Barusan dikontak media tentang akun-akun yang di-suspend Twitter. Apakah pemerintah bisa meminta Twitter untuk menutup akun-akun tertentu?
Sebelum menjawab soal pemerintah, pahami dulu bahwa semua media sosial, termasuk Twitter, memiliki community guideline yang nyaris tak pernah dibaca penggunanya, kecuali ketika ada masalah
Semua media sosial sepakat, bahwa konten ujaran kebencian (hate speech), sara, pornografi anak, dan teror itu “haram” hukumnya.
Bagaimana media sosial itu mendeteksi konten-konten terlarang itu? Banyak: misalnya punya tim internal, mengembangkan AI, dan ini yang paling utama: berdasarkan laporan pengguna lain.
Kalau ada banyak laporan yang masuk mengenai akun tertentu yang dianggap melanggar community guideline, biasanya medsos tersebut melalukan cek ricek apakah memang benar melanggar atau tidak. Semakin banyak yang lapor semakin diutamakan utk diproses
Semua media sosial bisa saja menolak laporan itu, meski jumlah laporannya banyak, jika memang tidak dianggap melanggar community guideline.
Bagaimana jika pemerintah yang meminta? Bisa saja, tapi dianggap sama saja dengan permintaan pengguna biasa, yang bisa saja ditolak. Khusus untuk Twitter bisa dibaca di sini secara terbuka: transparency.twitter.com/en/countries/i…
Namun untuk hal-hal yang sangat genting, media sosial memberikan perlakuan khusus ke pemerintah. Misalnya untuk konten teror dan pornografi anak.
Bahkan beberapa negara kini menekan media sosial untuk menghapus konten-konten yang bisa merusak negara seperti hoax/fake news. Jerman sudah membuat UU untuk mendenda medsos jika tak bisa meredam konten berita palsu
Jadi kalau ada akun dibekukan, nggak usah ribut. Baca lagi aturan media sosial tersebut dan introspeksi.
Oh ya, ada yang bertanya, mengapa ada akun yang sudah dilaporkan rame2 kok masih hidup? Ini biasanya salah lapor. Kebanyakan pengguna Indonesia melakukan REPORT SPAM padahal pelanggarannya yang lain, misal ujaran kebencian.
Sudah betul cara melaporkannya? Atau cuma report spam? Kalau caranya benar dan dianggap melanggar oleh medsos tersebut ya ditutup. Salah satu contohnya adalah akun (@)digembok
Akun biasa kadang bisa juga dibekukan lho. Ini biasanya karena kena spam sweep. Akun-akun yang hobi beli follower atau copy paste konten, jika terpantau oleh engine ya dibekukan. Makanya hindari kopas dan beli follower.
Ndompleng trending topik untuk hal lain juga bisa dibekukan lho. Akun-akun yang ngusup jualan di TT, risiko pembekuan di depan mata lho help.twitter.com/en/rules-and-p… 
Apakah media sosial bisa keliru membekukan akun? Ya bisa saja. Tapi jangan khawatir, jika kekeliruan terjadi, pembekuan bisa dibatalkan. Baca petunjuknya di sini: help.twitter.com/en/managing-yo…
Banyak yang tak paham apa itu Trending Topics. TT itu bukan banyak-banyakan jumlah twit. Algoritma TT itu mengenai lonjakan twit. Percepatan yang dihitung. Bukan kecepatan. Jadi kalau ada yg mendadak melonjak lebih tinggi, yg lain kesingkir.
Seribu twit dalam satu menit, peluang trendingnya akan lebih besartrending ketimbang dua ribu twit dalam 10 menit, karena lonjakannya lebih tajam 🚀
Ya bisa saja tho. Jika memang ada frasa twit/kata kunci/tagar yang lonjakannya lebih tinggi ya yang semula di puncak TT bisa saja melorot ke peringkat 15. TT kan cuma menampung 10 besar.
Nah sekarang tagar yang dikeluhkan hilang, muncul lagi karena melonjak tinggi lagi. Ini persis tagar #persibday yang TT setiap Persib main.
Ini salah satu conton pengguna pintar 👍
