Thread by @JubirPartikelir

Masih sering lekas emosi kalau ada orang yang mengolok-olok salib? Nah, mumpung hari Jumat Prapaskah, mari bercerita tentang sejarah salib sebagai bahan olok-olokan! Enggak lupa jalan salib kan hari ini?✝️

- sebuah utas -

Sebelumnya, perlu diketahui adanya istilah khusus:
- cross: salib pada umumnya, mencakup semua jenis dan bentuk salib.
- crucifix: salib yang ada Yesusnya, ada "corpus"nya.

Tahukah kalian bahwa penggambaran crucifix tertua yang ditemukan adalah sebuah grafiti olok-olokan, yang ditemukan pada tahun 1857? Grafiti itu kerap disebut "Alexamenos Grafitto"

Grafiti kasar dari sekitar abad ke-2 Masehi itu menggambarkan seseorang berkepala keledai disalib dan seseorang berdoa padanya. di bawahnya ada kalimat "Alexamenos menyembah Tuhannya". Tulisannya mirip tulisanmu waktu TK.

Grafiti itu digurat asal-asalan pada sebuah tembok di Roma oleh seseorang, tentu dengan maksud mengejek (kawan, atau kemungkinan budaknya), seperti kalau kamu menulis ejekan untuk teman atau gurumu di meja sekolah atau di kertas sobekan.

Terus disetrap.

Keledai memang dianggap hewan pembawa barang berstatus rendah kala itu, sehingga pastilah grafiti crucifix itu adalah sebuah bentuk ejekan untuk seorang pengikut Kristus bernama Alexamenos.

Hmm, Ini adalah bentuk bullying yang cukup niat pada masanya..

Pengikut Kristus sendiri waktu itu masih dikejar2 dan dianiaya, sehingga mereka tidak bebas menggambar simbol2 iman mereka. Apalagi, pada Gereja awal, penyaliban Yesus -seperti juga penyaliban pada umumnya- masih dianggap sebagai suatu skandal yang hina.

Bagaimana tidak? Penyaliban Yesus sifatnya publik. Ia diarak dan ditonton banyak sekali orang ketika disalib! Sementara, kebangkitannya sangat eksklusif. Ia menampakkan diri hanya kepada para murid-murid-Nya.

Kayak kamu waktu diputus sepihak, dan si dia mengunggahnya di media sosial sehingga ditonton banyak orang. Sementara, move-on mu tidak diakui orang lain dan mereka tetap mengejekmu.

Ambyar to?

Coba dicek. Dalam keempat Injil tidak ada gambaran yang berlebihan tentang penderitaan Yesus. Penyaliban digambarkan singkat sekali. Para pengarang Injil masih ada dalam situasi di mana penderitaan Yesus sulit diterima, bahkan oleh pengikutNya sendiri.

St. Paulus menggambarkan keadaan itu dengan jelas dalam 1 Korintus 1:23, "tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan..."

Jadi, image salib waktu itu memang jelek sekali, sehingga orang-orang Kristiani memilih untuk tidak banyak bicara tentang itu. Apakah itu artinya mereka tidak mengimani penderitaan dan wafat Yesus?

Oh, tidak!

Kekristenan baru diakui Kekaisaran Romawi pada tahun 313 (Edik Milan), sehingga hampir 3 abad -sejak Yesus bangkit- umat Kristen dihina, dianiaya & dibunuh. Gereja perdana yg dianiaya kuat menghadapinya karena berpegang pada salib & penderitaan Kristus.

Tapi jangan lupa: penderitaan itu punya makna karena ada kebangkitan! Bagi yang tak percaya pada kebangkitan, salib tetap akan terasa sebagai aib.

Tapi bagi kita, salib adalah jalan yang ditempuh Kristus untuk sampai pada kebangkitan & keselamatan manusia.

Karena itu, memandang salib memampukan kita untuk menerima dan memaknai penderitaan kita, sekaligus berbelarasa dengan orang-orang menderita di luar sana. Kita melihat wajah Kristus, Tuhan kita, dalam diri mereka yang menderita dan ditimpa ketidakadilan.

Jadi, jangan gampang emosi kalau salib diolok-olok. Itu ejekan kuno banget, sudah 2000 tahun. Penganiayaan 3 abad saja tidak bisa meruntuhkan iman pengikut Kristus, apalagi sekadar olok-olok.🙂

"Lalu setelah tahun 313, bagaimana penghayatan umat Kristiani terhadap salib?" Kalau utas ini banyak di-like dan RT, akan ada utas selanjutnya tentang salib!✝️✝️