Thread by @noeruzzaman

Di indonesia selain HT, ada juga salafi/wahabi yg merupakan ideologi trans nasional, ajarannya mengajarkan intoleransi...gue mau tweet soal wahabi...tar yah nunggi RT 100

Ok karena sudah 100 RT, saya akan mulai soal wahabi habis magrib...kita liat yg klojotan siap?

saya akan mulai soal salafi wahabi, silahkan disimak dan di RT agar banyak orang paham dan gak salah arah

Gerakan salâfiyah wahhabi berdiri 1745 di Nejed. 1773 mereka merebut Riyadh, 1801 menundukkan Karbala, dan 1803- 1804 menaklukan Mekkah dan Madinah, memberontak Turki Utsmani, Pada tahun 1818 ditumpas Turki Utsmani lewat pasukan Mesir, dan pertahanannya di Dir’iyah dihancurkan

di nusantara Tahun 1802, tiga haji (Haji Sumanik, Piobang, dan Haji Miskin) yang pulang dari Mekkah, merintis mendirikan gerakan Padri di Sumatra Barat. Tahun 1845 Padri hancur dan ditaklukan Belanda

Abad ke-20, usaha-usaha Padri diteruskan oleh gerakan Sumatra Thawalib. Sebagian besar kemudian mereka menyokong berdirinya Muhammadiyah.

Tahun 1821 lewat tangan Turki bin Abdullah, gerakan salâfiyah wahabi bangkit kembali dan mendirikan kerajaan Arab Saudi di Riyadh, tetapi perseteruan keluarga mereka terpecah-pecah, akhirnya ditundukkan klan Rashidi.

dan sisa-sia wahhabi di bawah pimpinan Abdul Rahman bin Saud melarikan diri ke Kuwait yang disambut oleh Syaikh Mubarak dan Inggris di Kuwait

Tahun 1901, di bawah pimpinan Abdul Aziz bin Abdul Rahman, wahhabi kembali ke Riyadh dengan bantuan Inggris, melakukan kudeta daramatis atas kekuasaan Riyadh yang saat itu di bawah Klan Rashidi.

Madinah, Makkah, dll., dikuasai dan tahun 1926 Abdul Aziz (Ibnu Saud) memproklamairkan sebagai raja Hijaz. Tahun 1932 Arab Saudi diproklamsikan, dan secara resmi wahhabi memperoleh kekuasaan.

Tahun 1744/1745 pendiri wahhabi dan pendiri dinasti Su’ud, Muhammad bin Su’ud berikrar kolaborasi. Kolaborasi menyerang daerah-daerah sekitarnya dan membunuh para muslim yang menghalanginya, untuk menegakkan Dinasti Su’ud.

Pembunuhan dilakukan atas dasar memerangi pelaku bid’ah dan memurnikan Islam. Ratusan ribu kaum muslimin meninggal dunia dipenggal wahhabi

Terbentuknya Arab Saudi:
1. Kerjaan Arab Saudi Pertama (berkolaborasi
dengan wahhabi sejak tahun 1745), tahun 1818 dihancurkan kekuasaan Turki Utsmani lewat gubernur Mesir dan anaknya, Mehmet Ali dan Ibrahim Pasha.

2. Tahun 1821, pasukan Turki meninggalkan Dir’iyah; tahun 1843 sisa-sisa wahhabi di bawah pimpinan Faishal bin Turki kembali ke Riyadh tetapi kemudian meninggal tahun 1865.

Percekcokan keluarga, membuat penguasa wahhabi ditaklukan klan saingannya, Rasyidi tahun 1891. Mereka melarikan diri ke Kuwait ditampung penguasa Kuwait dan Inggris.

3. Tahun 1902, sisa pasukan wahhabi dan Dinasti Su’ud dipimpin Abdul Aziz bin Su’ud, merebut kembali Riyadh atas bantuan Kuwaiat dn Inggris. Tahun 1924 Hijaz dijatuhkan dan pasukan Syarif Husain dikalahkan wahhabi; luar.

tahun 1926/1927 Abdul Aziz memproklamasikan diri sebagi raja Nejed dan Hijaz, dan tahun 1932 Kerajaan Arab Saudi (ke-3) diproklamasikan dan diakui negara

Ajaran-ajaran pendiri wahhabi:
Tauhid dibagi 3 (uluhiyah, rububiyah, dan asma-sifat) bertauhid harus dengan mengkufuri thaghut, dengan menghilangkan syirik, dan melawan musuh-musuh Islam (nawaqid al-Islam).

Musuh-musuh Islam ada 10, salah satunya: siapa saja yang menjadikan perantara antara ilah dan dirinya, meminta syafaat;

mereka yang tidak mengkafirkan orang musyrik dan ragu dengan kekufurannya; menentang agama Allah, tidak mempelajarinya, dan tidak mengamalkannya; orang- orang yang membantu orang kafir kaitannya dengan kaum muslim, dll.

Takfir perlu dilakukan terhadap para pelaku bid’ah, dan bila tidak bertaubat pelaku bid’ah bisa dibunuh. Di antara yang dikafirkan pendiri wahhabi adalah al-Fakhr ar-Razi, Ibnu Arabi, dan Ibnu al-Farid.

Kegagalan pemberontakan internal:
1. Sejak 1926 terjadi pemberontakan internal dari Ikhwan yang digerakkan suku-suku di sekitar Riyadh, Ajman, Otaiba, dan Muthair. Pemberontakan dipadamkan setelah ada bantuan Inggris. Sumber masalahnya, karena Arab Saudi dianggap sudah tercemar.

2. Tahun 1965, terjadi pemberontakan yang dipimpin pangeran senior, Pangeran Khalid bin Musaid, yang memperotes masuknya televisi dan berbagai bid’ah. Pemberontakan ini bisa dihancurkan pasukan kerajaan.

3. Tahun 1979 terjadi pemberontakan Juhaiman al-Otaibi di Masjidil Haram, yang menganggap Arab Saudi sudah tercemar, tetapi pemberontakan ini dapat dihancurkan juga

Tahun 1975 Arab Saudi kebingungan menghadapi surplus penghasilan minyak, yang dicatat 23 bilyun dollar AS. Tahun 1981, kekayaan minyak Arab Saudi yang melimpah, digunakan: meminjami 2 bilyun kepada Jerman, dan membeli banyak obligasi AS.

Menyediakan dana 9,5 bilyun dollar ke IMF untuk diputar yang merupakan dana pinjaman terbesar dalam sejarah. Antara 1976-1980, 20 bilyun dollar AS digelontorkan untuk negara- negara dunia ketiga.

Ketergantungan Arab Saudi terhadap minyak sebesar 79 % (data IMF dan US Energy Information Administration) dari pendapatan lainnya.

Sejak tahun 1970-an, Arab Saudi mempromosikan ajaran-ajaran wahhabi ke seluruh dunia: lewat buku, beasiswa, pembangunan masjid, dan sejenisnya, dengan baju salafi.

Sejak tahun 1970-an, Arab Saudi mempromosikan ajaran-ajaran wahhabi ke seluruh dunia: lewat buku, beasiswa, pembangunan masjid, dan sejenisnya, dengan baju salafi.

@amrudinnejad_ Ini juga pernah terjadi di Sumatra Barat ketika perang padri...ribuan org yg dianggap melakukan bidah di bunuh...merrka disebut kelompom adat