My Authors
Read all threads
Aku mau cek ombak dulu, kalau cerita jam segini rame ga ya ?

Love dong, 💞💞💞
Halo semuanya,

Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan tentang "Nona Manis Penunggu Kost", cerita ini saya angkat dari pengalaman Mey teman saya.

Saya bercerita melalui sudut pandang orang pertama "Mey".
Hati hati dalam membaca, mereka tidak hanya ada didalam cerita melainkan berdampingan dengan kita.

See u on the story!
1. Senin, 11 Juni 2012

Aku sudah hampir setahun aku di kota ini, tempat dimana aku menuntut ilmu di salah satu PTN ternama di pulau Jawa. Sekarang aku sudah mau masuk semester 3.
2. Awal masuk kuliah aku tinggal diasrama, semua mahasiswa baru harus tinggal diasrama kerena memang itu kebijakan dari kampusku. Sekarang waktu tinggal diasrama sudah habis, aku harus mencari kost tempat tinggalku nantinya.
3. Akhir bulan Mei, kampusku sudah libur. Begitu juga dengan aku yang harus segera mencari kost baru bersama teman yang satu asrama denganku.
4. Sampai ketemulah kost yang memang lumayan tidak jauh dari kampus dan bisa ditempuh berjalan kaki, jadi bisa menghemat uang tidak perlu tambahan ongkos lagi.
5. Diawal bulan Juni, Easter dan Lisa temanku yang sudah dekat sejak tinggal diasrama harus pulang kampung, karena semester sebelumnya mereka berdua belum pulang kampung.
6. Berbeda dengan aku liburan kali ini aku terpaksa tidak pulang, karena dari himpunanku menawarkan magang di beberapa perusahaan. Waktu magang kurang lebih dua bulan. Magang kali ini dibayar plus ada sertifikat pengalam kerja gitu, makanya aku sangat tertarik.
8. Dikosanku hanya tinggal beberapa mahasiswi, ada kak Listi yang orangnya pendiam parah, ada kak Winda yang orangnya kocak, dan ada kak Alisa yang polosnya minta ampun.
9. Mereka rata - rata mahasiswi tingkat 2 dan tingkat 3, yang tinggal dikosan ini hanya aku yang paling muda dan masih rada canggung berbicara dengan mereka karna baru kenal.
10. Menunggu waktu magang diakhir bulan Juni aku harus tinggal dikosan ini 10 hari menunggu kabar dari himpunan dan perusahaan calon tempat aku magang.
11. Seperti kehidupan diasrama, aku mengisi waktu luang dengan nonton D-Korea. Begitu juga dengan kakak - kakak yang ada disini melakukan aktivitas mereka sendiri.
12. Oh iya, Kak Listi tinggal dikamar 1 yang bertetangga denganku kamar 10. Meskipun kak Listi pendiam tapi sering aku mendengar dia teleponan dengan cowonya. Biasalah bucinnya mahasiswa.
13. Sedangkan Kamar kak Winda tinggal di kamar 3 setiap lagi sudah terdengar lagu K-POP dari kamar kakak ini, dari lagu sama orangnya kakak ini bertolak belakang. Sifatnya yang suka ngegas tapi kocak.
14. Disebrang kamar kak Winda ada kamar kak Alisa di kamar 6. Iya sembari mendengar lagu kak Winda biasanya kak Alisa olahraga kecil didepan kamarnya.
15. Dan begitu juga pak satpam, sering sekali aku pergokin pak satpam memperhatikan bentuk tubuh kak Alisa saat berolahraga.
Kak Alisa yg menngunakan pakaian minim sangat polos tidak mengerti jalan pikiran laki - laki.
16. Sebelum kost ini direnovasi katanya kamarku dan kamar 9 adalah bekas toilet. Aku biasa aja sih, toh juga sudah direnovasi.
17. Didepan kamarku dan kamar Easter (kamar 9) biasanya anak kost-an ini menjemur pakaian dalam mereka, karna kalau didepan kamar bisa - bisa dilihatin pak satpam terus karna genitnya sudah tidak dapat dikontrol.
18. Denah kostnya kurang lebih seperti ini.
19. Beberapa hari aku tinggal dikosan ini berjalan seperti biasanya dan beraktivitas masing - masing. Aku yang sedang tidak ada pekerjaan, memutuskan untuk mencuci pakaianku yang sudah menumpuk.
20. Ketika tengah sedang asik mencuci pakaian tiba - tiba aku merinding, aku merasa hanya menjadi dingin diikuti ada suara orang yang mengantuk - antukkan kepalanya ke tembok kamarku.
21. Suara itu berasal dari kamar kak Listi, kamar mandiku tepat bersebelahan dengan kamar kak Listi. Aku masih berpikiran positif, itu mungkin kak Listi mengantukkan kakinya, karena gabut.
22. Tapi bulu kudukku berdiri semua, suara itu makin keras, aku cepat - cepat keluar kamar, mau melihat apa yang dilakukan kak Listi dikamarnya.
23. Dengan tangan yang masih berbusa dari air rendaman dan baju basah yang kugunakan mengetok kamar kak Listi yg tertutup.

"Tok tok tok" "Tok tok tok"

"Kak Listi" "Kak Listis"

Sembari mengetok aku memanggil kak Listi.
24. "Sreeekkkkkk" "Ngggeeeeeeeeeeekkk"

Kak Listi membuka pintunya

"Knp dek ?"

Tanya kak Listi

"Kakak lagi ngapain kak ? Sibuk ga ?"

Tanyaku tidak to the point

"Oh lagi skripsian dek, knp emng ?"

Tanya balik kak Listi
25. Seperti ada yang aneh, apakah kak Listi suntuk atau lagi kesel ngerjain skripsinya makanya dia mengantukkan kepalanya ?

Aku berusaha mengiharukan semua kejadian tadi, dan mengalihkan pembicaraan.
26. "Nanti setelah aku nyuci, boleh bantuin aku gak kak buat peras selimutku ?"

Tanyaku mengalihkan pembicaraan

"Ohh, boleh dek. Panggil kakak aja nanti kalau udh selesai nyuci"

Jawab kak Listi
27. Kemudian aku kembali kekamarku, dan melanjutkan mencuci pakaianku. Suara itu tidak ada lagi kudengar, begitu juga hawanya sudah normal kembali.
28. "Dek, dek Mey"

Panggil kak Listi dari sebelah kamar

"Iya kak"

Jawabku teriak

"Itu kalau nyuci jangan kena tembok, suaranya ganggu, kakak lagi skripsian"

Kata kak Listi memperingatiku

"Iya kak"

Jawabku
29. Padahal aku menyuci tidak mengenai tembok, bahkan sedikit pun tubuhku tidak ada yang mepet ke tembok.

"Apa suara yang aku dengar, didengar kak Listi juga ?"

Tanyaku dalam hati

Setelah mencuci, aku memanggil kak Listi untuk membantuku memeras selimut.
30. "Kamu knp toh dek berisik waktu nyuci ? Udh ngetok - ngetok, trus ketawa ketawa. Kamu sambil bucin ya ? Hahaha"

Tawa kak Listi

"Hah ? Engga kak. Aku ga ngetok - ngetok, aku juga ga ketawa - ketawa, aku juga ga telponan"

Jelasku pada kak Listi
31. "Cie cie mukanya merah, bucin toh. Gausah malu - malu siapa tuh cowonya ?"

Tanya kak Listi

"Aku belum punya cowo kak dan aku ga bucin kak"

Jawabku pada kak Listi
32. Setelah menjemur semua pakaianku, aku dan kak Listi masuk ke kamar masing - masing. Sepertinya suara yang aku dengar tadi sama seperti yang didengarkan kak Listi.

"Ah sudahlah"

hirauku dlm hati

Karna terlanjur basah aku memustukan sekalian mandi karna sudah sore juga.
33. Seperti biasa, aku membuka kaitan braku terlebih dahulu sebelum membuka baju.

Ketika mengangkat bajuku melewati wajahku, seperti ada yang menyentuh payudaraku.
34. Aku yang orangnya yang belum pernah mengalamin ini masih berpikir bersih,

"Ahh, mungkin tali braku"

Kataku dalam hati
35. Selanjukan kutanggalkan braku diikuti celanaku dan celana dalamku.

Aku menghadap kaca dan mengikat rambutku terlebih dahulu.

Ketika melihat kekaca seperti ada bayangan wanita melintas dari belakangku.
36. "Sudahlah, kacau banget pikiranku"

Kataku dalam hati

Kuhidupkan keran air pelan, kuambil sikat dan pasta gigiku.

Ketika menyikat gigiku busa dari pastanya berwarna merah. Aku kira gusiku yang berdarah karna terlalu keras menyikatnya.
37. Tapi setelah berkumur - kumur, kembali lagi aku berkaca melihat gusi mana yang berdarah, ternyata tidak ada. Gusiku sehat dan tidak ada rasa perih yang kurasakan.
38. Dari semua drama ini aku ingin cepat - cepat menyelesaikan mandiku. Seperti biasa kubasuh terlebih dahulu dari leher sampai ujung kakiku, kusabunin semuanya dari leher sampai ujung kakiku.
39. Setelah itu kusiapkan sabun cuci muka didepan kaca, aku kembali ke arah keran mengambil gayung dan membasuh mukaku.

Ketika membasuh muka aku menutup mata, pandanganku gelap dan tiba - tiba,
40. Muncul seorang wanita
41. Langsung cepat cepat kubuka mataku, aku bergegas mengambil andukku menuju arah lemari untuk mengambil pakaianku. Ketika keluar, banyak darah dan menetes dari kakiku, ternyata aku sedang datang bulan.
42. Kuambil tisue dan membersihkannya, langsung kupakai pembalut dan celana dalamku.

Setekah berganti pakaian aku berniat untuk bersisir dan tiba tiba listrik dikostan ku padam.
43. Karena hari sudah sore, aku berniat untuk keluar kamar karna kamarku begitu gelap.

Kuputar kunci pintuku dua kali ke arah kanan. Kutekan gagangnya kebawa dan menarik pintu ke arahku.

Pintunya tidak dapat dibuka macet.
44. Dari arah kasurku terdengar suara wanita,

"Mau kemana anak manis ?"
45. Aku sadar hanya aku yg berada dikamar itu, tidak ada orang lain. Aku langsung merinding dan ketakukan, sambil berusaha membuka pintuku aku teriak,

"Kak Listi" "Kak Listi"

"Tolong kan Listi" "Kak Listi"

Teriakku
46. Tidak ada yang mendengar suara minta tolongku. Semakin keras teriak sambil menggedor pintuku,

"Siapapun tolong aku"

"Dooooor, dooorrr, dooor"

"Tolong akuu, siapapun"

Teriakku kencang sambil menggedor - gedor pintuku
47. "Kamu disini aja anak manis, kamu jangan takut"

"Hihihkihiik, kihihikihikhikhikhi"

Suara itu datang lagi dari arah tempat tidurku, dan sekarang dengan tertawa seramnya
48. Sudah hampir setengah jam aku menggedor - gedor pintuku akhirnya datang satpam yang kebetulan baru sampai kost-an yang habis dari luar membeli makan.

Ditekangagang pintuku, dan didorong kearah depan.
49. "Kletek, ngeeeeekkkk"

Pintuku terbuka.

"Knp dek teriak - teriak ?"

Tanya pak satpam.

"Saya takut pak, listriknya mati dan pintu saya terkunci, macet tidak bisa dibuka"

Kataku dengan nafas terburu - buru
50. "Mana ada terkunci, ini buktinya bisa ya buka dari luar"

Kata satpam heran.

"Kalau listrik mati cek dulu didekat pos saya, biasa saklarnya terbalik"

Tambah pak satpam sambil meninggalkanku
51. Setelah itu kuambil hp dan dompetku, aku duduk di dekat parkiran mobil persis di depan kamar kak Listi. Sedangkan pak satpam, membalikkan saklar agar lampu menyala lagi
52. Kak Lesti, kak Alisa dan kak Winda baru pulang ke kostan, mereka bertiga habis pulang membeli makan, membungkuskan juga untukku.

"Eh, Mey ini makan untukku"

Sembari kak Listi memberikannya kepadaku

"Oh berapa kak ?"

Tanyaku ingin langsung membayar selagi memegang dompet.
53. "15Rb, tapi lauknya cuma ada ayam gulai"

Jawab kak Listi sembari menjelaskan isi makan itu.

"Tadi kamarmu di ketok - ketok di panggil panggil kamu tidak nyahut Mey"

Kata kak Alisa
54. "Kamu ketidaran ya ? Kecapean ?"

Tanya kak Winda karena sudah dijelaskan kak Listi aku habis menyuci.

"Engga kak, aku ga denger dipanggil"

"Aku barusan habis mandi"

Jelasku pada mereka
55. "Ohh, ywdah makan dulu itu"

Kata kak Listi.

"Iya kak, tapi aku makan dikamar kakak ya"

Jawabku pada kak Listi

"Ayo aja tapi jangan ganggu kakak skripsian, nanti kamu kamu ajak nonton D-Kor lagi wkwk"

Tawa kak Listi mengajakku bercanda
56. Setelah itu, aku masuk ke kamar bersama kak Listi, begitu juga dengan kak Alisan dan kak Winda masuk ke kamarnya.

Aku belum bisa melupakan kejadian dari siang sampai sore ini, begitu banyak kejadian yang aneh dan diluar nalarku.
57. "Heh, itu makan dulu"

Kata kak Listi memergokiku bengong

"Ohhhhh, iya kak"

Jawabku kaget

"Kamu mikir apasih Mey ?"

Tanya kak Listi
58. "Engga apa apa kok kak"

Jawabku pada kak Listi

"Yasudah lanjut dulu makannya, kakak tak mau ke kamar kak Winda dulu mau minjem buku"

Kata kak Listi sembari meninggalkanku
59. Kukira dikamar kak Listi aku bakalan aman, tapi suara itu datang lagi dari arah kamarku menembus tembok kamar kak Listi.
60. "Kamu makannya sama aku aja anak manis"

"Kamu gausah takut sama aku"

"Chikikihikihikikihihihihi"

Suara itu begitu menyeramkan, aku ketakutan. Aku berdiri didepan pintu hingga menunggu kak Listi datang dari kamar kak Winda.
61. "Ngapain toh di pintu Mey ?"

"Makan itu duduk mosok berdiri"

Kata kak Listi.

"Iya kak, tadi nungguin kakak aku takut sendiri dikamar hehehe"

Jawabku pada kak Listi
62. Setelah makan, aku mengecek hpku. Aku bermain hp sampai pukul 11.00 sedangkan kak Listi masih fokus mengerjakan skripsinya.
63. "Kak Listi, aku tidur bareng kakak ya"

Pintaku pada kak Listi

"Knp dek Mey ? Kamu takut tidur sendiri ?"

Tanya kak Listi
64. "Iya kak, aku takut tidur sendiri beberapa hari yang lalu juga aku suka kebangun"

Jelasku pada kak Listi

"Ya sudah, kalau mau tidur kamu tidur duluan aja kakak masih ngerjain skripsi"

Kata kak Listi mengijinkanku tidur bersamanya.
65. Setelah itu aku melanjutkan bermain hp, tak tau harus melakukan apa lagi, mau tidur duluan aku tidak enak kepada kak Listi.

"Cikikikiki, Hikchichcichci"

Kak Listi tiba - tiba tertawa

Ketawany begitu menyeramkan, kak Listi mendekatkan wajahnya ke wajahku dan nafasnya berat
66. "Mau pergi kmn anak manis ?"

Kata kak Listi padaku

"Tolooooongggg"

Teriakku ketakutan
67. Tiba - tiba kak Listi membangunkanku,

"Mey, Mey bangun" "Bangun Mey"

Sembari mengusap pundakku, kak Listi membangunkan ku.

Aku pun terbangun dan langsung disodorkan segelas air oleh kak Listi.

"Ini minun dulu, kamu mimpi buruk dek Mey?"

Tanya kak Listi
68. "Iya kak, mimpi aku serem banget"

Jawabku yang sudah berkeringat dingin

"Kamu sudah berdoa belum ?"

"Doa dulu sebelum tidur"

Kata kak Listi lagi
69. "Iya kak, aku belum doa tidur. Tadi aku main hp trus mau nunggu kak Listi buat tidur bareng taunya aku ketiduran"

Jawabku yang masih ketakutan.

"Ya sudah doa dulu hayu"

Ajak kak Listi
70. Karena masih ketakutan kak Listi tidak melanjutkan skripsinya, kak Listi langsung tidur disebelahku. Malam ini kupegang erat tangan kak Listi agar aku tidak ketakutan.
71. Drama malam ini pun selesai tidak ada gangguan lagi, aku bisa tertidur tenang.

---Lanjut ntar lagi, pegel
---Selamat sore semuanya,

Sore ini gua bakalan lanjutin thread Nona Manis. Sambil ngabuburit, jangan lupa retweet 😂😂😂

15.00 📝
72. Sabtu, 16 Juni 2012

Sudah 4 hari aku tinggal dikosan ini, dihari sebelumnya aku belum pernah mengalami seperti kejadian kemarin.
73. Pagi hari, aku terbangun karena aku bocor dan beberapa tetesan darah mengotori sepray kak Listi. Karena kak Listi belum bangun juga, aku berniat untuk membersihkan.
74. Sebelum tetesan darah itu kering aku harus segera bersihkan. Kuambil air dalam gayung dan sikat kain di kamar mandi kak Listi. Kubahasai sikat itu, lalu kusikat tetesan darah itu perlahan agara suaranya tidak membangunkan kak Listi dan setelah itu kukeringkan dengan tisue.
75. Setelah bersih, niat mau mengembalikan sikat dan gayung ke kamar mandi kak Listi terdengar suara kemarin lagi,

"Anak manis, darahmu begitu manis"

"Cikikikikihihiki" "Cikikikikhihikihikiki"

Dan suara itu menghilang seketika
76. Aku tak menghiraukannya kuanggap seperti angin lalu lalang dipagi hari. Karena matahari sudah terbit juga, aku mau masuk ke kamarku mau mandi sekalian mengganti pakaian dalamku yg sudah dipenuhi darah.
77. Sebenarnya aku masih takut, gmn kalau suara itu muncul lagi, gmn kalau suara itu ada dikamar mandiku, gmn kalau pas mandi aku terkunci lagi. Begitu banyak pertanyaan didalam hatiku yang membuat pikiranku kacau, tapi kuberanikan diriku.
78. Kubuka celana dan dalamanku, kumasukkan kedalam ember lalu kuisi dengan air agar gampang untuk di bersihkan, sebelum membuang pembalutku, biasanya aku membersihkannya terlebih dahulu lalu membuangnya ke keranjang sampah.
79. Tapi kali ini aku lupa, aku langsung membuangnya dan benar saja kejadian ini membuat suara wanita itu datang lagi.

"sruuuuuuttttt, esssuuuuupp, sruuttttt"
80. Suara itu datang lagi seperti menyeruput sisa - sisa minuman dalam gelas. Aku melihat kearah tempat sampahku. Dengan sekejap aku melihat sosok wanita berambut panjang dan berpakaian daster putih sedang duduk menjilat bekas pembalutku.
81. Aku ingin teriak, tapi sebelum aku teriak wanita itu langsung hilang seketika. Segeral langsung bersihkan celana dan dalamanku yang sudah sempat aku rendam. Aku hanya cuci muka sikat gigi, lalu membasuh kemaluanku langsung keluar kamar.
82. "Kirain masih ditoiletku"

Kata kak Listi yang baru saja keluar kamar

"Aku habis dari kamar kak"

"Bukan dari toilet kakak"

Jelasku pada kak Listi penasaran.

"Bentar ya, aku kebelet"

Kata kak Listis megang perutnya
83. Aku heran, knp kak Listi bilang aku dari toiletnya ? Aku mmng dari toilet, tapi bukan dari toilet kak Listi. Aku semakin penasaran.

Setelah kak Listi dari toilet, belum sempat aku bertanya, kak Listi langsung mengajakku membeli sarapan pagi.
84. Sarapan yang enak itu makan bubur pak Anang di dekat kosanku. Baru beberapa kali ke tempat ini, aku sudah jatuh cinta dengan bubur pak Anang.
85. Sembari makan aku memberanikan diri untuk bertanya kepada kak Listi tentang kejadian tadi pagi,

"Kak emang aku ada izin ke kakak mau pake toilet kakak ya ?"

Tanyaku pada kak Listi
86. "Hooh, bangun tidur kamu pake toiletku"

"Aku ketuk - ketuk, kamu bilang diam"

"Aku cari kunci kamarmu, eh ga ketemu"

"Aku ke kamar Winda mau minjem toiletnya, Windanya belum bangun masih molor"

"Mau ke kamar lagi, kamu udh keluar dari kamarmu"

Jelas kak Listi
87. "Kak, sebenernya aku ke toilet buat ganti pembalut, tapi..."

"Aduh ntar aja ngobrolnya, bahas pembalut lagi makan mana rame orang dek Mey"

"Ayo makan dulu"

Potong kak Listi
88. Setelah selesai makan, aku dan kak Listi pulang ke kostan. Ya seperti biasa tingkah laku pak satpam sedang genit melihat kak Alisa yang sedang berolahraga di depan kamar.
89. "Pak, hayo ngapain ?"

Teriakku mengagetkan pak satpam

"Engga neng, heheh. Itu bagus"

Jawab pak satpam malu

"Baru juga masih pagi pak pak"

Tambah kak Listi ngecengin pak satpam
90. Sembari berjalan ke kamar,

"Hy kak Alisa, udh olahraga aja nih"

Sapaku pada kak Lisa

"Iya dek Mey, nanti malam doi mau dateng"

"Jadi harus terlihat fit dan seger"

Jawab kak Alisa
91. "Huuuu bucin, bucin"

Kata kak Listi ngecengin kak Alisa

"Eh, yang nelpon tiap hari kamu ya Lis"

"Ngomong orang bucin, kamunya lebih"

Cengin balik kak Alisa
92. Aku seneng tinggal dikosan ini ramah ramah semua orangnya, ada saja memang yang membuat kita nyaman. Mudah mudahan aku betah tinggal dikosan ini.
93. Dari pagi sampe sore aku menghabiskan waktu menonton
D-Korea dan begitu juga kak Listi fokus lagi ke skripsinya. Sengaja aku menggunakan headset agar tidak mengganggu kak Listi yang sedang fokus.
94. "Anak manis, aku merindukanmu"

Tiba - tiba suara itu muncul lagi dari suara headsetku.

Kubuka headsetku dan kuperhatikan sekitar, kak Listi masih fokus. Aku coba mundurin film D-Korea yg aku tonton, apa aku salah dengar. Tidak ada suara begitu, sampai ku ulang beberapa kali
95. "Aku ada disini anak manis"

Wanita itu menampakkan wujudnya di dekat pintu kamar mandi.

"Akhhhhhhhh"

Langsung kututup mulutku

"Knp dek ? Seru ya filmnya ?"

Tanya kak Listi mendengar jeritanku

"Ehh, iya kak. Maaf ganggu kak"

Kataku minta maaf
96. Kembali lagi kak Listi melanjutkan skripsinya dan aku berniat bermain hp saja mengecek video - video lucu yang ada di yutub biar tidak kepikiran hal itu lagi.
97. "Dek Mey, kamu nanti malam mau kmn ?"

Tanya kak Listi

"Engga kmn-mn kak"

"kak Listi mau keluar ya ?"

Tanyaku balik

"Hehe, iya dek mau jalan"

Jawab kak Listi sambil senyum malu

"Yah, kak Alisa juga jalan nanti malam, kak Winda keluar ga ya ?"

Tanyaku ke kak Listi
98. "Engga kayaknya dek, coba tanya"

Jawab kak Listi

Setelah dari percakapan itu, aku ke kamar kak Winda. Ternyata kak Winda tidak keluar malam ini, karena kebetulan kita sama - sama pecinta Korea akhirnya kita berdua memutuskan menonton D-Korean nanti malam.
99. "Kak Win, aku mandi dulu ya sekalian ambil laptop dari kamar kak Listi"

Kataku pada kak Winda

"Iya dek, sama nitip tarikin pintunya dong"

Kata kak Winda

"Oh okay kak"

Jawabku
100. Setelah itu aku kekamarku, mengambil laptop dari kamar kak Listi dan berterima kasih karena semalam sampai sekarang aku bisa mengungsi dikamarnya.
101. Kubuka pintu kamar mandiku, aku masih takut dengan kejadian semalam.

Gmn ya apa aku menumpang mandi saja dikamar kak Winda ? Tapi aku lagi datang bulan gaenak buang bekas pembalutnya nanti, begitu juga sama pakaian kotorku, masa nitip dulu dikamar kak Winda.
102. Akhirnya aku memutuskan untuk mandi dikamar mandiku saja. Kuangkat bajuku, kemudian kukeluarkan tanganku, kugulung bajuku sampai ke leher dan dengan cepat kulepas melewati kepalaku.
103. Sosok itu tidak datang, tapi masih terbayang dipikiranku. Kubuka celana dan dalamanku, langsung kubersihkan di air yang mengalir. Begitu banyak darah dipembalutku hingga membuat lantai merah mengalir munuju pembuangan.
104. "Darahmu begitu manis"

Terpintas suara itu melewati keheningan dikamar mandiku.
105. Tak mau pikir panjang, langsung kuambil gayung kubasuh semua badanku, kusikat gigiku lalu langsung berganti pakaian.

Kuambil laptop hp dan dompet, begitu juga tak lupa sabun cuci muka dari toiletku.
106. Aku bergegas menuju kamar kak Winda, kulihat kamar kak Listi tertutup, mungkin dia sedang mandi atau bersiap - siap.

Begitu kamar kak Alisa tertutup tapi terdengar suaranya bernyanyi dari arah kamar mandi.
107. Sampai dikamar kak Winda,

"Kak, aku pinjem toilet ya mau cuci muka"

Kataku pada kak Winda yang sedang asik bermain hpnya.

"Oh pake aja dek Mey"

kata kak Winda
108. Kali ini pintu kamar mandi tidak kututup kubiarkan terbuka agar aku dapat melihat kak Winda.

Denah kamar kak Winda
109. Kubasuh mukaku dengan air. Kuambil sabun muka lalu kuteteskan ditanganku. Setelah itu dari hidung, pipi, dagu, dan terakhir kening. Tak sengaja busanya masuk ke mataku, terasa perih dan aku menutup mataku.
110. Ini yang paling kutakutkan, dia menunjukkan wujudnya ketika aku tutup mata.

"Anak manis jangan takut"

"Chikihihihihi, hihihihikihik"

Tawa sosok wanita itu
111. Setelah itu kupaksa buka mataku, langsung kebasuh mukaku dengan terburu buru. Langsung ku keringkan wajahku dengan tisue yang ada di meja belajar kak Winda.

"Pelan - pelan dek Mey"

"Kaya dikejar - kejar hantu saja"

Kata kak Winda

"Eh iya maaf kak"

Jawabku
112. Setelah itu aku dan kak Winda menonton beberapa episode
D-Korea daan perut sudah bersuara.

Aku dan kak Winda keluar terlebih dahulu untuk mencari makan sebelum melanjutkan menonton.
113. Ketika pulang ke kosan kami berpapasan dengan kak Alisa dan cowonya.

"Cie cie"

Cengin kak Winda pada kak Alisa

"Apasih Win, makanya cari cowo"

Ejek balik kak Alisa

"Kami pergi dulu ya"

Pamit kak Alisa
114. "Duh, ada yang dapet jatah nih"

Kata kak Winda pula

"Hahah, apasih Win"

Jawab cowo kak Alisa yang kebetulan satu fakultas dengan kak Winda.

"Kami pergi dulu yo"

Pamit cowo kak Alisa lagi
115. Setelah itu aku dan kak Winda balik lagi ke kamar, untuk lanjut nonton D-Korea.

Ditengah - tengan menonton, terdengar kak Listi dan cowonya pamitan kepada pak satpam yang sedang berjaga, udh kost sepi malah tambah sepi.
116. Waktu sudah menunjukkan 00.49 aku lihat kak Winda masih asik nonton. Tiba - tiba perutku sakit "efek datang bulan" waktunya ga tepat lagi. Aku mencari posisi pw biar lebih enak, grasak grusuk terus.
117. "Kamu knp dek Mey ?"

Tanya kak Winda

"Mules kak, lagi haid"

Jawabku

"Oh, minum ini aja"

"Kalau minum ini biasanya meredakan"

Beri kak Winda kepadaku sebotol pereda rasa sakit sewaktu haid.

"Makasih kak Win"

Kataku.
118. Setelah itu aku minum, dan ga lama kak Winda mematikan lampu dan kami tertidur.

Sebelum subuh terasa mengalir darah dari kemaluanku ke pahaku dan begitu hangat kurasakan. Aku tidak berani ke toilet dan kutahankn sampai aku tertidur lagi.
119. Ditengah tengah tidurku, tiba - tiba aku merasakan ada yang menjilat bagian kemaluanku begitu hangat lidahnya.

Semua bulu kudukku berdiri, aku berkelinjang serasa mau pipis karena kegelian. Karena posisinya lampu mati aku ga bisa melihat siapa yg melakukannya dengan jelas.
120. Tanganku hanya bisa meraba - raba dan berusah menjauhkan kepala orang itu, rambutnya begitu kasar, tangannya begitu dingin memegang kakiku, aku sudah ga kuat, dan sekarang lah saat..

"Kak Windaaa"

Langsung aku teriak

"Akhhhhh, Iya Dek"

Jawab kak Winda kaget
121. Kak Winda menghidupkan lampu dan kaget menyaksikanku sudah setengah bugil, aku menutupi kemaluanku dengan tangan.

"Kamu ngapain dek ?"

Tanya kak Winda

"Ga tau kak, aku takut"

"Ada yang jilatin anuku"

"Hiks, hikssss, hikss"

Jawabku sambil menangis
122. "Kamu masih pera.."

Tidak melanjutkan perkatanyaannya kak Winda langsung menyuruh memakai celanaku.

Bagian kemaluanku begitu amis aku hendak mencucinya terlebih dahulu tapi kak Winda melarangku.

"Sudah gausah dicuci, nunggu subuh aja"

Kata kak Winda
123. Aku berpikiran kalau kak Winda menutupi sesuatu dariku, saat dia mau melontarkan pertanyaan dia tiba - tiba terdiam.
124. Mulai dari keadaan kami hanya bisa terdiam menunggu subuh, kak Winda bermain hp agar terus terjaga, begitu juga denganku masih ketakutan dengan kejadian ini.

Ketika sudah subuh aku meminta kak Winda menemaniku ke kamar untuk berganti pakaian dalam dan pembalut.
125. "Kak tadi pertanyaan kakak yg sempat terpotong apa ya ?"

Tanyaku penasaran

"Bukan apa - apa dek Mey, lupain aja"

Jawab kak Winda

Masih menjadi sebuah pertanyaan yang besar "APA YANG DITUTUPI KAK WINDA" ?
126. Pagi sudah tiba, kak Winda ketiduran ketika bermain hp. Aku berniat kekamar, mau membereskan kamarku yang lumayan berantakan akibat kejadian aneh 2 hari ini.
127. Ketika melewati kamar kak Listi aku mendengar,

"Uhhhh, Ahhhkkk, Mphssss"

"Pelan - pelan dong, sakit"

Karena penasaran, aku langsung menuju kamarku. Ingin menguping, apa yang sedang dilakukan kak Listi dikamar.
128. Astagaaaa, aku ini sedang mimpi. Ini ga benar terjadi, ga mungkin ga mungkin.
Langsung bergegas keluar kamar.

"Tok Tok Tok" "Tok Tok Tok"

"Kak Listi, Kak Listi, Kak Listi"

Panggilku kak Listi dengan suara teriak
129.

"Grasak Grusuk, Grasak Grusuk"

Begitu suara yang kudengar dari kamar kak Listi seperti orang yang sedang panik.

"Emmm, iya dek bntar lagi ditoilet"

Jawab kak Listi dari kamar

"Srekkkk, ngeeeeekkk"

Pintu kak Listi terbuka sedikit
130. "Iya dek ada apa ?"

Jawab kak Listi yang hanya menunjukkan kepalanya sedikit

"Mau ngambil casan laptop tertinggal dikamar kakak kemaren"

Jawabku bohong

"Bntar kakak ambilkan, maaf ya kakak habis mandi belum pake baju"

Jawab kak Listi sambil menutup pintunya
131. Setelah dicari - cari, casannya tidak ketemu karna sebenrnya aku berbohong agar bisa masuk ke kamar kak Listi.

"Biar aku aja yang mencarinya kak"

Kataku

"Emm, kalau gitu bentar ya"

"Kakak mau pake baju dulu"

Teriak kak Listi dari dalam kamar
132. "Grasak Grusuk"

Suara grasak grusuk lagi yang kudengar seperti ada yang disembunyikan

"Masuk dek"

Kata kak Listi
133. Aku masuk kedalam pura pura mencari, tapi mataku tertuju pada pintu kamar mandi yang tertutup. Ada apa ? Knp pintunya tertutup. Karena tak mau membuat kak Listi malu, aku membuat alasan baru.

"Kayaknya dikamar kak Winda deh kak"

"Maaf ya kak ganggu"

Kataku sambil keluar
134. Masa iya sih, kak Listi yang pendiam seperti itu melakukan hal itu. Kalau begitu aku bakalan menunggu kebenarannya.

Aku pergi ke tempat bubur pak Anang, sembari menunggu apakah ada laki - laki yang keluar kost itu.

Tiba - tiba kak Winda menyusulku.
135. "Eh kamu mau sarapan ga ngajak ngajak"

Kata kak Winda

"Eh maap kak, tadi kakak masih tidur"

Jawabku

Sembari makan, aku selalu melihat ke arah kost-an apakah ada pria yang keluar dari kost-anku.
136. "Liatin apa sih dek"

Tanya kak Winda

"Engga kak, nungguin temen"

"Siapa tahu dia udah nunggu didepan kost"

Jawanku bohong pada kak Winda
137. Setelah makan, aku dan kak Winda pulang ke kostan dan baru keluar dari warung buryam pak Anang terlihat seorang pria keluar dari kostanku.

"Kak kenal cowo itu ga ?"

Tanyaku pada kak Winda

"Knp kamu naksir ? Itu udh sold out"

Tanya balik kak Winda sambil bercanda
138.

"Engga kak, nanya doang kok"

Jawabku

"Itu pacarnya Listi, mungkin menginap dikosan soal semalem kan baru ngedate"

Jawab kak Winda
139. Ternyata tebakanku benar, kalau kak Listi melakukan hal hina itu.

Mulai dari sini aku kepo dengan masalah hidup anak kost ini satu persatu.

Aku stalking sosial media mereka, hingga aku temukan kalau mereka pernah berpacaran, bedanya kak Winda sudah putus.
140. Untuk menjalankan rencanaku, mulai kulakukan pendekatan kepada kak Alisa.

Tapi kamar kak Alisa belum terbuka masih tertutup, tidak seperti biasa jam segini harusnya kak Alisa sudah olahraga di depan kamar.
141. *FYI

Kosan ini kosan khusus untuk cewe.
Dan terbilang cowo bebas keluar masuk kekosan ini karna kosan ini salah satu kosan elit disekitar sini.

Mungkin karna elitnya pak satpam tidak berani menegur kalau cowo masuk kekosan ini bahkan bisaa sampe menginap.
142. Sore harinya kak Alisa baru pulang ke kosan. Ketika baru pulang mau membuka pintu,

"Eh kak Alisa, baru pulang ya kak ?"

Tanyaku

"Iya dek, kemarin habis ada acara"

Jawab kak Alisa
143. Tapi yang aku lihat, dari penampilannya yang sangat seksi, begitu juga dengan bajunya kurang bahan, dan dan dan dan dan dan dan rambutnya acak - acakan.

"Acara apa yang sampai membuat kak Alisa pulang sampe sore hari ?"

Tanyaku dalam hati, penasaran.
144. Malam ini, aku tidak akan tidur dengan kak Listi atau kak Winda. Tapi aku tidur dikamar kak Alisa. Aku harus dapat beberapa informasi dari kak Alisa.
145.

"Kak Alisa, Kak Alisa"

"Tok, tok, tok"

Panggilku

"Iya dek Mey, bntar"

Jawab kak Alisa yg baru bangun

"Eh kakak baru bangun ya ?"

Tanyaku tidak enak

"Iya nih dek Mey, Hoaaammm"

Jawab kak Alisa terlihat masih mengantuk
146. "Kak malam ini aku bisa tidur bareng kakak ga ? Please"

Mohonku pada kak Alisa

"Knp ga dikamar Listi atau Winda ?"

Tanya kak Alisa

"Gaenak kak sama kak Listi yang skripsian, kalau kak Winda kayanya risih, soalnya aku sering kebangun tengah malam"

Jawabku memohon
147.

"Yasudah, ayo masuk"

Kata kak Alisa

Setelah masuk kamar, kak Alisa izin mau mandi dulu. Setelah mandi dia keluar tanpa menggunakan handuk.

"Ih kak Alisa, malu tau"

Kataku

"Hahah, sama sama cewe jg. Udh TST"
*tau sama tau

Jawab kak Alisa
148.

"Maaf ya dek, kakak kalau tidur malem biasanya cuma pake daleman"

Kata kak Alisa lagi setelah memakai tanktop dan celana dalamnya

"Iya kak, gpp"

Jawabku
149. Setelah 10 menit kita tiduran sambil asik memainkan hp sendiri, aku membuka pembicaraan,

"Kak, kakak beli dimana sih baju baju kakak?"

Tanyaku

"Kebanyakan sih di beliin doi dek"

Jawab kak Alisa

Pantes aja baju kak Alisa minim-minim, cowo nakal mah sukanya yang begini.
150.

"Kakak suka olahraga ya ?"

Tanyaku lagi

"Engga sih dek, cuma dipaksa sama doi. Biar badanku fit dan terlihat bugar katanya"

"Selesai olahraga bisanya doi minta pap, dia suka lihat aku keringettan"

Jawab kak Alisa
151. Dalam pikiranku hampir terjawab semua dari jawaban kak Alisa yang mengarah kesana.

"Kak, aku mau nanya lagi nih tapi rada intim sih. Aku ga tau harus cerita ke siapa. Malu"

Kataku pada kak Alisa

"Mau nanya apa ? Ttng cowo ?"

Tanya kak Alisa yg bisa menebak pikiranku
152. "Aku pernah diajakin cowoku untuk hubungan badan gitu kak, tapi aku nolak, sehabis itu aku diputusin, menurut kakak gmn ? Bener ga yang aku lakuin ?"

Tanyaku dengan nada pelan

"Wah iya ? Benn. .nerrr sih dek"

Jawab kak Alisa terputus
153. Aku berusaha lebih memancing kak Alisa ke arah jawaban yang aku inginkan.

"Aku nolaknya bukan karna ga mau sih kak, tapi aku takut kalau dia bakal cerita ke temen - temennya"

Jelasku pada kak Alisa
154. Dengan kata - kata lancar kak Alisa akhirnya terpancing dengan perkataanku.

"Cowo ga bakallah dek nyebar kalau ngekakuin begituan, percaya deh"

"Kakak juga pernah sih ngelakuin begituan tapi dulu waktu kakak SMA, ga kesebar kok"

Kata kak Alisa.
155. Semua penjelaannya dari sini aku sudah mendapatkan jawaban, ditambah dengan penjelasan yang komplit oleh kak Alisa.
156. Kak Alisa selama kuliah di pulau Jawa ini sudah memiliki 5 manta. Bahkan kelima - limanya sudah pernah mencicipi tubuh kak Alisa, begitu juga dengan cowonya yang sekarang.

Hampir setiap minggu mereka melakukan hal seperti itu, kadang bisa sampai 6 kali dalam sehari.
157. Setelah bercerita begitu panjang, aku ketiduran. Begitu
juga kak Alisa yang tertidur
sambil memelukku.
158. Jam 02.59
Aku terbangun, kurasakan pengalaman yang sama seperti malam kemarin.

Lidah itu begitu hangat menjilat dari paha sampai selangkanganku, hingga membuatku terbangun dan melihat sosok wanita yang sangat menyeramkan, dengan daster putihnya yg bau bangkai.
159. "Tolooooongg, tolonnggggg"

"Tolongggg, tolongggggggg"

Teriakku

Kak Alisa terbangun dan melihat aku sudah setengah telanjang.

"Kamu colmek ?"

Tanya kak Alisa

Pertanyaan goblognya ingin membuatku menamparnya, dan merokbek mulutnya.
160.

"Tok tok tok"

"Tok tok tok"

"Dek Mey"

Panggil kak Winda dari luar kamar.

Kak Alisa membukaan pintu untuk kak Winda

"Kak Windaa, hiksss hikss"

Aku memeluk kak Winda sambil menangis
161. Kak Winda menaikkan celanaku dan membawaku kekamarnya.

"Lisa, kamu tidor sajo. Biar aku mengurusnyo"

Katany kak Winda

"Ohh, oke Win"

Jawab kak Alisa

Sampai dikamar kak Winda aku memeluknya dan terus - menurus menangis.

"Sudah - sudah, nih minum dulu"
162. Ternyata kak Winda sebelumnya udh bersiap siap apalagi dengan kejadian sebelumnya, makanya kak Winda memutuskan untuk tidak tidur dan menunggu apakah aku masih ada gangguan atau tidak.

Singkat cerita, ketika aku sudah tenang kak Winda bercerita tentang apa yang terjadi.
163. Jadi dulu ketika dia mau masuk semester 3 sama seperti aku, masuk ke kost-an ini. Dengan alasan yang sama denganku, kak Winda memilih ngekost ditempat ini karna dekar dari kampus.
164. Nona manis bakalan datang ketika seorang wanita yang tinggal dikosan ini sedang haid, tapi nona manis hanya mengganggu orang yang masih perawan.
165. Ketika kak Winda haid, wanita itu datang setiap hari, mengjilat darah perawannya kak Winda dan setelah selesai pergi begitu saja.

Pada hari ketiga, kak Winda memutuskan untuk mengungsi ke kosan cowonya.
166. Masih sama, wanita itu mengikut sampai ke kosan cowo kak Winda. Hal yang sama terjadi disaat menjelang pagi ketika darah haid keluar. Sampai kak Winda tidak bisa berkata - kata apa lagi.

Rasa takut, sedih, selalu menghatuinya.
167. Ketika kejadian itu kak Winda membangunkan pacarnya, dan seketika nona manis itu hilang.

Pacarnya kak Winda bukan tanyakan kejadian, itu tapi sudah naik nafsu duluan.
168. Kejadian malam itu tak bisa dielakkan kak Winda yang posisinya setengah bugil, langsung digagahi oleh pacarnya.

Lagi haid, trus digagahi.

Cuma mereka yg pernah ngalamin tau bagaimana rasanya.
169. Tak tahu ini kesialan karna kehilangan mahkota berharga,
ga tau ini keberuntungan karna sejak itu kak Winda sudah tidak pernah diganggu oleh nona manis.
170. Orang - orang seperti Listi dan Alisa udh pernah di setubuhi laki - laki sebelumnya makanya tidak pernah mendapatkan gangguan ketika datang bulan.

Begitu juga dengan anak kost lainnya, karena kenakalan remaja masa kini, mereka jg sudah kehilangan perawan.
171. Ada pun yang segera pindah karena mendapat gangguan, nasib mereka juga sama. Selalu diikuti kemana pun mereka pergi, hingga kehilangan perawan baru mereka bisa lepas dari nona manis.
172. Dimalam sebelumnya kak Winda sempat mau bertanya, apakah aku masih perawan ?

Tapi karna takut menyinggung perasaanku, kak Winda mengurungkan niatnya.

Dan ketika mau memergoki kak Listi, kak Winda juga tahu. Agar kak Listi tidak malu, kak Winda sudah bersiap - siap.
173. Tapi aku tidak membongkarnya dan menunggu di tempat buryam pak Anang, untuk mengalihkan aku akhirnya kak Winda menyusul.

Tapi karna kebetulan melihat cowo kak Listi yang keluar dari kostan, sudah tak bisa teralakkan.
174. Setelah semua penjelasan dari kak Winda, dari hari ke - 4 sampai selesai haid selalu menemaniku mandi, kami berdua sudah tidak malu - malu lagi. Meskipun pertama kali mandi aku selalu menutupi kemaluanku dan buah dadaku.
175. Kami tidak pernah tidur malam, kak Winda selalu menemaniku begadang dan mengajakku bercanda agar aku tetap terjaga.

Syukurlah karna kebaikan kak Winda, rasa takutku sudah berkurang.
176. Tapi masih ada pikirin yang menghantuiku.

Kalau Nona Manis mengikuti kemana pun, ketika aku pergi magang apakah dia bakalan mengikutiku ?

Apakah aku harus kehilangan keperawananku ?

Bagaimana dengan Easter dan Lisa sahabatku kalau masuk ke kosan itu ?
---Thread bersambung
Next Thread Nona Manis Part 2

Kalau banyak typo, saya minta maaf karna mepet waktu jadi ga sempet buat suntting ulang.

Kalian suka ? Tinggalkan Lovenya
Mau share ? Boleh di Re-tweet

Saya deff, pamit undur diri
Selamat menunggu buka puasa
💞💞💞 L O V E
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with S R C

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!