Thread by @eazy_broy

Ingatan kelam, sisa residual energi yang terbentuk dari rasa sakit, sedih, dan marah menjelma menjadi sosok yang bergentayangan.

Segelintir kisah dan kesaksian dari jiwa yang lama berdiam di tanah ini akan tersaji malam ini.

@bacahorror_id @ceritaht @IDN_Horor
#bacahorror

Halo ?

Mau cek ombak dulu buat malam ini ya..

@bacahorror_id @ceritaht @IDN_Horor
#bacahorror #ceritahoror #ceritahorror #kisahhoror #ceritahantu #horor
#Horror365Challenge

Sudah siap belum gan ?

Mari meresap ke dalam ceritanya.

66,66 radiohorrorfm

#enjoythefear
@bacahorror_id @ceritaht @IDN_Horor
#bacahoror #ceritahoror #Horror365Challenge

Gedung Mitra Plaza dan sekitarnya, yang merupakan saksi bisu dari tragedi " Jum'at Kelabu ".

Tragedi kerusuhan di kota Banjarmasin yang menelan banyak korban jiwa dan orang hilang.

123 orang tewas, 118 orang luka, 179 orang hilang menurut data tim pencari fakta YLBHI.

Juga termasuk kerusuhan paling besar yang pernah terjadi di Banjarmasin.

Peristiwa yang menyisakan banyak luka, tangis, dan amarah yang hingga hari ini masih tidak terselesaikan.

Dari peristiwa ini pula, hingga saat ini menyisakan banyak sekali kisah mistis yang beredar di masyarakat.

Tak hanya kesaksian dari 1 orang, melainkan meliputi beberapa kesaksian dari beberapa orang yang sudah caster rangkum untuk dituliskan pada malam hari ini.

Ada cerita dari kenalan caster, ada cerita dari ibu yang berjualan di sekitar gedung mitra plaza, ada cerita dari juru parkir dekat gedung mitra plaza, dan cerita dari penjaga gedung mitra plaza sendiri.

Cerita pertama datang dari kenalan caster, sebenarnya cerita ini datang dari ibu teman caster yang merupakan seorang indigo.

Pengalaman ini didapatnya di suatu subuh sekitar jam setengah 4 wita, ibu teman caster sebut saja bu ince, sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Bu ince pergi ke rumah sakit untuk menjenguk keluarganya yang sedang sakit lumayan parah subuh itu.

Waktu itu tahun 1999 tepat 2 tahun setelah kerusuhan itu terjadi.

Bagi warga banjarmasin tentu tau lokasi simpang 4 lampu merah depan ramayana / pasar baru.

Mereka pergi ke rumah sakit menggunakan mobil, di dalam mobil tak hanya ada bu ince saja.

Ada juga 2 orang keluarganya yang duduk di depan mobil.

Saat berhenti di lampu merah, samar" bu ince melihat sesosok perempuan dengan baju lusuh dan celana pendek.

Perempuan itu hanya berdiri mematung dengan posisi membelakangi mobil bu ince dan berdiri tepat di pinggir jalan dekat mobil bu ince.

Setelah diperhatikan dengan jelas, terdapat luka sebesar telapak tangan menganga di leher perempuan itu.

Bu ince yang mulai sadar kalau perempuan itu bukan manusia perlahan mulai mengucapkan doa" yang dia ingat.

Secara tiba" leher perempuan itu patah kebelakang dan menunjukkan wajahnya secara terbalik.

Wajah perempuan itu dipenuhi darah dengan luka lebam dan ada segaris luka panjang menganga dari kening hingga bibir seperti terkena bacokan.

Bola matanya merah pekat dan mengeluarkan darah.

Bau anyir mulai menyeruak dalam mobil, hanya bu ince yang merasakannya.

Bu ince hanya bicara " Saya disini hanya numpang jalan dan tidak mau mengganggu siapapun, dan juga tidak ada niat ingin menolong arwah manapun, tolong dimengerti "

Tak berapa lama perempuan dan bau anyir itu menghilang seiring dengan lampu merah yang berubah jadi hijau.

Usut punya usut, mungkin perempuan itu merupakan korban dari tragedi juma't kelabu yang masih penasaran hingga saat ini atau...menyimpan dendam.

Cerita kedua datang dari seorang penjual kerupuk keliling yang biasa mangkal dan istirahat di depan parkiran belakang mitra plaza sebut saja bi isal.

Bi Isal berusia 67 tahun dan berjualan kerupuk semenjak dirinya masih remaja, malam hari sekitar pukul 11 malam tahun 1998 1 tahun pasca kerusuhan.

Jalan- jalan dan gedung mitra plaza masih belum seramai sebelum kerusuhan terjadi. Hanya beberapa orang yang masih berseliweran.

Bi Isal muda sedang mengistirahatkan kakinya tepat di depan gedung mitra plaza.

Saat sedang asyik istirahat, seorang pemuda menghampirinya dan berkata ingin membeli kerupuknya.

Bi Isal pun dengan telaten melayani pemuda itu.

Setelah menyerahkan sebungkus kerupuk pesanan pembeli, pembeli itu pun menyerahkan sejumlah uang dengan nominal berlebih dan langsung tanpa aba" pergi menjauhi bi isal.

" Dekk... uangnya kelebihan ! " teriak bi isal.

Namun pemuda itu tetap berjalan tanpa menghiraukannya.

" Alhamdulillah... " ucap bi isal sambil mengusap wajah dengan kedua telapak tangannya.

Kurang lebih 1 jam, bi isal ternyata tertidur di emperan jalan gedung mitra plaza.

Menyadari waktu yang sudah semakin larut, bi isal pun bersiap untuk pulang dan membereskan dagangannya.

Saat sedang asyik membereskan dagangannya tiba" muncul aroma anyir kuat menusuk hidung bi isal.

Awalnya bi isal berpikir itu aroma dari selokan di dekatnya, namun tak berapa lama aroma itu berubah menjadi aroma daging terbakar.

Bi isal masih berusaha berpikir jernih dan masih berpikir itu pedagang sate.

Sampai ia merasa ada seseorang berdiri di belakangnya.

" Bi, ini kenapa lah kerupuknya layat ( Alot ) ? " terdengar suara pemuda.

" Ohhh ternyata pemuda yang tadi.. " gumam bi isal lega.

Tak percaya dengan apa yang dilihatnya, pemuda itu ternyata sedang memegangi kulit tangannya yang terbakar.

Ternyata bukan kerupuk yang dimaksud oleh pemuda itu, melainkan kulit tangannya.

" Ini kok alot ya bii ??? ehahahahahaha " pemuda itu tertawa dengan rahang yang menggantung, tulang tangannya terlihat jelas dan bola matanya merah serta mencuat keluar dari rongga matanya.

Tak sanggup dengan pemandangan itu, bi isal pun pingsan dan baru sadar sekitar jam 2 pagi setelah dibangunkan oleh polisi yang sedang patroli subuh itu.

Pengalaman itu diingatnya dengan jelas hingga hari ini, hari dimana ia bercerita dengan caster.

Cerita ketiga datang dari seorang karyawan toko pakaian yang membuka outlet di dalam mitra plaza pasca kerusuhan sekitar tahun 2005.

Namun beberapa waktu belakangan ini toko pakaian itu pun sudah tutup seiring dengan sepi pengunjungnya mitra plaza.

Hari itu mbak dina berangkat bekerja seperti biasa, kebetulan hari itu mbak dina masuk shift jam 2 siang dan pulang jam 10 malam.

Mbak dina menjalani pekerjaannya seperti biasa hari itu, tak ada hal yang mencurigakan.

Mendekati waktu tutup toko, sekitar jam 09.52 ada sepasang suami istri yang tiba" masuk toko dan berkeliling melihat pakaian.

Melihat pasangan itu mbak dina sigap mendatangi mereka dan menanyakan apa yang sedang mereka cari.

Pasangan itu cuma diam dan tersenyum lalu melanjutkan berkeliling area toko.

kurang lebih 10 menit, mereka mendatangi mbak dina lagi dan menyerahkan beberapa pasang baju untuk dicoba di kamar pas.

Mbak dina pun mengiringi mereka berdua menuju kamar pas.

Sekitar kurang lebih 30 menit pasangan ini tak kunjung keluar dari kamar pas.

Mbak dina dan teman" nya pun mulai tidak sabar menunggu karena sudah lewat dari jam kerja mereka.

Akhirnya mbak dina pun memberanikan diri menengok dari sela bawah kamar pas.

Masih terlihat 2 pasang kaki di kedua kamar pas itu.

Namun anehnya kakinya hanya diam saja dan tidak bergerak.

Tak lama dari itu bau aroma terbakar kembali memenuhi ruangan dan aromanya berasal dari kamar pas tempat pasutri itu mencoba pakaian.

Karena curiga dan takut akan adanya kebakaran, mbak dina dan 3 orang temannya memberanikan diri untuk membuka pintu kamar pas.

Mbak dina dan teman" nya menjerit sejadi" nya melihat pemandangan di dalam kamar pas.

Di dalam 2 kamar pas hanya ada sepasang kaki yang sudah menghitam seperti habis terbakar.

Aroma gosong semakin tercium pekat, dan dari kejauhan mbak dina melihat seseorang mendekat.

Orang itu mendekat dengan cara mengesotkan badannya di lantai, hanya mbak dina yang melihat sosok itu.

Dan sosok itu ternyata perempuan yang merupakan pasangan suami istri yang dilihatnya sebelumnya.

Sosok itu mendekat, seluruh tubuhnya hitam legam seperti bekas terbakar.

Dengan mata merah melotot dan mulut yang sudah habis terbakar sosok itu berkata tolong dengan lirih..

Melihat itu tanpa babibu lagi mbak dina langsung tancap gas lari meninggalkan teman" nya.

Semenjak hari itu sampai toko tutup permanen, jadwal toko tutup mundur jadi jam 21.30.

Akhirnya, benar maupun tidak ketiga kesaksian dari orang" ini.

Yang jelas tragedi jumat kelabu dan korbannya benar adanya.

Yang harus kita lakukan adalah mendoakan saja semua korban yang sudah meninggal karena tragedi itu.

Kisah ini diceritakan kembali hanya sebagai pengingat akan sejarah kelam yang pernah terjadi.

Dan caster nyatakan cerita ini " SELESAI "

@bacahorror_id @ceritaht @IDN_Horor
#bacahorror #ceritahoror #ceritahorror #horor