Saat saudara sebangsa berduka, saat saudara se tanah air dirundung kemalangan, masih ada orang-orang yang mati akal dan juga pikiran. "Empati Mati?"
#PraKhotbah
#PraKhotbah
masih ada yang menghubungkan musibah dengan azab, bahkan yang lebih miris dengan syahwat politik dan kebencian.
Di saat orang-orang waras menaruh simpati dan empati dengan membantu lewat dana juga tenaga atau minimal doa, orang-orang gila ini malah seakan mensyukuri dan main cocoklogi. Sinting
"Tuh kan Tsunami, saat main musik, udah tau musik dilarang, sudah tau musik haram tapi masih dilakukan" begitu penghakiman mereka.
padahal yang berkata demikian pasti dalam hidupnya juga masih ikut melakukan apa yg mereka tuduhkan, kalo masih punya handphone pastilah ada musik di dalamnya, ringtoone, suara tv, dll.
mirisnya lagi netizen empatinya seakan mati suri, tempat bencana dijadikan ajang selfie, biar terlihat update tapi empatinya korslet.
belum lagi media juga sama bikin jijik, yang diangkat jadi berita hanya seputar "firasat" bukannya sosialisasi pencegahan agar ketika terjadi bisa diminimalkan resiko kerusakan dan korban jiwa.
Lebih menyedihkan yang ngait-ngaitkan dengan politik, ini pasti presidennya si nganu, makanya bangsa ini di azab mlulu. 2019 Ganti Otak!
ini kalo terjadi di Arab Saudi atau Turki apakah salah raja atau presiden juga?
bukankah banjir di Ibu kota juga tetep ada, meski pemimpin kafir sudah berganti jadi seagama? Logika kok bebal aja.
bukankah banjir di Ibu kota juga tetep ada, meski pemimpin kafir sudah berganti jadi seagama? Logika kok bebal aja.
seperti lyric Ebiet G Ade 'dalam kekalutan, masih saja ada yang tega berbuat nista" yup, dalam situasi bencana saja masih ada orang2 yg menyalurkan hobynya nyebarin hoax, khan guoblo!
Maha benar Tuhan maha kadang-kadang kita, musibah dan bencana itu sabda alam, yang sudah Allah gariskan. tinggal kita semua mawas diri atas prilaku kita kepada alam juga sesama.
Sekian, Wasalam.
Sekian, Wasalam.
