Profile picture
Khadija @unwrappedlolly
, 27 tweets, 5 min read Read on Twitter
Dongeng sebelum tidur edisi matematika : Chandra dan Beras Sang Rajah

Tentang seorang gadis yang gemar berhitung, gajah-gajah kesayangannya, dan fungsi eksponensial 🍚✨
Pada suatu masa di tanah India, hiduplah seorang gadis - Chandra namanya.

Ada dua hal yang disukai Chandra, yang pertama adalah gajah. Sehari-harinya ia bekerja memandikan gajah-gajah milik sang Rajah, dan ia menyayangi masing-masing gajah itu seperti saudaranya sendiri.
Chandra juga suka berhitung. Ia suka menghitung apa saja - dari mulai jumlah kuku gajah-gajahnya, burung di langit, buah di pasar, bahkan para pedagang pun suka minta tolong Chandra kalau ngitung kembaliannya susah.
Suatu hari, Chandra melihat arak-arakan gajah sang Rajah sedang membawa berkantung-kantung beras. Ah, dia lupa hari ini hari pengambilan pajak!

Pantas semua orang murung. Sang Rajah selalu meminta banyak sekali beras, sampai para penduduk desa sendiri tidak kebagian 😔
Tapi bapaknya selalu bilang "memang sudah begitu adanya, Chandra. sudah ratusan tahun kita memang bertani di tanah sang Rajah, sebagai gantinya sebagian beras kita milik sang Rajah"

Chandra merasa ini semua sebenarnya nggak adil, tapi ya dia bisa apa?
Keesokan harinya, Chandra mau mandiin gajah-gajahnya, namun dihentikan oleh penjaga istana.

Ternyata gajah-gajahnya sakit!

Chandra menyelinap lalu mengintip para gajah yang terbaring lemas.
Sang Rajah segera memanggil tabib dari seantero negri, tapi kok ya nggak ada yang bener. Ada tabib yang baca buku doang, ada yang komat-kamit bakar dupa, ada juga yg gabut cuman ikutan duduk terus abisin konsumsi.

Gajah-gajah kesayangan Chandra makin hari malah makin sakit 😭
Di hari ketujuh, Sang Rajah memergoki Chandra sedang mengintip. Kesempatan! Chandra memohon pada Rajah agar bisa menjenguk gajah-gajahnya.

Yah, nggak ada ruginya juga, pikir sang Rajah, lalu membiarkan Chandra masuk.
Chandra segera memeriksa satu persatu gajahnya. Dilihatnya kukunya, gadingnya, giginya, sampai akhirnya Chandra sampai ke kupingnya. Wah! Ternyata ada infeksi di kuping mereka!

Dengan telaten, Chandra membersihkan kuping gajah-gajahnya, lalu dipuk-puk satu-satu sampai tidur.
Keesokan harinya, Chandra senang sekali liat gajah-gajahnya sudah mulai bisa berdiri. Sang Rajahpun senang, saking senangnya ia memutuskan menggelar pesta yang mengundang rakyat.

Semua orang boleh makan sepuasnya, dan Chandra boleh meminta hadiah aaaapa saja atas jasanya ✨💎
Di atas meja kayu yang besar, sudah terhampar macam-macam barang berharga. Ada tumpukan permata dan perhiasan, sutra yang luarbiasa indah, buku langka. Tapi pandangan Chandra malah tertuju ke sebuah papan catur.

Duh Chandraaa, buat apaa? Terdengar jeritan hati temen-temennya.
"Raja yang agung, orang-orang di desa saya kelaparan. Jadi yang saya minta hanya beras" dia menunjuk papan catur.

"Kalau yang mulia berkenan, letakkanlah 2 butir beras di kotak pertama, lalu 4 di kotak kedua, 8 di kotak ketiga, dan begitu seterusnya sampai kotak terakhir"
Sang Rajah diam-diam girang. Beruntung benar dia! Tidak usah menyerahkan intan permata, dia cuman harus melepaskan beberapa kantung beras saja.

"Baiklah" katanya menahan senyum "Pelayan, laksanakanlah permintaan gadis ini!"

Nah, mulai nih bagian berhitungnya ✨
Untuk baris pertama, para pelayan mulai dengan 2 butir beras di kotak pertama, 4 butir di kotak kedua, hingga ada 256 butir beras di kotak kedelapan.

Beberapa pelayan mulai tertawa, karena 256 butir beras itu hanya memenuhi satu sendok nasi saja. Betapa bodohnya gadis ini!
Untuk baris kedua, para pelayan bingung karena ada 512 butir beras - tapi bagaimana menghitungnya?
"Karena di kotak terakhir kalian memenuhi 1 sendok, jadikan saja sekarang 2 sendok!" Usul Chandra.

Sampai di kotak terakhir, ada 256 sendok beras, yang memenuhi satu mangkuk 🍚✨
Untuk baris ketiga, para pelayan kembali bingung, dan Chandra mengusulkan agar sekarang mereka memakai mangkuk untuk hitungannya. Di kotak terakhir baris ketiga, jumlah berasnya kini memenuhi gerobak.

"Lha, banyak ya ternyata?" Kata yang nonton. Chandra cuman senyam-senyum.
Tiba saatnya baris keempat, dan sang Rajah mulai panik melihat gerobak demi gerobak beras dikeluarkan. Tapi gengsi dong.

"Paduka Rajah" ujar pelayannya cemas "Sepertinya kita harus mengambil beras dari gudang kerajaan"

"Laksanakan! Seorang Rajah selalu menepati janjinya!"
Di baris kelima, sang Rajah terduduk, ternganga. Sejauh mata memandang yang ada cuman 🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚BERAS!
Ada beras numpuk di gerobak, menggunung dalam karung, keluar-keluar dari jendela, kayaknya pulang dari sama juga bakal pada nemu beras dalem celana.

Sampai akhirnya seorang pelayan tergopoh-gopoh memberi tahu.

Beras mereka habis! 😳
"Habis bagaimana?"

"Ya maksudnya sudah tidak ada lagi, paduka Rajah. Habis, kosong, nihil"

"Itu sudah semua yang ada di gudang kerajaan?"

Si pelayan mengangguk lemes. Sang Rajah ikut lemes.
Dengan berat hati, Sang Rajah menghampiri Chandra.

"Wahai gadis pemelihara gajah" katanya "Aku telah kehabisan beras, tapi janjiku belum selesai. Apa yang bisa kuperbuat untuk menepatinya?"

Chandra membungkuk hormat, menyembunyikan senyumnya.
"Anda bisa memberikan para petani yang menanam semua beras ini tanah mereka sendiri, wahai paduka raja" Ujar Chandra.

"Kami akan dengan senang hati mempersembahkan beras kami, tapi bisakah anda hanya mengambil secukupnya saja agar kami tidak kelaparan?"
Sang Rajah terdiam, melihat alun-alun kerajaannya yang kini dipenuhi beras yang tak terbendung, hingga tumpah ruah ke lorong istananya dan ke jalanan ibukotanya dan ia tersadar. Ini jelas terlalu banyak beras hanya untuknya sendiri!!

"Baiklah. Permintaanmu kupenuhi"
Malamnya, desa Chandra dan desa-desa tetangganya mengadakan perayaan besar. Sang Rajahpun hadir, dan ia mengajak Chandra mengobrol sebentar, karena ia masih ada pertanyaan yang mengganjal.

"Aku menghabiskan semua beras milikku, tapi hanya bisa memenuhi setengah papan catur itu"
"Katakan padaku, hei pemelihara gajah, seberapa banyak beras yang dibutuhkan sampai bisa memenuhi seluruh papan catur itu?"

Chandra tersenyum lebar "kalau paduka memenuhinya hingga kotak terakhir, saya rasa seluruh tanah India ini akan dibanjiri beras setinggi lutut!"

🍚✨
Saya bukan orang yang suka matematika. Tapi perhitungan eksponensial adalah salah satu konsep yang benar2 nempel di kepala karena dulu kakak saya (yang jago matematika) mengajarkannya pakai cerita ini

Kalau dipikir-pikir, sebenarnya banyak ya yang bisa diajarkan lewat dongeng!
Seperti perhitungan eksponensial, hal-hal kecil dalam hidup itu nggak boleh disepelekan.

Kadang kita gampang merasa 'ah cuman segitu’ lantas membiarkan atau mengiyakan sesuatu, tapi ternyata efeknya nanti berlipat ganda dan tahu-tahu kita kebanjiran masalah (atau beras!) 🍚😂
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Khadija
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member and get exclusive features!

Premium member ($30.00/year)

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!