" Rumah Pocong Ningrum "

Full Story
Kisah Nyata

A Thread

@bacahorror
#bacahorror
#lakonstory
#rumahpocongningrumlakonstory
#kisahhorror
#ceritaseram
@mwv_mystic
( semua nama dan tempat dalam cerita ini disamarkan, mohon maaf jika ada kesamaan )

Sore itu kami berdua memang kebetulan sedang berkunjung disebuah daerah yang ada dipelosok pulau jawa.
Karena malas pulang, akhirnya temanku mengingatkanku tentang sebuah cerita yang pernah diceritakan oleh firman.

" Mas, eleng ceritone mas firman a, gak adoh teko kene bien jare ono pocong seng ngganggu wong sak kampung.
( mas, ingat ceritanya mas firman apa enggak ?, Gak jauh dari tempat ini, dulu katanya pernah ada pocong yang ganggu orang sekampung ) " ucapnya.

" O iyo eleng, pocong e akhir e jare dicekel lurah e iku se,
( o iya ingat, pocong yang akhirnya diamankan oleh kepala desanya itu kan ) " jawabku.

" Iyo mas, mumpung nde kene, ayo digolek i a wes, kenek diupload mben. Timbang moleh ".
( iya mas, mumpung kita disini, gimana kalau kita cari kebenaran cerita tersebut, kan bisa diupload kapan kapan. ) " ucapnya

" iyo wes sembarang, coba telpon nen Firman, lek ncen cerito iku biyen bener bener ono, takono seng genah.
Lokasi pas e ndek deso ndi, mbek awak e iki te njujuk ndi, aku yo gak eroh soal e, takono sek ae timbang kene riwa riwi gak jelas.
( iya wes terserah kamu, coba kamu telfon Firman dulu. Kalau memang benar cerita yang dia ceritakan dulu benar adanya, coba tanyain yang jelas.
Lokasi terjadinya cerita tersebut didesa mana, dan misalnya kita kesana, kita menemui siapa biar dapat informasi yang tepat.
Tanyain aja dulu, daripada nanti kita wara wiri gak jelas " Sahutku.

Dan setelah beberapa saat kemudian, akhirnya temankupun menghubungi Firman dan mencoba menanyakan tentang kebenaran cerita yang pernah Firman ceritakan kepadaku beberapa waktu yang lalu.
Singkat cerita, setelah mendapatkan informasi, kamipun berencana menuju sebuah desa yang jika dilihat dari google map, masih berjarak 3 jam lagi dari tempatku saat itu.
Dan setelah menentukan lokasi titik tujuan yang sesuai arahan dari Firman, akhirnya sore itu kami berangkat menuju desa tersebut dengan terus mengikuti rute dari google map yang ada diponselku.
" Iki awakmu yakin a lek ceritone bener bener ono, gak biasae lo awak e koyok ngene. Kan biasae lek oleh cerito teko uwong, bener bener awak e pikir sek sakdurunge diparani. hoax opo gak, adoh ta gak, narasumber e sopo, jeneng facebook e opo, jeneng Instagram e opo,
lan lian liane. Saiki iki awak e minim informasi lo bro, yakin tenan a ?.

( ini kamu apa yakin kalau ceritanya benar benar ada, gak seperti biasanya lho kita kayak gini. Kan biasanya kalau kita dapat cerita dari orang, kita fikir fikir dulu sebelum kita datangi.
Hoax apa enggak, jarak rumahnya jauh apa enggak, narasumbernya siapa, nama Facebooknya apa, nama Instagramnya apa, dan sebagainya. Lah ini, kita minim informasi lo bro, apa kamu masih mau lanjut ? ). Tanyaku.
" Yakin wes mas, mumpung ndek kene mas, te moleh yo nanggung, ndek omah yo sek sepi. Kan mending digolek i, mbek mlaku mlaku.

( Yakin mas, lagian mumpung kita disini lho. Mau pulang juga tanggung, dirumahmu juga masih sepi kan mas, orang orang belum pada pulang juga.
Mending kita cari cerita ini sambil jalan jalan ). " Jawab temanku.

Dan akhirnya, kamipun melanjutkan perjalanan itu.

Setelah beberapa jam berjalan, aku mulai sadar, jika desa yang akan kutuju tersebut, berada didaerah terpencil yang jauh dari keramaian.
Hal itu dapat kulihat dari jalanan yang sebelumnya lebar, sore itu sudah terlihat semakin lama semakin sempit saja.
Bukan hanya itu, jalanan aspal yang sebelumnya juga terlihat mulus, sore itu juga sudah berubah menjadi jalanan bebatuan yang membuat kendaraan yang kutumpangi harus berjalan dengan lebih berhati hati lagi.
Dan puncaknya, sekitar pukul 18.30 malam, akupun sampai dititik yang sesuai dengan aplikasi yang ada digoogle mapku.

Dan sesuai dugaanku, desa tersebut adalah sebuah desa yang sangat jauh dari keramaian.
Suasana desa saat itu benar benar sepi dengan tidak adanya satupun orang yang terlihat wara wiri.

Jarak antar rumah yang terlihat berjauhan yang dibatasi oleh kebun salak dan kebun kopi, membuat pemandangan waktu itu benar benar sudah seperti desa tidak berpenghuni.
" Wes anjok kan iki, terus saiki nandi bro "

" Sudah sampai ya ini,,terus sekarang kita kemana " Tanyaku.

" Jare firman maeng, lek wes anjok kongkon takon uwong mas, ngomong ae golek i omah e mbah Bagio "
" Kata Firman kalau sudah sampai, suruh tanya orang mas, bilang saja cari rumah mbah Bagio " jawab rekanku.
Singkat cerita, setelah meminggirkan kendaraan, akhirnya akupun malam itu berjalan kaki menuju salah satu rumah untuk bertanya tentang keberadaan mbah Bagio yang menurut Firman,
beliau adalah sumber informasi yang bisa kugali mengenai cerita yang rencananya akan kubagikan kepada kalian nanti.

Namun anehnya, setiap kami mendatangi dan mengetuk rumah warga, tidak ada satupun warga yang keluar dari rumahnya untuk menyambut kami.
Akupun juga masih ingat, waktu itu aku dan rekanku mengetuk hampir 5 rumah yang ada didesa tersebut, namun semuanya sama saja, tidak ada satupun respon dari mereka.
Mengetahui hal itu, aku sempat masih berfikiran positif, mengingat waktu itu, virus Corona memang masih gencar gencarnya melanda negeri ini.

" Mungkin, disini memang gak ada yang berani bukain pintu buat orang luar daerah deh " fikirku.
Dan setelah berusaha kesana kemari, akhirnya malam itu aku menjumpai seseorang yang terlihat duduk disebuah pos ronda yang terdapat dipinggir jalan setapak desa tersebut.
Orang tersebut terlihat duduk sambil memandangi televisi yang saat itu menyiarkan sebuah acara yang tidak terlalu jelas gambarnya.
Karena sepertinya, sinyal televisi didaerah tersebut bisa dikatakan masih kurang bagus.
Dan tanpa basa basi lagi, akhirnya malam itu aku mendekati orang tersebut sambil bertanya tentang keberadaan mbah Bagio.

" Nuwun sewu pak, bade tangklet, dalem e mbah Bagio sebelah pundi nggeh "

" Permisi pak, numpang tanya, rumahnya mbah Bagio disebelah mana ya " ucapku
" Mbah bagio sopo "

" Mbah bagio siapa " jawabnya.

Setelah aku menceritakan lebih detail tentang siapa mbah bagio, akhirnya beliaupun mengaku mengenal dan memberitau tentang arah jalan menuju rumah mbah Bagio tersebut.
" Kate ono perlu opo mas, wong e nomah dewean saiki, wes gak tau metu wes sue, mboh opo o "

" Mau ada perlu apa mas, Mbah Bagio sekarang dirumah sendirian dan tidak pernah keluar dari rumahnya sudah lama, kami warga sekitarpun juga tidak tau kenapa " ucapnya jelas.
" Mau silaturahmi saja pak, " jawabku yang tentu saja dengan tidak menceritakan maksud dan tujuanku sebenarnya.

Dan setelah perbincangan malam itu, akhirnya akupun kembali melanjutkan perjalananku kerumah mbah Bagio yang ternyata rumahnya terletak jauh disudut desa tersebut.
Namun anehnya, setelah sampai dirumah yang diarahkan oleh bapak bapak tadi, aku melihat pemandangan yang bisa dikatakan sangat mencurigakan.

Rumah tersebut terlihat tidak terurus dengan meja kursi yang ada di teras rumah nampak rusak dan sudah berantakan.
Dan tidak berhenti disitu saja, selain tidak adanya lampu penerangan, jalan menuju depan rumah tersebut sudah dipenuhi rumput tinggi dan tanaman tebu yang malang melintang.
Bahkan, jika dilihat dari jalan desa, rumah tersebut bisa dikatakan hampir tidak terlihat bentuknya, hanya terlihat atapnya saja yang sepertinya juga sudah sangat rapuh.

" Waduh pikiranku maleh gak penak iki mas, lanjut ta gak iki "
" Waduh fikiranku kok gak enak ya mas, lanjut apa endak ini " ucap rekanku sambil turun dari kendaraan dan berjalan kaki menuju rumah tersebut yang memang sudah ada didepan mata kami.
" Wes anjok kene kok te balik, aneh aneh ae, didelok sek ae, ngkuk lek wong e gak onok, ya balik "

" Sudah sampai sini kok mau kembali, sudah lanjut saja, kita lihat dulu nanti gimana, kalau kita gak srek, kita langsung kembali " sahutku.
Dan setelah beberapa saat, akhirnya akupun sampai didepan rumah tersebut,

Sesampainya didepan rumah tersebut, tentu saja seketika rekanku mengetuk pintu, mengucapkan salam,
sambil menoleh kekanan dan kekiri karena memang keadaan waktu itu sangat gelap gulita dan hanya lampu jalan dari jauhlah yang menjadi sumber cahayaku saat itu.

" Waduh wes... gak penak iki, aku mambu wangi e "
" Waduh,,,,gak enak ini perasaanku, aku nyium bau wangi banget e " ucapku,

" Peh, mambu buadek ngene kok jare wangi "

" Peh, bau wangi darimana, bau bangkai gini kok katanya wangi "
sahut rekanku yang mengaku mencium aroma tidak sedap yang disitu aku sama sekali tidak menciumnya.

" Wes ayo balik ae mas, gak penak perasaanku "

" Udah ayo kembali aja mas, udah gak enak perasaanku " ucap rekanku sambil menarik tangan kiriku.
Dan anehnya, masih beberapa langkah kami hendak kembali pulang, malam itu tiba tiba ada cahaya lampu kuning yang menyala dari dalam rumah tersebut seperti ada seseorang yang mendengar panggilanku sebelumnya.

" Eh eh, sek iku koyok e ono uwong, te dibukakno rupane "
" Eh sebentar, itu sepertinya ada orang deh didalam, la itu lampunya menyala, kita mau dibukain pintu kayaknya," ucapku.

Dan benar, setelah beberapa saat, akhirnya aku malam itu dibukakan pintu oleh seseorang. Dan anehnya,
malam itu orang yang membukakan pintuku untukku adalah ibu ibu paruh baya yang terlihat kaget dengan keberadaanku.

" Golek i sopo mas "

" Mau cari siapa mas " ucap ibu ibu tersebut sambil sedikit berteriak karena jarakku dan beliau memang sudah beberapa langkah.
Mendengar hal itu, akupun seketika membalikkan badanku dan berjalan pelan kembali kearah rumah tersebut.

" Mbah Bagione wonten buk ? "

" Mbah Bagionya ada bu ? " Ucapku,

" Ono opo "
" Ada apa " jawabnya singkat.

" Mau ada perlu bu " sahut rekanku.
Dan setelah percakapan kecilku waktu itu, akhirnya akupun dipersilahkan masuk dan duduk dikursi ruang tamu rumah tersebut.

Sesampainya didalam rumah, waktu itu aku kembali melihat pemandangan yang sangat mencurigakan.
Kondisi dalam rumah waktu itu, agak gelap karena lampu utama rumah ini memang sebuah lampu kecil berwarna kuning yang tidak mampu menerangi seluruh bagian dalam rumah.
Dan tidak berhenti disitu saja, didalam rumah waktu itu, terlihat Sangat berantakan dengan lantainya yang juga sudah terlihat rusak tidak karuan. bahkan, akupun juga melihat adanya piring dan gelas plastik yang tercecer di lantai sudut sudut rumah ini.
Dan yang paling membuat aku penasaran adalah, malam itu pandanganku teralihkan dengan adanya kamar tidur yang terlihat dari ruang tamu tempatku duduk saat itu.
Kamar tersebut terbuka separuh dengan terlihat adanya seseorang yang sedang berbaring yang jika kulihat lebih teliti lagi, orang yang berbaring tersebut sepertinya sedang kurang enak badan.
Mengetahui semua itu, tentu saja aku hanya diam sambil mendengarkan rekanku yang mulai memperkenalkan diri.

Dan setelah beberapa saat kemudian, akhirnya akupun memulai membicarakan maksud dan tujuanku.
Disitu aku mulai menceritakan perlahan jika sebenarnya aku kesini karena ingin mendapatkan informasi tentang cerita terror pocong yang katanya pernah menghebohkan warga desa ini.
Dan saat itu aku juga menjelaskan, jika informasi tersebut tidak akan aku publikasikan jika memang tidak diijinkan.

Dan meski nama dan tempat akan disamarkan, jika tidak ada persetujuan dari pihak yang terlibat, aku tetap tidak berani melakukan publikasi "
ucapku meyakinkan agar beliau mau memberi sedikit informasinya kepadaku.

" Krungu teko ndi ono cerito ngonku, sopo seng ngandani "

" Dengar darimana ada cerita seperti itu, siapa yang memeberi tahu " sahut ibu ibu tersebut singkat.
" Sakeng rencang bu, tirose singen sedoyo tiang ten kampung niki sampek ngungsi.niku nopo bener bu "

" Saya dengar dari teman saya bu, katanya dulu semua warga desa ini sampai ngungsi karena terror tersebut,. Semua itu apa benar bu ? " Tanya rekanku menambahkan.
Mendengar hal itu, pandanganku tiba tiba teralihkan dengan seseorang yang sebelumnya kulihat sedang berbaring dikamar,
Malam itu tiba tiba sudah duduk diranjangnya dengan menatap kearahku dan kearah rekanku.

" Bien iku asline pocong kiriman "
" Pocong yang kalian maksud, Dulu sebenarnya adalah pocong kiriman " sahut ibu ibu tersebut mengagetkanku.

" Kiriman pripun maksud e bu, niku kapan to kejadiane "

" Kiriman bagaimana maksudnya bu, kapan se sebenarnya kejadian tersebut terjadi " sahut rekanku.
Malam itu, suhu didalam rumah tersebut tiba tiba perlahan terasa lebih panas dari sebelumnya, perasaankupun yang sebelumnya sudah mulai mencair karena obrolan, tiba tiba kembali tidak enak dengan jantungku yang juga tiba tiba berdetak kencang tidak karuan.
" Wes sue, Menungso ne seng wes bejat "

" Kejadiannya sudah lama sekali, Manusia sudah rusak " jawab ibu ibu tersebut dengan nada yang sedikit tinggi.
Dan anehnya, disaat itu juga aku kembali melihat bapak bapak yang didalam kamar tersebut, terlihat ingin berdiri namun kesulitan karena sepertinya beliau mengidap penyakit stroke yang akhirnya membuatnya susah bergerak.
Anehnya, bapak bapak yang ada dikamar tersebut, terlihat memberi peringatan kepadaku sambil menggerak nggerakkan kepalanya kearahku.

" Emm.eemmm.eemmm " teriak bapak bapak tersebut dengan suara yang sangat pelan.
Mengetahui hal itu, akupun seketika bingung dan ingin memberitahukannya kepada ibu ibu yang ada didepanku tersebut.
Karena sepertinya, bapak yang ada dikamar tersebut sedang kesusahan dan membutuhkan bantuan.
Namun karena saat itu ibu ibu tersebut masih bercerita tentang terror pocong, akhirnya akupun diam sambil menunggu moment ibu tersebut selesai menceritakan ceritanya.
" Seng diwasno wong wong pocong, iku Ningrum jeneng e, bien dirusak salah sijine wong deso iki, tapi pimpinane ora adil, ora diadili, Ningrum tambah ditaleni "
" Yang dilihat orang orang sebagai pocong, itu Ningrum namanya, dulu dia dirusak oleh seseorang yang tinggal didaerah ini. Tapi sama pemimpin desa, pelakunya bukannya diadili, malah Ningrum yang dipasung " ucap ibu ibu tersebut jelas.
" Terus ningrum niki sinten bu, tiang pundi ? "

" Terus Ningrum ini siapa bu, orang mana " imbuh temanku,
" Ningrum iku Aku, "

" Ningrum itu aku, " sahutnya dengan tatapannya yang sudah tidak bisa lagi kujelaskan.

Matanya melotot dengan senyuman tipis yang ditujukan kearahku, tentu saja seketika membuatku kaku karena terkejut dengan ucapan yang barusan dikatakannya.
Dan disaat itulah, aku kembali melihat dan sadar jika sedari tadi ternyata bapak bapak yang ada didalam kamar memberi tanda jika aku tidak seharusnya berada didalam rumah itu.
Mendengar hal itu, aku mencoba tetap menenangkan diri sambil seketika berpamitan agar dijauhkan dari hal hal yang tidak kuinginkan.
" O njenengan bu Ningrum, enggeh pun ngapunten lek nggadah salah nggeh bu, kulo namung mampir, pun kulo tak wangsul, pun seng tenang, kulo mboten nganggu, niat kulo apik "
" O jadi ibu ini sebenarnya Ningrum, ya sudah mohon maaf ya bu kalau saya ada salah, saya kesini cuma mampir. Yasudah, saya pulang ya bu, yang tenang, saya tidak mengganggu, niat saya baik "
ucapku sambil berdiri berpamitan dengan perasaan yang sangat tidak karu karuan hingga kakiku gemetar seolah sudah tidak lagi bisa digunakan untuk berjalan.
Dan tidak berhenti disitu saja, saat itupun,
Jantungku berdetak dengan keringatku yang sudah mulai keluar bercuruan, membuat moment moment malam itu tidak akan pernah bisa aku lupakan.

" Iyo lek aku ningrum kate lapo, hahahaha "
" Iya kalau saya Ningrum, kamu mau Apa. Hahahaha " sahutnya dengan suara yang semakin keras dari sebelumnya.

Matanya tetap melotot dengan sedikit tersenyum sayu sudah cukup membuatku saat itu seketika berdiri dengan tidak lagi menjawab perkataan darinya.
" Kulo wangsul buk, ngapunten assalamualaikum "

" Saya pulang ya bu, mohon maaf, assalamualaikum " ucap rekanku sambil berjalan pergi keluar dari rumah tersebut.
Sesampainya diluar rumah, aku masih sempat kembali menoleh kearah rumah tersebut untuk memastikan jika apa yang kulihat sebelumnya adalah hal yang nyata dan bukan ilusi belaka.
Namun anehnya, ketika aku kembali menoleh kearah rumah tersebut, tiba tiba aku melihat bapak yang sebelumnya kulihat sedang berbaring dikamar tadi, tiba tiba sudah berdiri didepan pintu dan memandangiku dengan tatapan yang sangat sayu.
Mengetahui hal itu, akupun mencoba tidak peduli dengan semua itu dan terus melangkahkan kakiku.

Singkat cerita, setelah aku sampai dan kembali menaiki kendaraanku,
akupun seketika melaju pergi meninggalkan desa tersebut dengan membawa sebuah pengalaman yang mungkin tidak akan pernah bisa aku lupakan.

Tapi sayangnya, ketika aku masih didalam kendaraan dan mengenang apa yang baru saja kualami dengan rekanku, tiba tiba didalam kendaraanku,
aku mencium aroma wangi yang sepertinya aroma yang sama yang kucium ketika aku hendak masuk kedalam rumah tadi.

Dan tidak hanya itu, malam itu kendaraanku juga tiba tiba terasa lebih berat dari biasanya.
Pedal gas yang kuinjak dalam namun tidak bisa melaju dengan kencang, sudah menjadi tanda, jika ada sesuatu yang memang sedang menghalangi kepergianku saat itu
Bahkan, akupun juga masih ingat, bersamaan dengan itu, bau bangkai didalam kendaraanpun, kini sudah tercium kuat entah dari mana asalnya.
Dan akhirnya, setelah merasakan jika semuanya sedang tidak baik baik saja, malam itu, aku tidak kembali pulang dan seketika menuju rumah ahli spiritual untuk berkonsultasi tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Dan puncaknya,
memang benar,
Malam itu, aku memang sedang diikuti oleh makhluk halus yang sepertinya berasal dari rumah yang telah kudatangi.
Dan akhir cerita, malam itu aku gagal mendapatkan informasi tentang cerita pocong Ningrum yang memang sepertinya akan menarik jika kubagikan kepada kalian.
.........

Selesai...

.......

( Sosok bapak bapak yang terlihat ada dikamar, beliau ternyata adalah mbah Bagio. namun anehnya, ketika kami mendatangi rumah tersebut,
waktu itu beliau sedang tidak ada dirumah dan sedang dirawat dirumah sakit oleh anak anaknya karena mengidap penyakit Stroke. Sebenarnya, rumah tersebut sedang dalam keadaan kosong sudah 2 bulan lebih lamanya.
Sedangkan, bapak bapak yang menunjukan arah kerumah mbah Bagio, sepertinya tidak mengetahui jika mbah Bagio sedang dirawat dirumah sakit.

Sekitar awal Tahun 2021, mbah Bagio kudengar telah meninggal dunia dirumah sakit karena penyakit yang sudah lama dideritanya.
Beliau meninggal dengan membawa sebuah cerita yang hingga kini aku masih belum bisa untuk menyelesaikannya.
Sekian....
.............

Mungkin, itu hanya secuil pengalamanku ketika menyelesaikan sebuah cerita.

Diikuti, diganggu hingga bertemu langsung dengan makhluk yang ada didalam cerita,
Rasanya sudah menjadi pengalaman tersendiri yang
mungkin suatu saat akan membuat lakon story bisa menjadi lebih berarti.

Terimakasih teman teman, semoga cerita ini menemani hari hari kalian.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Lakon Story

Lakon Story Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @Lakonstory

30 Nov
" Lukisan Pak Broto "

A Thread

Full Story

@bacahorror
#bacahoror

#lakonstory #threadhorror #horror #ceritahoror
( Semua nama dalam cerita ini disamarkan, mohon maaf jika ada kesamaan ).

Cerita ini juga bis kalian dengarkan di channel Youtube Lakon Story dengan Versi Podcast Ilustrasi.
Pak Broto,

Jika mendengar nama tersebut, mungkin hampir semua warga kampungku mengenal dan mengetahui. Jika Pak Broto, adalah nama dari seorang pria tua yang setiap keluar dari rumahnya, beliau selalu memakai blankon yang terpasang rapi diatas dikepalanya.
Read 86 tweets
26 Nov
Pendaki Ganjil

Full Story

A THREAD

Based on true story

@bacahorror
#bacahorror

#lakonstory #threadhorror #horror
( semua nama dan tempat dalam cerita ini disamarkan, mohon maaf jika ada kesamaan ).

Pengalaman waktu itu, tentu saja menjadi pengalaman yang tidak akan pernah bisa aku lupakan selama hidupku,
bahkan, bisa dikatakan sejak adanya kejadian tersebut, aku yang sebelumnya hobby mendaki gunung, saat itu seketika berhenti mendaki hingga saat ini.

Rasa trauma dan takut, tentu saja ada.

Bagaimana tidak,
Read 95 tweets
19 Oct
Pamit Mulih
( Malam Jumat Legi )

A Thread

Full Story
Kisah nyata

@bacahorror #bacahorror

#lakonstory #ceritahorror #horror #KISAHNYATA #threadhorror Image
Pak.......!!! Teriakku sambil terus berlari mengejar bapakku yang saat itu seolah tidak menghiraukanku.

Namun sayangnya, sesampainya aku tepat dibelakang tubuh bapak, tiba tiba aku terbangun karena aku mendengar nyaring suara jam dinding yang saat itu menunjukan pukul 12 malam.
Dan setelah aku menyadari jika itu semua cuma mimpi, akhirnya akupun segera bergegas kekamar mandi untuk mengambil air wudlu dan hendak mendirikan sholat malam. Karena akupun tau, bapakku telah meninggal beberapa tahun yang lalu.
Read 18 tweets
6 Oct
" LELAYU "
( Berita Kematian “ END “ )
Manjing

Sosok tersebut duduk tepat disamping tubuh kakekku yang saat itu memang sedang tidak sadarkan diri.

#lakonstory #lelayupart13
#tamat #ceritaseram #threadhorror
Melihat hal itu, tentu saja aku kembali berteriak dengan jantung yang mulai berdegup kencang.

" Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa " teriakku.
Namun anehnya, setelah aku berteriak dan tidak berani melihatnya lagi, waktu itu tubuhku tiba tiba lemas dengan kepala yang saat itu mendadak pusing tidak karuan.

Mataku seketika berkunang kunang, ditambah dengan langkah kakiku yang mulai geloyoran.
Read 165 tweets
5 Oct
LELAYU
( Berita Kematian )

( Cerita ini juga bisa kalian dengarkan di youtube Lakon story )

..........

Malam itu, ketakutanku semakin menjadi jadi,
karena aku juga masih ingat dengan jelas ucapan kakekku jika suara tetek'an tersebut akan mengundang makhluk halus berkumpul.
Mengingat hal itu,,keringatku seketika bercucuran, jantungku berdetak kencang dengan tubuh yang sudah kembali gemetar ketakutan...

Malam itu, aku juga melihat wajah mas Ridwan yang tidak henti hentinya terlihat tegang dan ketakutan.

Dan akhirnya...
Read 46 tweets
4 Oct
LELAYU
( Berita Kematian )
Part 11

( Cerita ini juga bisa kalian dengarkan di Youtube Lakon story )

@bacahorror
#bacahorror
#lelayulakonstorypart11
#ceritaserem
#ceritamistis Image
Mendengar hal itu tentu saja aku langsung gemetar dan berlari keluar rumah menuju rumah pak Yosep dengan tidak berani menoleh kebelakang lagi....
Sesampainya dirumah pak Yosep, saat itu aku melihat ada beberapa warga yang duduk duduk dan ada juga yang terlihat mempersiapkan nisan mbok Marmi yang akan dimakamkan esok hari.

Malam itu, tanpa menyapa satupun warga yang ada didepan rumah pak Yosep,
Read 49 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(