Profile picture
Strategi + Bisnis @Strategi_Bisnis
, 9 tweets, 2 min read Read on Twitter
Era layar TV massal pelan2 pudar digantikan layar smartphone.

Siapa yg paling dirugikan dg pudarnya dominasi TV?

Big brands spt unilever dan indofood yg selama ini biayai TV dg iklan2nya yg masif.

The fall of TV artinya jg the death of big brands.
Di amerika dan eropa ini jg akan terjadi.

Anak2 remaja dan gen milenial makin ogah nonton TV. Bagi mereka layar hape jauh lbh menarik.

Pudarnya TV akan merugikan big brands spt Mcd, Coca Cola, Nike dkk yg selama ini gunakan iklan massal untk tancapkan brand image-nya.
Robohnya TV yg digantikan layar hape sejatinya merupakan fakta yg layak ditakuti big brands.

Formula big brands spt McD, Coke, Pepsodent, Lux selama ini too easy : guyur layar TV dg iklan massal. Done. Jualannya pasti laku.

Simpel banget.

Not anymore.....
Kalau layar TV makin sepi peminat, lalu siapa yg akan nonton iklan2 Unilever, Indofood dkk.

Maka inilah peluang emas bagi niche and small brands. Kalau small players ini lincah pakai medsos, maka pelan2 pasti akan bisa gerus pangsa pasar big brands.
Nike sdh sadar kematian TV sejak lama. Makanya mrka habis2an buat channel IG, Youtube dan FB yg bagus banget.

Sbb mrka sadar ke depan makin tak bisa andalkan iklan TV masif untk bangun brand image dan jualan.

Tapi di tanah air, big brands masih keenakan main iklan TV.
Ada istilah yg menarik :

Consumer goods industrial complex. Ini semacam kongkalingkong consumer good companies spt unilever, aqua, indofood dll dg media TV.

TV bikin acara dg rating tinggi meski konten buruk. Lalu big brands guyur triliunan pasang iklan hnya krn rating.
Pemilik TV happy. Big brands happy jg krn jualannya laku.

Namun kongkalikong TV dg Consumer Goods Brands akan hancur sejalan dengan ledakan layar smartphone.

Formula iklan TV massal satu arah gaya lama tak akan sukses lagi di era social media yg fragmented.
Poinnya : big brands tak akan lagi terlalu mudah merebut atensi dan bangun strong brand image.

Dulu di era monopoli TV, proses itu bisa dilakukan dg mudah via iklan satu arah yg masif.

Kini di era socmed yg penuh pilihan, big brands butuh big efforts to grab attention.
Poinnya : di era layar smartphone yg penuh dg pilihan maka jauh lbh sulit untk rebut atensi.

Dulu jaman monopoli TV, big brands tinggal sebar iklan masif satu arah....dan jualannya laku.

Di era sekarang, pendekatan iklan satu arah gaya lama via layar TV mungkn gak kena lagi.
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Strategi + Bisnis
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member and get exclusive features!

Premium member ($30.00/year)

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!