Thread by @Mentimoen

Ada yg menyodorkan maut sebagai bukti adanya Tuhan. Tentu kita tahu itu sama sekali ngaco, dan cuma memperlihatkan Tuhan diciptakan krn ketakutan akan mati.

Kematian itu karena mesin biologi badan berhenti kerja. Itu aja.. Saatnya badan kembali menjadi bagian dr alam sekitar.

Cara mengatasi ketakutan akan mati adalah mengenyahkan nafsu untuk hidup kekal. Itu nafsu yg bikin manusia tidak rasional. Nafsu makan dan sex masih ada gunanya, nafsu hidup kekal itu cuma membohongi diri sendiri.

Semakin cepat seseorang mengatasi nafsu hidup kekal, semakin dia mampu menikmati hidupnya yg bersifat sementara ini.

Krn delusi hidup kekal ga ada, hidup ini satu2nya yg kita bisa nikmati, mari nikmati hidup dalam kondisi apapun. Carpe Diem!

Dgn mengerti bhw hidup ga kekal, saya tidak punya kekhawatiran soal hidup setelah mati. Saya punya kepastian dalam hidup ini, tidak menduga yg kagak2 lalu mikirin terus.

Setiap saya mendapat momen2 bahagia, sy coba nikmati sepenuhnya.

Jika momen bahagia jarang datang, maka kita berusaha menciptakannya. Krn itulah kita mencoba membuat lingkungan lebih baik, bersikap empati pada org lain, mengerti penderitaan org lain.

Membuat org lain bahagia, otomatis membuat kita bahagia terutama krn kita sdh terlibat.

Mengerti bahwa hidup tidak kekal, membuat seseorang tidak akan menyia2kan hidup. Mencoba lebih produktif, mencoba membuat dunia lebih baik, krn dunia ini satu2nya harapan.

Pacem in terris..