, 10 tweets, 2 min read Read on Twitter
Menjelang lebaran, masih saja membaca berita yang mengecewakan. Untuk kesekian kalinya, abah @gusmusgusmu dijadikan sasaran kebencian orang. Dan yang lebih memprihatinkan lagi, fitnah itu disuarakan oleh seorang Lora, putera kyai yang semestinya dijadikan panutan masyarakat awam.
Sungguh tidak habis pikir, kekuatan sehebat apa yang mampu menggerakan jari seorang muslim, berilmu, hingga sampai hati menulis dan menyebarkan prasangka buruknya terhadap abah, saudara muslimnya sendiri yang nyata-nyata sedang mendoakan negeri Indonesia tercinta ini?
Jika dia berkomentar berdasar pemahamannya sendiri, mestinya dia sedikit berpikir, bagaimana mungkin abah yang di setiap tausiyah atau dalam tulisan beliau selalu mengajak semua orang untuk mencintai negeri ini, sanggup mendoakan kehancuran Indonesia dalam khataman pengajiannya?
Sedih, marah dan gemas sekali rasanya. Bukan sekali dua kali saja abah difitnah oleh orang yang sama sekali tak kenal abah, tak pernah berinteraksi dengan beliau, tapi bisa dengan jumawa menuduh yang bukan-bukan, bahkan cenderung menghakimi.
Salah abah apa, Lora?
Di tengah kegusaranku, mbak @tsuroiya mengabari. Menjelang maghrib, Lora itu datang ke Rembang meminta maaf dan mengaku khilaf.
Abah, seperti biasa, menerima kehadirannya dengan baik, dan seperti yang sudah-sudah, telah memberikan maafnya bahkan sebelum Lora itu meminta.
Tapi tidak dengan saudara-saudaraku dan para santri yang ikut menemui. Begitupun aku, rasanya masih tidak terima.
Cuma aku akhirnya sadar, kalau abah yang disalahi saja sudah memaafkan, kenapa kami terus memelihara sakit hati?
Berarti kami belum lulus jadi murid abah kan ya? 😊
Jadi, melalui twit ini aku menghimbau, siapapun yang punya niat menulis yang tidak benar tentang abah, entah karena iseng, benci atau hanya karena suudzon saja, jika tidak memungkinkan tabayyun dulu, sila kalian cek rekam jejak postingan abah di semua akun beliau di media sosial.
InsyaAllah, tidak ada satupun pesan beliau yang mengajak kita untuk berbuat buruk pada siapapun.
Abah konsisten menulis dan mengingatkan ala garis 'lembut', bukan garis keras.
Prinsip abah, amar ma'ruf nahi munkar harus dilakukan dengan cara yang ma'ruf...
Dan kepada semua yang mengaku murid abah di manapun berada, mohon tahan diri ya. Apalagi ini bulan mulia. Seberapapun keselnya, sebisanya bersabarlah. Membela abah tidak perlu dengan marah-marah, apalagi sampai menghina dan menghujat. Cukup tunjukkan sikap kalian yang bermartabat
Oya, aku kutipkan pesan abah yang ditulis 7 tahun lalu, "Buktikan sendiri, memaafkan itu melegakan dada, sedangkan mendendam itu menyesakkannya."
Selamat mengejar lailatul qodar saudara-saudari muslimku. Semoga di hari terakhir Ramadhan kita mendapatkan ridla dan ampunanNya. 🙏
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to kautsar mustofa
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!