Profile picture
Dia Zahrani @diazahrani
, 20 tweets, 6 min read Read on Twitter
Udah lama nahan diri buat ngomenin pandangan @budimandjatmiko soal kolaborasi digital, neuro science, n politik yg merujuk ke Cambridge Analytica (CA). Tp pas baca Budi hubungin soal ini sm aksi 212, gw gak tahan juga. Hehe...
1. Neuro science emang udh banyak dipake di ilmu lain, termasuk marketing. Jd bkn barang baru. Gw sendiri lmyn nyimak sejak 2009.

Klo perhatiin statement2 Budi klhtnnya doi excited bgt. Maklum sih, soalnya doi baru ngeuh, katanya, pas momen 212. Gw pun dl begitu pas baru tahu.
2. Kita mulai dr CA. Di diskusi, biasanya Budi nyebut nama itu brkali2. Dan dg sgt bangga. Mungkin karena doi pernah kuliah di Cambridge. Hehe.

Sebenernya gak ada yg istimewa2 amat dr CA. Namanya rame pas kebongkar klo mereka pake data colongan dari Facebook. Catet ya, COLONGAN.
3. Ceritanya gini. Kogan, dosen di kampus Budi bikin aplikasi buat prediksi kecenderungan orang. Gak jauh beda sm aplikasi lucu2an muke mirip artis. Nah, si aplikasi itu minta user login pake FB.
4. Seperti umumnya aplikasi, ketika lo mau login pake akun FB, si aplikasi bakal minta data lo dr FB. Kebijakan FB untuk kasih data user ini berlapis. Ini tergantung sebanyak dan sedalam apa data yg mau ditarik.
5. Contoh sederhana, pas lo mau login ke Bukalapak pake akun FB, si Bukalapak bakal narik bbrp data lo di FB. Misal username, email, atau interest lo. Nah, data itu bakal jd data Bukalapak dan kesimpen di server mereka.
6. Pada kasus Kogan, data2 itu ternyata dikasih ke CA sm si dosen di kampus Budi itu. Jumlahnya ratusan ribu. Padahal itu melanggar kebijakan FB.
7. Jadi, gak ada yg istimewa kan? Semua aplikasi jg begitu. Bedanya yg ini nekat nyolong.

Yg menarik, memang, ketika CA yg pake data colongan Kogan itu dihubungkan dg kemenangan Trump di Pilpres AS. Mereka slh stu konsultannya. Kayaknya ini yg bikin Budi jd exited bgt.
8. Padahal, CA jd pergunjingan bukan soal kemenangan Trump. Tapi krn masalah data pribadi pengguna FB yg dicolong. Ini isu penting bagi orang-orang di Amerika n Eropa.
9. Mungkin CA punya kontribusi dlm kemenangan Trump. Tp konyol klo menganggap itu sbg faktor utama, apalagi faktor tunggal. Trump itu ahli negosiasi, jaringannya luas, duitnya banyak. Hehe
10. Trus Budi bilang CA udh petakan otak manusia. Lah, pemetaan otak manusia sdh berlangsung lama. Budi baru tahu?

Di dunia marketing, udh bnyk penelitian dg melibatkan neuro science. Di mana, ditemukan bhw 95% keputusan manusia itu dilakukan alam bawah sadar alias otak reptil.
11. Penelitiannya pake fMRI. Naro detektor di bagian2 otak, trus lihat responnya terhadap stimulus tertentu. Dr temuan2 itu, disusunlah konsep2 marketing communication u pengaruhi alam bawah sadar konsumen. Yg dihajar seluruh inderanya. Udh bnyk korporasi pake metode ini.
12. Gw kasih contoh penelitian ttg pesan bahaya rokok yg nunjukin organ ancur. Dr penelitian pake fMRI ini, ternyata pesan itu sama sekali gak bikin perokok takut or ngeri.

Ini jg yg bikin para ahli neuromarketing nyebut klo survei udh ketinggalan zaman m gak bs lg dipercaya.
13. Ko disurvei, orang mungkin akan jawab takut, karena moral lingkungan: "masa udh dikasih liat begitu masih gak takut." Tp penelitian pake fMRI nunjukin sebaliknya.

Makanya perusahaan rokok nyengir aja pas pemerintah habisin uang u kampanye anti rokok pake gambar2 bgt. Hehe
14. Perpaduan neuro science sm marketing ini memang mengerikan. Makanya, setau gw, neuromarketing pun blm disahkan sbg ilmu pengetahuan karena soal etik.

Tapi kuncinya sebetulnya tetep pada konten. Content is the king.
15. Data yg dipunya sm CA pun begitu. Hanya memetakan audiens dan kecenderungan2nya, supaya konten yg dibikin sesuai. Jd, klo gak punya konten bagus, kayak klub Jokowi, ya ujung2nya nyinyir...

Soal konten ini gw bahas lain kali.
16. Intinya, gw males ketika budi mulai menghubungkan soal ini sm gerakan 212. Seolah 212 itu hasil rekayasa manusia dan digerakan otak reptil. Sialnya di opini dua sisi Metro TV, Budi menjelaskan klo otak reptil itu otak kebencian. Kan dungu!
17. Trkhr, gw kutip @rockygerung saat dbt sm @budimandjatmiko. Budi bilang, hoax itu ujung dr eksploitasi otak reptil.

Dg pake istilah 'otak reptil' itu , Rocky hajar Budi. "Seandainya sbsr itu kapasitas hoax msk ke Indo, mau lawan dg apa, klo politik kita otaknya reptil." #jleb
18. Video ini bukti bahwa tuduhan @budimandjatmiko yg bilang @rockygerung selalu diam ketika debat sama dia itu HOAX!

Bukan begitu bang @narpatisuta n @M4ngU5il ?
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Dia Zahrani
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member and get exclusive features!

Premium member ($30.00/year)

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!