,
14 tweets,
6 min read
Read on Twitter
Hari ini, Badan Pekerja KontraS hadir dalam spirit untuk #SaveFidelis di Sanggau Kalimantan Barat sana.
Tapi, bicara ttg Fidelis, artinya bicara juga soal panjang nun berlikunya PR-PR penegakan hukum di Indonesia.
PR-PR penegakan hukum tsb jatuh pada setidaknya 3 pola: pemidanaan yg dipaksakan, penyiksaan, dan penggunaan hukum secara berlebih.
Hari ini, KontraS akan mengangkat kembali kasus-kasus yg KontraS beserta sejumlah lembaga tangani di Koalisi Anti Pemidanaan yg Dipaksakan
Yg dialami Fidelis ironis se-ironis kasus Markus Amtiran. Fidelis cinta istrinya, Markus cinta tanah keluarganya. Keduanya sama2 dipenjara. 
@LBHMasyarakat @PSHKIndonesia @YLBHI @LBH_Jakarta Yg dialami Fidelis ironis se-ironis kasus Samuel Latupapua. Fidelis cinta istrinya, Samuel cinta desanya. Keduanya sama-sama dipenjara.
@LBHMasyarakat @PSHKIndonesia @YLBHI @LBH_Jakarta Fidelis cinta istrinya. Bachtiar cinta tanahnya dan tetangga-tetangganya. Keduanya sama-sama dipidana.
@LBHMasyarakat @PSHKIndonesia @YLBHI @LBH_Jakarta Selain yg mengandung unsur2 Pemidanaan yang Dipaksakan seperti 3 contoh kasus di atas, KontraS akn throwback ke kasus2 dgn unsur penyiksaan.
Kasus Petugas Kebersihan JIS yang disiksa dan dipaksa mengaku selama di tahanan. Salah satunya tewas, namun polisi mengatakan ia bunuh diri.
KontraS, @mappifhui dan @mikoginting melakukan eksaminasi atas putusan perkara kekerasan seksual di JIS. Simak: kontras.org/home/index.php…
Warga Dusun Mapipa ditangkap dan ditahan tanpa bukti permulaan yg cukup. Bahkan, diketahui mereka tidak terlibat dlm kasus yang disangkakan.
Ada pula kasus yg menimpa Sulaiman di Sumatera Utara. Ditangkap, ditahan, disiksa, padahal pelapor blm memroses pelaporan scr resmi.
Madan, adalah anak anggota Polsek Kawasan Pelabuhan Samarinda, yang ironisnya, meninggal akibat disiksa aparat kepolisian.
Seluruh kasus yg KontraS cuplik sepanjang siang-sore ini, bisa teman-teman simak versi lengkapnya di: kontras.org/data/20160722_…
