,
5 tweets,
1 min read
Read on Twitter
Satu hal yang bikin sy menyesal dari meninggalnya Pak Habibie adalah, anak saya belum bs tahu beliau (krn masih 2 tahun)
Besok, saya cuma bisa memperlihatkan foto. Sambil kasih tahu...
"Nak, ini lho Presiden pertama (setelah Sukarno) yg lahir bukan dr rahim partai politik."
Besok, saya cuma bisa memperlihatkan foto. Sambil kasih tahu...
"Nak, ini lho Presiden pertama (setelah Sukarno) yg lahir bukan dr rahim partai politik."
Mungkin anak saya g kan bgtu peduli. Karena ia gak punya pengalaman tahu Pak Habibir. Tp sy akan kasih tahu satu hal penting.
"Dulu ada sebuah era di mana semua orang di Indonesia punya cita-cita yang tidak merujuk ke profesi, tapi ke sosok manusia...."
"Dulu ada sebuah era di mana semua orang di Indonesia punya cita-cita yang tidak merujuk ke profesi, tapi ke sosok manusia...."
"....bukan jadi pilot. Bukan jadi tentara. Bukan jadi presiden. Tapi jadi kayak Pak Habibie. Udah, gitu doang."
"Ketika Presiden lain memang ingin jadi presiden. Pak Habibie malah sebaliknya.
Dia adalah satu-satunya orang Indonesia yang ogah jadi Presiden, tapi malah dipaksa keadaan jadi Presiden.
Kepingin cm jd intelektual tp didesak memimpin negara."
Dia adalah satu-satunya orang Indonesia yang ogah jadi Presiden, tapi malah dipaksa keadaan jadi Presiden.
Kepingin cm jd intelektual tp didesak memimpin negara."
"dan orang kayak gini jelas sangat berbahaya bagi manusia-manusia serakah. Itulah kenapa beliau cepat sekali disingkirkan.
Meski ya, tentu itu juga yg diharapkan Pak Habibie.
Hidup tenang, bukan sebagai politisi."
Meski ya, tentu itu juga yg diharapkan Pak Habibie.
Hidup tenang, bukan sebagai politisi."
