Lalu yang beda pandangan mengira, kalau organisasi sudah dilarang, gagasan lantas ikut mati atau wajib ditinggalkan?
Ini dasar demokrasi. Kalau dasar saja gagal, ya repot.
Bagaimana melawannya?
Di sini demokrasi diuji. Cara paling gampang ya melarang. Cara yang susah adalah mendesain argumen dan kampanye tanding.
Cara paling mudah menjelaskan keberadaan alam semesta atau makhluk hidup bukan dengan tekun mengumpulkan kepingan pengetahuan, tapi melompat ke gagasan penciptaan.
Sementara pendakwah lain sibuk dengan sertifikasi halal-haram korporasi atau jadi komisaris pabrik semen yang dalam prosesnya justru bergesekan dengan "umat".
Melawan FPI dengan petisi agar dilarang, adalah cara paling mudah. Yang sulit itu mendahului FPI sampai lokasi.
Benarkah kita ingin Indonesia yang seperti ini?
Seperti Louis XVI menulis "Argumen Terakhir Raja" di ujung meriamnya.