-Sebuah cerita yg bukan kisah nyata

~Rawa Gaib~

Bagi kalian yg suka kisah nyata, mngkin thread ini bukan pilihan sama sekali.

@bacahorror #bacahorror #ceritahorror #threadhorror
@bacahorror Tap, tap, tap,

kresek, kresek, kresek

Suara langkah berlari itu terdengar di tengah jalan setapak yang membelah hutan itu.

Seorang gadis berkain batik berkebaya putih berlari sembari terengah-engah. Ia berlari menjauhi sesuatu yang ingin ia hindari.

Hari semakin sore,
@bacahorror sang surya semakin membenamkan wajahnya di ufuk barat.

Sang gadis masih belum mencapai tempat yang ditujunya. Hutan itu terlalu luas untuk ia lalui.

Jalan setapak yang dipenuhi dedaunan kering dan semak-semak yang condong, menghambat gerak langkah kedua kakinya yang tidak ....
@bacahorror beralas.

Sembari terengah-engah ia terus melangkahkan kaki. Terkadang ia sedikit berlari. Ia merasa takut akan terkejar oleh seseorang atau sesuatu yang mengejarnya.

Matahari pun akhirnya terbenam di ufuk barat. Kegelapan menyelimuti hutan luas tersebut. Si gadis terus berjalan
@bacahorror hingga kedua kakinya bertekuk di atas tanah karena sudah tidak kuat berjalan lagi.

Sembari berlutut, si gadis celingukan saat menyadari hari sudah gelap. Ia tampak begitu waswas saat mendengar suara-suara aneh di dalam hutan.

Apakah itu suara-suara penghuni hutan?
@bacahorror "Emak, bapak, cik tulungan abdi!" (Ibu, ayah, tolong aku) ucapnya memelas.

Sayup-sayup ia mendengar suara gemerisik di dalam hutan. Suara tersebut semakin terdengar jelas seolah sesuatu itu sedang mendekat.

Si gadis mencoba berdiri untuk melanjutkan langkah, namun kemudian ia
@bacahorror terkesiap saat melihat sesosok putih berambut panjang sedang mengayun-ayunkan kedua kaki di atas dahan sebatang pohon di hadapannya.

Udara dingin menghembus meniup tengkuknya membuat bulu kuduk merinding.

Meski gelap, sosok tersebut dapat jelas terlihat. Sosok tersebut perlahan
@bacahorror menengok ke arah si gadis.

Bammmmm.......

Seraut wajah dipenuhi belatung dengan kedua mata melotot keluar muncul pas di depan wajah si gadis.

"Aaaaaaaaa......." Si gadis menjerit kemudian berlari sekencang-kencangnya.
@bacahorror Namun baru beberapa meter, ia sudah terjatuh karena tidak kuat menahan pegal di kedua kaki.

"Tulungan Rumsah, emak, bapak," (Tolongin Rumsah, ibu, bapak) rintihnya dengan penuh ketakutan.

Gadis itu rupanya bernama Rumsah. Siang tadi ia baru saja kabur dari rumah majikannya.
@bacahorror Rumsah melakukan itu karena sudah tidak tahan dengan majikan laki-lakinya yang mata keranjang serta perangai buruk majikan perempuan yang suka menyiksanya.

Lokasi rumah majikannya berada di ujung barat, sangat jauh dari kampungnya. Ia harus melewati hutan lebat jika ingin pulang
@bacahorror Adapun jika ingin menggunakan transportasi umum ia harus melalui jalur memutar ke utara tepatnya ke kabupaten. Sedangkan jika melewati hutan hanya bisa dengan berjalan kaki atau naik kuda jika ada.

Kembali ke Rumsah yang sedang berjalan terseok-seok seraya merasakan kengerian
@bacahorror yang luar biasa saat mendengar suara rintihan dari dalam hutan.

Rintihan tersebut membuat ngilu di telinga. Bulu kuduk merinding. Suara rintihan terus berlangsung hingga Rumsah mencapai ujung hutan yang merupakan sebuah tanah lapang yang ia pikir sebelumnya tidak pernah ada.
@bacahorror Rumsah mendengar suara-suara menyeramkan namun memilukan di sekitar tanah lapang misterius itu.

"Tulungan kuring!" (Tolongin saya!)

"Di dieu poek jeung loba jurig!" (Di sini gelap dan banyak setan!)

Rumsah yang sudah kadung ketakutan, tanpa pikir panjang menyeberangi tanah
@bacahorror lapang itu.

Sejenak Rumsah menahan nafas ketika kedua kakinya menginjak area lunak seperti lumpur.

Tiba-tiba tubuh Rumsah terhisap tanah lapang itu hingga menghilang.

"Aaaahhhh, tulung.................!" (Tolong!)
@bacahorror (Suara musik tradisional dengan gending dan gesekan rebab terdengar mengalun di tempat tersebut)

Di atas panggung bercorak Jawa tersebut, para penari sedang berlenggak-lenggok mengikuti irama. Jika dilihat dari jauh kita akan mengira jika para penari tersebut sangat cantik.
@bacahorror Namun jika kita mendekati mereka, kita akan terperanjat melihat para mereka yang ternyata sangat hancur seperti wajah orang yang baru mengalami kecelakan fatal.

Bagaimana tidak, wajah mereka banyak yang sudah tidak berdaging dengan tulang tengkorak terlihat menonjol.
@bacahorror Aduh kok ada kata 'para' ya. Sorry banget nggk ngeh.

Baiklah cerita berlanjut. Mungkin nanti baru dilanjutkan.
@bacahorror Pemandangan menyeramkan tersebut membuat Rumsah yang sedang terbaring telentang di atas tanah, terbangun seraya megap-megap.

"Hah, haah, haah, di mana ini?" ucapnya panik ketika menyadari dirinya tidak sedang berada di tanah lapang itu.

Mendadak ia mendengar suara kecipak air
@bacahorror di belakangnya.

Saat menoleh, betapa terkejut dan takutnya ia ketika mengetahui apa yang berkecipak di belakangnya.

Sesosok mirip makhluk dalam mitologi Yunani, yaitu Shireen sedang menatapnya dengan garang.

Ssssss

Sosok tersebut mendesis seperti ular.

Penampakan sosok itu
@bacahorror begitu menakutkan. Rumsah pun tak kuasa untuk melihatnya.

Ia pun bangkit dan lari secepat-cepatnya. Namun larinya terhenti ketika langkahnya dihadang oleh suatu rawa yang sangat luas dengan pepohonan aneh tumbuh di sana.

Saat itu gelap, namun Rumsah masih dapat melihat keadaan.
@bacahorror Maaf, yang benar Siren. wkwkwk
@bacahorror Ia dapat melihat sekelilingnya adalah rawa-rawa yang sebagian dipenuhi tumbuhan merambat dan pohon-pohon kecil yang meranggas.

Ia juga dapat melihat asap putih yang menyelimuti tempat itu.

Di mana pun ia berada saat ini, pasti sangat jauh dari kampungnya.
@bacahorror Sayup-sayup terdengar suara gending, kecapi, diiringi gesekan rebab, membuatnya bertanya-tanya, di mana sumber suara tersebut.

Barangkali suara-suara tersebut berasal dari perkampungan yang sedang ada hajatan.

Rumsah pun beranjak mencoba menuju ke arah sumber alunan musik itu.
@bacahorror Daratan tempat ia berpijak rupanya terhubung ke daratan lain melalui jalur sempit yang terdiri dari batu-batu kali yang disusun rapi di atas rawa.

Rumsah pun melewati jalur kecil tersebut hingga mencapai daratan yang jaraknya sekitar sepuluh meteran dari tempat sebelumnya.
@bacahorror Ia terus melangkah meski dengan perasaan waswas takut diganggu makhluk astral yang baru dijumpainya itu.

Sosok Siren itu sangat menyeramkan, tidak seperti gambaran putri duyung yang cantik. Siren tersebut memiliki paras sangat mengerikan.

Berwujud seperti terbuat dari lumpur ..
@bacahorror dengan sirip ikan besar yang tajam dan bergerigi. Kedua matanya yang menyala ungu gelap menambah kesan seram dari makhluk mistis itu.

Namun Rumsah masih belum mengetahui jika dirinya sebenarnya sedang berada di alam lain yang disebut 'RAWA GAIB'.
@bacahorror Rumsah melangkauh jauh melewati daratan di atas rawa itu. Ia terus melangkah hingga mencapai sebuah tempat di mana di sana terdapat sebuah bangunan berdinding kayu beratap seng.

Bangunan rumah kecil terlihat samar-samar karena gelapnya area sekitar. Rumsah mendekati pintu rumah
@bacahorror kemudian mengetuk pintu.

'Tok, tok, tok,

"Permisi, ada orang di dalam?" ucap Rumsah seraya memperdengarkan suara alunan musik tradisional yang masih mengalun.

Tidak ada jawaban.

Rumsah mengetuk pintu lagi. Namun ia tidak sengaja mendorong daun pintu hingga terbuka.
@bacahorror Samar-samar Rumsah dapat melihat seisi rumah kecil itu. Pertama kali yang dilihatnya adalah sebuah meja kecil dengan tiga kursi, sebuah perapian, dan sebuah tempat tidur dengan seseorang sedang berbaring membelakanginya.

"Permisi, mbak. Saya sedang tersesat. Apakah mbak mau
@bacahorror membantu saya menemukan jalan pulang?" Rumsah menatap ke arah perempuan yang masih terbaring di ranjangnya itu.

Perempuan yang mengenakan pakaian berwarna putih kotor itu pelan-pelan menolehkan wajahnya ke arah Rumsah, dan....

Astaga!!!!!
@bacahorror Kepala perempuan tersebut dapat berputar hingga 180 derajat seperti kepala burung hantu.

Rumsah dapat menyaksikan wajah perempuan tersebut sangat mengerikan dengan kedua matanya yang melotot besar serta mulutnya yang robek hingga mencapai telinga.

Tidak hanya itu, kepala ....
@bacahorror perempuan itu terlepas dari badan dan melayang ke arah Rumsah. Gadis tersebut menjerit sejadi-jadinya seraya mundur, namun kakinya terantuk batu hingga jatuh telentang.

Kepala demit perempuan itu menerjang tepat ke wajah Rumsah.

"Aaaaaahhhhhhh....."
@bacahorror Rumsah menjerit sejadi-jadinya saat wajah demit tersebut menerkamnya.

"Aaaaaaaaaaaah......."

Jeritan Rumsah memenuhi udara, membuat tersentak seseorang yang sedang tertidur hingga bangun.

Seorang gadis berambut panjang ke punggung, mengenakan piyama berwarna hijau muda. Gadis
@bacahorror ini berada di atas tempat tidur yang berbaris dengan dua tempat tidur lain yang diisi rekan-rekannya.

"Rina, apa yang terjadi?" ujar seorang temannya yang kebangun karena pekikan gadis itu.

"Aku bermimpi lagi, la. Kali ini sangat mengerikan," tukas gadis bernama Rina itu.
@bacahorror "Mimpi seram lagi? Aneh, semenjak kita melakukan PKL di sini, sering sekali kamu bermimpi seram, rin," ucap temannya yang bernama Laela itu.

"Baru jam 1," ucap Rina saat menyalakan smartphone-nya.

"Sebaiknya kita tidur lagi, rin. Atau barangkali kamu mau sholat tahajud dulu?"
@bacahorror ucap Laela.

"Aku terlalu takut untuk ke kamar mandi, la. Kamar mandinya berada di luar. Ditambah lagi anginnya dingin begini," kata Rina seraya melihat ke arah tempat tidur temannya yang satu lagi.

"Dita ke mana ya?"

"Lho, Dita? Dia ke mana?!" pekik Laela ketika melihat tempat
@bacahorror tidur itu telah kosong.

"Ini tidak beres. Kok Dita tiba-tiba nggak ada di tempat tidur. Dia kan nggak suka keluyuran apalagi pagi buta begini." Rina memeriksa tempat tidur rekannya yang menghilang itu.

"Kita harus bagaimana?" ucap Laela dengan nada panik.
@bacahorror "Duuh, mana dia penakut lagi. Bagaimana kalau terjadi apa-apa sama dia?" kata Rina seraya mengalihkan kedua matanya ke arah celah di dinding bambu yang mengelilingi kamar tempatnya dan Laela beristirahat.

Deg, jantung Rina berdegup kencang saat melihat pemandangan di luar.
@bacahorror Bagaimana tidak berdegup kencang, Rina melihat Dita sedang berjalan dengan kedua tangan terentang di depan, diikuti oleh puluhan orang yang kondisinya mengerikan persis zombi-zombi di TWD.

"Dita?" gumamnya lirih.

"Ada apa, rin?" Laela melihat penasaran ke arah Rina.
@bacahorror Laela tercekat setelah mengintip melalui celah di bilik bambu. Ia pun dapat melihat temannya sedang menjadi pemimpin bagi kawasan mayat hidup yang penulis sebut 'zombi'.

Namun zombi di sini tidak seperti di TWD, RE, ataupun Lifeafter, yang karena pengaruh dari virus.
@bacahorror Di sini mayat-mayat hidup tersebut digerakan oleh suatu kekuatan yang entah siapa yang menggunakannya.

"Mbak Rahayu, kita harus menemui mbak Rahayu!" pekik Rina.
@bacahorror "Tidak mau, rin. Di luar mereka banyak sekali!" tukas Laela ketakutan.

"Tunggu dulu, la. Di pintu ada siapa?" Rina yang membelakangi pintu bertanya kepada Laela yang juga berposisi sama.

Mereka berdua menengok ke belakang, dan.....

"Aaaaaaaaaaaahh........!!"
@bacahorror Sebuah kepala tanpa badan menempel pada pintu. Kepala tersebut memiliki rambut gondrong hingga ke lantai namun bagian tengah kepalanya botak.

Kepala tersebut menyeringai memperlihatkan gigi-giginya yang berdarah.

Rina dan Laela menjerit sejadi-jadinya. Mereka berdua tidak tahu
@bacahorror harus melakukan apa agar bisa keluar dari kamar.

Mendadak terdengar suara ayam berkokok. Kepala yang menempel di pintu tersebut menghilang disusul suara jeritan menyeramkan.

Dari luar juga terdengar suara riuh yang kemudian menghilang setelah suara kokok ayam terdengar.
@bacahorror "La, setannya sudah pergi tapi Dita bagaimana?" ucap Rina seraya melihat ke arah Laela.

"Sepertinya kita harus menelepon mbak Rahayu," tukas Laela seraya mengambil smartphone-nya kemudian menelepon seseorang. "Mbak Rahayu, tolongin Dita diculik mereka."
@bacahorror Saat pagi datang, Rina dan Laela kedatangan seorang perempuan berwajah cantik berpakaian kasual serba biru.

"Jadi mereka semalam ada di sini?" tanya perempuan itu.

"Bukan ada-ada lagi, tapi banyak, mbak," tukas Laela dengan wajah suntuk.

"Ini aneh, padahal mereka sudah dikubur
@bacahorror kan dengan layak, dan Ki Rawuk juga sudah tidak melakukan hal yang aneh-aneh lagi," ucap Rahayu.

"Ki Rawuk siapa, mbak?" tanya Rina terkejut dengan ucapan Rahayu.

"Tabib yang tinggal di ujung desa, yang suka menyembuhkan warga yang sakit karena guna-guna," tukas Rahayu.
@bacahorror "Bukannya tabib yang di ujung desa namanya Pak Rohidin?" kata Laela.

"Ki Rawuk itu nama julukannya, hehe," tukas Rahayu sembari terkekeh.

"Lalu Dita bagaimana, mbak?" tanya Rina.

Rahayu sejenak terdiam seperti sedang berpikir.
@bacahorror "Besar kemungkinan dia dibawa ke Rawa Gaib. Tanah lapang yang hanya muncul di malam Jumat kliwon itu. Aku pikir Ki Rawuk sudah menghapusnya," kata Rahayu setengah berbisik.

"Kalau begitu, kita temui Ki Rohidin, mbak!" ucap Laela sekenanya.

"Pak Rohidin kali!" sergah Rina.
@bacahorror "Ngomong-ngomong Rawa Gaib itu apa ya, mbak?" tanya Laela penasaran.

"Kepo, nih," kritik Rina membuat Laela mendelik ke arahnya.

"Sebaiknya kita ke Pak Rohidin. Mungkin dia bisa membantu menemukan Dita," kata Rahayu seraya memberi isyarat agar kedua gadis itu tidak berlama-lama
@bacahorror Pak Rohidin alias Ki Rawuk tampak bersemedi di atas batu di tengah-tengah ruangan rumahnya yang lowong dan berlantai tanah.

"Ada seseorang di dalam hutan yang membuka portal gaib itu," ujar Pak Rohidin.

"Lah, piye toh? Katanya tadi Rawa Gaib sekarang portal gaib? Mana yang ....
@bacahorror benar?" kritik Laela tidak sabar.

"Diam ih, dengerin Pak Rohidin ngomong!" sergah Rina merasa jengkel dengan Laela.

"Intinya Rawa Gaib itu adalah portal menuju alam gaib. Oleh karenanya disebut sebagai portal gaib," tukas Pak Rohidin. "Jadi begini, teman kalian membawa sesuatu
@bacahorror yang seharusnya tidak di bawah kemari. Penghuni yang berdiam di sekitar desa tidak senang dengan temanmu. Makanya mereka menyesatkan temanmu. Selain itu, adanya campur tangan misterius dari seseorang di tengah hutan sana membuat kejadian horor itu kembali terjadi," tutur Pak
@bacahorror Rohidin.

"Seseorang di tengah hutan itu? Bukannya itu dirimu sendiri?" kata Rahayu tiba-tiba refleks menutup mulutnya.

Pak Rohidin menggeleng. "Kamu itu dari dulu sama saja. Mulutnya tidak bisa dijaga."

Rina dan Laela tampak saling pandang tidak mengerti.
@bacahorror "Tapi tidak apa. Saya akan berbicara terus terang meski di sini ada dua orang bau kencur," ucap Pak Rohidin membuat Rina dan Laela tidak sadar mengumpat.

"Dasar kakek sialan!"

"Saya memang pernah bertapa di sana bertahun-tahun. Sejak eksekusi massal di tanah dekat rumah saya
@bacahorror ini. Setelah penguburan massal saya memutuskan tinggal di sini bersama warga desa. Namun setelah bertahun-tahun kemudian saya merasakan ada seseorang yang mengambil alih tempat lama saya. Siapapun itu tampaknya tidak dapat dianggap enteng. Buktinya, teman kalian dijemput pasukan
@bacahorror mayat hidup kirimannya. Siapapun itu, saya sangat ingin mengetahuinya," tutur Pak Rohidin.

"Mungkin itu reinkarnasi Ki Rawuk," tukas Laela serampangan membuat Pak Rohidin terkejut.

"Saya Ki Rawuk, neng," kata Pak Rohidin. "... dan saya belum mati."

Laela hanya bisa nyengir.
baru ngeh ada kata kawasan di sini padahal niatnya kawanan 🙄🙄
@bacahorror Malam menjelang. Pak Rohidin seorang diri memasuki hutan sembari merapal mantra-mantra untuk melenyapkan gangguan yang merintanginya di jalan.

Setidaknya seratusan demit di tengah perjalanan mengeroyoknya. Namun bukan Ki Rawuk namanya jika tidak dapat menyingkirkan mereka.
@bacahorror Sejenak ia menghentikan langkah kemudian terpaku.

"Ini tidak benar. Seharusnya aku bisa menemukan jalan ke rumah itu. Tapi ini tidak biasanya, begitu sulit bagiku menemukannya," gumamnya seraya duduk bersila di atas tanah.

Sementara di dalam sebuah puskesmas di desa, Rina dan
@bacahorror Laela sedang berjaga menunggu pasien datang. Mereka berjaga sembari berbincang-bincang.

"Rin, Ki Rawuk itu menyeramkan sekali, ya," ujar Laela.

"Jelas menyeramkan, lah. Orang dia begawan yang baru turun gunung. Lebih tepatnya keluar hutan, sih," tukas Rina.
@bacahorror "Rin, kalau boleh tahu mimpimu kemarin malam itu soal apa?" tanya Laela penasaran.

Rina menatap Laela dengan tatapan gusar, lalu berbicara.

"Aku merasakan menjadi seseorang yang sedang dikejar-kejar setan di sebuah rawa yang gelap. Ketika mencapai ujung mimpi, aku diterkam
@bacahorror setan kepala kuntilanak. Hiiii.... Setelah itu aku terbangun."

"Hah? Setan kepala kuntilanak? Yang benar saja, kuntilanak lengkap saja sudah menyeramkan bagaimana yang hanya tinggal kepala," tukas Laela bergidik.

"Aku jadi teringat dengan hantu kepala kemarin malam. Aku jadi
@bacahorror takut pulang," ucap Rina seraya memijit kening.

"Tapi kan mbak Rahayu sudah membuatkan pagar gaib di sekeliling rumah. Katanya setan-setan itu tidak akan berani lagi masuk ke dalam rumah kita," kata Laela.

"Masalahnya sekarang kita sedang berada di luar rumah," kata Rina .....
@bacahorror membuat Laela tertegun.

"Duuh, ampuun deh kalau sudah begini. Aku nggak sadar kita sedang berada di luar pagar gaib," tukas Laela seraya menepuk jidat.

Rina tidak menyahut. Sejenak ia teralihkan perhatiannya oleh suatu sosok di seberang jalan. Sosok seseorang yang sedang ....
@bacahorror termangu menatap ke arah puskesmas.

"Di luar ada orang, la. Mungkin dia mau berobat?" ucap Rina seraya bangkit dari duduknya.

Laela turut bangun dari duduknya kemudian melihat ke seberang jalan di mana sosok itu berada. Ia bersama Rina keluar dari puskesmas berniat menghampiri
@bacahorror sosok tersebut.

Namun mereka berdua langsung menghentikan langkah. Mereka terkesiap melihat rupanya sosok tersebut bukanlah manusia melainkan sesosok penampakan yang menerawang.

Sosok itu adalah seorang laki-laki berusia setengah baya dengan penampilan lusuh dengan kedua ....
@bacahorror matanya menghitam serta mulutnya menganga.

"Iitu haantu.......!!!" jerit Laela seraya berlari menghambur diikuti Rina ke arah puskesmas.

Sesampainya di dalam puskesmas, mendadak listrik padam. Keduanya menjadi sangat panik karenanya.
@bacahorror "Rin, kok tiba-tiba jadi mati lampu begini, sih!" pekik Laela panik seraya mencari-cari smartphone-nya.

"Ya aku nggak tahu, la. Ini sudah kehendak alam kali harus mati lampu," tukas Rina.

"Kehendak alam? Kehendak perusahaan listriknya kali." Laela akhirnya menemukan smartphone
@bacahorror kemudian menyalakan senternya.

Rina kembali duduk di kursi, sementara Laela melihat ke seberang jalan di mana sosok itu tidak terlihat karena gelap.

"Duuh, kenapa harus mati lampu segala, sih?" umpat Laela kemudian turut duduk di samping Rina.

"La? Kok di belakang seperti ada
@bacahorror orang ya? Kita di sini cuma berdua saja, kan?" Kata-kata Rina sontak membuat Laela menahan nafas karena merasa takut.

Rina yang merasa penasaran menengok ke belakang.

"Aaaaaaaahhhh........"

Seraut wajah menyeramkan penampakan perempuan berambut panjang berpakaian putih kusam
@bacahorror menatap garang ke arah Rina dan Laela.

Keduanya pun segera keluar dari puskesmas dan lari pontang-panting menuju rumah warga terdekat.

"Haah, haah, rumah ini yang paling dekat tapi kok seperti kosong?" ucap Laela terengah-engah.

Rina menoleh ke belakang untuk memastikan mereka
@bacahorror tidak diikuti hantu tersebut.

Namun ketika ia mengalihkan perhatian, mendadak sosok tersebut ada di hadapannya. Sementara Laela tiba-tiba menghilang begitu saja.

"Aaaaaaahhhhh, tolong!!!" Rina menjerit sejadi-jadinya.
@bacahorror Rina sekuat tenaga berlari menjauhi sosok menyeramkan tersebut. Sembari berlari ia berteriak-teriak memanggil Laela.

"La, kamu di mana? Jangan pergi begitu saja, dong!"

Rina terus berlari hingga mencapai pos ronda yang di sana tidak ada siapapun yang berjaga.

"Lengkap sudah
@bacahorror penderitaanku," ucap Rina ketika menyaksikan gardu dalam keadaan kosong.

Akhirnya, sosok tersebut muncul kembali di hadapan Rina.

"Aaaaaa.......!!!"
@bacahorror Namun kemudian seseorang menariknya dari belakang kemudian mengibaskan semacam selendang ke arah sosok menyeramkan itu.

"Pergi kamu!" teriak orang tersebut.

"Mbak Rahayu?" Rina dapat mengenali siapa yang barusan menolongnya.

"Kita pulang, rin. Laela juga sudah di rumah," ucap
@bacahorror Rahayu seraya menarik tangan Rina.

Selanjutnya ia membawa Rina pulang di mana di rumah kontrakan itu Laela sedang menunggu dengan wajah cemas.

"Kok kamu ninggalin aku, sih!" semprot Rina ke Laela.

"Yang ninggalin duluan siapa!" sergah Laela. "Kamu malah ninggalin aku pas...."
@bacahorror "Sayang-sayangnya? Sebaiknya kalian masuk ke rumah, aku akan ikut menginap," potong Rahayu. "Lagipula aku harus memberitahu kalian soal Dita."

Rina dan Laela pun masuk ke dalam rumah diikuti Rahayu yang terus waspada menoleh ke belakang.
"Dita sekarang sedang di Rawa Gaib. Untungnya dia tidak sendiri di sana," ujar Rahayu membuka pembicaraan ketika mereka sudah di kamar.

"Itu bukan keberuntungan, mbak. Dita tidak sendiri karena di sana banyak demit, kan?" tukas Laela seraya bergidik.

"Maksud saya ada orang
lain yang juga terperangkap di sana. Siapapun dia pasti bernasib sama seperti Dita," kata Rahayu.

"Terus apa yang harus kita lakukan?" tanya Rina. "Kita harus menolong dan mengeluarkan Dita dari sana."

"Mau tidak mau kita harus susul dia," tukas Rahayu.
"Haah? Menyusul Dita ke alam gaib? Aku sih nggak mau, mendingan ikut Ki Rohidin ke hutan!" sergah Laela seraya menatap gusar ke arah Rahayu.

"Bagaimana caranya kita menyusul Dita, mbak. Memangnya mbak tahu cara pergi ke alam gaib?" timpal Rina.

"Laela, kamu terlalu menganggap
enteng hutan itu. Kamu tidak tahu kalau di tengah hutan ada pertapaan Ki Rawuk yang belum lama ini aktif kembali. Padahal Ki Rawuk sudah tidak di sana lagi," tukas Rahayu saat duduk di atas tempat tidur Dita.

"Tapi aku nggak mau pergi ke alam gaib," ucap Laela keukeuh (ngotot).
"Jangan paksa dia, mbak. Nanti juga di sini ada temannya yaitu mbak-mbak yang tadi," ucap Rina membuat Laela mendelik.

"Mending aku ke rumah Pak Dodi. Hanya dia yang tidak takut hantu," tukas Laela seraya mencibir.

"Kata siapa?" kata Rahayu seraya menggeleng.
"Kata em, dong." Laela merebahkan badannya.

"Maksain banget, sih," komentar Rina yang dalam posisi berbaring.

"Sebaiknya kalian tidur. Besok kita harus bersiap untuk berangkat ke Rawa Gaib. Kebetulan besok malam adalah malam Jumat Kliwon," kata Rahayu membuat Laela dan Rina
tercengang.

"Seenaknya banget sih mengambil keputusan!" gerutu Laela yang disambut delikan Rahayu.

"Sangkapati akan datang jika kamu tidak ikut," kata Rahayu menakut-nakuti.

"Tidak takut, weew!" sergah Laela.
Singkat cerita, malam telah berlalu. Pagi pun menjelang.

Pagi-pagi sekali Rahayu sudah berada di luar sedang memantau keadaan di sekitar menggunakan penglihatan batin.

"Ini adalah satu-satunya cara. Mau bagaimana pun juga hanya mereka berdua yang bisa pergi ke sana," gumamnya.
Cerita dilompatin hingga beberapa jam kemudian.

Sore itu Rina dan Laela sedang berada di ujung jembatan yang membentang di atas sungai yang cukup lebar. Sungai itu merupakan perbatasan wilayah antara Desa Cikahuripan dengan Desa Waluh.

Mereka berdua tampaknya sedang menunggu
seseorang yang belum juga datang.

"Jangan-jangan mbak Rahayu membohongi kita, lagi," ujar Laela dengan wajah suntuk.

"Kita tunggu saja, la. Apalagi kita disuruh menunggu sampai menjelang maghrib. Kalau nggak, katanya Sangkapati akan muncul," tukas Rina.

"Rin, rin, kamu itu kok
polos banget, sih. Sangkapati itu hanya cerita bohong buat menakut-nakuti pendatang seperti kita ini. Lagipula mana ada hantu yang bisa memakan manusia," sergah Laela. "Mbak Rahayu juga kok kolot banget, sih. Seharusnya perempuan seumuran dia pikirannya lebih maju apalagi di era
globalisasi yang hampir basi ini."

Rina menghela nafas.

"Mbak Rahayu kan cuma berniat melindungi kita, la. Apa yang dia lakukan tidak lebih dari sikap tanggung jawabnya terhadap pendatang seperti kita. Kita juga sebagai pendatang tidak boleh songong," kata Rina.
Laela mendengus.

"Coba kalau kita dari dulu PKL-nya di tempat lain. Kejadian yang menimpa Dita tidak akan terjadi," ucapnya.

"Memangnya kamu mau kita PKL di mana, la? Aku sudah mencari ke semua lokasi, hanya di sini satu-satunya lokasi yang kosong dan lebih dekat," tukas Rina.
"Kita baru lima hari di sini tapi sudah mengalami gangguan-gangguan begini. Aku rasanya ingin pulang!" kata Laela setengah berteriak.

Rina terdiam kemudian menatap ke arah aliran sungai yang berwarna agak kecokelatan karena di bagian hulu sedang terjadi hujan.

Ia tiba-tiba ...
terperanjat saat melihat sesuatu yang hanyut di aliran sungai yang deras itu.

Bukan benda biasa yang hanyut melainkan sesosok mayat berpakaian serba putih dengan rambut panjang menutupi sebagian wajahnya.

Otomatis Rina menjerit. Namun ketika ia hendak memberitahu Laela, ....
tiba-tiba temannya tersebut tidak ada di sampingnya lagi.

Rina tentu saja kalang kabut.

"Laela, kamu di mana? Kok ninggalin aku, sih!" pekik Rina seraya beranjak hendak mencari Laela.

Namun, sesuatu yang aneh terjadi. Ia tidak dapat menggerakkan kedua kakinya. Yang lebih ....
membuatnya tambah ketakutan, hari kini sudah gelap. Bahkan sangat gelap untuk petang.

Di saat itu ia merasakan hembusan dingin di tengkuknya, membuat ia mencoba menoleh ke belakang.

"Aaaaaaaaaaaaaa...........!!!"
Rina menjerit ketika sesosok perempuan berpakaian serba hitam dengan wajahnya yang rusak menampakkan diri tepat di depan wajahnya.

Rina pun melorot pingsan. Selanjutnya ia tidak ingat apa-apa lagi.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Acep Saepudin

Acep Saepudin Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @acep_saep88

Aug 21, 2021
-- Rahasia Terpendam Reruntuhan di Tengah Hutan --

Suatu reruntuhan rumah mewah yg berdiri di tengah hutan yg lebat dan kelam.
@ceritaht @IDN_Horor @bagihorror @Penikmathorror @WdhHoror17 @HorrorBaca @FaktaSejarah Image
Pada pagi itu di suatu kota kecil. Di salah satu sudut jalan tampak seorang laki-laki yg adalah Arhan sedang mengendarai sepeda motornya jenis bebek manual. Ia sepertinya hendak menuju suatu tempat yg merupakan di mana para kenalannya sedang berkumpul.

Sesampainya di tempat yg
dituju, ia menghentikan sepeda motornya kemudian melihat ke arah dua orang satpam yg sedang berjaga di posnya. Mereka tampak melihat ke arah Arhan kemudian salah seorang di antaranya berseru.

"Arhan, tumben kemari? Sepertinya ada proyek baru, nih," ujar salah seorang satpam
Read 165 tweets
Aug 13, 2021
-KEBAYA HIJAU DAN LUKISAN PINGGIR RAWA -

Sebuah cerita yg ditujukan sebagai sekuel dari Sang Pejalan Malam Versi 2. Cerita akn mengangkat seputar misteri gubuk yg berisi kebaya hijau dan lukisan misterius.
@ceritaht @horrornesia @WdhHoror17 @IDN_Horor @HororBaca @Penikmathorror Image
Samar-samar yg terlihat oleh bocah lelaki itu adalah sosok perempuan yg selama ini membesarkannya, diseret keluar dari dalam rumah. Orang-orang itu membawa perempuan tersebut entah ke mana.

"Jadi ibumu dibawa orang-orang itu dalam keadaan masih memakai kebaya hijau?" tanya
Pak RT yg beberapa jam setelah kejadian, datang menemui bocah lelaki yg kini tengah terbaring lemah di dalam rumah itu.

Bocah lelaki itu hanya mengangguk lemah seraya terisak.

"Siapa sebenarnya mereka? Untuk apa mereka menculik Bu Lastri?" gumam Pak RT.
Read 204 tweets
Aug 3, 2021
-- SANG PEJALAN MALAM V2--

Halo, selamat berjumpa kembali di thread dari Acep Saep. Kali ini saya membawakan cerita lama yg di remake. Semoga menghibur...

@ceritaht @IDN_Horor @WdhHoror17 @Penikmathorror @HororBaca #ceritahorror Image
Cerita ini pernah dibuat ketika pertama kali saya aktif membuat thread di twitter. Saya membuat cerita yg sama bukan karena cerita yg lama sukses melainkan karena saya merasa cerita tersebut kurang sreg dan juga terlalu absurd.
Makanya saya mencoba membuat reboot dari cerita tersebut. Penasaran dengan ceritanya? Ayo kita simak saja.
Read 181 tweets
Jul 11, 2021
-- DUSUN ANGKER BAGIAN II --

Sebuah cerita tentang para penduduk kota yg tersesat di sebuah dusun angker di pedalaman hutan. Selain tersesat, mereka juga harus berhadapan dg pendduk lokal yg tidak ramah...

@ceritaht @IDN_Horor @WdhHoror17 @HororBaca Image
Dalam keremangan saat itu, Pak Tohar diseret oleh beberapa orang pengepung dalam kondisi dari wajah hingga ujung kaki dipenuhi tetesan darah. Laki-laki itu terlihat tidak berdaya saat orang-orang semi telanjang tersebut membawanya melewati gerbang dari tumpukkan batu yg mengarah
masuk ke perkampungan itu.

Teman-temannya tidak kalah menderitanya dari dia. Mulai dari Arkim hingga Dani, dalam kondisi yg serupa dengannya. Apalagi Cayut yg kini dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Laki-laki itu dalam kondisi koma setelah terluka oleh sebatang anak panah yg
Read 160 tweets
Jun 28, 2021
- DUSUN ANGKER -

Sebuah cerita tentang suatu dusun yg tertutup dari dunia luar. Dusun yg angkernya tidak hanya terkait hal-hal mistik saja melainkan juga terkait warganya yg tidak ramah pendatang...

@IDN_Horor @ceritaht @WdhHoror17 @FaktaSejarah #ceritahorror Image
Cerita yg saya tulis ini kemungkinan memiliki judul yg sepertinya sudah terlalu umum. Tapi saya pastikan isi cerita bukan hasil dari menyontek karya orang lain. Bahkan cerita ini asli hasil pemikiran saya sendiri berdasarkan pada pengamatan pada sekelompok masyarakat yg memang
tertutup dari dunia luar. Bahkan masyarakat ini selalu berusaha mati-matian agar tidak ada orang asing yg memasuki wilayahnya. Mereka tidak segan membunuh orang-orang asing yg berani memasuki wilayah di mana mereka bertempat tinggal serta bermata-pencaharian.
Read 199 tweets
May 31, 2021
-- Petaka Sang Dukun Santet --

Terinspirasi dari kisah nyata tentang seorang laki-laki yg suka membuat ulah, memantik permusuhan kpd banyak orang, yg ujung2nya menggunakan ilmu ghoib untuk menyakiti orang2 yg dimusuhinya..

@ceritaht @IDN_Horor @WdhHoror17 #ceritahoror Image
Malam itu di sebuah kampung di suatu desa yg namanya dirahasiakan. Di dalam sebuah rumah berdinding bata merah yg tidak diplester, sedang terjadi suatu kepanikan luar biasa.

Bagaimana tidak, seisi rumah yg terdiri dari para penghuni rumah dan para tetangga sedang berkerumun,
mengelilingi tubuh seorang pria berusia sekitar 60 tahunan yg sedang meronta-ronta kesakitan di atas tempat tidurnya yg telah begitu lusuh dan dipenuhi tetesan darah.

Tubuh pria itu dipenuhi bintik-bintik merah seperti bekas luka tusukan dari puluhan jarum yg ditancapkan.
Read 152 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(