Thread by @kurawa

Dalam kalimat sederhana kalo mau lihat kasus dipecatnya Helmy Yahya dari Dirut TVRI sama seperti kasus Ahok saat jadi Gub Jakarta membiayai proyek2 pembangunan lewat kerjasama dengan pihak swasta.

Dan kesuksesan metode ini kagak disukai oleh kelompok2 yang bilang JATAH gue MANA

Hanya dalam waktu 2 tahun sejak helmy yahya diangkat menjadi dirut TVRI bisa membangun TVRI dari 0 menjadi TV yang diperhitungkan dan masuk peringkat 10 besar.

Uang darimana?

Dari otak dan kecerdasannya..

Gue dulu juga sempat usulkan harusnya helmy bisa jd ketum PSSI

1 tahun setelah Helmy masuk menjadi Dirut TVRI inilah kondisi real TVRI, mungkin ada diperingkat puluhan hanya unggul sedikit dibanding SpaceTone TV 😁.

Dia bekerja keras mencari terobosan2 baru

Masuk tahun kedua TVRI dibawah kendali helmy langsung gaspol, mengusung program2 unggulan mayoritas olahraga populer (bola dan bulutangkis) menyodok acara2 sinetron gak jelas di TV kita.

Anak2 muda Indonesia akhirnya kenal apa itu TVRI

Apa TVRI dibawah helmy banyak duit? bisa membeli slot2 siaran langsung olahraga?

Jawabnya kagak ada, dia sukses membuat kerjasama dengan pihak swasta spt dengan Mola TV yang memberikan gratis pertandingan liga Inggris hanya dibarter dengan pemberian slot iklan TVRI yg sepi

Orang2 baik, kreatif dan berbakat di Indonesia ini memang banyak yang terganjal dengan kelompok2 Jatah Gue mana?

Pikiran mereka hanya urusan Fee.

Tidak pernah percaya kalo sebuah project bisa dibuat lewat kelihaian negosiasi win win solution. TVRI dan Jakarta Senasib 😊