Lalu bunda mulai menyiapkan perlengkapan untuk menginap di sana.tak lama kemudian bunda masuk ke kamar ku dan berkata kalau besok kita akan berangkat ke rumah kakek
Ayam pun mulai berkokok,membangunkan kami dari tidur yang sangat panjang,ayah masuk ke kamarku dan menyuruhku segera bersiap2,vian adik ku sangat senang jika kami pergi kerumah kakek
Lalu kami pun besiap melakukan perjalanan,ayah mulai memasukan barang2 kami ke mobil,dan kami pun memulai perjalanan
Dan kami pun mendekat pada kakek dan mencium tanganya,entah kenapa aku merasa biasa saja dan tak ada rasa hawatir sedikitpun
Senja pun tiba aku selalu duduk di luar rumah saat di rumah kakek,karna aku tidak suka bau ruangan di dalam
"Kakek udah enakan?"tanya ku
Dan akupun merasa senang karna kakek menjawabku
Lalu selesai makan,kami berkumpul di ruang tamu,dan kakek begitu tenang tidur di sofa,lalu akupun memutuskan untuk pergi ke kamar karna aku mulai mengantuk
"Teng...teng...teng" bunyi jam menunjukan pukul 12
Aku pun terbangun karna jam yang sangat berisik itu,dan jam itu adalah hal yang paling aku benci di rumah kakek karna setiap aku menginap disini
Aku pun sulit untuk kembali tidur,sayup2 terdengar suara ayah dan kakek sedang membicarakan sesuat..
Dari obrolan itu aku mendengar bahwa kakek menitipkan nenek pada ayah jika kakek sudah tidak adadi dunia
Kami begitu hawatir menunggu kabar dari ayah,kami harap kakek baik2 saja
"Bapak udah gak ada bun"
Tangisan pun pecah saat itu,kami sangat sedih dan merasa tidak percaya bahwa kakek sudah meninggal
Sepulang sekolah aku masuk ke dalam rumah dan terdengar suara keras menghantam tembok,saat aku berlari ke sumber suara ternyata om irwan sedang berusaha menghancurkan pintu ruangan itu
Om irwan bilang pintunya sangat keras seperti di ganjal sesuatu dari dalam,dan setekah berusaha seharian ternyata om irwan tidak cukup kuat mendorong pintu kamar itu
Dan setelah shalat isha ayah dan om irwan mencoba membuka ruangan itu,dengan mengeluarkan semua tenaga mereka berusaha sekeras mungkin,namun hasilnya tetap nihil,menurut ayah ada lemari besar yang menghalangi pintu itu
Dan ayah pun kembali bertanya padaku apakah aku siap tinggal disini,dengan semangat akupun menjawab iya
Jam pun menujukan pukul 22.40 tiba2 terdengar suara bunda memanggil2 ayah dengan keras dari arah belakang,dan dengan siga kami semua menuju ke arah bunda
Saat aku terbangun tenyata sudah pagi dan terdengar suara gaduh mesin,saat aku melihat nya ternyata tukang pintu sedang mencoba menghancurkan pintu itu,aku bertanya kepada ayah kenapa harus di hancurkan
Akhirnya ayah memutuskan untuk tidak memasang pintu pada kamar itu karna hawatir pintu itu akan memuai dan tidal bisa di buka lagi
Bunda menanyakan dipangku oleh siapa,dia bilang
Selesai makan malam aku ke kamarku untuk mengerjakan pr,namun sebelum itu aku pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil
"yang namanya mahluk halus ya untuk menyesatkan kita"
Lalu ayah pun berusaha menenang kan aku dan bunda ayahpun bilang bahwa kita sebagai manusia,drajat kita lebih mulia dari mereka
"DUARRRRRR" suara ledakan sangat besar berasal dari arah dapur ayahpun berlari memastikan apa itu dan ternyata ledakan itu berasal dari lampu di kamar itu
Ayah yang mulai merasa sangat bingung tidak tau harus mengatakan apa,nenek pun menenangkan kami
"Tenang nak,ibu pun takut ,apa kita pindah saja,kita jual rumah ini"
Pak rt banyak memberikan arahan tentang rencana yang akan di lakukan untuk keamanan warga sekitar dan pak rt pun memberitahukan sesuatu
Dan kami pun bingung dengan pernyataan pak rt,kami memberitahu pak rt bahwa rumah kami selalu sepi
Kami jadwalkan akan berangkat besok dan nenek pun di minta ayah untuk merapikan pakaiannya
Setelah siap tiba2 lampu mati nenek berusaha memanggil ayah untuk menyalakan listrik,beranjaklah ayah dari ruang tamu
Pak rusdi mulai bertanya sebenarnya apa yang terjadi pada kami,ayah pun mulai menceritakan apa yang terjadi pada kami
Pagi hari pun datang aku mendengar ayam berkokok,saat ku buka mata KITA SEMUA TERBANGUN DI RUMAH KAKEK.
Aku pun berteriak,dan ayah,bunda dan nenek pun bangun
"Tenang..tenang jangan panik istighfar" sahut ayah
Nenek terus beristighfar bunda terus menangis,begitu juga vian adiku..
Setelah itu untuk kencari tahu apa yang terjadi
"Permisi saya mau ketemu sama pak rusdi"
"Bapak siapa?" Sahut wanita itu
"Pak maaf dari semalem saya di rumah sama ibu,dan gak mungkin bapak menginap di sini tadi malam"sahut wanita itu
"Tapi pak,maaf sebelumnya kita bicarakan dulu di dalam"wanita itu mengajak ayah untuk duduk dan tenang
"Kamu bisa panggilkan pak rusdi sekarang" ayah meminta
"Pak sebelum nya dari mana bapak tau tentang ayah saya"
"Saya gak tau dari mana bapak kenal ayah saya,tapi...ayah saya udah meninggal 3 tahun yang lalu"
"MAU KEMANA?"
saat ku tengok ada SEPASANG MATA BERWARNA MERAH MENATAPKU dan KUDENGAR BANYAK TAWA DI SEKELILING RUANGAN ITU aku berlari dan berlari akhirnya aku bisa keluar dari ruangan itu
Tak lama kami semua mendengar SUARA TAWA YANG ANGAT SANGAT MENYERAMKAN dan ayah pun menyuruh kami semua keluar dari rumah itu,sesampainya di luar
Nenek pun mendekat dan berusaha memeluk kakek,namun nenek tak bisa menyentuh kakek.tak lama kemudian kakek meminta maaf karna kesalahan kakek kami semua harus menderita
Saat mendengar itu nenek begitu terpukul dan menyalahkan kakek
Kakek bilang kami harus melewati kamar itu,jangan melihat kebelakang jangan takut dengan apapun terus berlari kedepan
"Pergi sekarang ingat jangan kalian berhenti dan jangan liat kebelakan"
Kakekpun menghilang dan tiba2 kabut menjadi hitam.kami pun segera masuk kedalam dan menuju kamar itu
"Jangan lepas tangan,kalau kalian takut tutup mata kalian"
aku melihat sekelilingku ada vian ayah nenek dan bunda yang sedang tertidur di kelilingi banyak orang,tak lama ayah bangun
"Hhhh...dimana anak dan istri saya?"
"Tenang pak semuanya selamat"jawab pak rt
Lalu saat aku melihat rumah ternyata orang2 sedang berusaha memadamkan api yang sedang melahap rumah kami
"Ayah vania takut,vania mimpi buruk"
"itu bukan mimpi sayang,yang penting kita udah keluar dari lingkaran iblis itu" jawab ayah
Dan tenyata yang terjadi bukanlah mimpi
pak rt mulai menjelaskan kronologi terbakrnya rumah kami,menurut pak rt api bersumber dari konsleting listrik di kamar,saat itu api sudah lumayan besar,dan saat berusaha mengefakuasi kami kami sudah ada di lantai
Aku beranjak dari duduk dan pergi kearah nenek,aku ingin memastikan bahwa yang aku alami benar2 nyata
Nenek bilang semua sudah berakhir dan iblis itu sudah pergi bersama kakek.
-The end-
Pengalaman ini saya ambil dari pengalaman rekan saya yang gak ingin di publikasi.
Semua yang ada di cerita tidak 100% nyata,saya tambahkan beberapa hal sebagai pemanis agar cerita lebih panjang dan jelas