BAGIR ALAYDRUS Profile picture
Dec 20, 2019 129 tweets 16 min read
"Desa Jari Kelingking"
Horror story
(Revisi)

#ceritahoror #bacahorror #threadhorror @bacahorror
Tidak terasa ayah sudah hampir 3 tahun meninggal kan aku dan keluargaku.
namaku Tara ardiga umurku 21 tahun,sekarang aku tinggal dengan ibu dan adik ku tio ardia yang berusia 13 tahun.
Semenjak ayah pergi ibu membanting tulang untuk menghidupi kami
Adiku duduk di bangku smp dan aku duduk di bangku kuliah semester 4,sebenarnya aku memeilih untuk bekerja membantu ibu,namun ibu melarangku dan ibu ingin melihatku sukses agar saat ibu tidak ada lagi di dunia aku bisa beryanggung jawab dengan adik ku
Aku selalu berharap agar tuhan memberikan jalan terbaik di hidup kami,agar kami dapat bahagia dan hidup berkecukupan.
Di pagi hari ibu membuatkan sarapan untuk kami,menu sarapan kami sangat sederhana dan sama setiap harinya yaitu nasi sisa tadi malam lalu di goreng menggunakan bawang merah dan garam,benar2 sederhana
Tak lama ibu pun menghampiriku
"Tara ini uang bulanan kamu,sisanya nanti ya,ibu pake buat bayar sekolah adik kamu" ucap ibu
Sebenarnya aku benar2 tidak tega menggambil uang itu,aku benar2 ingin bekerja untuk membantu ibu
Tak lama ibu pun menghampiriku
"Tara ini uang bulanan kamu,sisanya nanti ya,ibu pake buat bayar sekolah adik kamu" ucap ibu
Sebenarnya aku benar2 tidak tega menggambil uang itu,aku benar2 ingin bekerja untuk membantu ibu
Ku ambil uang itu dan rasa sedihku bertambah saat melihat tangan ibu,ibuku memiliki kelainan di tangannya dimana ibu tidak memiliki jari kelingking,aku pernah bertanya pada ibu tentang tangannya,ibu bilang sewaktu ibu kecil ibu bermain2 dengan golok
Dan tidak sengaja menebas jari kelingkingnya hingga putus.
Namun kadang aku bingung mengapa kecelakaan itu bisa menghilangkan dua jari kelingking tangan ibu? Aku tidak berani menanyakan itu,aku takut membuat ibu tersinggung,aku tidak peduli dengan hal itu yang aku tau ibu adalah wanita paling hebat bagiku
Akupun pamit pada ibu dan memulai perjalananku ke kampus.
Sepanjang jalan aku terus memikirkan apa yang harus aku lakukan untuk membantu ibu,untuk meringankan beban ibu,aku ingin sekali bekerja namun ibu selalu melarangku karna ibu ingin aku fokus pada kuliahku.
Kemudian aku menjalani aktifitasku dengan beban di kepalaku.setelah selesai kuliah,aku memutuskan untuk langsung pulang,dan sesampainya di rumah aku melihat ada 2 orang pria sedang berbincang dengan ibu

"Assalamualakum"ucapku

"Eh tara kamu udah pulang" ucap ibu"
Lalu aku pun berjabat tangan dengan tamu ibu itu

"Tara ini paman kamu,dia kakak ibu dateng dari desa" ucap ibu
Akupun menyambut dengan senyuman dan sapaan hangat,karna sedari kecil dulu aku tidak pernah bertemu dengan keluarga ibu

"Oh iya paman salam kenal ya" ucapku
Paman Uwa dan kosim itulah nama meraka

"Oh ini keponakanku,akhirnya bisa liat kamu juga" ujar paman kosim

"Iya rosma anak kamu cantik menawan,harus di jaga baik2 ini" ucap paman uwa

Lalu akupun izin untuk pergi ke kamar untuk istirahat .
Tak lama adiku pulang dan ku dengar ibu memperkenalkan adiku pada paman kami,terkadang aku merasa aneh,mengapa sejak aku kecil tidak ada satupun keluarga ibu yang aku kenal,aku pernah bertanya pada ibu tentang hal itu,menurut ibu desa ibu itu sangat jauh dan memakan banyak waktu
Belum lagi orang2 di desa ibu itu dilarang untuk menaiki kendaraan apapun,karna kepercayaan di desa ibu manusia tidak boleh bergantung pada tekhnologi apapun,dan mereka harus bisa menyatu dengan alam,namun kurasa itu bukan alasan yang logis untuk tidak berkunjung ke rumah saudara
Tak lama kemudian aku mendengar ibu menangis saat berbincang2 dengan paman,aku mengira mungkin karna sudah lama tak bertemu,dan mereka saling melepaskan rindu,tak lama aku mendengar suara paman pamit untuk pulang dan ibupun memanggil aku dan adiku untuk berpamitan dengan paman
Lalu setelah itu ibu mengajak aku dan tio untuk duduk,karna ibu ingin menyampaikan sesuatu

"Tara tio ibu mau ngasih tau kalian kalo nenek kalian udah meinggal,itu yang membuat paman kalian datang kesini" ucap ibu
Lalu aku sekarang faham kenapa ibu menangis 

"yang sabar ya bu "ucap tio
"Tio, tara ibu udah fikir matang2, ibu harus pulang ke desa ,ibu udah terlalu lama ninggalin desa itu" ucap ibu
"buat berapa lama bu?" Tanyaku

"Ibu belum tau nak,semoga ibu bisa kembali lagi kesini" ucap ibu

"Ibu ko ngomongnya gitu sih" ucapku

Lalu ibu menangis dan akupun merasa ikut bersedih,mungkin karna ibu sangat terpukul dengan kepergian nenek
"Ibu bingung kalo ibu pergi,kalian gak ada yang urusin" ucap ibu
Akupun berfikir untuk mencari cara 

"Bu gimana kalo aku sama tio ikut ibu pulang ke desa?" Ucapku

"NGGA!!!!!!KALIAN HARUS TETAP DISINI,IBU GAK MAU KALIAN KE DESA IBU"
Aku dan tio pun kaget karna ibu terlihat sangat marah 
"Ibu kenapa sih?" Tanyaku

"Maafin ibu sayang,kalian kan harus fokus dulu disini,ibu gak akan lama ko" ucap ibu
Dan kamipun mengerti maksud ibu, kami pun mengizinkan ibu pergi yang rencananya besok ibu akan berangkat 

Aku membantu ibu menyiapkan semua baju2 dan keperluan ibu,kemudian ibu menitip pesan kepadaku untuk menjaga tio dan menyuruhku untuk terus semangat
"Tara kamu itu kebanggan ibu,ibu berharap banyak sama kamu,ibu pengen kamu sukses" ucap ibu 

"iya bu tara janji bakal bikin ibu bangga,tara mau ibu hidup bahagia" ucapku

"Iya nak sebagai wanita,kamu harus bisa jadi sosok yang kuat dan bertanggung jawab" ucap ibu
Akupun memeluk ibu dan entah kenapa rasanya sangat sedih sekali,seperti ibu akan pergi dan tak kembali 

"Ibu jangan lama2 ya di desa ibu"ucapku

Ibu pun menangis dan aku merasa sangat bingung

"Kamu doain aja ya semoga ibu gak lama di sana"
Kami pun beristirahat setelah selesai menyiapkan persiapan ibu 

Hari keberangkatan ibu pun tiba,kami berpelukan dan merasa sangat kehilangan ibu,walaupun untuk sementara namun rasanya begitu menyayat hati
baru kali ini aku merasakan di tinggal ibu pergi untuk waktu yang tak diketahui. 

"Tara dan tio anak ibu yang paling ibu sayang,jaga diri kalian ya selagi ibu di desa,jangan lupa makan,semangat terus pokoknya" ucap ibu
Lalu ibu pun berjalan menjauh dari kami,akupun tidak bisa membendung air mataku,karna baru kali ini aku merasakan di tinggal ibu pergi untuk waktu yang tak diketahui.
Aku dan tio pun kembali ke rumah,aku melihat di kamar ibu ada map coklat di kasur,saat ku lihat isinya ternyata uang yang sangat banyak,dan ada surat di dalamnya
Map coklat itu ternyata milik ibu
Kemudian kubaca surat itu

"Buat anak2 ku sayang,maaf ibu belum bisa jadi orang tua yang baik,ibu gak tau kapan ibu bisa pulang,tapi ibu harap uang cukup buat biaya hidup kalian sehari,ibu sayang kalian"
Entah kenapa aku merasa sangat hawatir,aku takut ibu akan ada di sana untuk waktu yang lama,semoga saja fikiran ku salah dan ibu akan kembali dalam beberapa hari
Dua minggu berjalan aku dan tio di buat sangat hawatir,karna tak ada kabar dari ibu,mengapa ibu pergi selama ini,aku benar2 takut, bingung dan juga sedih,kapan ibu akan pulang

" Kak tara,tio kangen sama ibu,tio takut ibu kenapa2" ucap adiku
"kamu tenang aja,mungkin ibu lagi ngelepas rindu sama keluarganya,belum lagi kan orang tua ibu baru meninggal,mungkin ibu bakal di sana sampe 40 hari" ucapku menenangkan adiku
Aku tidak mau terlihat panik di depan adiku,aku takut dia kefikiran dan tak fokus belajar
Aku terus menunggu kabar dari ibu hari demi hari,namun tetap tak ada kabar yang datang mengenai ibu.
Disitu aku sudah tidak bisa bertahan lagi,ini benar2 membuatku tidak fokus,sudah hampir 2 bulan ibu tidak kembali dan tak ada kabar sama sekali
Aku ingin pergi menyusul ibu tapi aku tidak pernah tau tentang desa ibu itu,ya tuhan apa yang harus ku lakukan.
Saat aku pulang kuliah kulihat seseorang menunggu di depan rumahku,ternyata dia adalah bibi ku,dia adik dari alm.ayahku, dari kejauhan dia memanggilku
"tara kamu baru pulang" ucap bi ningsih

"Iya bi,ayo bi masuk dulu" ucapku

"Oh bibi mau ketemu ibu kamu,udah lama dia gak kerumah bibi,biasanya tiap hari ngajak bibi belanja ke pasar" ucap bibi
"Oh bi,ibu lagi pulang kampung,udah mau 2 bulan" ucapku 

"Hah? Yang bener? "Ucap bibi

"Iya bi waktu itu ada kakaknya ibu dateng ngasih tau katanya nenek meninggal" ucapku

"Tapi itu gak mungkin tara,bibi tau kalau ibu kamu gak mungkin kembali lagi ke kampungnya"ucap bibi
Aku pun heran dengan ucapan bibi,aku mulai bertanya2 

"bi maksud bibi apa?bibi tau sesuatu kayanya?" tanyaku

"Iya tara,kamu mau bibi ceritain tentang ibu kamu" ucap bibi

Lalu aku menggajak bibi ke dalam dan mulailah bibi menceritakan
"dulu sebelum ayah kamu menikah,ayah kamu tuh ketemu sama ibu kamu saat ayah kamu camping di gunung Batur,ibu kamu dalam keadaan yang terpukul,dan saat ayah kamu coba bertanya,katanya dia kabur dari desanya karna dia gak bisa bertahan di desa itu" ucap bibi
"Emang kenapa bi ibu gak bisa tahan di desa itu?" Tanyaku

"Bibi ngga tau tara,ibu kamu gak pernah ngasih tau alasannya,yang pasti ibu kamu benar2 katakutan,dan dia bilang di gak akan mau kembali lagi ke desa itu" ucap bibi
"terus tara harus cari ibu kemana dong bi?tara takut ibu kenapa" ucapku sambil menangis
"Kamu sabar aja,terus berdoa buat ibu kamu,bibi yakin ibu kamu gak kenapa2"ucap bibi menenangkanku
Aku pun mulai berfikir untuk mancari ibu,bibi bilang ibu ditemukan di gunung batur,mungkin aku bisa bertanya2 ke orang di sekitar situ tentang desa terdekat dari gunung itu.
Akupun membicarakannya dengan tio,aku berniat mengajak dia untuk mencari ibu,dan tio pun mau karna diapun sangat merindukan ibu
Akhirnya kami merencanakan besok kami akan pergi,tio pun setuju,lebih cepat2 lebih baik,semoga apa yang kami lakukan membuat kami lebih dekat dengan keberadaan ibu
Kami pun menyiapkan semuanya,dan berangkat setelah adzan subuh,dengan harapan yang kuat kami akan mencari ibu.
Perjalanan ke gunung Batur memakan waktu hampir 4 jam,kami menaiki bus untuk menuju tempat pemdakian dan saat tiba di pendakian suasananya tidak begitu ramai
Mulai lah kami menanyakan tentang desa terdekat yang ada di situ,menurut beberapa orang hanya ada 1 desa terdekat di situ,kami pun pergi diantar ke desa itu dengan menggunakan ojek.
sesampainya di sana agar mempermudah pencarian kami
Kami pun sampai di desa itu,kami mulai bertanya2 kepada orang2 dengan menunjukan foto ibu,namun banyak dari mereka tidak kenal dengan ibu,aku dan tio bertanya ke setiap rumah yang ada,namun kebanyakan dari mereka tidak mengetahui tentang ibu
Aku hampir putus asa,namun tio tetap menyemangatiku
"Ka tara jangan nyerah,insya allah ibu ketemu disini" ucap tio

"Iya tio,kakak cuma cape aja,kita minta tolong ke ketua rt disini aja kali ya" ucapku
Akhirnya kamipun bertanya rumah ketua rt disitu 

Dan seorang warga dengan senang hati menunjukannya pada kami.
Sesampai di rumah pak rt mulailah kami menjelaskan masalah kami
"Iya pak,kami lagi nyari ibu kami,dia udah 2 bulan belum juga pulang" ucapku

"ibu kalian warga sini ?"ucap pak rt 

"kami gak Tau pak ,soalnya dari dulu ibu gak pernah cerita tentang kampungnya,tapi ada yang ngasih tau saya kalo ibu saya dulu ditemuin di gunung batur katanya"
Kami pun pamit untuk pulang,sepanjang perjalanan aku hanya bisa menangis Dan memikirkan dimana ibu sekarang.
Hari berlalu dan terus berlalu,aku selalu berharap pak rt dari desa itu memberiku kabar tentang ibu,aku menangis setiap malam berdoa dan terus berdoa.

Pagi pun tiba seseorang mengetuk pintu rumahku saat ku buka pintu itu ternyata paman kosim dan paman uwa yang datang
Aku menyambut mereka dengan sangat bahagia
"Paman ibu mana?" Ucapku

"Kami mau ngasih kabar buat kamu dan adik kamu" ucap paman 

"Iya paman,ibu mana?" Ucapku

"Ibu kalian udah gak ada di dunia ini" ucap paman kosim
Mendengar itu aku tidak sanggup menahan air mataku,aku benar2 merasa hancur

"Kamu harus sabar nak,ibu kamu pasti gak mau lihat kamu nangis"ucap paman kosim

"Kenapa ibu bisa meninggal?kenapa" ucapku sambil menangis
"Ibu kamu sakit tara,dia gak bisa bertahan" ucap paman uwa 

"Gak mungkin paman,ibu sehat2 aja ko pas berangkat,kenapa tiba2 bisa sakit" ucapku

"Sudahlah nak,kamu iklaskan kepergian ibu kamu" ucap paman kosim
Aku benar2 tidak tau harus bagai mana lagi,tio benar2 terpukul mendengar kabar itu.
Lalu paman memberitahu kami untuk ikut dengan paman

"Kalian ikut paman ya kita ke desa,buat ngunjungi makam ibu kalian,karna sebelum meninggal ibu kalian nitipin kalian ke paman" ucap paman
Tanpa fikir panjang akupun mengiyakan apa yang paman bilang,aku membungkus pakaian ku dan tio dan kamipun berangkat bersama paman.
Sepanjang perjalanan aku merasa benar2 hancur,jiwaku seperti hilang dari ragaku,setelah sekian lama aku mencari kabar tentang ibu akhirnya aku hanya akan melihat ibu dalam tidur panjangnya.
Saat kulihat paman,mereka terlihat sangat tenang di dalam bus
Mereka terlihat aneh,mereka seperti kebingungan,seperti orang yang baru pertama kali menaiki kendaraan,ya mungkin itu wajar karna dulu ibu bilang waega di desa ibu tidak di izinkan menaiki kendaraan
Dan hari tibalah kami di tempat pendakian,ternyata lokasinya benar2 ada di gunung Batur,sekarang aku akan tau dimana desa itu,kami pun mulai menanjak bersama paman uwa dan kosim,mereka terlihat tidak terlalu banyak bicara,sepanjang perjalanan mereka hanya diam tak ber suara
Perjalanan sangat panjang,kami mulai mamasuki hutan2 dan aku bingung mengapa ada desa yang letaknya memasuki hutan seperti ini,dan setelah sekian lama tibalah kami di sebuah gapura yang sangat besar,paman bilang itu pintu masuk ke desa
Sebelum melanjutkan perjalanan,paman menyuruh kami melepas alas kaki kami,karna di desa tidak di perbolehkan menggunakan alas kaki,kami pun menurutinya dan berusaha menghormati adat di desa tersebut
Saat kami melewati pura besar itu di sambutlah kami oleh banyak orang desa yang sepertinya menantikan kehadiran kami
Paman menjelaskan tempat tinggal pria dan wanita dipishakan,jadi aku dan tio akan tinggal beda rumah,dan aturan adat disini bagi orang baru yang datang,mereka harus berjalan merangkak menuju rumah yang akan di tinggali
Sebenarnya aku merasa sangat tidak nyaman melakukan upacara itu,kami pun melakukan apa yang paman suruh, akupun merangkak menuju rumah yang akan ku jadikan tempat tinggal
Lalu semua orang yang ada disitu mengelilingi aku dan tio membentuk jalan,kemudian mereka semua membungkuk menyentuh tanah,dan saat kuperhatikan tangan beberapa orang tidak memilili jari kelingking
Kuperhatikan ternyata semua wanita yang ada disitu tidak memiliki kelingking,sama seperti ibu.
Kami pun sampai di rumah yang akan di jadikan tempat tinggal ternyata rumah aku dan tio bersebrangan,itu membuatku sedikit lega,karna hanya tio yang aku miliki disini
Paman mengingatkanku untuk tidak menggunakan alas kaki,akupun menuju ke ruanganku 
" Paman kapan aku dan tio bisa ke makam ibu?" Tanyaku

"Kamu istirahat dulu aja,hari udah mulai gelap,besok kita ke makam ibu kamu" ucap paman uwa

"Oh iya paman" ucapku
"yaudah paman pulang dulu,kalo kamu butuh apa2 ,panggil aja paman,rumah paman di seberang rumah ini,tio tinggal sama paman untuk sementara"ucap paman

Akupun bingung mengapa aku tinggal sendirian di rumah ini,sedangkan tio tinggal bersama paman.
Entah kenapa desa ini sangat tidak membuatku nyaman,belum ada listrik disini,dan lantainya pun masih berupa tanah langsung yang membuat kaki ku selalu kotor,namun aku harus bertahan semua ku lakukan untuk melihat makam ibu.
belum beberapa menit aku tidur,aku merasakan dingin pada tangan ku,saat kulihat tanganku ternyata jari kelingking ku basah oleh sesuatu,aku coba mencari tau apa yang menyebabkan jariku basah namun tidak ada apapun disitu
Akupun kembali tidur tak lama kemudian aku mendengar suara ramai dari luar,akupun mengintip keluara dari jendela kecil di ruanganku,ternyata SEMUA WARGA DESA SEDANG MENGHADAP KE ARAH RUANGAN KU SAMBIL MENGANGKAT KEDUA TANGAN MEREKA
Apa yang mereka lakukan,itu membuatku takut aku bisa melihat tangan tanpa kelingking semua wanita yang ada disitu.inginsekali aku berteriak dan lari dari tempat ini,namun aku mencoba untuk tenang,kufikir itu cuma upacara adat di desa ini,dan aku hanya perlu kembali tidur
Kulanjutkan tidurku dan mencoba berfikir positif.
Pagi pun tiba,aku tidak ingin mengingat apapun yang terjadi tadi malam,saat ku lihat keluar melalui jendela ternyata semua warga desa masih berdiri di depan rumahku,apa yang sebenarnya meraka lakukan
Mungkinkah semua warga desa melakukan itu sepanjang malam,dan tak lama terdengar ketokan pintu 

Saat ku buka ternyata paman kosim yang datang
"Kamu siap2 ya kita ke makam ibu kamu" ucap paman

"Oh iya paman aku siap2 dulu" ucapku
Lalu setelah itu paman datang dengan tio,kami pun pergi ke makam ibu,perjalanannya lumayan jauh karna kami harus menyebrangi sungai 

Beruntungnya arus sungai tidak terlalu besar dan sampailah kami di sebuah tenpat yang penuh dengan tumpukan batu
"Ini makam ibu kalian"ucap paman

Akupun menangis melihat kuburan ibu,begitipun tio,kami tidak menyangka akan melihat ibu sudah tidak ada di dunia 

Paman kosim terus menenangkan kami,agar kami kuat dan sabar
Lalu paman kosim berkata
"Tio dan tina,ada yang mau paman kasih tau ke kalian" ucap paman kosim

"Iya paman ada apa" ucapku

"Paman kosim Dan uwa udah janji sama ibu kalian,kalo om gak akan biarin kalian kenapa2" ucap paman kosim
"iya paman makasih banyak"ucap kami

"Iya tapi kalian harus janji,gak akan ninggalin desa sendirian,kalo kalian mau pergi bilang ke paman" ucap paman kosim 

" iya paman makasih,paman tara boleh nanya gak?" Ucapku
"Iya tara ada apa" ucap paman

"Semalem tara liat ke luar jendela,kenapa warga desa berdiri sambils mengangkat tanga mereka,dan kenapa semua wanita di desa ini gak punya jari kelingking?" Tanyaku
"oh kamu ngeliat yang di lakukan warga desa tadi malam,itu bagian dari upacara adat untuk menyambut orang baru yang datang ke kampung kami,kalo masalah jari itu tradisi adat dimana wanita gak boleh memiliki jari kelingking" ucap paman
"terus kenapa wanita disini gak boleh punya jari kelingking" tanya tio

"Karna menurut kepercayaan di desa ini,jari kelingking itu mengundang BAWAK KOWONG datang ke desa" ucap paman

"BAWAK KOWONG itu apa paman ucap ku" 
"Ah udah kalian gak perlu tau,ayo kita kembali ke desa"
Aku merasa sedikit takut karna aku fikir mungkin hanya aku yang wanita di desa itu yang memiliki jari kelingking,aku benar2 ingin secepatnya meninggalkan desa ini,lalu tio berbisik kepadaku

"Kak tina,tio ngerasa aneh disini,orang2 juga pada aneh" ucap tio
Akupun kembali berbisik pada tio
"Kamu tenang aja,kakak juga gak mau lama2 disini" ucapku

"Jangan harap kalian bisa keluar Dari sini" ucap paman kosim

Aku dan tio pun kaget,aku kira paman hanya bercanda namun dia tak menengokan wajahnya pada kami dan terus berjalan
Kami terus berjalan dan tibalah kami di desa,saat itu warga menunggu kami sama seperti saat pertama kali kami datang ke desa itu,lalu seorang wanita dengan pakain yang terbuat dari daun mendatangiku dengan membawa sebuah mangkuk yang berisi sesuatu
Kemudian paman menyuruhku mencelupkan tanganku ke dalam mangkuk itu,akupun mengikuti semua instruksi nya,dan aku tidak tau cairan apa yang ada di mangkuk itu,berwarna hitam pekat dan lengket,lalu aku dan tio kembali ke rumah masing,kemudian paman membawakan ku makanan
Aku mulai merasa tidak nyaman dengan desa ini,semua yang ada disini begitu aneh,membuatku tidak menikmati sedetikpun waktu yang kupunya,aku akan pergi secepatnya dari desa ini,kemudian aku memutuskan untuk pergi ke rumah paman kosim
Saat aku membuka pintu dan mulai berjalan ke rumah paman,tiba2 adiku, tio keluar dari rumah dan mengajak ku untuk mebicarakan sesuatu
"Ada apa tio" tanyaku

"Kak tadi aku denger paman kosim dan paman uwa cekcok" ucap tio

"Mereka cekcok masalah apa" tanyaku
"paman kosim bilang kalo kakak harus di korbanin,tio gak ngerti maksudnya apa,tapi paman uwa gak setuju karna paman uwa udah janji sama ibu buat ngejaga kita" ucap adiku
"Astaga,kamu tenang ya,besok kita pergi dari sini,coba buat tenang,kakak Tau ada yang gak beres di desa ini" 

"tio takut kak,tio pengen pulang secepatnya" ucap tio
"Iya tio kita bakal pergi dari sini secepatnya" ucapku

"Sekarang kamu masuk,jangan mencurigakan,bersikap seperti biasa" ucapku
Lalu tio pun masuk ke dalam begitu juga aku,sesampainya di dalam aku menangis dan kebingungan apa yang harus aku lakukan,hari mulai gelap,aku harus bersabar sampai besok,aku akan meninggal kan tempat ini secepat mungkin
Akupun tertidur di kasurku sambil memikirkan apa yang tio katakan,aku benar2 takut lalu aku merasakan dingin di tanganku saat kulihat aku begitu terkejut SESOSOK WAJAH BERBENTUK BABI DENGAN RAMBUT YANG PANJANG SEDANG MENJILATI KELINGKINGKU
Aku pun berteriak dan berlari keluar,saat di luar warga desa melakukan hal yang sama seperti tadi malam,mereka berdiri sambil mengangkat tangannya,aku meminta bantuan namun mereka tak menghiraukan ku,akupun berteriak memanggil adik ku dan paman,tidak ada yang peduli
Tak lama paman kosim datang dan menenangkanku
"Paman tolong ada apa sebenarnya kenapa warga desa selalu ngelakuin kaya gini,aku takut di kamarku ada setan paman" ucapku sambil menangis

"Kamu tenang,ikut paman sekarang"ucap paman
Lalu akupun berjalan bersama paman

Semua warga desa terlihat sangat aneh
"Paman kita mau kemana?dimana tio?" Tanyaku

"Kita ke altar"ucap paman

"Altar?altar apa paman?"ucapku

"Sudah kamu diam!!,jari kelingking kamu harus di korbankan" Ucap paman
"ngga,Tara gak mau!!!!lepasin Tara!!!!!tolooooong!!!!" Ucapku meminta bantuan
Lalu akupun mulai meronta2 mencoba melarikan diri,namun paman terus menyeret ku ke altar,tuhan apa yang harus ku lakukan,tak lama kemudian seseorang memukul paman kosim dan menarik tanganku ,tenyata itu paman uwa yang berusaha menyelamatkanku
"kamu ikut paman" ucap paman uwa 

Kami pun terus berlari menuju rumah,dan saat kulihat kebelakang warga mengejar kami dengan amarah yang amat sangat,kami pun masuk ke dalam rumah dan ternyata tio ada disitu,aku memeluk tio dengan rasa takut yabg teramat sangat
"paman uwa,tolong kami,kami gak mau mati" ucapku memohon

"Kalian tenang paman akan membawa kalian keluar" ucap paman
Lalu warga mulai menggedor-gedor rumah kami
Paman menyuruk kami untuk tenang dan menanyakan sesuatu kepada ku 

"tara apa kamu udah bertemu BAWAK KOWONG?" tanya paman

"Tara gak Tau paman, BAWAK KOWONG itu apa?"tanyaku
"Dia mahluk yang akan memakan kelingking kamu until persenbahan desa ini" ucap paman

"Oh iya paman sosok menyeramkan itu tadi ada di kamarku" ucapku
"kamu pergi temui mahkuk itu,saat mahluk itu muncul,kamu sembunyikan jari kelingking kamu di dalam mulut kamu,dia Akan mendekat padamu untuk mencari kelingking kamu,jangan pernah keluarkan kelingking kamu sebelum mahluk itu pergi" ucap paman
"tapi paman Tara takut" ucapku

"Hanya itu Cara untuk membebaskan kalian Dari sini,lakukan Tara untuk nyawa kalian" ucap paman
Akupun pergi ke kamar itu dan berusaha melakukan apa yang paman suruh,lalu tio membantu paman menahan pintu,saat di kamar tiba2 pintu kamar tertutup sendiri dan akupun memasukan kedua jari kelingkingku ke dalam mulut
Dan tak lama terdengar suara seperti babi,MAHLUK ITU MUNCUL DARI BAWAH KASURKU wajahnya sangat menyeramkan,dia pun mendekat kepadaku,aku menutup mataku dan aku dapat merasakan mahluk itu mencari2 jari kelingkingku
Aku benar2 ketakutan,aku tau mahluk itu berada dekat sekali denganku,aku tidak berani membuka mataku, dan beberapa saat kemudian mahluk itu berteriak dengan sangat keras, aku dapat merasakan getaran seperti gempa bumi lalu pintu kamarku terbuka
aku pun berlari menuju paman
Kemudian warga desa berhenti menggedor2 pintu,sesaat kemudian mereka merintih seperti orang kesakitan
aku mengira semua sudah berakhir lalu semua warga desa berteriak dengan sangat keras, paman pun merasakan kesakitan di area perutnya,paman akupun membuka pintu itu dan saat kulihat di luar semua warga desa sedang berguling2 di tanah seperi merasakn sakit yang sangat luar biasa
Paman pun tak lama tersungkur,kami berusaha membantu paman untuk berdiri
" Kalian cepat pergi dari desa ini,lari secepat mungkin" ucap paman

"Tapi paman bagaimana?" Ucapku

"Paman akan mati bersama semua orang disini,karna BAWAK KUWONG akan membawak semua warga desa ke alamnya" ucap paman
" CEPAT PERGI!!!!" ucap paman
Kami pun berlari melewati para warga desa yang sedang tersungkur di tanah,dan tak lama hujan turun saat kami berlari,dan ternyata ini bukan hujan biasa ini hujan DARAH,kami pun kaget namun kami terus berlari
Dan tak lama muncul sesuatu berbarengan dengan hujan itu,saat mengenai ku ternyata itu JARI KELINGKING MANUSIA aku pun terjatuh karna ketakutan,namun tio mencoba menolongku dan mebantuku untuk bangkit kembali saat kami melihat atas,ternyata
BAWAK KUWONG LAH YANG MEMUNTAHKAN DARAH DAN JARI DARI DALAM MULUTNYA sehingga menimbulkan efek seperti hujan darah Dan jari
kami terus berlari dan berlari dan sampailah kami di pura tempat kami datang,dan pada akhirnya kami pun melewati pura itu,terus berlari melewati hutan yang gelap,kami today Tau harus pergi ke arah Mana,karna yang kami lihat hanya hutan yang gelap
Aku Dan tio berpelukan
"Ka Tara Kita harus kemana,tio takut banget ka" ucap tio sambil menangis

"Kita harus keluar dari hutan ini,Kita lari terus too,Kita pasto bisa keluar dari hutan ini" ucapku
Lalu sayup terdenga suara wanita memanggil kami,kami mencari number suara itu Dan Tak lama kemudian muncul cahaya dari kejauhan aku melihat sosok wanita yang tenyata adalah in,di menuntun kami keluar dari hutan itu
"ibu"ucapku

" Kak itu ibu" ucap tio

Kami pun berlari mengejar cahaya itu,Saat dekat dengan cahaya itu kami tiba di suatu perkemahan,aku berteriak meminta tolong,orang2 di perkemahan itu mendekat dan mencoba menolong kami,aku memeluk tio dan kami pun di bawa ke desa terdekat
Saat sampai di desa itu ternyata itu desa saat aku dan tio mencari ibu,kemudian pak rt datang pada kami dan bertanya pada kami apa yang terjadi,aku berusaha menceritakan semuanya,pak rt sesikit bingung karna lokasi yang aku ceritakan tidak mungkin ada desa di sana
Aku terus mencoba meyakinkan pak rt,begitu juga tio Lalu sesorang datang membawa kabar bahwa ada longsor di wilayah gunung,dan itu terjadi selang beberapa jam saat kami keluar dari desa itu,pak rt menyuruh kami beristirahat.
Aku dan tio pun tertidur dan saat kami bangun pak rt dan istrinya menghampiri kami

"Ada longsor neng di gunung"ucap pak rt

"Terus pak?" Ucapku
Pak rt bilang saat evakuasi banyak MAYAT DI SANA,DAN KEBANYAKAN MAYAT WANITA YANG DI TEMUKAN TIDAK MEMILIKI KELINGKING
Pak rt dan istrinya pun percaya dengan apa yang aku ceritakan.
setelah kondisi tio dan aku sudah mulai membaik kami pun pamit kepada pak rt dan istrinya untuk kembali pulang ke rumah
"kak aku seneng bisa lihat ibu walau sebentar"ucap too

"Iya tio,Ibu nyelamatin Kita dari hutan itu,paman juga udah berjuang buat Kita,sampai akhirnya Kita selamat" ucapku
Walaupun banyak hal buruk yang terjadi,dan kami harus mulai terbiasa hidup tanpa ibu,aku yakin ibu selalu melihat kami dari tempat yang jauh,dan semoga aku bisa menjaga tio sampai waktunya dia bisa hidup mandiri.

-Tamat-

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with BAGIR ALAYDRUS

BAGIR ALAYDRUS Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @Bagirals

Jan 12
"Kutukan Pelet Pemikat"

(Based on a true Story)

@bacahorror @IDN_Horor @Ceritaht
#bacahorror #ceritahoror #threadhoror
Alfi adalah seorang anak laki-laki berusia 14 tahun yang saat ini duduk di bangku Smp, ia bukan seseorang yang baik dalam nilai akademinya, namun Alfi sangat mahir dalam menggambar, ia sudah sering mengikuti lomba walaupun belum pernah keluar menjadi juara.
Alfi tinggal bersama ibu dan adiknya yang bernama Dinda, adiknya duduk di kelas 6 sd, sedangkan ayahnya sudah lama meninggal karna kecelakaan.
Read 239 tweets
Dec 19, 2019
"Danau Belenggu"
Horror story

#bacahorror @bacahorror #threadhorror
Libur akhir tahun sudah tiba!!!!
Momen yang paling di tunggu oleh semua orang,begitu juga aku dan keluargaku.
Liburan tahun ini kami akan melakukan perjalanan ke kampung ayah,pada awalnya aku tidak setuju namun ayah bilang disana banyak pemandangan indah dan suasananya sejuk
Tanpa fikir panjang akupun setuju dengan rencana ayah,jika tidak hujan kami akan pergi besok pagi.
"Fikri,kamu bantu bunda dulu ya beresin baju2 kamu" ucap bunda

"Oke bunda" sahutku

"Kamu bawa baju secukupnya aja,kita gak akan lama ko di sana" ucap bunda
Read 102 tweets
Dec 13, 2019
"Pecinta Tak nyata"
True story

@bacahorror #bacahoror #bacahorror #threadhorror
Desember
Bukan yang sangat identik dengan musim hujan,hampir setiap hari hujan turun dan jujur aku benar2 malas jika hujan turun di pagi hari,membuatku ingin terus bermalas2an di kasur sampai aku benar2 bosan di atas kasur.
Tak lama nenek memanggilku
"Tina bangun...kamu kesiangan cepet" nenek memanggil
Lalu dengan malasnya aku turun dari kasurku yang sangat nyaman menuju kamar mandi,lalu nenek sedang menyiapkan sarapan untuk aku dan kakak ku,aku heran nenek benar2 tak merasa dingin sedikitpun
Read 97 tweets
Dec 4, 2019
"Kamar Kakek"
True story

@bacahorror #bacahorror #threadhorror
Di malam yang tenang saat jangrik bernyanyi dengan indahnya,rumah terasa begitu tenang,dari kejauhan terdengar suara ayah yang sedang tertawa menontong acara kesukaannya
Karna haus aku beranjak dari kasurku dan menuju ke dapur untuk mengambil segelas air, ternyata di dapur ada bunda yang sedang mencuci piring,bunda bertanya pada ku mengapa aku belum tidur,lalu aku bilang pada bunda bahwa aku kehausan,sampai2 aku tidak bisa tidur
Read 133 tweets
Dec 2, 2019
"Jangan datang di waktu Malam"
(True story)

#bacahorror @bacahorror
"Matahari bersinar sangat cerah dipagi hari,membawa kehangatan dan semangat pada semua orang untuk memulai aktivitas nya dipagi hari"
Dan akupun merasakan kehangatan mentari pagi,dengan penuh semangat akupun mulai mempersiapkan diri untuk pergi kesekolah
Read 111 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(