Contoh:
Growth thn 2005 = (gdp 2005 -gdp 2004)/gdp 2004
Gdp 2005 dipakai harga 2004
Gdp 2004 dipakai harga 2003
Komponen pembentuk gdp = konsumsi + investasi + apbn + (expor - impor)
Komponen inflasi =
Harga2 kebutuhan rumah tangga
Pangan + sandang +papan
Well masuk akal secara teory...
Sedangkan logika lapangan apakah bisa diterima?
Mari kita buktikan logika tsb salah
Karena klpk ini 100% pendapatan utk belanja kebutuhan pokok.
Bahkan sehari hari dilapangan hanya utk pangan.
Sisanya utk lifestyle dan saving.
Karena inflasi jelas berpengaruh pada daya beli masyarakat, angka kemiskinan secara langsung.
Justru angka pertumbuhan tidak ada kaitan scr langsung dg klpk marginal
Namun angka inflasi berdampak langsung pada daya beli masyarakat (kesejahteraan).
Jika harga karet turun, batubara dan migas serta komoditas mengalami penurunan harga (deflasi).
Namun jika harga beras, cabe, minyak goreng, tarif listrik naik maka ini (inflasi) bertentangan dg kondisi diatas.
Namun jika harga tempe tetap maka imported inflation bisa diredam dg subsidi misalnya, atau pembebasan pajak dll.
Apakah angka tersebut real?
jangan sampai investor salah membaca maka perlu juga dilihat angka inflasi
memang benar
namun rumus pertumbuhan menegasikan kembali secara matematis angka inflasi
cancelled out,
anda mau memakai metoda harga tetap (GDP deflator) atau menggunakan nilai GDP Nominal maka inflasi tak berpengaruh dalam perhitungan pertumbuhan