Siapa yg paling dirugikan dg pudarnya dominasi TV?
Big brands spt unilever dan indofood yg selama ini biayai TV dg iklan2nya yg masif.
The fall of TV artinya jg the death of big brands.
Anak2 remaja dan gen milenial makin ogah nonton TV. Bagi mereka layar hape jauh lbh menarik.
Pudarnya TV akan merugikan big brands spt Mcd, Coca Cola, Nike dkk yg selama ini gunakan iklan massal untk tancapkan brand image-nya.
Formula big brands spt McD, Coke, Pepsodent, Lux selama ini too easy : guyur layar TV dg iklan massal. Done. Jualannya pasti laku.
Simpel banget.
Not anymore.....
Maka inilah peluang emas bagi niche and small brands. Kalau small players ini lincah pakai medsos, maka pelan2 pasti akan bisa gerus pangsa pasar big brands.
Sbb mrka sadar ke depan makin tak bisa andalkan iklan TV masif untk bangun brand image dan jualan.
Tapi di tanah air, big brands masih keenakan main iklan TV.
Consumer goods industrial complex. Ini semacam kongkalingkong consumer good companies spt unilever, aqua, indofood dll dg media TV.
TV bikin acara dg rating tinggi meski konten buruk. Lalu big brands guyur triliunan pasang iklan hnya krn rating.
Namun kongkalikong TV dg Consumer Goods Brands akan hancur sejalan dengan ledakan layar smartphone.
Formula iklan TV massal satu arah gaya lama tak akan sukses lagi di era social media yg fragmented.
Dulu di era monopoli TV, proses itu bisa dilakukan dg mudah via iklan satu arah yg masif.
Kini di era socmed yg penuh pilihan, big brands butuh big efforts to grab attention.
Dulu jaman monopoli TV, big brands tinggal sebar iklan masif satu arah....dan jualannya laku.
Di era sekarang, pendekatan iklan satu arah gaya lama via layar TV mungkn gak kena lagi.