Momen yang paling di tunggu oleh semua orang,begitu juga aku dan keluargaku.
Liburan tahun ini kami akan melakukan perjalanan ke kampung ayah,pada awalnya aku tidak setuju namun ayah bilang disana banyak pemandangan indah dan suasananya sejuk
"Fikri,kamu bantu bunda dulu ya beresin baju2 kamu" ucap bunda
"Oke bunda" sahutku
"Kamu bawa baju secukupnya aja,kita gak akan lama ko di sana" ucap bunda
"Ayah abdul gak mau ikut pokoknya" ucap kakak
"Ya udah kalo kamu gak ikut jangan harap ayah ninggalin uang jajan buat kamu" ucap ayah
"Abdul udh gede yah,nggak perlu ikut liburan" ucap kaka
"Yaudah abdul ikut yah,tapi abdul gak mau lama2 di sana" ucap kaka
"Ya ngga lah dul,ayah juga kan harus kerja"
"Eh ka elu mau liburan,tapi muka kaya mau ke penjara" ucapku
""Diem lu males gua"
"Yakin yah gak ada yang ketinggalan" ucap ayah
"Siap semua yah tenang" sahut ku
Liburan di mulai
Perjalanan memakan waktu kurang lebih 2 jam,dan tibalah kami di kampung ayah,saat kami membuka pintu mobil udaranya benar2 sejuk,berbeda dengan di kota
"Aldi......apa kabar kamu" ucap ayah sambil memeluk orang itu
"Ya Allah akhirnya setelah sekian lama" ucap orang itu
Mereka berpelukan sangat lama,dan ayah terlihat sangat bahagia dengan orang itu
Kami bersalaman dengan teman ayah dan dia sangat murah senyum
" Kalian kenalin ini om aldi,dia sehabat ayah dari kecil"ucap ayah
" Selama kita disini kita bakal tinggal di rumah om aldi" ucap ayah
"Semoga kalian betah ya,rumah om sederhana soalnya" ucap om aldi
"Awas lu ya kalo ganggu tidur gua,gua siram pokoknya" ucap kak abdul
Lalu kami membereskan barang2 kami dan bersiap2 untuk istirhat sejenak setelah perjalanan yang cukup panjang
"Kalo mau tidur shalat ashar dulu biar tenang" ucap bunda
Aku dan kak abdul pun pergi mengambil wudhu dan segera shalat
"Ayo makan dulu" ucap wanita tua itu
"Kalian kenalin ini namanya mbah surti,dia orang tua dari om aldi"
Aku bertanya pada ayah,dimana anak dan istri om aldi
Ayah bilang mereka tinggal di kota,dan setiap bulan om aldi selalu pergi menemui mereka
" Bun ko rasa nasinya enak ya,beda dari di rumah" ucapku
"Iya fik,disini masaknya masih tradisional,masih pake kayu bakar soalnya" ucap bunda
Aku sangat suka udara di sini,benar2 sejuk dan dingin
"Ka abdul enak disini gua suka ka" ucapku
"Gak enak,gua bete disini" ucap ka abdul
"Suram hidup lu" ucapku
"Eh aldi elu inget gak danau yang sering kita pake berenang" ucap ayah
"Oh inget lah" ucap om aldi
"Kesitu yuk di,gua kangen ama tu danau" ucap ayah
Lalu om aldi pun terdiam
"Coba kita cek aja yo" ucap ayah
Lalu kami pun berjalan menuju danau itu
"Lah di,ko jadi begini ya" ucap ayah
"Iya sur,soalnya udah di beli buat proyek besar katanya" ucap om aldi
"Iya lah surya,elu udah pergi bertahun2 lamanya" ucap om aldi
Melihat mereka yang sedang bernostalgia ka abdul sepertinya mulai bosan,dan memaksa ayah untuk cepat kembali kerumah
Namun sepertinya ayah tak menghiraukan nya
"Om aldi itu perahu boleh di naikin gak?" Tanyaku
"Aduh jangan deh,bahaya" ucap om aldi
"Bahaya kenapa om" tanyaku
" Tanang aja om aku bisa berenang ko"ucapku
"Aduhh tetep jangan ya,om takut kenapa2"
"Yaudah jangan fikri" ucap ayah
Kami pun kembali kerumah dan bersiap2 mandi dan shalat maghrib
Kulihat kak abduk tidur dengan cepatnya,sedangkan ayah dan om aldi mengobrol di ruang tamu,tak lama kemudian seseorang mengetuk pintu kamarku
Sat ku buka ternyata mbah surti
"Oh iya mbah makasih banyak" ucapku
"Kalo butuh apa2 panggil mbah ya" ucap mbah
Mbah surti sangat ramah dan terlihat penyayang,membuatku makin betah ada di sini
"Oh iya mbah makasih ya"ucapku
Akupun wudhu dan segera pergi shalat,tadinya aku berniat untuk mandi pagi,namun saat sentuh air ternyata dingin nya benar2 membuatku mengurungkan kemauanku untuk mandi
"Betah gak disini" tanya om aldi
"Iya om betah,enak" ucap ku
"Kalo fikri aih pasti betah,kalo yang itu gak tau deh" ucap bunda menunjuk kak abdul
"Apaan sih bunda" ucap ka
Lalu di siang hari ayah dan om aldi berangkat menemui teman2nya di kampung itu,karna bosan kak abdul mengajaku untuk jalan2
" Fik jalan2 yuk,suntuk gua"
Kami pun berjalan mengelilingi kampung sampai akhirnya ka fikri merasa tidak ada yang menarik
"Eh fik kita ke danau kemaren yuk naik perahu" ucap ka abdul
"Ngga ah kata om aldi jangan bego" ucap ku
"Cupu lu,kita kan bisa berenang bego" ucap kaka
"Kak elu bisa dayung nya kan?" Tanyaku
"Tenang aja,gua jagonya" ucap ka fikri
Kami pun menaiki perahunya dan mulai mendayung,sebenarnya danau itu indah namun mengapa danau ini harus dijadikan sebagai wilayah proyek
"Kak kenapa ini?" Tanyaku
"Gak stabil fik,kita balik aja ya ke tepi danau" ucap ka fikri
"Yaudah cepet,gua gak mau basah" ucapku
"Yahh kaka cepetan bocor nih perahu" ucapku
"Elah tenang aje,lu kan bisa berenang" ucap kak
"Bukan masalah itu,gua gak mau baju gua basah" ucap ku
" Hampir aja ka,gua udah degdegan" ucapku
" Lebay lu ah,gak asik banget" ucap kaka
aku merasa sesuatu memegang kakiku saat kulihat BANYAK TANGAN MEMEGANG KAKIKU,SAAT AKU BERUSAHA BERTERIAK AKU TERSERET KE DALAM DANAU ,Aku tenggelam di danau, perlahan ku tutup mataku dan ku kira inilah akhir hidupku
" Ya Allah fikri,lu kenapa? Gua ketakutan,gua kira elu bakal mati" ucap ka abdul yang terlihat sangat panik
"Elu gak apa2 kan" tanya ka abdul
Lalu ka abdul menggendong ku untuk kembali ke rumah
"Fikri,bener kan elu gpp,gua takut elu kenapa2?" Tanya ka abdul
"Iya ka,gua lemes doang" ucapku
"Nanti gua bilang ke ayah,viar kita ke rumah sakit" ucap ka abdul
" Kenapa adik kamu dul?" Tanya bunda
" Tadi jatuh di danau bun,tapi gpp" ucap abdul
" Kamu tuh gimana sih dul,ko bisa adek kamu jatoh?" Ucap bunda
" Abdul juga gak liat bun,tiba2 udah jatoh aja" ucap kaka
" Gpp bun cuma lemes doang" ucapku
Lalu mbah menyuruhku untuk istirahat
" Yaudah di bawa masuk dulu aja,biarin dia istirahat" ucap mbah
Akupun di bawa ke kamar oleh kak abdul,bunda terlihat sangat panik
" Kita ke dokter ya" ucap bunda
Tak lama ayah dan om aldi pulang dan bunda pun menceritakan yang terjadi padaku,ayah dan om aldi menuju ke kamarku
" Kamu kenapa fikri?,kan om aldi udah bilang jangan main di danau itu" ucap om aldi
" Cuma kepeleset om" ucap ku
" Gak usah yah,aku gak kenapa2,cuma ngantuk doang"ucapku
Lalu ayah mulai menanyakan banyak hal kepada ka abduk,aku merasa kasian pada kak abdul karena dia disalahakan oleh ayah dan bunda
"Udah enakan lu fik" tanya ka abdul
"Udah lah ka tenang aje lu,jangan dipikirin" ucapku
"Ngga fik,gua cuma ngebayangin aja kalo elu kenapa2"ucap ka abdul
Akupun mengingat tentang tangan2 itu
"Gak tau kak,ada tangan yang narik gua tadi" ucap ku
" Masa iya,halu lu kali" ucap kak abdul
" Bego lu,gua gak bohong" ucapku
Lalu bunda masuk membawakan teh hangat untuku
"Kamu udah enakan fik" tanya bunda
"Udah bun" ucapku
" Ya allah fikri sadar sayang" ucap bunda sambil memeluku
"Bunda fikri takut" ucapku
"Fikri apa yang kamu rasa sayang,kenapa kamu bisa kejang kaya gitu" ucap bunda
"Fikri gak tau bun,fikri takut" ucap ku
Lalu aku merasakan badanku sangat basah,bajuku juga basah,bunda bilang itu keringatku saat aku kejang dirumah
"Bunda kenapa kaki aku mati rasa,aku gak bisa gerakin kaki ku" ucapku
"Ya allah kenapa lagi ini,ayah fikri gak bisa gerakin kakinya katanya" ucap bunda
Ku coba terus berjalan masuk ke rumah sakit,namun kakiku tak merespon,seperti mati rasa
Karna takut akupun mulai panik
"Bun gimana dong,fikri gak bisa jalan"ucapku
Kami pun masuk ke rumah sakit,dan memulai pemeriksaan
"Ayah kapan kita pulang ke kota?"tanyaku
"Secepatnya fikri" ucap ayah
"Aku gak mau lama2 di rumah om aldi yah" ucapku
"Ngga yah kita harus pulang cepet2,ada yang gak beres" ucapku
"Yaudah lusa kita pulang ya,kamu jangan banyak fikiran dulu" ucap ayah
Dokter menyarankanku untuk menggunakan kursi roda untuk sementara
"Ya allah surya,fikri kenapa?" Tanya om aldi
"Gpp dokter bilang butuh istirahat aja" jawab ayah
"Yaudah bawa masuk2 suruh istirahat" ucap mbah surti
" Ya elah fik,elu lagi liburan malah sakit" ucap ka abdul
"Ya gua juga gak mau sakit kak" ucapku
Lalu ayah menyuruhku untuk tidur,akupun memejamkan mataku dan mencoba untuk tidur.
suara mbah surti tak lama aku melihat tangan yang berbeda dari tangan2 busuk itu menariku keluar dari air,saat ku sadar mbah surti sedang memegang tanganku
"Ayah!!!!bunda!!!! Tolong!!!!" Ucapku
"Ada apa ini mbah?" Tanya ayah
"Surya,anak mu dalam bahaya" ucap mbah
"Bahaya gimana mbah" tanya ayah
"Fikri coba kamu keluarkan apa yang ada di mulut kamu" ucap mbah
Aku sempat bingung namun mbah menyuruhku membuka mulut
Saat kubuka mulutku keluar lah air yang mengalir seperti pancuran
Semuanya kaget melihatku seperti itu
"Mbah harus gimana ini"ucap om aldi
Lalu mbah berkata
"Danau itu banyak makan korban,banyak yang mati di danau itu,dan jiwa mereka terbelenggu disitu,mereka semua ingin membawa fikri bersama mereka" ucap mbah
"Kita harus bawa dia ke danau itu sekarang juga,kalau kita tunda roh fikri bisa hilang malam ini" ucap mbah
Ayah sempat ragu dengan yang mbah bilanh,karna hari sudah larut malam,namun om aldi meyakinkan ayah
Setelah berapa lama sampailah kami di danau itu
" Fikri takut mbah"ucapku
"Kamu jangan takut,kami semua disini" ucap mbah
Lalu mbah menurunkanku dari kursi roda dan menyuruhku untuk masuk ke dalam danau
"Mbah apa ini gpp,kaki fikri kan lagi mati rasa mbah" ucap ayah
Lalu akupun masuk ke danau,mbah memegang kedua tangan ku,lalu mbah mengeluarkan sesuatu dari kantungnya
"Fikri kamu makan garam ini,saat kamu bertemu dengan sesuatu yang kamu takuti ludahkan garam di mulut kamu"
"Kamu jangan takut,mbah pegangi selalu tangan kamu"ucap mbah
Setelah itu aku menutup mataku saat di dalam air,kemudian aku mendengar banyak tangisan,saat ku buka mataku di dalam air
"Fikri kalo kamu dengar mbah,kamu cari roh yang menyerupai kamu" ucap mbah
Dengan perasaan yang sangat ketakutan aku melihat sekeliling mayat2 itu ,namun aku tidak melihat apa yang di bilang mbah
" Fikri keluarkan garam di mulut kamu" ucap mbah
Aku pun meludahkannya,dan mayat2 itu kembali terdiam dan melayang2 tanpa arah,saat mayat2 itu tidak bergerak
"Fikri kamu gpp kan sayang,jawab ayah" ucap ayah
"Fikri jawab mbah,kamu bisa gerakin kaki kamu?" Ucap mbah
Lalu perlahan ku coba menggerakan kedua kakiku,dan ternyata aku bisa merasakan kakiku lagi
"Bisa mbah" ucapku
"Alhamdulillah fikri kembali normal lagi" ucap mbah
Kami pun beranjak dari danau untuk kembali kerumah dan membicarakan semuanya di sana.
Sesampainya di rumah,kami semua begitu kelelahan karna hari sudah semakin malam,akhirnya kami pun memutuskan untuk pergi tidur
Di pagi hari saat kita menikmati teh hangat,mbah menceritakan semua kepada kami,bahwa yang ku alami adalah kondisi dimana roh manusia di bawa perlahan oleh para iblis,itu terjadi saat manusia ada dalam keadaan hidup dan mati
"Terus mbah gimana caranya biar gak kejadian seperti itu lagi" tanya ayah
Setelah selesai berbincang kami pun pamit untuk pulang ke kota,kondisi ku juga sudah membaik dan kakiku bisa jalan kembali
Koran itu berisi kejadian di kampung ayah
-tamat-