Thread by @n_rofiah

Hari ini dibuat "kami tenggengen" oleh video yg ditag mbak @tsuroiya. Ibarat puzzle, ajaran Islam jk dilihat scr utuh akan perlihatkan cara pandang bhw perempuan adl manusia shg hrs diperlakukan scr manusiawi. Tapi jk sepotong2, maka yg tlihat bisa justru sebaliknya.

Selama 23 thn kehadirannya, Islam menggerakkan kesadaran ttg kemanusiaan perempuan dari level terendah menuju level tertinggi yg bahkan manusia modern saat ini pun msh tertatih-tatih meraihnya. Dlm byk hal ajaran Islam ttg perempuam msh terlalu modern utk hari ini.

Tiap Rasul bawa ajaran Tauhid yg berarti hanya menuhankan Allah. Namun, konsekuensi Tauhid brp tdk menuhankan apa/siapapun selain Allah, mrk py kisah berbeda2. Rasul Muhammad Saw hadir di masy Jahiliyah penganut sistem patriarki studium mentok: perempuan tunduk mutlak pd laki2.

Larangan menuhankan apa/siapapun selain Allah dlm Tauhid yg dibawa Rasulullah Saw bmakna larangan keras perempuan untuk tunduk mutlak pd laki-laki krn keduanya sama2 hy boleh tunduk mutlak pd Allah. "Tidak ada ketaatan pd sesama makhluk dlm berma'shiat pd Khaliq". Ini batasnya.

Tauhid dlm sistem Jahiliyah jg bmakna tugas perempuan bukanlah mengabdi u/ kemaslahatan laki-laki sbb sbg manusia keduanya adl Khalifah fil Ardl yg mesti mengabdikan hidupnya u/ kemaslahatan makhluk Allah di muka bumi. Tauhid yg menggerakkan kemaslahatan inilah yg disebut Taqwa.

Inilah slh 1 ayat al-Qur'an yg sptnya msh tlalu maju saat ini: "Laki2+perempuan beriman, mrk adl saling mjadi mitra/partner (auliya'). Mrk bekerjama menyuruh kebaikan, mcegah keburukan, mdirikan shalat, mnunaikan zakat, taat pd Allah, & Rasul-Nya, dst (at-Taubah/9:71).

Pergeseran relasi laki-laki dan perempuan dr timpang menjadi setara sbg konsekuensi Tauhid ini jelas bdampak pd relasi mrk dlm perkawinan sbg suami-istri dan dlm keluarga sbg ayah-ibu. Pergerakan ini hy terlihat jika ayat2 al-Quran diletakkan kembali dlm konteks sejarahnya.

Kita mulai dr paradigma perkawinan. Masyarakat Jahiliyah memandang perempuan sbg objek seksual laki2. Karenanya, pernikahan bermakna perpindahan hak milik mutlak atas perempuan dari ayah ke suami. Perhatikan larangan pernikahan inses dlm an-Nisa/4:23-24.

Sebaliknya, Islam memandang bhw jati diri yg utama dr laki2 dan perempuan sbg manusia adl sbg makhluk intelektual+spiritual. Krn itu, keduanya mesti gunakan akal budi agr tiap prilaku bs lahirkan maslahat bg diri sendiri sekaligus pihak lain seluasnya, termasuk dlm pernikahan.

Perhatikan gerakan menakjubkan terkait tujuan pernikahan: DARI suami memperoleh kepuasan seksual atas dasar kepemilikan mutlak pada istri MENJADI ketenangan jiwa (sakinah) keduanya atas dasar cinta-kasih (mawaddah wa rahmah). Qs ar-Rum/30:21.

Al-Quran isyaratkan 5 pilar pernikahan yg perlu disangga bersama antara suami-istri agr sakinah:
1)sama2 memandang bhw suami-istri dlm pernikahan adl berpasangan (zawaj), Qs. Ar-Rum/30:21,
2)sama2 meyakini bhw pernikahan adalah janji kokoh (mitsaqan ghalidlan), an-Nisa/4: 20-21

3. Saling perlakukan suami/istri scr bmartabat (mu'asyarah bil-ma'ruf), an-Nisa/4:19,
4. bersama2 atasi masalah keluarga dg musyawarah, al-Baqarah/2:233,
5. Sm2 meyakini bhw ridlo Allah pd keduanya tgantung pd ridlo suami/istrinya, al-Baqarah/ 2:233 (Modul Bimwin Kemenag RI)

Sementara sekian dl smg 1 saat bs diskusikan jg ayat-ayat yg scr tekstual SEAKAN-AKAN bertentangan dg prinsip dasar perkawinan dlm Islam yg revolusioner ini. Smg bermanfaat. Aamiin yra. Maturnuwun malih mbak admin ngaji ihya online idolaq mbak @tsuroiya ats 'provokasi'nya 🌹🌹🌹