,
15 tweets,
6 min read
Read on Twitter
#HomoDatum bukan cuma manusia yg dituntun data digital dunianya, jg bukan cuma tubuhnya menyimpan data biologis. Tp ia jg menyimpan data digital seluruh semesta DALAM DNA-nya. Langkah jd #HomoDeus. Spt bayi Kresna yg dlm rongga mulutnya terlihat langit & bumi
Dlm mitologi ini, Yashoda melihat bintang2 di langit & peristiwa2 di bumi di mulut bocah Kresna. Sekarang teknologi #Bioinformatika memungkinkan DNA (bukan cuma rongga mulut) tiap orang (bukan cuma Kresna) menyimpan data dunia
Sebenarnya teknologi penyimpanan data dlm DNA ini melegakkan saya. Ada peluang umat manusia lbh setara krn pd hakekatnya tiap manusia (kaya atau miskin, apapun suku & tingkat IQ-nya) punya DNA tempat #DataRaksasa bahkan #DataTakBerhingga dunia bisa disimpan
Bukan chip dr silicon lagi tp DNA TUBUHMU adalah tempatmu bisa menyimpan #DataRaksasa! Artinya biologi ketemu digital, bit ketemu DNA, 0 1 ketemu ACGT. Dahsyat! Ada 2 @inovator4id yg riset teknologi #Bioinformatika ini tp dr arah lain: DNA yg didigitalkan!
Baik data digital yg di-DNA-kan atau DNA yg didigitalkan (dgn bit 0 1 & ACGT) dgn komputer klasik saja sdh dahsyat. Bgm pula jika nanti ditopang o/ prosesor komputer kuantum di mana bit-nya bersifat kuantum (qubit) saat 0 & 1-nya simultan memproses data?
Ini akan melahirkan teknologi #Bioinformatika #Kuantum (Biologi Kuantum + Komputer Kuantum) yg sdg dikebut Barat (AS, Kanada, Australia & Eropa), Rusia, China & Israel. Memang masih pd tahap awal tp diperkirakan dlm 5 thn lagi akan terjadi ledakan2 inovasi
Proses mekanis, biologis & digital akan bersifat kuantum. Mengendalikan materi terkecil di alam fisik, tubuhmu (jg hewan & tumbuhan) & komputer sekaligus menaklukan waktu. Algoritma @DavidDeutschOxf & Shor menghitung super cepat #DataTakBerhingga alam semesta
Baiklah kita balik membahas DNA sbg tempat menyimpan data digital. Viktor Zhirnov, saintis riset Semikonductor, bilang: "DNA adalah medium penyimpan data terpadat di semesta. Yg sdg kita pecahkan adalah bgm menyimpan informasi yg tumbuh secara eksponensial"
Tiap data digital yg disimpan di DNA akan dibuat salinannya dgn mencampurkannya dgn cairan kimia tertentu. Jadi aman. Utk membaca lagi data itu maka akan ada #KecerdasanBuatan yg menyeleksi mana informasi yg dibutuhkan u/dibaca
Yg masih diriset (dengan berbagai pertimbangan ekonomi, politis & keamanan) adalah apakah DNA yg sdh dipakai jd gudang data digital itu disimpan di tempat tertentu atau bisa disuntikkan ke tubuh manusia lagi
Ini tentu akan (dan harus) jd perdebatan di parlemen. Jika ada negara yg memutuskan disimpan di tubuh manusia, tentu orang2 itu perlu dilengkapi perangkat #KecerdasanBuatan yg ditanam di tubuhnya. Pasti dia gak kalah dahsyat dgn si bocah Kresna. Tp etis kah?
Ini mirip debat terapi stem cell. Bedanya adalah dgn stem cell yg disuntikkan kembali ke tubuhnya, maka orangnya terus dimudakan & diperbaiki sel2 tubuhnya. Tp jika DNA yg menyimpan data disuntikkan & ditanam wearable AI, dia bisa jd sumber rujukan APAPUN!
Jika stem cell menciptakan manusia awet muda maka penyimpanan data di DNA menciptakan manusia SERBA TAHU. Muda, pintar, "berbahaya". Just kidding..Gak lah. Jgn takut. Tugas gerakan2 spt @inovator4id adalah membuatnya bisa diakses dgn kesempatan setara & aman
Sekjen @inovator4id, @tedytri, pernah bilang ke saya bhw tantangan manusia itu soal data storage, energy storage & menaklukan waktu. Penyimpanan data digital berbasis DNA menjawab soal data storage, komputer kuantum akan membuat kita menaklukan waktu. Energi?
Yuk kita pecahkan dari Indonesia...Yg malam ini sdg pacaran, diskusikan itu dgn pacarmu💖💖. Yg jomblo, ayo baca2 buku..kau belailah buku2 itu😊😊..Met bermalam Minggu, tuips...
