Thread by @GlHindu

Memilih Respon

— a thread —

Sahabat, di dunia ini memang ada banyak ketidakadilan, kesalahan dan ketidaksempurnaan dlm berbagai bentuk dan level. Bahkan di finlandia atau di new zaeland atau denmark yg konon jadi tempat ternyaman dimuka bumi, pasti juga ada ketidakadilan, kesalahan, ketidaksempurnaan.

Yang membuat mereka berbeda adl respon atas ketidakadilan, kesalahan dan ketidaksempurnaan itu.

Orang Bali 2x di bom di rumahnya sendiri. Yang ngebom jelas termotivasi dan didorong keyakinan tertentu. Tapi orang Bali tidak demo, tidak terprovokasi untuk memusuhi kelompok lain.

Ada satu kasus satu keluarga sedang sembahyang dihina, ia lapor sendiri dan pelaku dibawa ke pengadilan, lalu pelaku dipenjara. Orang2 tau dari berita, tidak ada demo, tidak ada keributan. Pernah ada seorang tokoh agama mengatakan bali pulau maksiat, orang Bali juga tidak ribut.

Dulu ada penulis mengatakan kitab Bhagavad Gita adalah kitab yang memotivasi perang, dibalas hanya dengan tulisan — hak jawab — lalu penulisnya minta maaf, case closed.

Di libya, seekor monyet yg dipelihara penjaga toko menyerang dan menarik kerudung seorang siswi.

Ayah siswi itu marah dan membunuh monyet sekaligus pemiliknya. Lalu kelompok dari suku pemilik monyet itu membalas, lalu terjadi perang suku dan korban jiwa berjatuhan. Apa penyebabnya ? Ada yang bilang monyet, ada yang bilang respon atas tingkah seekor monyet.

Cerita2 itu sekedar menunjukkan, di bumi ini -- karena ini bumi, bukan surga -- memang ada begitu banyak ketidakadilan, kesalahan, ketidaksempurnaan. Yang membuat perbedaan adalah respon atas ketidakadilan, kesalahan, ketidaksempurnaan itu.

Karena itu pulalah, di medsos kita tdk perlu merespon semua tulisan, semua tweet, meski di mention sekalipun. Ada beban yg tdk perlu diambil, ada hal2 yg secara sadar perlu diabaikan. Orang bebas melakukan apa yang mereka suka, tapi kita merdeka untuk memilih respon kita.

Pada akhirnya, kemampuan memilih respon itulah yg menunjukkan TINGKAT KEADABAN kita. Itu pulalah yg menentukan kualitas kebahagiaan dan kualitas kehidupan kita.

Bila bisa memilih yg lembut, yg indah, yang lucu, kenapa mesti keras dan ngegas ?