Akibatnya? Karna kita tidak mengenali emosi, sering sekali emosi menjadi tidak terkendali dan menguasai diri.
Yuk #BelajarEmosi
Yang pertama "senang" itu cenderung nyandu. Kita ingin lebih, kita ingin terus mendapatkan, dan terus lebih
Cintamu yang kamu bilang tulus itu dasarnya dopamin ini. Makanya walau kamu dapat, kamu tetep ga puas
Seperti kita senang waktu ngemil, dapet handphone baru, naik gaji, semua emosi ini mereda dengan cukup cepat kan.
Karena mereda, kita craving merindukan emosi "senang" ini lagi
Serotonin ini berkaitan dengan perasaan "cukup" dan "puas". Kita tahu cukup dan puas ini tidak dicapai dengan mendapatkan sesuatu, iya kan? Jadi jelas bahagia dan senang itu berbeda
Kita tidak kecanduan dengan perasaan cukup. Bahkan kita perlu berusaha untuk mengarahkan batin tetap merasa cukup. Tidak bisa hanya dengan membeli atau mendapat sesuatu, bahagia malah muncul dengan melepaskan dan mengikhlaskan
Terdengar seperti kisah cinta yang sesungguhnya bukan? Iya, itulah bahagia. Cinta yang memberi, dan ikhlas membebaskan/melepaskan
Dan hidup yang bermakna butuh rasa bahagia, bukan hanya sekedar senang
Yuk kejar kebahagiaan, dan jangan terkecoh dengan kesenangan
Demikian seri #BelajarEmosi hari ini. Semoga bermanfaat