Sama kayak nabung di bank, kita harus buka rekening bank kan? Beli saham juga kayak gitu, kita harus buka rekening di perusahaan sekuritas.
Ada puluhan perusahaan sekuritas yg terdaftar di bursa. Contoh : Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, Maybank Kim Eng Sekuritas, Panin Sekuritas dll
Jadi benar-benar gak ada alasan untuk susah beli saham.
Bahkan @ipot_indonesia udah bisa buka rekening online. Gampang!
Nggak perlu nelpon2 segala kayak jaman dulu.
Cari empat digit kode saham (ticker) saham incaran kita. Contoh : BBRI (Bank BRI), TLKM (Telekomunikasi Indonesia), UNVR (Unilever), ASII (Astra International), dll.
Jadi misal, kamu pengen beli saham TLKM. Tadi sore harganya Rp3.520 per lembar. Minimal yg kamu beli itu 1 lot : 100 lembar, atau seharga Rp3.520 x 100 = Rp352.000.
Saham Bumi Resources (BUMI): Tadi sore harganya Rp173 per lembar. Minimal beli berarti 100 lembar × Rp173 = Rp17.300.
1. Dividend
2. Capital Gain
Contoh : dividennya Rp150 per lembar, kita punya 1 lot. Ya dapet nanti Rp150 × 100 = Rp15.000.
Langsung dikirimin ke rekening saham kita.
Ketika sahamnya kita beli, harganya sudah naik.
Misal, pas kita beli TLKM harganya Rp3.520 per lembar. Eh, 1 tahun kemudian naik jadi Rp5.000 per lembar. Kita jual. Selisih dari harga jual - harga beli ini namanya capital gain.
Jadi 'value' saham yg kita pegang jadi berkurang. Oleh karena itu tadi di awal, syaratnya beli saham pake uang dingin. Biar punya cukup waktu untuk harga sahamnya naik.