, 26 tweets, 4 min read
My Authors
Read all threads
Saya pikir @KemenBUMN bisa mengingatkan DKM² di lingkaran kalian utk selektif memilih dai.

Begitu juga @pln_123 pastikan DKM tidak asal pilih dai.

Asal berkopiah dan tenar di YouTube dan berbagai media, langsung main undang, tanpa melihat rekam jejak dai itu sendiri.
Sekarang ini ustaz² seleb dgn keilmuan tidak jelas semakin dapat pentas.

Hasilnya, alih-alih memperbaiki umat, malah melahirkan orang-orang yang gampang kumat; main tuding sesat, kafir, dan membenci negara sendiri sbg thoghut dlsb.
Ustaz² kelas ginian mmg semakin berkeliaran, krn mereka mmg cerdas dlm branding s.d marketing.
Mereka tidak berangkat dr perjalanan panjang mengecap pengetahuan keislaman scr mumpuni.

Mereka lahir dr racikan branding dan marketing sekelompok orang utk mencari uang dan kepentingan kelompok tertentu.
Ada modus tertentu s.d strategi tertentu sehingga publik teryakinkan bahwa sosok tsb adalah ustaz.

Sementara sgt sedikit yang memahami bahwa utk menjadi dai, ulama, ada serangkaian syarat tdk ringan utk mendapatkan tempat itu.
Sementara ini, sekadar cerdas memanfaatkan YouTube saja langsung diberi pentas besar seolah ia adalah ulama besar.

Sementara umat yang terpapar "ulama" ginian, semakin berpikiran sempit dan picik. Jalan di tempat, tidak maju2, lalu cm menghibur diri; menyalahkan A, B, C s.d Z.
Sedangkan orang2 yg melempar kritikan atas mereka dianggap musuh agama, penista ulama, dlsb.
Jadilah ustaz² dadakan, keilmuan msh tanda tanya, orientasi khutbah cm bikin resah, semakin berseliweran saja.
Dari sana lahirlah manusia yg cuma dipenuhi kebencian thd perbedaan, memaki setiap yg berbeda, tapi menjadi pengecut² dlm kehidupan sebenarnya.
Alih-alih mendekatkan kpd Tuhan, malah mereka mempertuhankan diri sendiri; ingin selalu dimuliakan, tapi tdk mampu menunjukkan kemuliaan mrk dlm hal akhlak dan sejenisnya.
Lahirlah umat² yang menjadikan agama utk menipu sesama. Masjid-masjid jadi tempat menganiaya sesama manusia bahkan yg sesama agama jadi korban.

Kasus Ninoy Karundeng yg dianiaya dlm masjid jadi satu bukti bgm hasil dr narasi dilempar ustaz² seleb yg tidak jelas keilmuannya.
Mereka rajin membawa nama agama, tapi apa yang mereka hasilkan cm umat² yg berkelakuan lbh mirip musuh Tuhan; merusak, menganiaya, menzalimi, menghancurkan, penuh amarah, dlsb.
Ustaz² ginian cm menjadikan umat sbg komoditas, bukan membantu mereka utk menjadi umat semakin berkualitas.
Buktinya, ustaz² dadakan ini banjir uang dan popularitas, sementara pengikut mereka banyak yg tersuruk dan terpuruk.

Saat bernasib buruk krn pikiran, hati, kelakuan, kebiasaan, yg memburuk, lalu cm bisa mengumpat orang² yg dianggap kurang beriman.
Dalam kasus DKM @pln_123 tadi jg terlihat bgm BUMN ini menjadi salah satu yg serampangan dlm memberi pentas lewat masjid² tanpa melihat lagi ada bahaya apa di balik ustaz² dgn rekam jejak semacam Baequni.
Seakan, krn di mana² org menjuluki Baequni sbg ustaz lantas pantas diberi pentas.
Satu sisi mmg dimaklumi, krn kelompok garis keras yg masih mencari beras lewat lembaga negara, memanfaatkan masjid² di lingkaran @KemenBUMN utk membuat pentas.
Mereka mengambil celah dgn menempatkan sesama garis keras di sebagian besar masjid lingkaran @KemenBUMN
Di sana mrka mengundang dai² yang se-firqah, sealiran, yang gemar berbenturan dan bahkan menabrak negara sendiri.
Di sana mereka, pengurus2 DKM yg disusupkan kelompok ini, mendatangkan dai² itu, demi pundi² si dai dan kelompoknya.

Sebab bukan rahasia, ganjaran uang dr ceramah² di sana tidaklah kecil.
Idealnya sih, @KemenBUMN bs memastikan masjid² di lingkaran mereka steril dr pihak2 yg terafiliasi ke parpol dan kelompok yg terkenal garis keras, yg gemar menghasut dan membenci sesama anak bangsa.
Sebab, risiko membiarkan itu berlarut², cm menghasilkan orang² yg bergantung hidup pd perusahaan negara (BUMN) sementara mrk sendiri menjadi bibit perusak negara.
Ceramah² agama dr ustaz² dadakan yg difavoritkan, sama sekali tdk membuat mrka menjadi lebih baik atau menjadi muslim yg lbh bermanfaat.
Ceramah² agama yg semestinya mengilhami utk membawa kebaikan, memperbaiki, menciptakan kondisi lbh baik; etos kerja s.d semangat membawa kebaikan lewat pengabdian pd negara, jadinya cm menumbuhkan kebencian pd negara sendiri dan bangsa sendiri.
Jika sudah sejauh itu, kelak cm ada musuh dlm selimut. Sebab modus mereka jelas, menyusup ke mana², terutama ke "lumbung² padi" negara agar logistik mrka semakin banyak.
Hari ini adalah hari maulid, memperingati hari penting dlm Islam, kelahiran Nabi Muhammad.

Seyogianya, DKM dlm lingkaran pemerintah, dpt memastikan masjid tdk dikuasai orang² yg membawa narasi keburukan dan kebencian, sebab Muhammad mengajak membawa cinta bahkan thd yg berbeda.
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Zulfikar Akbar

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!