GATOT DAN KEAHLIAN MERAWAT DENDAM
@Nurmantyo_Gatot selaku Purnawirawan TNI. Begitu nampak, hasrat kuasa, ketimbang keinginan mempersatukan bangsa. Semua bangsa punya masa lalu kelam. Boleh dipastikan itu gak lepas dari tragedi politik. Orang mnybutnya G30S/PKI
@Nurmantyo_Gatot selaku Purnawirawan TNI. Begitu nampak, hasrat kuasa, ketimbang keinginan mempersatukan bangsa. Semua bangsa punya masa lalu kelam. Boleh dipastikan itu gak lepas dari tragedi politik. Orang mnybutnya G30S/PKI
1. Sewaktu gue kecil, gue pernah tanya kepada guru di ssekolah. Kenapa kita harus menonton film G30S/PKI ? Guru gue bilang, karena PKI itu Atheis. Eh, belakangan saat SMA gue justru berkawan baik dengan ponakan sang Sutradara. Amar Noor.
2. Masih basah dlm ingatan gue, diera Presiden Gus Dur dia mentaruhkan reputasinya sebagai Ulama, sekaligus cucu pendiri @nahdlatululama . Gus Dur memberanikan diri melakukan rekonsiliasi tragedi politik 65'. Saat itu @Nurmantyo_Gatot bukan siapa-siapa.
3. Dalam era itu juga, Gus Dur membuka oase pengetahuan ilmu sejarah dan sosial begitu luas. Gagasan Marxisme kembali hilir mudik dalan lalu lintas diskusi Universitas. Saya gak tau saat itu buku apa yg dibaca @Nurmantyo_Gatot .
4. Justru berkat bantuan Gus Dur, saya memiliki keyakinan akademis bahwa Komunisme memang tidak relevan dalam upaya pembangunan Republik Indonesia. Bahwa PKI, pernah menjadi kekuatan politik msa lalu. Itu adlh portofolio politik kita. Dlm hal ini, @Nurmantyo_Gatot pasti spkat.
5. Sbgai pengetahuan kita hrs jeli membdkan Marxisme dan Komunisme. Sbg pengetahuan sejarah politik, diskursus ini justru harus dibuka seluas-luasnya. Jendral Gatot Subroto pernah memberikan kuliah ini, bersama Soedjatmoko. @Nurmantyo_Gatot pasti gak pernah tau tentang itu.
6. Gus Dur saja, yg menjadi bagian dari sejarah kelam itu. Berani mengambil sikap rekonsiliasi. Setidaknya, mencabut peraturan mewajibkan mnnton film G30S/PKI. Lho pak @Nurmantyo_Gatot itu siapa? Kok justru mau membatalkan sikap Gus Dur?
7. Sejak awal pendirian Republik, kelompok Komunis memang egois. Mereka ingin membangun negara versi mereka sendiri. PSI Sutan Sjahrir, adalah kelompok yang selalu menjadi jembatan jalan tengah antara perkelahian politik itu. Komunis dan Islam, memang kerap bertentangan.
8. Seorang Letjen (Purn.) Agus Widjojo penuh dengan keberanian mengabil sikap rekonsiliasi. Jelas-jelas ayahandanya Alm. Mayjend (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo adalah korban operasi 30 September. Sdngkan @Nurmantyo_Gatot yg bukan keluarga korban, kok ujug-ujug nyebar kerakutan.
9. Sy juga tidak mnolak, jika film mahakarya besutan Alm. Arifin C. Noor dijadikan alat propaganda rezim. Kita bisa bayangkan, dalam Rezim Otoritarian-Birokratik posisi lembaga kebudayaan tentu penuh intervensi. Dlm konteks ini seharusnya pak @Nurmantyo_Gatot bisa memahami.
10. Dari konteks itu saja kita bisa mengerti bahwa produksi film Tragedi 30 September, adalah manifestasi propaganda. Sebagai sebuah sinematografi Arifin C. Noor berhasil mencapai puncak karyanya.
11. Kendati, sebagai sebuah upaya rekonsiliasi kebangsaan. Apa yang dilakukan Pak @Nurmantyo_Gatot , tidak lebih dari menggunakan alat bobrok untuk menjawab kemajuan digital. Rezimnya sdh minggat, tapi alat siksanya digunakan untuk menakuti rakyat.
12. Eh, itu mau menakuti atau merawat dendam. Entahlah, hanyak Jendral @Nurmantyo_Gatot yang bisa menjawab secara komprehensif. Selamat hari kesaktian Pancasila, Jendral. Semoga Allah SWT selalu melindungi Bangsa Indonesia dari segala upaya perpecahan.
