, 15 tweets, 2 min read Read on Twitter
Sebab prinsipku, ada yang lebih mahal daripada penghasilan, dan itu adalah harga diri.
Sebab di luar kegetolanku ngoceh di medsos, aku juga berinvestasi.

Kecil-kecilan, sih. Tapi, lumayan membuat uang menjadi tanaman yg mampu berkembang biak.

Apakah aku menjalani pekerjaan sbg rentenir? Hush! Rajin² dalami dunia lain buat cari uang dong.
Dunia lain, lho. Kalian bebas menerjemahkan ini sbg pesugihan. Serem, kan? 😪
Cari infolah ttg obligasi, pasar uang, dan saham. Berani-beranikan dirilah bermain di sini.

Atau, kalau tidak, uber tanah di tempat² terjangkau. Simpan dulu, kapan2 memungkinkan, harga enak, jual. Beli lagi, jual. Begitu, Mblo.
Sementara soal bajer-bajeran? Itu tidak haram, kecuali mengangkat hal yg jelas2 haram.

Itu para SJW, hal dilarang agama saja mereka berani bajerin, kok. Masak kalian minder bicara hal yg tidak terlarang?
Aku hari ini dicap sbg bajer? Banyak yang memberikan cap itu.

Apakah aku minder? Lha, ngapain minder, toh kehidupan mrk yg gemar mencibir itu ketaker, kok.
Ngapain minder, kan elu nggak pernah ngemis ke mereka. Toh, mereka ngemis lewat proposal ke donor luar saja nggak kenal minder.

Elu yang cari makan dgn tangan sendiri mau minder? Jangan deh. Harga elu bukan ditentukan mereka, kok.
Poin mau kuangkat ke sini adalah aktivitas ngebajer itu kebutuhan jaman.

Terutama jika label lo sudah level influencer, dimana tiap kata dan konten lu, jadi perbincangan orang.

Lu cuma perlu tampilkan keahlian elu: menulis, merapikan pikiran, punya wawasan, berbagilah.
Aku juga punya banyak artikel yg kutulis tanpa dibayar sama sekali.

Termasuk belasan artikel ttg tokoh politik, tanpa dibayar. Kenapa? Sebab itu pengejawantahan prinsip, tunjukkan kemampuan lu sampai dunia tahu keahlian lu.
Apa sih kemampuan elu? Kenali, asah, bagi, baru lu jual.

Silakan simak jg bgm seorang @zarryhendrik bisa beromset ratusan juta dr keahliannya menulis.

Ia mengawali dgn berbagi, memberi. Netijen pun hampir tdk ada yg nggak kenal karyanya.
Beberapa media mmg terlihat mengidentikkan buzzer dgn politik. Ya, nggak gitu juga keleus.
Bajer identik dgn bayaran, nggak juga, Mblo.

Aku mengawali dgn menulis gratis, dan baru pasang harga setelah ada pihak2 yg butuh jasaku.

Harga sesuai, lanjut. Nggak sesuai, cabut. Gampang.
Sampai sekarang juga aku sering menulis gratisan. "Tulis ttg ini dong, Bang. Aku butuh sudut pandang baru nih!"

Jika kusimak ia butuh, kutuliskan tanpa kupungut bayaran.
Halah kepanjangan ceritaku. Poinnya, sih, jangan minder dituding sbg bajer.

Catatan, tetap jadi diri sendiri. Jangan pernah mau diinjak kepala oleh siapa-siapa.
Thread ini gratis, bukan pesanan siapa-siapa.

Cuma berbagi sudut pandang, sbg respons atas kencangnya desas-desus bajer-bajeran.
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Zulfikar Akbar
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!