Sama2 boros dan berlebihan, apa bedanya Mubadzir dan Israf dalam Alquran?
Mubadzir berasal dari fi'il badzdzara (بذّر) dengan bentuk masdar 'tabdziir' (تبذير) yg secara bahasa berarti menebarkan sesuatu dan menyebarkannya.
Sedangkan israf berasal dr kta asrafa (أسرف) yg berarti melampaui target dan meninggalkan kesederhanaan dalam sgala sesuatu.
Sehingga kedua kata ini sama2 menunjukkan arti menyia2kan (الإضاعة) dan membagi-bagikan (التفريق).
Kata tabdzir khusus hanya digunakan dalam hal pemberosan dan penyia-nyiaan harta benda.
(وَءَاتِ ذَا ٱلۡقُرۡبَىٰ حَقَّهُۥ وَٱلۡمِسۡكِینَ وَٱبۡنَ ٱلسَّبِیلِ وَلَا تُبَذِّرۡ تَبۡذِیرًا)
"Dan berikanlah haknya kpd kerabat dekat, juga kpd orang miskin dan orang yg dlm perjalanan; dan jgnlh kamu menghambur2kan (hartamu) secara boros."
Seperti pda surat Al-Furqon:67 menunjukkan penyia-nyiaan harta yg tidak sesuai dengan penempatannya.
قُلۡ یَـٰعِبَادِیَ ٱلَّذِینَ أَسۡرَفُوا۟ عَلَىٰۤ أَنفُسِهِمۡ لَا تَقۡنَطُوا۟ مِن رَّحۡمَةِ ٱللَّه
Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah."
Dengan demikian, 2 kata ini dlam penggunannya memiliki mana yg sama dan berdekatan, yaitu sama2 menunjukkan sifat tercela serta penggambaran sesuatu yg berlebihan dan melampaui batas.
Jika tabdzir/mubadzir khusus tentang sikap boros dan menyia-nyiakan dalam menggunakan uang atau harta benda,-
Wallahu a'lam.