, 13 tweets, 2 min read Read on Twitter
Seorang teman pria pernah bercerita, dia digrepe-grepe sama seorang gay di gym. Temanku bilang ke orang itu, "Mas, saya straight. Grepe lagi saya tonjok."

Ini bukan homophobia. Ini pembelaan diri atas pelecehan seksual.
Temanku kemudian berkata, "Memang, ya, gay itu bahaya, suka gangguin yang straight."

Ini profiling, menggeneralisir. Bibit homophobia.
"Lah," selaku, "Aku gay tapi nggak pernah grepein kamu."

"Ya kan cuma kamu aja. Kamu kan beda."

Ini bukti lebih lanjut dari profiling, ada kegagalan penyimpulan karena sampelnya tak memadai.
"Awas, jangan terlalu akrab sama dia. Dia itu gay."

"Kenapa sih orang LGBT itu sekarang makin ngelunjak?"

Ini homophobia.
Homophobia itu beragam. Ada yang terang-terangan, ada yang terselubung, ada yang tidak disadari.
Homophobia yang terang-terangan, jelas kelihatan. Merundung seseorang karena orientasi seksualnya, menjadikan "homo", "banci", "bencong" sebagai ungkapan yang merendahkan, persekusi, dan lain sebagainya.
Yang terselubung, akan terkesan seperti diskriminatif. Batal mempekerjakan seseorang karena orientasi seksualnya, atau karena khawatir citra perusahaan akan ternoda, misalnya.
Homophobia yang tidak disadari ini yang agak "tricky". Penyebab utamanya biasanya survival instinct — berkat didikan lingkungan terdekat ketika kita dibesarkan. Segala yang "beda" dianggap sebagai ancaman.
Mencabut segala yang ditanamkan sejak lama ini akan sangat sulit. Bisa, tapi sulit.
Kita harus lebih sering menanyakan ke diri kita sendiri: apakah aku merasa nyaman? Kalau tidak nyaman, apa yang membuatku tidak nyaman? Apakah yang membuat tidak nyaman itu benar terjadi, atau asumsi atau pradugaku saja?
Sementara itu, pelaku pelecehan dan kekerasan seksual ada di semua kelompok, baik itu dari kelompok LGBT maupun heteroseksual. Kita semua tidak boleh menolerir mereka.

Kita juga tidak boleh menjadikan mereka sebagai representasi kelompoknya.
Ada kasus pria gay menyodomi anak di bawah umur. Jelas itu tindakan melanggar hukum, harus ditindak. Tapi tidak serta merta berkesimpulan semua pria gay pasti akan menyodomi anak di bawah umur, kan?
Kalau begitu logikanya, ketika ada kasus seorang ayah yang memerkosa anak perempuannya, apakah juga berarti semua ayah akan melakukan hal yang sama?
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Daniel Prasatyo
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!