala itu. Namun hanya Ferdi dan istrinya yang nampak tisak memasang wajah bahagia, selama acara mereka hanya terlihat diam dan makan.

"Maaf, maaf, paman mu baru datang." Ujar Andi seraya masuk ke dalam rumah Ramdan dan langsung menuju
Ke arah Ramdan yang sedang menggendong bayinya.
Sementara istrinya Andi ke dapur dan menaruh oleh2 yang ia bawa dari rumah tadi di dapur, lalu ia pun langsung menemui suaminya yang tengah bersama Ramdan dan juga anaknya.
"Temanmu yang kumisan itu gak punya sopan santun ya." Ujar Istrinya Ramdan seraya menyusui anak mereka

Ramdan duduk di dekat istrinya, ia nampak tidak mengerti inti perkataan istrinya.

"Siapa.?" Tanya Ramdan

"Itu lho yang kumisan, sedari datang mereka tidak ada senyum2nya.
Dan pas pulang pun tidak pamit."

"Ohh.. Itu Ferdi. Orang nya memang begitu, tapi aslinya baik kok." Ujar Ramdan

----------
Satu minggu berlalu, Sekarang Ramdan sudah jarang kumpul2 dengan teman2nya, ia lebih memilih menghabiskan waktu liburnya dengan anak dan istrinya.
Hingga sampai suatu malam, kejadian2 aneh mulai mereka rasakan. Berawal dari anak mereka yang selalu menangis ketika di tinggal sendirian di dalam kamar. Hingga penampakan2 mahluk lain di rumah mereka, seperti yang di alami istrinya Ramdan malam itu.
Saat ia sedang makan, tiba2 anaknya menangis dan saat ia menggendong anaknya, tiba2 anaknya berubah jadi sosok menyeramkan. Dan sontak saja karena terkejut istrinya Ramdan melemparkan anaknya ke lantai. Yang mengakibatkan anaknya seketika diam dan tak bergerak.
Sementara itu, suara2 aneh mulai terdengar disekitarnya. Ia pun berteriak2 histeris. Dan untungnya Ramdan saat itu sudah sampai dirumah. Dan syok saat melihat anaknya yang sudah tergeletak dilantai dengan kepala yang berlumuran darah.
Ia langsung mengangkat tubuh anaknya dan membawanya berlari keluar kamar, dengan tangan gemetar ia langsung menelpon Andi. Hanya Andi yang ia ingat saat itu.
Deru motor di luar rumah terdengar, Andi terlihat berlari masuk kedalam rumah dan melihat Ramdan yang sudah menangis sesenggukan.

"Ada apa Dan.? Astaga, ponakanku kenapa.??!" Tanya Andi kaget
"Aku tidak tau Ndi, saat aku masuk rumah istriku sudah teriak2 dan anak kami berada di lantai dengan keadaan seperti ini." Isak Ramdan
Saat itu lagi terdengar teriakan dari arah kamar, Andi bergegas berlari mengejar suara itu.
Di dalam kamar, Terlihat Andi membacakan doa2 dan tiba2 keadaan kembali tenang, istri Ramdan ambruk tak sadarkan diri.
Andi menggendongnya dan membawanya keluar.

"Cepat bawa mereka kerumah sakit Dan.!" Ujar Andi sebelum keluar rumah

Ramdan dengan tangan gemetarnya langsung meraih kunci mobil dan berlari keluar.
Pikiran nya saat itu benar2 kacau.

Singkat cerita, sampailah mereka di rumah sakit.

(Om mau ngiklan bentar ya, om punya minyak2 asli dari kalimantan, ada perkasih saluang mudik, raja penunduk, raja pemikat, 7bidadari, pengasihan+pemikat dan minyak rejeki.
Khasiatnya
Ada yang biar orang2 bersimpatik dan ramah ke kita, buat penglaris, buat nagih hutang, dan untuk memikat lawan jenis. Kalau berminat bisa hubungi om melalui DM atau WA- 0856 5403 7262. Terima kasih.)

Ramdan keluar sambil menggendong anaknya, ia berlari masuk kedalam rumah sakit
Di ikuti Andi yang menggendong istri Ramdan.

Saat keduanya di tangani oleh dokter, Ramdan dan Andi duduk menunggu, sesekali Andi menenangkan Ramdan yang saat itu terlihat sangat khawatir.
"Ramdan, aku mau bilang. Saat tadi aku masuk ke kamarmu, aku melihat beberapa mahluk alam lain yang menganggu istrimu. Aku rasa mahluk itu juga lah yang membuat anakmu seperti itu." Ujar Andi yang langsung membuat Ramdan geleng2 kepala
"Aku tidak percaya dengan hal2 seperti itu. Istriku hanya setres berat karena terlalu sibuk akhir2 ini." Jawab Ramdan

Andi menghela nafas panjang. Lalu beberapa saat kemudian dokter keluar. Raut wajahnya nampak tidak baik2 saja.
"Bagaimana anak saya dok.?" Tanya Ramdan

"Maaf, Anakmu meninggal. Benturan keras di kepalanya yang masih lemah, membuat ubun2 nya pecah, kami tidak bisa berbuat apa2." Jawab Dokter tersebut
Tanpa sadar, Ramdan mengamuk dan ingin menghajar dokter itu, namun dengan sigap Andi menghalanginya.

"Dokter itu tidak salah Ramdan.! Mereka sudah melakukan yang terbaik, ini sudah takdir tuhan." Ujar Andi masih memegangi Ramdan
Ramdan kembali tenang, ia terduduk di lantai rumah sakit sambil menangis.

--------------

Saat pemakaman anak Ramdan, Ferdi terlihat menghampiri Ramdan.

"Aku turut berduka atas kematian anakmu." Ucap Ferdi

"Ada seseorang yang menyantet keluargamu." Bisiknya kemudian
"Apa maksudmu.?!" Tanya Ramdan

"Kenapa Dan.?" Tanya Andi berlari kearah Ramdan dan Ferdi

Ferdi pergi tanpa menjawab pertanyaan Ramdan, ia menatap lekat kearah mereka berdua.
"Aneh." Gumam Andi

"Apa yang dia katakan dan.?" Tanya Andi

"Dia bilang keluargaku di santet."jawab Ramdan

-----------
Malam itu, Ramdan masih duduk di luar rumah. Ia melihat sekelebat bayangan dari balik pohon.
Ramdan bergegas mengambil kayu sebelum mengejar sosok itu yang langsung kabur saat mengetahui Ramdan mengejarnya.

"Sial.!" Ujar Ramdan Geram

Lalu ia kembali kedalam rumahnya.
Di dapur terdengar suara benda2 berjatuhan. Mengira itu adalah maling, Ramdan langsung berlari kearah dapur yang ternyata di sana istrinya sedang memakan sampah langsung dari tempatnya.
Perut Ramdan tiba2 Mual, ia pun akhirnya muntah. Dan anehnya, mendengar suaminya muntah, istri Ramdan langsung mendekati suaminya dan memakan habis semua muntahan Ramdan.

Lalu untuk beberapa saat, istrinya jatuh tak sadarkan diri.
Kaki Ramdan terasa kaku, ia tak mampu lagi untuk berjalan.

Yang terpikirkan olehnya saat itu hanyalah meminta tolong pada Andi.

Dan tidak lama kemudian Andi datang, ia mengambil segelas air dan langsung meminumkan nya pada Istri Ramdan.
Perempuan itu muntah, mengeluarkan semua
Isi perutnya.

Lalu batuk2 dan akhirnya kembali sadar, ia sama sekali tidak tau apa yang telah ia lakukan tadi.
Setelah keadaan nya membaik, istri Ramdan berjalan kearah kamar mandi, ia membersihkan tubuhnya.
Namun lagi2 di dalam kamar mandi, ia melihat penampakan2 lagi, dan kali ini ia merasa mahluk2 itu memasung dan membentur2 kan kepalanya ke dinding hingga kepalanya berdarah.
Teriakan nya bergema, hingga terdengar sampai keluar. Ramdan dan Andi yang mendengar teriakan itu langsung berlari ke kamar mandi, namun disini Andi hanya menunggu Di luar, sementara Ramdan berusaha menenangkan istrinya.
"Ada apa.?" Tanya Ramdan

"Mereka. Mereka membuat kepalaku berdarah." Isak Istrinya

"Tidak ada darah, tidak ada siapa2 disini." Ujar Ramdan
Istrinya masih menangis dan gemetar ketakutan.

"Aku tidak mau tinggal disini lagi. Rumah ini ada hantunya." Ujar perempuan itu lagi

"Stop memikirkan hal2 seperti itu." Bentak Ramdan
----------
Sebulan terakhir ini, Ramdan sering terlambat masuk kerja bahkan sering pulang pada saat jam kerja yang membuatnya sering di marahi bos.
Itu semua di karenakan istrinya yang sudah hampir seperti orang gila saja jika di tinggal sendirian di rumah.

Tapi setelah banyak nya kejadian2 aneh di rumah itu, Ramdan tetap kukuh untuk tidak mempercayai adanya hantu, seperti yang dikatakan oleh istrinya.
Seperti pada malam itu, saat Ramdan dapat tugas lembur bersama beberapa teman nya, cuma dia yang sampai pukul 2 pagi belum bisa menyelesaikan tugasnya. Padahal teman2 nya sudah selesai dan pamit pulang dari pukul 1 tadi.
Matanya sudah sangat berat ketika ia menjatuhkan segulungan kain dari rak, dan tidak lama setelah itu ia mendengar suara langkah kaki yang mengarah kearahnya berdiri.
Saat ia menoleh kebelakang, nampak Puri berdiri di ujung lorong.

Puri membawa segelas air untuk Ramdan,

Ia menyodorkan gelas tersebut kepada Ramdan dan tanpa ragu Ramdan meminumnya. Nmun baru beberapa teguk saja air melewati tenggorokan nya ia merasakan
Terbakar di seluruh tenggorokan nya, hingga tanpa sadar gelas terlepas dari pegangan Ramdan.

"Apa. Air apa yang kau berikan itu.?!" Bentak Ramdan

"Itu hanya air putih biasa yang di beri doa Tuan. Rasa terbakar itu berasal dari sesuatu yang mengganggu emosi tuan akhir2 ini."
Jawab Puri tidak seperti biasanya

"Tuan.? Sejak kapan kau memanggilku seperti itu. Ah sudahlah. Aku tidak ingin berdebat denganmu. Lebih baik kau pulang." Ujar Ramdan merasa aneh pada sikap yang di tunjukan Puri
Padahal seingatnya, Puri itu adalah karyawan yang sama dengan nya, hanya saja untuk beberapa minggu ini Ramdan sudah tidak pernah bertemu dengan nya lagi.
Sebelum Puri pergi, ia membisikkan sesuatu.

"FERDI." Bisiknya

Ramdan mengerutkan kening saat mendengar sebuah nama yang dibisikkan oleh Puri tadi.
Ramdan tertegun beberapa saat, dan pada saat ia menoleh lagi kearah Puri, Puri sudah tidak ada di sana.

"Ah, datang dengan tiba2. Menghilang juga dengan tiba2. Dasar, puri.. Puri." Gumam Ramdan seraya bergegas menyelesaikan pekerjaan nya
Setengah 3 pagi, akhirnya tugas lemburnya sudah selesai ia kerjakan dan sekarang, ia berjalan kearah parkiran untuk segera pulang.

Di tengah jalan menuju parkiran, ia mendengar suara tangisan bayi di salah satu ruangan. Ramdan yang penasaran mengira bahwa itu adalah
Suara bayi dari seorang tunawisma yang memang sering terlihat di daerah sana.

Dan saat membuka pintu ruangan itu, Ramdan melihat seorang perempuan berambut panjang yang sepertinya sedang menyusui bayinya.
"Permisi. Maaf sebelumnya..." Ucap Ramdan, namun belum lagi ia meneruskan ucapan nya, Ramdan sudah dibuat lari terbirit2 dengan raut wajah ketakutan saat si wanita yang ia lihat tersebut berpaling kearahnya, wajahnya penuh luka bakar dan darah yang terus menetes
Sesampainya di parkiran, Ramdan sudah mulai tenang, ia meyakinkan lagi kepada dirinya bahwa Hantu tidaklah nyata.

Tapi lagi2 suara tangisan bayi kembali terdengar bergema di parkiran tersebut.
"Tidak nyata. Tidak nyata. Mereka tidak ada. Mereka tidak ada." Gumam Ramdan sembari berusaha membuka kunci mobilnya, namun nampaknya tangan Ramdan terlalu gemetar sehingga membuatnya kesusahan untuk memasukkan kuncinya.
"Sedang terburu2 pak.?" Tanya seorang petugas keamanan tempat itu

Ramdan awalnya takut untuk menoleh, namun saat si petugas keamanan menyentuh pundaknya, akhirnya Ramdan berani untuk menatap si petugas.
"Iya pak." Jawab Ramdan sedikit lega

Setelah pintu mobil terbuka, Ramdan langsung masuk dan berpamitan pada petugas keamanan itu untuk pulang.
Di jalan menuju rumah, Ramdan mulai melihat hal2 aneh sekaligus menyeramkan yang hampir membuatnya kecelakaan.

Dan saat Ramdan tiba di rumahnya, ia melihat begitu banyak orang2 di halaman rumah.

Yang semakin membuatnya aneh, adalah keberadaan Ferdi di antara salah satu orang2
Tersebut.

Ramdan berlari masuk kedalam rumah, ia sangat mengkhawatirkan istrinya.

Dan saat ia masuk kedalam kamar, ia melihat istrinya tengah tertidur dengan sangat pulas.
Ramdan tersenyum dan duduk di samping istrinya.

Sudah lama ia tak melihat istrinya tidur dengan sangat pulas seperti sekarang, apalagi saat2 kehidupan mereka diganggu oleh sesuatu yang tak kasat mata.
Kini Ramdan benar2 percaya 100 persen dengan perkataan istrinya tentang hantu.

Saat istrinya terbangun, Ramdan mencium keningnya.

"Maaf, maaf untuk semuanya. Maaf jika selama ini aku tidak mempercayaimu."bisik Ramdan
Istrinya menarik tangan Ramdan dan menciumnya.

"Aku juga minta maaf karena sudah jadi ibu yang ceroboh dan bodoh hingga membuat anak kita.." Ucap Istri Ramdan yang tak mampu untuk meneruskan ucapannya
Mereka berdua berpelukan, hingga pagi menjelang.

Hari itu Ramdan meminta Andi untuk datang kerumahnya.

Ia menceritakan semua yang tadi malam ia alami pada Andi. Andi nampak berpikir keras.
"Masa sih.? Padahal kan Puri sudah dari 3 minggu yang lalu di pindah ke cabang lain. Waktu kamu tidak masuk kerja itu lho. Aku lupa memberitahumu karena aku rasa itu tidak terlalu penting juga untukmu." Kata Andi yang membuat Ramdan bertambah bingung
"Dan kalau memang dia benar2 balik lagi ke sini, aku rasa juga tidak mungkin jika aku tidak mengetahuinya." Lanjut Andi

"Tadi katamu, dia menyebut nama Ferdi.?" Tanya Andi
Ramdan langsung mengangguk,

"Aku berpikir jangan2 semua kejadian yang kau alami ini di sebabkan karena Ferdi.?" Tanya Andi menatap Ramadan dan istrinya bergantian
"Ah, aku bahkan tidak berpikir sejauh itu." Jawab Ramdan

"Curiga itu wajar dan, apalagi saat acara selamatan anakmu itu lho, mereka sepertinya tidak suka terhadap keluargamu."

"Ah, sudahlah, jangan membuat aku berpikir yang tidak2, nanti jatuhnya fitnah." Ujar Ramdan
Angin panas tiba2 berhembus, mereka terdiam dan melihat ke sekeliling. Merasakan setiap sentuhan angin berhawa panas itu pada permukaan kulit mereka.
"Aaarggggghhhhh....!!" Suara istrinya Ramdan membuat kaget mereka berdua

Angin berhembus semakin kencang dan berbau busuk, seiring dengan erangan istrinya Ramdan.
Andi menepuk punggung istri Ramdan 3 kali, dan bruaakk.. Wuuueeekkk.. Ting ting ting

Beberapa paku kecil berkarat keluar dari dari mulut istrinya Ramdan bersama muntahan nya.
Dan seketika wanita itu terjatuh tak sadarkan diri.

"SUDAH JELAS INI SANTET, RAMDAN.!!" ujar Andi berteriak pada Ramdan yang melongo bingung entah apa yang ia rasakan saat itu
Sesaat kemudian, tubuh Istrinya menggelepar2, menambah ke khawatiran Ramdan. Ia sungguh tidak tega melihat penderitaan istrinya.

" Andi. Aku titip istriku.!"ujar Ramdan seraya meraih kunci mobilnya yang tergantung di dinding
Lalu setelah itu terdengar, suara deru mobil meninggalkan halaman rumah tersebut.

Sepanjang jalan, Ramdan mengumpat tak habis2nya.
Dengan kecepatan yang seperti itu, Ramdan akhirnya sudah sampai di rumah halaman rumah Ferdi.
Rumahnya nampak sudah tak layak Huni, dinding2 nya jebol di mana2. Dan Terlihat Ferdi sedang berada di samping rumahnya membetulkan rantai sepeda nya yang putus.

Tanpa basa basi lagi Ramdan langsung memukuli Ferdi hingga wajah nya berdarah2.
"Astagfirullah hal adzim.." Ucap istri Ferdi terkejut

"Ada apa ini Ramdan.? Apa salah suamiku.?" Lanjutnya bertanya dengan nada memelas yang hampir menangis
"Kenapa Kau menyantet keluargaku.?!!
Apa salahku dan keluargaku padamu.?!!
Dimana kesalahan ku.?!!!
Kau tega membunuh anakku yang masih bayi. Kau iblis, jahanam..!!!" Teriak Ramdan penuh Amarah
"Ya Allah Ya Rabbi.. Siapa yang tega memfitnah suamiku seperti itu.?!"

"Jangan bawa2 nama tuhan.! kalian hanya menjadikan agama sebagai topeng untuk menutupi kebusukan kalian semua.! Kalian itu iblis berwujud manusia.!!" Bentak Ramdan
"Demi Allah, Demi Allah. Aku tidak pernah menyantet atau apapun itu." Ucap Ferdi

"Huh.! Bukankah kau iri pada ku, pada keluargaku.?! Pada pencapaianku, pada keberhasilanku.!! Kau iri Ferdi. Kau busuk.!" Bantah Ramdan
"Naudzubillah. Sedikitpun aku tidak Iri pada mu, atau pada keluargamu. Walaupun kami hidup susah, tapi kami selalu bersyukur pada Allah swt. Tidak sedikitpun terlintas iri di hatiku ini Ramdan." Kata Ferdi

Sesaat setelah berkata seperti itu, Ferdi menarik Ramdan masuk kerumahnya
Saat Ramdan masuk, ia melihat banyak sekali ukiran kaligrafi dan surah2 pendek yang tertulis di ukiran kayu. Di atas meja setinggi dada, di sana ada beberapa Al quran dan Iqro. Rumah kecil itu tidak memilik kamar, dan terlihat jelas, kalau di sana tidak ada tanda2
Orang2 pembuat Santet.

"Semenjak aku berhenti dari tempat kerja kita dulu, aku mengajari anak2 di desa ini mengaji pada malam harinya, dan disiang hari, kami berkebun dan ke sawah. Istriku juga berjualan kue2. Jika pada saat hari selamatan anakmu, kau nampak aku tidak
Ikut berpesta (bersenang2) itu karena aku sudah melihat beberapa mahluk yang ada di dekat anakmu juga istrimu. Dan makanan yang dibawa seseorang, itu sudah di campurkan oleh pemiliknya dengan sesuatu. Yang bisa menjadi perantara masuk nya mahluk2 itu ke badan istrimu."ujar Ferdi
"Aku sudah peringatkan kau pada saat itu, tapi kau mengabaikannya. Dan pada saat pemakaman anakmu, aku juga sudah memperingatkanmu. Tapi kau tidak mempercayaiku. Yang tidak kau lihat, bukan berarti tidak ada. Dunia kita dan mereka hanya terpisah oleh dinding setipis
Kulit bawang dan Dinding itu ada disini, Ramdan."lanjut Ferdi seraya menunjuk mata hagi nya

"Sekarang kau tinggalkan istrimu begitu saja.?" Tanya Ferdi

"Tidak, dia bersama Andi." Jawab Ramdan
Ferdi menghela nafas, lalu ia bergegas mengambil baju, kopiah dan tasbihnya.

"Istrimu terancam. Lebih baik kita kerumahmu sekarang." Ujar Ferdi sembari menarik tangan Ramdan
"Lepas.! Kau jangan coba2 mengadu domba aku dan Andi.!" Bentak Ramdan

"Astagfirullah. Ayo sekarang kita kerumah mu, jangan buang2 waktu." Ucap Ferdi menghela nafas
Mau tak mau Ramdan akhirnya mengikuti perkataan Ferdi, wajah istri Ferdi nampak risau mengantar kepergian suaminya.

Di tengah jalan, ada serombongan sapi yang berdiri menghalangi jalan. Setelah di klakson berkali2 dan di usir oleh Ferdi, akhirnya Sapi2 itu kepinggir.
Singkat cerita, akhirnya mereka sampai di Rumah Ramdan. Pintu nampak tertutup.

Dan saat pintu terbuka, Ramdan melihat Istrinya yang sedang duduk di bangku. Wajahnya pucat dan saat melihat Ferdi, ia tersenyum menantang.
"Ramdan. Jauhi dia. Dia bukan istrimu.!! Ramdaaann..!!" Ujar Ferdi sebelum akhirnya ia berdoa

Membuat Mahluk yang menyerupai Istri Ramdan tersebut berubah seketika. Wajahnya nampak keriput dan seperti ada luka bakar di wajahnya.
Ramdan sangat kaget dan berjalan Mundur.

"Andiiii... Andiiii..!!" Teriak Ramdan

"Percuma Ramdan, dia sudah pergi. Sekarang ayo kita kerumahnya. Semoga belum terlambat." Ujar Ferdi setelah berhasil mengalahkan jin kafir tadi
Ramdan menangis sejadi2nya. Sekarang ia tak tau, bingung. Campuraduk di benaknya, siapa yang bisa ia percaya, Andi kah atau Ferdi.

"Aaaaaaaaaaaaaa......!!!" Teriak Ramdan putus asa
Ferdi segera menarik tangan Ramdan keluar rumah.

"Cepat ke rumah Andi.!" Ujar Ferdi, dan bagaikan terhipnotis, Ramdan hanya bisa mengikuti setiap perintah dari Ferdi yang mengarahkan nya ke sebuah jalan
Yang akan membawa mereka ke rumah Andi.

Namun saat ditengah jalan, ban mobil yang di naiki keduanya meletus.

Seperti tak mau menyia2kan waktu, Ferdi menyuruh Ramdan untuk meninggalkan saja mobilnya disana.
Dengan penuh keragu2an akhirnya Ramdan mau untuk meneruskan perjalanan mereka dengan berjalan kaki.

Di sepanjang perjalanan, Tak henti2nya Ferdi berdzikir dan menyebut nama Allah.
Semakin dekat dengan rumah Andi, angin mulai mengganas dan menerbangkan debu2 hingga
Membuat mata Ramdan kemasukan debu.

Lama kelamaan mata Ramdan makin terasa perih dan akhirnya ia terduduk sambil terus mengusap matanya.
Darah mulai mengalir akibat pergesekan debu dan pasir halus di matanya.

Erangan kesakitan keluar dari mulut Ramdan.

"Bismillahirahmannirahim.."

Plaakk....

Seketika angin yang tadi nya sangat kencang, seketika kembali normal, debu2 yang beterbangan tadi pun
Jatuh kembali ketanah.

Ferdi meniup2 kedua mata Ramdan hingga akhirnya dengan izin Allah, perlahan2 darah berhenti.
"Tetap fokus pada tujuan kita. Tetap berdoa dan jangan kosongkan pikiranmu." Ucap Ferdi

Meski darah sudah berhenti keluar, tapi rasa perih nya masih terasa.

Tidak hanya sekali, Ramdan dan Ferdi berkali2 di ganggu sepanjang jalan. Namun mereka berdua bisa melewatinya
Meski dengan ketakutan dan keputus asaan yang di rasakan Ramdan. Tapi ia ingat masa2 indah saat keluarganya utuh, sangat bahagia. Meski hanya sesaat ia rasa.
Dan sekelebat ingatan muncul, wajah Andi yang tersenyum penuh kesinisan terlintas di benaknya.
Ferdi yang di tuduh tukang santet, tapi dia tak pernah sekalipun menunjukan sikap buruk dan mengadu domba Ramdan. Berbeda dengan hal nya Andi. Dari awal dia bersikap
Baik, namun ternyata ia sudah mengadu domba Ramdan dengan Ferdi. Ia membuat Ferdi lah yang bersalah di depan Ramdan.

"Allahuakbar. Allahuakbar.." Ucap Ramdan, kini ia sadar bahwa Ferdi dan dirinya hanyalah korban dari adu domba Andi.
Ramdan akhirnya memantapkan langkahnya
Kini ia berusaha menepis semua rasa takutnya.
Ia mencoba untuk tetap tersadar dan berdiri di samping Ferdi untuk menyelamatkan istri tercintanya.

Karena niat yang kuat, mereka berdua akhirnya sampai di rumah Andi.
Ternyata di sana sangat sepi. Kemana kira2 keluarga Andi.?

Di dalam rumah kosong, tidak ada siapa2.
Namun dari arah sebuah kamar tercium aroma2 aneh. Dan kedua laki2 itupun berjalan kearah kamar tersebut.
Kreekk kreeekk. Pintu tak bisa terbuka, rupanya pintu sudah dikunci dari dalam.

Meski tak terdengar suara2, tapi mereka Yakin kalau Andi ada di dalam kamar kamar itu.
Mereka berdua berusaha membukanya secara paksa. Dan krieeeetttt.....

Saat pintu terbuka, tidak ada siapa2 disana. Hanya ada beragam macam dupa dan perapian.

Saat aroma itu makin menusuk ke hidung, tiba2 pandangan Ramdan mengabur, perutnya seketika mual.
Dan tanpa bisa di tahan, ia pun muntah.
Seonggok nanah kental keluar dari dalam mulutnya. Rasanya sungguh tak bisa dijelaskan dengan kata2. Hingga membuat Ramdan jatuh pingsan setelahnya.
Sementara di suatu tempat, Terlihat Andi tengah duduk bersila tanpa memakai sehelai kain pun selain Celana dalam berwarna hitam menghadapi perapin,
Sementara tak jauh dari nya, Istri Ramdan terbaring dengan kedua kaki dan tangan yang terikat.
Ia menangis memohon pada Andi, untuk tidak membuat suaminya kenapa2.

Beralih ke rumahnya Andi, Ferdi menyeka keringat Ramdan yang terus mengucur deras. Tubuhnya menggigil tak karuan rasa.
Lalu Ferdi duduk bersila, mulai membaca doa2. Dan tiba2 jauh di tempat Andi berada, ia terbatuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya.

Sambil menyapu darah yang keluar, Andi tersenyum.

"Rupanya ada yang coba2 melawanku.!" Gumamnya seraya kembali menaburi sesuatu ke dalam
Api, asap kian mengepul, memenuhi ruangan kecil tersebut.

Andi mengambil sebuah foto Ferdi lalu menempelkan nya pada sebuah boneka kecil berbentuk manusia. Ia membacakan sesuatu yang sepertinya adalah mantra
Lalu menusukkan beberapa paku berkarat ke bagian perut boneka. Dan jauh di rumah Andi, Ferdi terbatuk, Darah segar mengalir dari mulutnya. Namun ia tak henti2 nya membaca doa, lantunan ayat2 suci al quran terdengar lirih keluar dari mulut Ferdi.
Dan beberapa saat kemudian ia memuntahkan beberapa paku kecil berkarat yang menimbulkan denting aneh saat menyentuh lantai.
Wuuueekkk.... Seekor kelabang kecil berwarna merah aneh ikut keluar bersama muntahnya.

"hamba berlindung padamu Ya Allah.." Lirih suara Ferdi terdengar

Serangan dari Andi terus saja datang, seakan tak memberikan celah untuk perlawanan.

Ferdi hanya bisa berdoa dan memohon
Lindungan kepada Allah. Sampai suatu saat, terdengar bisikan seseorang yang suara nya sudah tidak asing lagi di telinga Ferdi.

Ya. Itu adalah suara gurunya.
Ferdi di ingatkan dengan sebuah amalan, dan Akhirnya Ferdi kembali berusaha melawan, meski pada saat itu Dirinya
Juga sangat kesakitan.

Dua kali Ferdi gagal, karena serangan dari Andi kembali mengenainya. Dan untuk yang ketiga kalinya, Akhirnya jauh ditempat nya berada Andi terjungkal, wajahnya dipenuhi luka bakar, dan darah terus menyembur dari mulutnya.
Sementara itu, Ramdan berusaha bangun. Karena rupanya Ferdi sudah terkapar tak bergerak. Hanya dua kalimat syahadat yang terdengar sangat pelan ia ucapkan.
"Ferdi." Ujar Ramdan tak menyangka akan seperti itu kejadian nya

Dengan sisa2 tenaga nya yang ada, Ramdan berusaha memapah Ferdi keluar.
Ia berjalan terseok2 menuju keluar rumah.

Putus asa, sedih, cemas, dan berbagai macam perasaan berkumpul jadi satu.

Sementara di tempat Andi berada, lelaki itu mengerang2 kesakitan. Sementara mahluk2 yang tadinya jadi budaknya sekarang malah berbalik menyerang Andi.
Hingga tanpa sadar, tangan nya menyenggol perapin hingga membuat ruangan tersebut terbakar.

Dan anehnya ikatan kaki juga tangan istrinya Ramdan terlepas dengan sendirinya. Hingga ia bisa menyelamatkan diri saat api mulai membesar dan melahap Andi dan seisi tempat tersebut.
Istrinya Ramdan berlari sambil terus menangis, ia sangat ketakutan saat itu.

Sesekali ia melihat kebelakang melihat api yang sudah semakin membesar. Ia terus lari dan lari hingga sampai ke jalanan.
Tak jauh berlari, ia melihat mobil suaminya terparkir di tengah jalan. Ia mencoba berlari kesana, menggedor2 pintu dan mengintip isi mobil yang rupanya tidak ada siapa2 itu.
Tanpa pikir panjang, istrinya Ramdan berlari melewati jalanan lurus, dan setelah beberapa saat akhirnya ia bertemu dengan Suaminya yang sedang memapah Ferdi.

Ramdan sangat senang melihat istrinya, lalu mereka memapah Ferdi menuju mobil.
Sementara itu saat mereka sampai di dekat mobil, mereka melihat banyak sekali warga berbondong2 menuju ke area persawahan.

Dan ternyata kalalatu bekas kebakaran tempat Andi tadi sudah sampai ke desa, dan mereka semua berlari menuju dari mana asalnya kalalatu itu.
Yang ternyata kebakaran yang membuat gempar warga tersebut adalah rumah persawahan milik keluarga Andi.

Uhuukkk....
Ferdi terbatuk. Rupanya ia audah mulai siuman.
"Kau baik baik saja fer.?" Tanya Ramdan

Ferdi mengangguk lemah, lalu menatap Ramdan dan istrinya bergantian.

"Alhamdulillah, kalian sudah bertemu kembali." Ucapnya
Lalu mereka bertiga berjalan pulang dengan langkah yang perlahan2.

Sementara Api, butuh waktu lama untuk warga memadamkan nya, itupun mereka hanya memadamkan pinggiran2 nya saja. Karena hanya menggunakan alat seadanya seperti Ember, ceret dan panci, sedangkan apinya sangat besar
Untuk dipadamkan dengan alat sesederhana itu.

Semalaman warga berjaga disekitar sana untuk menjaga api agar tidak merayap kemana2.

Dan untungnya saat subuh, hujan turun dengan sangat lebat, membuat api api itu padam seketika.
Dan warga pun bisa kembali pulang kerumah masing2. Tanpa tau bahwa ada mayat Andi yang terbakar di reruntuhan rumah persawahan itu.
Sementara istrinya Ramdan menolak untuk menceritakan pada orang lain selain suaminya tentang kejadian yang menimpa Andi.

-----SELESAI-----
Donasi pulsa - 0856 5403 7262

Saweran seikhlasnya-> saweria.co/donate/Omrasth…

Atas dukungan para ponakan tercinta, Om ucapkan Terima Kasih Banyak Yang Sebesar2 Nya🙏🙏🙏🙏

Semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa🤲🤲🤲

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with 𝔒𝔪 ℜ𝔞𝔰𝔱𝔥

𝔒𝔪 ℜ𝔞𝔰𝔱𝔥 Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @rasth140217

5 Mar
𝙈𝘼𝙏𝙄 𝙎𝙐𝙍𝙄

#bacahorror
#bacahoror
#threadhorror

(𝚄𝚗𝚝𝚞𝚔 𝙽𝚊𝚖𝚊 𝙾𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚖𝚙𝚊𝚝 𝚜𝚎𝚗𝚐𝚊𝚓𝚊 𝚍𝚒 𝚜𝚊𝚖𝚊𝚛𝚔𝚊𝚗 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚔𝚎𝚗𝚢𝚊𝚖𝚊𝚗𝚊𝚗 𝚗𝚊𝚛𝚊𝚜𝚞𝚖𝚋𝚎𝚛. 𝚂𝚎𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑𝚗𝚢𝚊, 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚔𝚒𝚜𝚊𝚑 𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊) Image
Hari ini, om kembali menemui seseorang di sebuah desa yang ada di kalimantan, Desa yang cukup terpencil dan jauh dari keramaian kota.
Butuh beberapa jam untuk sampai kesana.
Itu pun om rasth untung2an dan berpacu dengan waktu. karena seorang teman yang om kenal melalui media sosial fb tersebut juga mempunyai kesibukan dan katanya kemungkinan kalau om rasth datang pada waktu yang telah kami sepakati sebelumnya, kemungkinan
Read 119 tweets
1 Mar
Sebuah Kisah Nyata.
#bacahorror
#threadhorror
Sebelum memulai cerita, Om mau menyampaikan, bahwa cerita kali ini tidak akan om buatkan judul dan gambar ilustrasinya. Di karenakan sesuatu hal.
Dan semua nama tokoh serta tempat dalam cerita ini sudah di ubah/di samarkan, untuk
Keamanan narasumber.
Jadi kita mulai saja cerita nya dari sudut pandang salah satu tokoh yang bernama Budi terlebih dahulu.

Suatu sore di saat musim kemarau, Budi baru saja turun dari sebuah mobil kijang berwarna hitam.
Dia memandang ke sebuah rumah yang berdiri tepat beberapa
Meter di depan nya. Rumah itu merupakan rumah masa kecil ayahnya Dulu. Di saat kakek dan nenek Budi masih hidup tentunya.

"Rumahnya seram." Gumam Risa, Adik Budi yang baru berumur 7 tahun tersebut
Read 94 tweets
24 Feb
KISAH DI BALIK KEMATIAN BERUNTUN DI DESAKU

#bacahorror
#threadhorror
#rasth140217f

(SEMUA NAMA TOKOH DAN TEMPAT DALAM CERITA SUDAH DI SAMARKAN UNTUK KENYAMANAN PIHAK KELUARGA. DAN JIKA ADA KESAMAAN NAMA DAN TEMPAT, OM RASTH MINTA MAAF, KARENA ITU SUNGGUH TIDAK DI SENGAJA) Image
(gambar hanya ilustrasi)

______________________
Malam ini terasa sangat dingin sekali, bapak2 yang ada di pos ronda kampung yang masih terjaga, menggosok2kan kedua telapak tangan nya, sesekali ia menyeruput kopi panas yang ada di depan nya.
Langit malam sangat cerah bertabur bintang yang gemerlap,

"Din.. Udiii. Bangun din.!" Ujar mang doleh

"Aahhh..." Tangkis Mang Udin seraya menutup kepalanya dengan sarung
Read 49 tweets
18 Feb
PEREMPUAN PENGHUNI RUMAH KOSONG DI KEBUN RAMBUTAN

#bacahorror
#threadhorror

SEMUA NAMA DAN TEMPAT KEJADIAN DALAM CERITA SUDAH DISAMARKAN, JIKA TERJADI KESAMAAN NAMA DAN TEMPAT, DI LUAR KESENGAJAAN OM RASTH.

(Gambar Hanya Ilustrasi) Image
"Helda, kamu sudah siapkan barang2 mu yang mau di bawa.?" Tanya Mama yang berdiri di depan pintu kamar Helda

Helda yang sedang asyik dengan hp nya sambil rebahan itu pun langsung memasang wajah yang cemberut.
"Aku kan sudah bilang, Aku gak mau ikut ke kalimantan.!" Ujar Helda

"Kalau kamu tidak ikut lalu sama siapa di rumah.?" Mama mulai melangkah masuk mendekati Helda, yang merupakan anak ketiga nya itu
Read 179 tweets
9 Feb
25 HARI TERSESAT DI HUTAN KALIMANTAN

#bacahoror #bacahorror
#threadhoror

SEMUA NAMA TOKOH DAN TEMPAT SUDAH DI SAMARKAN, SENGAJA PENULIS TIDAK MENGGUNAKAN BAHASA DAERAH DEMI KENYAMANAN DAN KEAMANAN. JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH DAN TEMPAT DALAM CERITA SEMUANYA TIDAK DISENGAJA. Image
(Gambar hanya Ilustrasi)

Liburan panjang di tahun ini di manfaatkan sebagian orang untuk bersantai, ataupun berkumpul dengan keluarga.
Tapi tidak dengan Aldi, Deni, Irham, dan Hardi. Empat pemuda itu lebih memilih untuk berpetualang dialam bebas.
Menikmati indahnya hidup dialam bebas.

Mereka sudah merencanakan nya dari beberapa tahun yang lalu. Dan akan segera terwujud di tahun ini.
Read 118 tweets
3 Feb
LAHAN PEMAKAMAN BEKAS TUMBAL PESUGIHAN

#bacahorror
#threadhorror

NAMA DAN TEMPAT DALAM CERITA INI SUDAH DI SAMARKAN, DAN JIKA ADA KESAMAAN NAMA DAN TEMPAT, OM RASTH MINTA MAAF🙏.

(Gambar Hanya Ilustrasi) Image
Malam itu Ayu masih bergelut dengan pekerjaan nya.
Ia berusaha melakukan yang terbaik untuk pekerjaan yang selama kurang lebih 4 tahun ini sudah ia jalani.
Dan memang beberapa bulan terakhir ini tempat ia bekerja mengalami penurunan dan kemungkinan besar akan bangkrut. Maka dari itu banyak sekali karyawan2 yang di berhentikan dengan uang pesangon yang tidak seberapa.
Read 167 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!