Lakon Story Profile picture
Feb 2 90 tweets 13 min read
KAMPUNG LELEMBUT
RINGIN PITU

A Thread
Full Story

@bacahorror #bacahorror
#lakonmistery #ceritahoror #ceritamistis #ceritaseram
( Semua Nama dalam cerita ini disamarkan Mohon maaf Jika ada kesamaan )

( Cerita ini juga bisa kalian dengarkan di Youtube Lakon Story )
...

Pak....buk...toloongg.. Teriakku dengan berjalan cepat kearah kerumunan orang yang saat itu kulihat ditempat tersebut.
Namun anehnya, bukannya menjawab teriakanku, mereka semua hanya diam dengan tidak sekalipun menghiraukanku yang saat itu memang sedang dalam keadaan kebingungan.
Dan karena kurasa teriakanku yang saat itu tidak didengar oleh mereka, akupun akhirnya mempercepat langkahku agar aku segera sampai dikerumunan orang orang tersebut agar aku bisa segera mendapatkan bantuan. Fikirku.
Langkah demi langkah, malam itu kutapaki dengan penuh rasa ketakutan yang sangat luar biasa.

Suara gending jawa yang terdengar lirih ditambah bau bunga sedap malam yang juga tercium dengan sangat kuat,
seolah olah sudah menjadi tanda jika aku memang tidak seharusnya berada ditempat tersebut.

.....

Dan singkat cerita, setelah aku sampai dikerumunan orang orang yang kulihat tersebut,
akupun seketika menyapa salah satu orang yang ada ditempat tersebut seraya memberi tanda jika aku sedang membutuhkan bantuan

" Pak, buk...... tolong, " ucapku sambil menepuk pundak salah satu bapak bapak tua yang malam itu berdiri dipinggir kerumuman orang orang
yang akupun juga tidak tau, apa yang sebenarnya mereka lakukan.

( Malam itu, diperkampungan tersebut, aku melihat ada banyak orang yang sedang berkerumun, tapi anehnya, tidak ada satupun dari mereka yang bersuara.

Semuanya diam dengan sesekali menggeleng nggelengkan kepalanya.
Sepertinya mereka semua sedang menikmati suara alunan musik jawa yang disitu akupun juga mendengarnya dengan sangat jelas.
Namun anehnya, ketika aku masih berusaha mencari bantuan di tempat tersebut, tiba tiba pandanganku teralihkan ke beberapa orang yang ada ditempat tersebut.
Bagaimana tidak, malam itu aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, hampir separuh dari orang yang ada ditempat tersebut, ternyata memiliki wajah yang rata dengan tidak adanya mata, hidung dan mulut yang terlihat ada.
Mereka semua sama, bertelanjang dada meskipun itu pria dan wanita.

Mengetahui hal itu, jantungkupun seketika berdetak kencang dengan perasaan yang sudah sangat ketakutan tidak karu karuan.
Karena kurasa tempat tersebut sangat berbahaya, akhirnya akupun seketika berlari kearah ujung kampung tersebut dengan tidak lagi berani kembali menoleh kearah orang orang yang sebelumnya kulihat tersebut.
Dan setelah keluar dari area perkampungan tersebut, akupun akhirnya terus berlari entah kemana meskipun malam itu aku tidak melihat adanya jalan didepan mata.
Yang ada, waktu itu hanyalah kegelapan dan pepohonan yang terkadang menghalangi ketika aku berlari menyelamatkan diri.

Singkat cerita, setelah beberapa lama aku berlari, tiba tiba aku mendengar suara adzan yang kuduga kuat suara adzan tersebut adalah suara adzan shubuh.
Dan setelah mengikuti sumber suara adzan tersebut, akhirnya akupun tiba tiba sampai disebuah sumber air yang berada tidak jauh dari pintu masuk desaku.
Mengetahui hal itu, akupun seketika lega dan terus berjalan masuk kearah desaku dan langsung menuju rumahku yang memang terletak berada ditengah tengah desaku waktu itu.
Sesampainya aku dirumahku, akupun seketika bersyukur karena aku berhasil keluar dari tempat yang kuduga kuat adalah sebuah perkampungan yang dihuni oleh makhluk tak kasat mata.

Dan sejak saat itu, akupun tidak berani lagi bertemu dengan orang baru.
Kini, aktifitasku didesa itu hanyalah mengajar dengan tidak pernah sekalipun keluar dari rumahku jika memang benar benar tidak ada perlu.

Hal itulah yang akhirnya membuat aku sama sekali tidak terlalu mengenal orang yang ada disekitarku meskipun waktu itu akupun tau,
aku adalah pendatang baru yang masih belum lama tinggal diDesa itu.

Dan singkat cerita, waktupun berlalu begitu saja,

........

Hari ini, adalah beberapa tahun sejak kejadian waktu itu.

..........

Pagi itu seperti biasanya, setelah semua persiapanku telah siap,
akupun berangkat menuju Sekolah Dasar yang ada di Desa ini untuk melanjutkan Aktifitasku.

Namun anehnya, setelah aku sampai di Sekolah, pagi itu tiba tiba aku melihat ada beberapa wali murid yang terlihat sedang mengobrol dengan kepala sekolahku
seolah olah sedang membahas sesuatu.

" Ada apa sih Bu, kok banyak sekali wali murid diruangan pak Ilham " tanyaku kesalah satu rekanku yang saat itu berada diruangan guru bersamaku.

" Rama Hilang bu,,sudah 2 hari gak pulang " jawab rekanku singkat,
" Loh, kok bisa bu,,terus gimana,. Rama itu murid kelas 6 kan bu " imbuhku,

" Iya bu...saya juga gak tau tuh gimana, tapi kata Bu Dewi, terakhir dia lihat Rama masih main di sekitar pos Ronda " jawab rekanku,.

" Pos ronda yang ada diujung desa itu bu ? " Sahutku,
" Iya bu,,,yasudah ya, aku mau ngajar dulu, Kamu ada jadwal jam berapa ? " Sahut rekanku sambil berjalan pergi meninggalkanku.

" Habis ini bu, jam 7.15 " sahutku sambil ikut keluar dan menuju kearah ruang kepala sekolahku agar aku bisa mendengar lebih jelas lagi,
tentang hilangnya Rama yang kutau, dia adalah salah satu murid yang ada disekolahku.

" Iya buk, yang sabar ya, saya juga gak tau harus gimana, soalnya disini teman teman Rama juga gak tau dia kemana "
ucap kepala sekolahku yang saat itu terdengar lirih ditengah tengah suara riuh ramai murid yang ada disekolahku pagi itu.

Dan kurasa semua itu bukanlah urusanku, akhirnya akupun mencoba tidak menghiraukannya, dan segera masuk kedalam kelasku untuk memulai pelajaranku.
Singkat cerita, pagi itupun berlalu begitu saja.

Siang harinya, Ketika aku pulang dari mengajar, akupun seperti biasanya, kembali menuju rumahku dengan berjalan kaki karena waktu itu, kendaraan bermotor memang jarang kujumpai didesa ini.
Namun anehnya, ditengah tengah aku berjalan pulang, siang itu aku kembali melihat ada beberapa warga yang terlihat sedang duduk duduk dan sedang membicarakan tentang kehilangan Rama.
" Kasian anak itu, kedua orang tuanya sudah meninggal, tinggal bersama neneknya dan sekarang dia malah menghilang. Gimana ya, nasib mbok Lin, Pasti sangat sedih ditinggal cucu satu satunya " ucap salah satu warga yang kudengar saat itu
Karena aku semakin penasaran dengan semua itu, akhirnya akupun mampir kerumah salah satu warga tersebut dengan maksud ingin mengetahui lebih jelas tentang hilangnya Rama.

" Rama hilang mulai kapan ya bu, " ucapku tanpa basa basi sambil ikut duduk bersama ibu ibu tersebut.
" Oh bu Linda to,,. Iya bu,, jadi Rama hilang itu katanya sudah 2 hari yang lalu. Tapi sebelum menghilang, ada yang mengaku sempat melihat Rama bermain diarea pos ronda yang ada di ujung jalan, " ucap ibu ibu tersebut jelas.
" Loh, kok gak dicari bu sama perangkat desa atau sama RT RW, kan kasian " sahutku.

" Ini masih proses pencarian bu, tapi belum ada hasilnya, katanya kemungkinannya, Rama masuk Hutan dan tersesat, jadi pencarian dilakukan hanya diarea hutan saja bu " sahut ibu ibu tersebut.
" Jadi kasus ini gak dilaporkan ke polisi dan tim SAR gitu ya bu ? " Imbuhku,

" Enggak bu, disini jauh dari kota, jangankan ke kantor polisi, ke kantor kecamatan saja, kita sudah jauh " terang ibu ibu tersebut jelas.
Mengetahui hal itu, akupun akhirnya berpamitan pergi sambil terus memikirkan keadaan Rama.

Dan sesampainya aku dirumah, sore itu aku dikagetkan dengan adanya mas Lutfi yang saat itu tiba tiba berada didepan rumahku dan sepertinya sedang menungguku.
( Mas lutfi adalah salah satu warga desa yang tinggal tidak jauh dari Rumahku )

" Ada apa ya mas ? " Ucapku.

" Bu linda, saya mau tanya sesuatu " jawab mas Lutfi dengan raut wajah yang terlihat lesu.
" Oh iya, silahkan masuk mas. Maaf, saya baru pulang ngajar " sahutku santai.

Dan setelah kami berdua duduk didalam rumahku, akhirnya mas Lutfi pun mulai menceritakan maksud dan tujuannya datang kerumahku.
" Bu Linda sudah tau, kalau salah satu murid ibu yang bernama Rama telah menghilang dari beberapa hari yang lalu ? " Ucap mas Lutfi memulai percakapan.

" Iya mas, kenapa ya " sahutku.
" Dia sepertinya Hilang disekitar hutan sebelah Desa ini bu, saya dan beberapa warga sudah menyisir area hutan tersebut, tapi tidak membuahkan hasil. Mungkin, disini Bu linda bisa sedikit membantu kami jika bu Linda berkenan " terang mas Lutfi menambahkan.
" Loh, apa hubungannya dengan saya mas, saya kan disini pendatang, Saya bukan orang asli sini loh mas. Jadi, saya tidak tau menahu tentang seluk beluk hutan yang ada di desa ini. Masnya sepertinya salah orang, kenapa gak minta bantuan tim SAR,
kecamatan, atau kepolisi saja sih mas " jawabku tegas.

" Ini masih diupayakan bu, Besuk kalau kami tidak berhasil menemukan Rama, Baru kami akan buat laporan ke tingkat kecamatan. Karena masalahnya, ada yang mengaku melihat Rama pergi dengan seseorang kearah hutan.
Jadi dugaan kami sementara, Rama ini tidak Hilang " ucap Mas Lutfi.

" Oh gitu ya mas " sahutku.

" Ibu Tau Ringin Pitu ( pohon beringin 7 ) " ucap mas Lutfi tiba tiba.

Mendengar hal itu, akupun seketika terkejut bukan main, karena menurut sepengetahuanku,
hanya akulah yang tau tentang tempat tersebut. Karena seingatku, aku tidak pernah menceritakan tentang kejadian waktu itu kepada siapapun.

" Hah, mas Lutfi tau Ringin Pitu ?" Sahutku kaget.

" Saya dulu juga pernah hilang disitu bu, tapi sayangnya, saya lupa detailnya.
Karena waktu itu, saya tersadar tiba tiba sudah berada dirumah dengan bantuan orang tua dan beberapa warga " ucap mas Lutfi jelas.

" KAMPUNG LELEMBUT RINGIN PITU , " ucapku dengan kembali mengingat kejadian waktu itu.
" Iya bu, saya yakin Rama ini sekarang ada disitu, kalau gak ada yang jemput, dia gak akan bisa pulang. Dia masih kecil, kasian, dia yatim piatu, dirumah dia tinggal hanya dengan neneknya.
Kalau ibu tidak keberatan, besuk pagi ayo ikut dengan saya ke hutan tersebut mencari Rama " ajak mas Lutfi,

" Baik mas, saya bantu " jawabku mantab dengan tidak ada sedikitpun ragu difikiranku.
" Terimakasih bu, besuk pagi saya kesini lagi ya bu, kita berangkat bareng warga yang lain " ucap mas lutfi sambil berpamitan pergi

" Iya mas, eh mas,. Mas lutfi tau darimana saya tau tempat itu ? " tanyaku,
" Saya diberitahu pak Hadi bu. Didesa ini, sebenarnya ada beberapa warga yang juga pernah masuk dikampung lelembut itu, tapi semuanya lupa jalan masuknya karena mereka tidak sadar kenapa tiba tiba sampai dikampung tersebut. Termasuk saya " tutur mas Lutfi,
" Pak Hadi itu siapa mas ? " tanyaku.

" Beliau bisa dibilang sesepuh desa ini bu, tapi karena beliau lumpuh, beliau jadi tidak bisa membantu banyak dalam pencarian ini, Entah darimana beliau tau.
Menurut penuturan beliau kemarin, terakhir yang masuk ke Ringin Pitu adalah salah satu warga desa, dia pendatang baru dan dia bisa keluar dengan selamat. Dan Karena menurut saya pendatang baru disini hanyalah ibu,
jadi saya langsung kesini dan ternyata benar, ibu ternyata pernah masuk ke ringin pitu " jawab mas Lutfi jelas.

Dan setelah obrolan sore itu berakhir,

Keesokan harinya, akupun sudah ditunggu oleh beberapa warga yang disitu juga ada mas Lutfi dan adik perempuannya.
" Selamat pagi bu, Ini saya ajak adik saya, biar ibu gak perempuan sendiri di rombongan ini " ucap mas lutfi sambil mulai menata barang barang bawaannya.

" Loh mas, barangnya kok banyak banget, jauh ya tempatnya ? Sepertinya enggak deh " tanyaku,
" Jauh bu, masuk hutan jalan kaki sekitar 4 jam. Tenang saja, aku dulu juga gitu kok, aku juga bingung, ternyata tempatnya jauh heheh " sahut mas Lutfi.
Dan setelah semua persiapan kami telah selesai, pagi itu sekitar pukul 08.00 pagi, akhirnya kami memulai pencarian kami.

Pagi itu, aku bersama 9 orang warga berjalan pelan kearah jalan hutan yang memang terletak diujung desa ini.
Selama perjalanan, tentu saja aku menyempatkan diri untuk berbincang bincang dengan bapak bapak warga tersebut sekaligus memperkenalkan diri sebagai pendatang baru.
Karena sejujurnya, sejak pertama kali datang ke desa ini, aku sama sekali belum terlalu kenal dengan semua warga desa karena kesibukanku yang memang sangat menyita waktuku.

" Ibu ini aslinya mana bu ? " Tanya salah satu bapak bapak yang saat itu berjalan tepat dibelakangku.
" Saya aslinya dari provinsi sebelah pak, saya disini karena pemerintah menempatkan saya disekolahan yang ada didesa ini. karena kebetulan, waktu itu sekolahan didesa ini kekurangan tenaga pengajar.
Dan pak Prapto, pemilik rumah yang saya kontrak, beliau adalah rekan kerja ayah saya " ucapku jelas.

" Iya,,ibu ini gurunya anak saya, namanya bu Linda " sahut bapak bapak lain.

" Iya pak hehehe, salam kenal ya pak, sepertinya saya didesa ini akan lama " jawabku sopan.
" Dulu kok bisa masuk ringin pitu gimana ceritanya bu ? " imbuh bapak bapak yang ada didepanku.

" Gak tau ya pak, kejadian itu terjadi ketika saya masih pertama kali tinggal disini dan belum kenal siapa siapa.
Yang saya kenal waktu itu, hanya pemilik kontrakan dan teman teman se profesi saya saja Yang ternyata, mereka kebanyakan juga berasal dari luar desa. Sore itu, ketika saya pulang dari ngajar, saya bertemu ibu ibu paruh baya dan saya diajak mampir kerumahnya.
Eh gak taunya, tiba tiba saya sudah sampai di kampung yang katanya kampung lelembut tersebut pak. Tapi, seingat saya, letak kampungnya deket kok dengan desa, gak sejauh ini " jawabku bingung.
Mendengar hal itu, semua orang yang ada didalam rombongankupun, seketika diam sambil terus melangkahkan kakinya.

" Bu Linda ini sudah berkelurga ? " Ucap mas Lutfi mengalihkan topik pembicaraan.
" Insyallah bulan depan mas saya menikah, calon pasangan saya teman kuliah saya dulu dikota hehehe, ya doain saja ya mas, biar saya gak sendirian lagi tinggal dirumah kontrakan pak Prapto " jawabku.
" Waduh,, jadi telat nih saya kalau mau daftar jadi pasangannya bu Linda " goda mas Lutfi.

Dan setelah berjalan beberapa jam lamanya, akhirnya akupun siang itu sampai disebuah kawasan hutan yang memang sangat jauh dari pemukiman.
Jangankan pemukiman, dari jalan hutan pun, bisa dikatakan sangat melenceng jauh. Untuk menuju tempat tersebut, waktu itu, para warga terlihat membabat rumput liar dan bisa dikatakan tidak ada akses sama sekali ke area yang ku tuju tersebut.
Satu satunya akses hanyalah dengan membabat rumput, dan berbekal ingatan dari para warga saja.

Ditempat tersebut, waktu itu yang terlihat hanyalah area yang tidak begitu luas dengan rumput yang menjulang tidak terlalu tinggi.
Dan tidak hanya itu, jika dihutan ini dipenuhi dengan pepohonan tinggi yang rapat, ditempat itu, sama sekali tidak ada pohon tinggi, yang ada hanya rumput dengan ditambah ada beberapa pohon beringin pendek yang terletak saling berjauhan.
" Bu kita sudah sampai, sekarang coba perhatikan sekitar, mungkin ibu ingat sesuatu " ucap mas lutfi.

" Mas , waktu itu yang saya lihat bukan hutan seperti ini,. Tapi sebuah Kampung yang rumahnya masih terbuat dari bambu lengkap dengan adanya obor api disetiap depan rumahnya.,
Disitu banyak sekali orang aneh yang telanjang dada, penduduknya kulitnya hitam dan sebagian wajahnya rata dengan tidak adanya hidung, mulut ataupun mata. Oh iya, waktu itu aku juga denger ada suara gending gending jawa gitu deh mas " terangku.
" Iya bu, itu sisi lain dari kawasan ini, disini kita cari petunjuk tentang keberadaan Rama, siapa tau, Rama ada disekitar sini " jawab mas Lutfi dengan seketika berteriak memanggil manggil nama Rama.
" Rama.....Rama " teriak mas Lutfi yang diiringi dengan teriakan semua warga yang saat itu ikut mencari.

Waktu itu, aku juga ikut berteriak sambil berjalan kesana kemari sambil memperhatikan sekitarku yang saat itu memang sangat asing bagiku.
Dan puncaknya, setelah sekitar 3 jam kami mencari dan tidak ada tanda tanda adanya Rama, akhirnya para wargapun memutuskan untuk kembali pulang dan berencana akan mengalihkan kasus pencarian ini kepada pihak yang berwenang.
Dan singkat cerita,
sesampainya aku kembali didesaku, malam itu kami semua disambut oleh warga lain yang berharap Rama bisa ditemukan, namun nyatanya, waktu itu kami pulang dengan tidak membawa hasil.
Mengetahui hal itu, tentu saja membuat warga desa semakin bersedih dan kecewa karena waktu itu, besar harapan mereka agar Rama bisa ketemu dengan adanya Aku didalam rombongan itu.

Tapi nyatanya, hasilnya tetaplah sama.
Namun syukurnya, ditengah tengah kami semua sedang duduk kecewa didepan pos Ronda, malam itu, aku teringat dengan sumber air yang terletak tidak jauh dari pintu masuk Desa.
Semua itu bukanlah tanpa alasan, kenapa, karena disumber air itulah, aku akhirnya menemukan jalan keluar ketika aku masih tersesat dahulu.

" Mas, bagaimana kalau kita lihat disumber air desa " ucapku.

" Di sumber udel maksudmu " jawab mas Lutfi
" Ituloh mas, sumber air yang ada didepan pintu masuk desa " imbuhku meyakinkan.

" Iya, itu Sumber Udel namanya, itu sumber air utama desa ini, kenapa emangnya " jawab bapak bapak yang saat itu duduk disebelahku.
" Dulu saya keluarnya disitu pak, waktu saya tersesat dulu, saya denger suara adzan shubuh, dan ketika saya ikuti suara adzan tersebut dari mana asalnya,
tiba tiba saya sampai disumber tersebut, tepat dibelakang bangunan kecil yang biasanya digunakan oleh anak anak bermain air " terangku.

Mendengar hal itu, akhirnya wargapun setuju untuk melanjutkan pencarian disekitar sumber air yang kuceritakan tersebut.
Dan tidak hanya itu, sebelum memulai pencarian waktu itu, kami diarahkan oleh pak Hadi untuk meminum air dan mandi besar terlebih dahulu disumber tersebut agar pencarian kami bisa segera membuahkan hasil.
Dan puncaknya, setelah aku dan beberapa warga meminum air dan mandi disumber tersebut, malam itu, sekitar pukul 22.00 malam, Rama akhirnya ditemukan oleh salah satu warga yang ikut dalam pencarian waktu itu.
Ketika Rama ditemukan, dia dalam keadaan linglung dengan membawa sebuah kentongan Bambu ditangannya.

Dan ketika Rama ketemu, diarea sumber tersebut tiba tiba tercium bau bunga melati yang entah dari mana datangnya.
Setelah kami berhasil menemukan Rama, akhirnya malam itu kamipun kembali ke desa dengan perasaan yang sangat lega.

Menurut pengakuan Rama, waktu itu Rama sedang mengejar layangan putus hingga sampai keujung Desa.
Dan sesampainya diujung desa, Rama bertemu dan diajak oleh sesosok nenek nenek untuk pergi entah kemana.

Dan setelah penjelasan itu, aku sudah tidak lagi bisa mengerti apa yang Rama bicarakan, dia jadi berbelit belit dan bingung dengan apa yang dia ceritakan.
Saat itu, dia benar benar menjadi linglung tidak karuan.

.....

Cerita tentang angkernya Ringin Pitu, memang dibenarkan oleh warga sekitar.
Bahkan, tidak sedikit pula warga yang sedang mencari kayu bakar dihutan, tidak sengaja mendengar suara gamelan, suara pertunjukan dan suara keramaian yang diduga kuat, berasal dari kawasan ringin pitu tersebut.
Dan anehnya, dikawasan ringin pitu, konon katanya memang tidak bisa ditumbuhi pepohonan layaknya hutan pada umumnya.

Hal itu juga dikuatkan dengan kesaksian narasumber kita yang waktu itu, hanya melihat adanya pohon beringin pendek dengan tidak adanya pohon pohon jenis lainnya.
Dan kini, menurut pengakuan narasumber, Kawasan Ringin Pitu, sekarang sudah tidak lagi jelas dimana letak posisi pasnya.
Karena setelah adanya kebakaran hutan dan tanah longsor yang pernah menerjang kawasan kaki gunung tersebut, kini jalur di hutan tersebut benar benar sudah berubah.
Bahkan tidak hanya itu, kini banyak dari bagian hutan tersebut yang juga sudah dialihfungsikan sebagai ladang.

Jadi, sepertinya akan mempersulit pencarian jika kita ingin mencari dimana keberadaan kawasan Ringin Pitu tersebut.
Kini, anak dari narasumber kita sudah tumbuh dewasa dan siap menikah dengan pasanganya.

Hal itu juga menandakan, jika cerita tentang hilangnya Rama waktu itu, sudah terjadi beberapa puluh tahun lamanya.
Akan tetapi, sampai detik ini kami semua masih yakin, jika Ringin Pitu dengan kampung lelembutnya, masih ada meskipun entah dimana letaknya.

Terimakasih teman teman semoga cerita ini menemani hari hari kalian.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Lakon Story

Lakon Story Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @Lakonstory

Jan 24
JALUR WINGIT
LERENG WELIRANG

A Thread
Full Story

@bacahorror #bacahorror

#lakonstory #ceritahoror #lakonmistery
Perkenalkan namaku Dodi, pengalaman waktu itu bisa dikatakan sebagai pengalaman yang mungkin tidak akan pernah bisa kulupakan selama hidupku.
Bagaimana tidak, perjalanan yang awalnya berjalan dengan baik baik saja, semuanya berubah menjadi tidak terduga ketika aku melewati jalur tersebut.
Benar sekali,
Jalur yang kumaksud tersebut adalah sebuah jalur alternatif yang menghubungkan kota mojokerto dengan kota wisata Batu
Read 93 tweets
Jan 18
Cerita rumah jagal, memang sering sekali kudengar ketika almarhum kakek dan ayahku masih hidup.

Sebuah cerita yang mengisahkan tentang adanya rumah, yang digunakan sebagai tempat pembantaian belasan orang yang konon katanya,
semua pembantaian tersebut dilakukan hanya dalam kurun waktu satu malam.
Read 124 tweets
Dec 28, 2021
" Penumpang Hantu "

( Semua nama, waktu dan tempat dalam cerita ini disamarkan, mohon maaf jika ada kesamaan )

Perjalanan malam itu, tentu saja tidak akan pernah bisa aku lupakan selama hidupku.
Bagaimana tidak, perjalanan yang seharusnya berjalan dengan baik baik saja, malam itu berubah menjadi tidak biasa sejak aku menyadari, jika seseorang yang ada disampingku saat itu ternyata bukanlah manusia, melainkan makhluk yang tak kasat mata.
Read 60 tweets
Dec 15, 2021
( semua nama dan tempat dalam cerita ini disamarkan, mohon maaf jika ada kesamaan )

Sore itu kami berdua memang kebetulan sedang berkunjung disebuah daerah yang ada dipelosok pulau jawa.
Karena malas pulang, akhirnya temanku mengingatkanku tentang sebuah cerita yang pernah diceritakan oleh firman.

" Mas, eleng ceritone mas firman a, gak adoh teko kene bien jare ono pocong seng ngganggu wong sak kampung.
Read 91 tweets
Nov 30, 2021
" Lukisan Pak Broto "

A Thread

Full Story

@bacahorror
#bacahoror

#lakonstory #threadhorror #horror #ceritahoror
( Semua nama dalam cerita ini disamarkan, mohon maaf jika ada kesamaan ).

Cerita ini juga bis kalian dengarkan di channel Youtube Lakon Story dengan Versi Podcast Ilustrasi.
Pak Broto,

Jika mendengar nama tersebut, mungkin hampir semua warga kampungku mengenal dan mengetahui. Jika Pak Broto, adalah nama dari seorang pria tua yang setiap keluar dari rumahnya, beliau selalu memakai blankon yang terpasang rapi diatas dikepalanya.
Read 86 tweets
Nov 26, 2021
Pendaki Ganjil

Full Story

A THREAD

Based on true story

@bacahorror
#bacahorror

#lakonstory #threadhorror #horror
( semua nama dan tempat dalam cerita ini disamarkan, mohon maaf jika ada kesamaan ).

Pengalaman waktu itu, tentu saja menjadi pengalaman yang tidak akan pernah bisa aku lupakan selama hidupku,
bahkan, bisa dikatakan sejak adanya kejadian tersebut, aku yang sebelumnya hobby mendaki gunung, saat itu seketika berhenti mendaki hingga saat ini.

Rasa trauma dan takut, tentu saja ada.

Bagaimana tidak,
Read 95 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

:(