Nona Manis Penunggu Kost
.
Kenapa Kau Selalu Mengikutiku ?!
.
@bacahorror @bagihorror
@ceritaht @IDN_Horor @Penikmathorror @TakutItuNyata
#bacahorror #horrorthread #threadhorror #ceritahorror
#bagihorror #horrorstory

Love dong, 💞💞💞
Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan tentang "Nona Manis Penunggu Kost", cerita ini saya angkat dari pengalaman Mey teman saya.
Saya bercerita melalui sudut pandang orang pertama "Mey".
See u on the story!
Aku sudah hampir setahun aku di kota ini, tempat dimana aku menuntut ilmu di salah satu PTN ternama di pulau Jawa. Sekarang aku sudah mau masuk semester 3.
Kak Alisa yg menngunakan pakaian minim sangat polos tidak mengerti jalan pikiran laki - laki.
"Tok tok tok" "Tok tok tok"
"Kak Listi" "Kak Listis"
Sembari mengetok aku memanggil kak Listi.
Kak Listi membuka pintunya
"Knp dek ?"
Tanya kak Listi
"Kakak lagi ngapain kak ? Sibuk ga ?"
Tanyaku tidak to the point
"Oh lagi skripsian dek, knp emng ?"
Tanya balik kak Listi
Aku berusaha mengiharukan semua kejadian tadi, dan mengalihkan pembicaraan.
Tanyaku mengalihkan pembicaraan
"Ohh, boleh dek. Panggil kakak aja nanti kalau udh selesai nyuci"
Jawab kak Listi
Panggil kak Listi dari sebelah kamar
"Iya kak"
Jawabku teriak
"Itu kalau nyuci jangan kena tembok, suaranya ganggu, kakak lagi skripsian"
Kata kak Listi memperingatiku
"Iya kak"
Jawabku
"Apa suara yang aku dengar, didengar kak Listi juga ?"
Tanyaku dalam hati
Setelah mencuci, aku memanggil kak Listi untuk membantuku memeras selimut.
Tawa kak Listi
"Hah ? Engga kak. Aku ga ngetok - ngetok, aku juga ga ketawa - ketawa, aku juga ga telponan"
Jelasku pada kak Listi
Tanya kak Listi
"Aku belum punya cowo kak dan aku ga bucin kak"
Jawabku pada kak Listi
"Ah sudahlah"
hirauku dlm hati
Karna terlanjur basah aku memustukan sekalian mandi karna sudah sore juga.
Ketika mengangkat bajuku melewati wajahku, seperti ada yang menyentuh payudaraku.
"Ahh, mungkin tali braku"
Kataku dalam hati
Aku menghadap kaca dan mengikat rambutku terlebih dahulu.
Ketika melihat kekaca seperti ada bayangan wanita melintas dari belakangku.
Kataku dalam hati
Kuhidupkan keran air pelan, kuambil sikat dan pasta gigiku.
Ketika menyikat gigiku busa dari pastanya berwarna merah. Aku kira gusiku yang berdarah karna terlalu keras menyikatnya.
Ketika membasuh muka aku menutup mata, pandanganku gelap dan tiba - tiba,
Setekah berganti pakaian aku berniat untuk bersisir dan tiba tiba listrik dikostan ku padam.
Kuputar kunci pintuku dua kali ke arah kanan. Kutekan gagangnya kebawa dan menarik pintu ke arahku.
Pintunya tidak dapat dibuka macet.
"Mau kemana anak manis ?"
"Kak Listi" "Kak Listi"
"Tolong kan Listi" "Kak Listi"
Teriakku
"Siapapun tolong aku"
"Dooooor, dooorrr, dooor"
"Tolong akuu, siapapun"
Teriakku kencang sambil menggedor - gedor pintuku
"Hihihkihiik, kihihikihikhikhikhi"
Suara itu datang lagi dari arah tempat tidurku, dan sekarang dengan tertawa seramnya
Ditekangagang pintuku, dan didorong kearah depan.
Pintuku terbuka.
"Knp dek teriak - teriak ?"
Tanya pak satpam.
"Saya takut pak, listriknya mati dan pintu saya terkunci, macet tidak bisa dibuka"
Kataku dengan nafas terburu - buru
Kata satpam heran.
"Kalau listrik mati cek dulu didekat pos saya, biasa saklarnya terbalik"
Tambah pak satpam sambil meninggalkanku
"Eh, Mey ini makan untukku"
Sembari kak Listi memberikannya kepadaku
"Oh berapa kak ?"
Tanyaku ingin langsung membayar selagi memegang dompet.
Jawab kak Listi sembari menjelaskan isi makan itu.
"Tadi kamarmu di ketok - ketok di panggil panggil kamu tidak nyahut Mey"
Kata kak Alisa
Tanya kak Winda karena sudah dijelaskan kak Listi aku habis menyuci.
"Engga kak, aku ga denger dipanggil"
"Aku barusan habis mandi"
Jelasku pada mereka
Kata kak Listi.
"Iya kak, tapi aku makan dikamar kakak ya"
Jawabku pada kak Listi
"Ayo aja tapi jangan ganggu kakak skripsian, nanti kamu kamu ajak nonton D-Kor lagi wkwk"
Tawa kak Listi mengajakku bercanda
Aku belum bisa melupakan kejadian dari siang sampai sore ini, begitu banyak kejadian yang aneh dan diluar nalarku.
Kata kak Listi memergokiku bengong
"Ohhhhh, iya kak"
Jawabku kaget
"Kamu mikir apasih Mey ?"
Tanya kak Listi
Jawabku pada kak Listi
"Yasudah lanjut dulu makannya, kakak tak mau ke kamar kak Winda dulu mau minjem buku"
Kata kak Listi sembari meninggalkanku
"Kamu gausah takut sama aku"
"Chikikihikihikikihihihihi"
Suara itu begitu menyeramkan, aku ketakutan. Aku berdiri didepan pintu hingga menunggu kak Listi datang dari kamar kak Winda.
"Makan itu duduk mosok berdiri"
Kata kak Listi.
"Iya kak, tadi nungguin kakak aku takut sendiri dikamar hehehe"
Jawabku pada kak Listi
Pintaku pada kak Listi
"Knp dek Mey ? Kamu takut tidur sendiri ?"
Tanya kak Listi
Jelasku pada kak Listi
"Ya sudah, kalau mau tidur kamu tidur duluan aja kakak masih ngerjain skripsi"
Kata kak Listi mengijinkanku tidur bersamanya.
"Cikikikiki, Hikchichcichci"
Kak Listi tiba - tiba tertawa
Ketawany begitu menyeramkan, kak Listi mendekatkan wajahnya ke wajahku dan nafasnya berat
Kata kak Listi padaku
"Tolooooongggg"
Teriakku ketakutan
"Mey, Mey bangun" "Bangun Mey"
Sembari mengusap pundakku, kak Listi membangunkan ku.
Aku pun terbangun dan langsung disodorkan segelas air oleh kak Listi.
"Ini minun dulu, kamu mimpi buruk dek Mey?"
Tanya kak Listi
Jawabku yang sudah berkeringat dingin
"Kamu sudah berdoa belum ?"
"Doa dulu sebelum tidur"
Kata kak Listi lagi
Jawabku yang masih ketakutan.
"Ya sudah doa dulu hayu"
Ajak kak Listi
---Lanjut ntar lagi, pegel
Sore ini gua bakalan lanjutin thread Nona Manis. Sambil ngabuburit, jangan lupa retweet 😂😂😂
15.00 📝
Sudah 4 hari aku tinggal dikosan ini, dihari sebelumnya aku belum pernah mengalami seperti kejadian kemarin.
"Anak manis, darahmu begitu manis"
"Cikikikikihihiki" "Cikikikikhihikihikiki"
Dan suara itu menghilang seketika
"sruuuuuuttttt, esssuuuuupp, sruuttttt"
Kata kak Listi yang baru saja keluar kamar
"Aku habis dari kamar kak"
"Bukan dari toilet kakak"
Jelasku pada kak Listi penasaran.
"Bentar ya, aku kebelet"
Kata kak Listis megang perutnya
Setelah kak Listi dari toilet, belum sempat aku bertanya, kak Listi langsung mengajakku membeli sarapan pagi.
"Kak emang aku ada izin ke kakak mau pake toilet kakak ya ?"
Tanyaku pada kak Listi
"Aku ketuk - ketuk, kamu bilang diam"
"Aku cari kunci kamarmu, eh ga ketemu"
"Aku ke kamar Winda mau minjem toiletnya, Windanya belum bangun masih molor"
"Mau ke kamar lagi, kamu udh keluar dari kamarmu"
Jelas kak Listi
"Aduh ntar aja ngobrolnya, bahas pembalut lagi makan mana rame orang dek Mey"
"Ayo makan dulu"
Potong kak Listi
Teriakku mengagetkan pak satpam
"Engga neng, heheh. Itu bagus"
Jawab pak satpam malu
"Baru juga masih pagi pak pak"
Tambah kak Listi ngecengin pak satpam
"Hy kak Alisa, udh olahraga aja nih"
Sapaku pada kak Lisa
"Iya dek Mey, nanti malam doi mau dateng"
"Jadi harus terlihat fit dan seger"
Jawab kak Alisa
Kata kak Listi ngecengin kak Alisa
"Eh, yang nelpon tiap hari kamu ya Lis"
"Ngomong orang bucin, kamunya lebih"
Cengin balik kak Alisa
D-Korea dan begitu juga kak Listi fokus lagi ke skripsinya. Sengaja aku menggunakan headset agar tidak mengganggu kak Listi yang sedang fokus.
Tiba - tiba suara itu muncul lagi dari suara headsetku.
Kubuka headsetku dan kuperhatikan sekitar, kak Listi masih fokus. Aku coba mundurin film D-Korea yg aku tonton, apa aku salah dengar. Tidak ada suara begitu, sampai ku ulang beberapa kali
Wanita itu menampakkan wujudnya di dekat pintu kamar mandi.
"Akhhhhhhhh"
Langsung kututup mulutku
"Knp dek ? Seru ya filmnya ?"
Tanya kak Listi mendengar jeritanku
"Ehh, iya kak. Maaf ganggu kak"
Kataku minta maaf
Tanya kak Listi
"Engga kmn-mn kak"
"kak Listi mau keluar ya ?"
Tanyaku balik
"Hehe, iya dek mau jalan"
Jawab kak Listi sambil senyum malu
"Yah, kak Alisa juga jalan nanti malam, kak Winda keluar ga ya ?"
Tanyaku ke kak Listi
Jawab kak Listi
Setelah dari percakapan itu, aku ke kamar kak Winda. Ternyata kak Winda tidak keluar malam ini, karena kebetulan kita sama - sama pecinta Korea akhirnya kita berdua memutuskan menonton D-Korean nanti malam.
Kataku pada kak Winda
"Iya dek, sama nitip tarikin pintunya dong"
Kata kak Winda
"Oh okay kak"
Jawabku
Gmn ya apa aku menumpang mandi saja dikamar kak Winda ? Tapi aku lagi datang bulan gaenak buang bekas pembalutnya nanti, begitu juga sama pakaian kotorku, masa nitip dulu dikamar kak Winda.
Terpintas suara itu melewati keheningan dikamar mandiku.
Kuambil laptop hp dan dompet, begitu juga tak lupa sabun cuci muka dari toiletku.
Begitu kamar kak Alisa tertutup tapi terdengar suaranya bernyanyi dari arah kamar mandi.
"Kak, aku pinjem toilet ya mau cuci muka"
Kataku pada kak Winda yang sedang asik bermain hpnya.
"Oh pake aja dek Mey"
kata kak Winda
"Anak manis jangan takut"
"Chikihihihihi, hihihihikihik"
Tawa sosok wanita itu
"Pelan - pelan dek Mey"
"Kaya dikejar - kejar hantu saja"
Kata kak Winda
"Eh iya maaf kak"
Jawabku
D-Korea daan perut sudah bersuara.
Aku dan kak Winda keluar terlebih dahulu untuk mencari makan sebelum melanjutkan menonton.
"Cie cie"
Cengin kak Winda pada kak Alisa
"Apasih Win, makanya cari cowo"
Ejek balik kak Alisa
"Kami pergi dulu ya"
Pamit kak Alisa
Kata kak Winda pula
"Hahah, apasih Win"
Jawab cowo kak Alisa yang kebetulan satu fakultas dengan kak Winda.
"Kami pergi dulu yo"
Pamit cowo kak Alisa lagi
Ditengah - tengan menonton, terdengar kak Listi dan cowonya pamitan kepada pak satpam yang sedang berjaga, udh kost sepi malah tambah sepi.
Tanya kak Winda
"Mules kak, lagi haid"
Jawabku
"Oh, minum ini aja"
"Kalau minum ini biasanya meredakan"
Beri kak Winda kepadaku sebotol pereda rasa sakit sewaktu haid.
"Makasih kak Win"
Kataku.
Sebelum subuh terasa mengalir darah dari kemaluanku ke pahaku dan begitu hangat kurasakan. Aku tidak berani ke toilet dan kutahankn sampai aku tertidur lagi.
Semua bulu kudukku berdiri, aku berkelinjang serasa mau pipis karena kegelian. Karena posisinya lampu mati aku ga bisa melihat siapa yg melakukannya dengan jelas.
"Kak Windaaa"
Langsung aku teriak
"Akhhhhh, Iya Dek"
Jawab kak Winda kaget
"Kamu ngapain dek ?"
Tanya kak Winda
"Ga tau kak, aku takut"
"Ada yang jilatin anuku"
"Hiks, hikssss, hikss"
Jawabku sambil menangis
Tidak melanjutkan perkatanyaannya kak Winda langsung menyuruh memakai celanaku.
Bagian kemaluanku begitu amis aku hendak mencucinya terlebih dahulu tapi kak Winda melarangku.
"Sudah gausah dicuci, nunggu subuh aja"
Kata kak Winda
Ketika sudah subuh aku meminta kak Winda menemaniku ke kamar untuk berganti pakaian dalam dan pembalut.
Tanyaku penasaran
"Bukan apa - apa dek Mey, lupain aja"
Jawab kak Winda
Masih menjadi sebuah pertanyaan yang besar "APA YANG DITUTUPI KAK WINDA" ?
"Uhhhh, Ahhhkkk, Mphssss"
"Pelan - pelan dong, sakit"
Karena penasaran, aku langsung menuju kamarku. Ingin menguping, apa yang sedang dilakukan kak Listi dikamar.
Langsung bergegas keluar kamar.
"Tok Tok Tok" "Tok Tok Tok"
"Kak Listi, Kak Listi, Kak Listi"
Panggilku kak Listi dengan suara teriak
"Grasak Grusuk, Grasak Grusuk"
Begitu suara yang kudengar dari kamar kak Listi seperti orang yang sedang panik.
"Emmm, iya dek bntar lagi ditoilet"
Jawab kak Listi dari kamar
"Srekkkk, ngeeeeekkk"
Pintu kak Listi terbuka sedikit
Jawab kak Listi yang hanya menunjukkan kepalanya sedikit
"Mau ngambil casan laptop tertinggal dikamar kakak kemaren"
Jawabku bohong
"Bntar kakak ambilkan, maaf ya kakak habis mandi belum pake baju"
Jawab kak Listi sambil menutup pintunya
"Biar aku aja yang mencarinya kak"
Kataku
"Emm, kalau gitu bentar ya"
"Kakak mau pake baju dulu"
Teriak kak Listi dari dalam kamar
Suara grasak grusuk lagi yang kudengar seperti ada yang disembunyikan
"Masuk dek"
Kata kak Listi
"Kayaknya dikamar kak Winda deh kak"
"Maaf ya kak ganggu"
Kataku sambil keluar
Aku pergi ke tempat bubur pak Anang, sembari menunggu apakah ada laki - laki yang keluar kost itu.
Tiba - tiba kak Winda menyusulku.
Kata kak Winda
"Eh maap kak, tadi kakak masih tidur"
Jawabku
Sembari makan, aku selalu melihat ke arah kost-an apakah ada pria yang keluar dari kost-anku.
Tanya kak Winda
"Engga kak, nungguin temen"
"Siapa tahu dia udah nunggu didepan kost"
Jawanku bohong pada kak Winda
"Kak kenal cowo itu ga ?"
Tanyaku pada kak Winda
"Knp kamu naksir ? Itu udh sold out"
Tanya balik kak Winda sambil bercanda
"Engga kak, nanya doang kok"
Jawabku
"Itu pacarnya Listi, mungkin menginap dikosan soal semalem kan baru ngedate"
Jawab kak Winda
Mulai dari sini aku kepo dengan masalah hidup anak kost ini satu persatu.
Aku stalking sosial media mereka, hingga aku temukan kalau mereka pernah berpacaran, bedanya kak Winda sudah putus.
Tapi kamar kak Alisa belum terbuka masih tertutup, tidak seperti biasa jam segini harusnya kak Alisa sudah olahraga di depan kamar.
Kosan ini kosan khusus untuk cewe.
Dan terbilang cowo bebas keluar masuk kekosan ini karna kosan ini salah satu kosan elit disekitar sini.
Mungkin karna elitnya pak satpam tidak berani menegur kalau cowo masuk kekosan ini bahkan bisaa sampe menginap.
"Eh kak Alisa, baru pulang ya kak ?"
Tanyaku
"Iya dek, kemarin habis ada acara"
Jawab kak Alisa
"Acara apa yang sampai membuat kak Alisa pulang sampe sore hari ?"
Tanyaku dalam hati, penasaran.
"Kak Alisa, Kak Alisa"
"Tok, tok, tok"
Panggilku
"Iya dek Mey, bntar"
Jawab kak Alisa yg baru bangun
"Eh kakak baru bangun ya ?"
Tanyaku tidak enak
"Iya nih dek Mey, Hoaaammm"
Jawab kak Alisa terlihat masih mengantuk
Mohonku pada kak Alisa
"Knp ga dikamar Listi atau Winda ?"
Tanya kak Alisa
"Gaenak kak sama kak Listi yang skripsian, kalau kak Winda kayanya risih, soalnya aku sering kebangun tengah malam"
Jawabku memohon
"Yasudah, ayo masuk"
Kata kak Alisa
Setelah masuk kamar, kak Alisa izin mau mandi dulu. Setelah mandi dia keluar tanpa menggunakan handuk.
"Ih kak Alisa, malu tau"
Kataku
"Hahah, sama sama cewe jg. Udh TST"
*tau sama tau
Jawab kak Alisa
"Maaf ya dek, kakak kalau tidur malem biasanya cuma pake daleman"
Kata kak Alisa lagi setelah memakai tanktop dan celana dalamnya
"Iya kak, gpp"
Jawabku
"Kak, kakak beli dimana sih baju baju kakak?"
Tanyaku
"Kebanyakan sih di beliin doi dek"
Jawab kak Alisa
Pantes aja baju kak Alisa minim-minim, cowo nakal mah sukanya yang begini.
"Kakak suka olahraga ya ?"
Tanyaku lagi
"Engga sih dek, cuma dipaksa sama doi. Biar badanku fit dan terlihat bugar katanya"
"Selesai olahraga bisanya doi minta pap, dia suka lihat aku keringettan"
Jawab kak Alisa
"Kak, aku mau nanya lagi nih tapi rada intim sih. Aku ga tau harus cerita ke siapa. Malu"
Kataku pada kak Alisa
"Mau nanya apa ? Ttng cowo ?"
Tanya kak Alisa yg bisa menebak pikiranku
Tanyaku dengan nada pelan
"Wah iya ? Benn. .nerrr sih dek"
Jawab kak Alisa terputus
"Aku nolaknya bukan karna ga mau sih kak, tapi aku takut kalau dia bakal cerita ke temen - temennya"
Jelasku pada kak Alisa
"Cowo ga bakallah dek nyebar kalau ngekakuin begituan, percaya deh"
"Kakak juga pernah sih ngelakuin begituan tapi dulu waktu kakak SMA, ga kesebar kok"
Kata kak Alisa.
Hampir setiap minggu mereka melakukan hal seperti itu, kadang bisa sampai 6 kali dalam sehari.
juga kak Alisa yang tertidur
sambil memelukku.
Aku terbangun, kurasakan pengalaman yang sama seperti malam kemarin.
Lidah itu begitu hangat menjilat dari paha sampai selangkanganku, hingga membuatku terbangun dan melihat sosok wanita yang sangat menyeramkan, dengan daster putihnya yg bau bangkai.
"Tolongggg, tolongggggggg"
Teriakku
Kak Alisa terbangun dan melihat aku sudah setengah telanjang.
"Kamu colmek ?"
Tanya kak Alisa
Pertanyaan goblognya ingin membuatku menamparnya, dan merokbek mulutnya.
"Tok tok tok"
"Tok tok tok"
"Dek Mey"
Panggil kak Winda dari luar kamar.
Kak Alisa membukaan pintu untuk kak Winda
"Kak Windaa, hiksss hikss"
Aku memeluk kak Winda sambil menangis
"Lisa, kamu tidor sajo. Biar aku mengurusnyo"
Katany kak Winda
"Ohh, oke Win"
Jawab kak Alisa
Sampai dikamar kak Winda aku memeluknya dan terus - menurus menangis.
"Sudah - sudah, nih minum dulu"
Singkat cerita, ketika aku sudah tenang kak Winda bercerita tentang apa yang terjadi.
Pada hari ketiga, kak Winda memutuskan untuk mengungsi ke kosan cowonya.
Rasa takut, sedih, selalu menghatuinya.
Pacarnya kak Winda bukan tanyakan kejadian, itu tapi sudah naik nafsu duluan.
Lagi haid, trus digagahi.
Cuma mereka yg pernah ngalamin tau bagaimana rasanya.
ga tau ini keberuntungan karna sejak itu kak Winda sudah tidak pernah diganggu oleh nona manis.
Begitu juga dengan anak kost lainnya, karena kenakalan remaja masa kini, mereka jg sudah kehilangan perawan.
Tapi karna takut menyinggung perasaanku, kak Winda mengurungkan niatnya.
Dan ketika mau memergoki kak Listi, kak Winda juga tahu. Agar kak Listi tidak malu, kak Winda sudah bersiap - siap.
Tapi karna kebetulan melihat cowo kak Listi yang keluar dari kostan, sudah tak bisa teralakkan.
Syukurlah karna kebaikan kak Winda, rasa takutku sudah berkurang.
Kalau Nona Manis mengikuti kemana pun, ketika aku pergi magang apakah dia bakalan mengikutiku ?
Apakah aku harus kehilangan keperawananku ?
Bagaimana dengan Easter dan Lisa sahabatku kalau masuk ke kosan itu ?
Next Thread Nona Manis Part 2
Kalau banyak typo, saya minta maaf karna mepet waktu jadi ga sempet buat suntting ulang.
Kalian suka ? Tinggalkan Lovenya
Mau share ? Boleh di Re-tweet
Saya deff, pamit undur diri
Selamat menunggu buka puasa
💞💞💞 L O V E