My Authors
Read all threads
KONTRAKAN ORANGE

based on true story

A thread by @YessyListryani

Dilarang sendirian di kontrakan!!!

#ceritahorror #threadhorror #horrorthread #bacahorror #StayHomeStaySafe @bacahorror
Cerita ini gw dapat dari seorang narasumber yang gw kenal dekat beberapa tahun ini. Akan ku coba ceritakan dengan serapih mungkin.

Enjoy the story ya sob.
Aku memutar otak agar bisa meminimalisir pengeluaran akhir-akhir ini. Tinggal di apartemen bisa jadi sesuatu yang tidak sepadan untuk saat ini. Pengeluaran harus benar-benar di pangkas.
Akhirnya kuputuskan untuk mencari kontrakan yang dekat dengan studio sanggar tari. Aku mulai browsing di google, melihat foto-foto kontrakan yang layak untuk di tinggali. Sampai ku temukan kontrakan yang terlihat baru saja di bangun. Bercat orange cerah.
Letaknya strategis pikirku, tidak terlalu jauh dengan studio tari tempat aku melatih anak-anak didikku. Ku datangi kontrakan itu.
Kesan pertama yang kudapat. Kontrakan ini terkesan mewah, cerah, pencayahaannya juga terang. Lampunya banyak. Tidak gelap.
Kontrakan dengan dua lantai. Ada dua kamar di atas. Aku memilih yang di bawah saja. Langsung cocok dengan harga sewanya. Dan aku fix pindah kesana dengan seorang anak didikku. Aji namanya.
Kontrakan ini benar-benar baru kelar di bangun. Jadi kami adalah penghuni pertama kontrakan ini. Kejadian aneh mulai terjadi. Tapi kupikir ini bukan hal horror. Tadinya aku tidak ambil pusing soal ini. Tapi lama-lama gerah juga. Apa itu?
Kejadiannya adalah tiap kali aku menjemur pakaian dalam, pasti hilang. Btw aku adalah seorang pelatih tari laki-laki. Bukan perempuan. Apa ada orang yang punya fetis terhadap pakaian dalam laki-laki? Mungkin ada ya. Yah... Anggap lah pakaian dalamku hilang di colong orang.
Ya itu kejadian yang bagiku lucu sekaligus seram. Tapi masih ada kejadian lainnya.

Malam itu sedang tidak ada jadwal latihan. Aku di kontrakan sendirian. Kemana Aji? Seperti biasa, tiap libur latihan, dia pergi main.

Ku nyalakan tv, menonton acara apa saja yang terputar.
Sesekali membalas chat yang masuk ke ponselku. Tapi entah kenapa perasaanku tiba-tiba tidak enak. Aku merasa seperti ada yang memperhatikan. Tapi aku benar-benar sendirian di sini.
Aku menoleh ke jendela. Benar saja, ada seseorang yang mengintip ke dalam sini dari sana. Jas sekali, sosoknya seperti kakek-kakek.
Aku membuang muka ke arah gerbang kontrakan. Gerbang tertutup rapat. Darimana dia masuk? Pikirku.
Aku menoleh lagi ke arah jendela.
Sosok itu sudah tidak ada. Aku merinding seketika. Aku yakin itu bukan manusia.

Kejadian ini ku tutup rapat-rapat. Aku tak ingin menceritakannya pada Aji atau anak-anak lainnya.
Tapi beberapa hari kemudian, beberapa anak mulai bercerita tentang ini juga. Jadi aku tak sendirian. Terbukti aku tidak halu. Ya mereka juga melihat sosok kakek-kakek itu. Mengintip dari jendela. Dengan mata yang menyeramkan.
Sebagai pengingat, aku adalah orang pertama di kontrakan ini. Dua kamar di atas masih kosong. Siapa sosok itu? Masuk darimana dia? Gerbang selalu terkunci rapat tiap kami berkumpul di kontrakan. Allahualam.
Akhirnya kamar atas terisi, seorang anak didikku memutuskan untuk tinggal di atas. Namanya Zay. Sisa satu pintu saja yang kosong sekarang.

Sejak Zay tinggal disana, setiap malam aku sering mendengar suara berisik dari atas. Sedang apa dia di atas dengan pacarnya pikirku.
Tapi mustahil kalo mereka berdua sedang adegan lari-larian ala film Bollywood di atas sana kan? Karena suara berisik itu seperti orang yang berlari bolak balik entah berapa putaran. Langkahnya pun terdengar bukan seperti langkah orang dewasa.
Jika dua orang dewasa yang berlarian di atas sana, pasti akan lebih berisik lagi pikirku. Suaranya kadang menghilang, terus muncul lagi. Hampir setiap malam begitu terus. Oh, aku masih positive thinking, mungkin si Zay lagi mengulang latihan.
Tapi apa? Zay waktu itu memutuskan pindah dari kontrakan orange ini. Karena tempat kerjanya terlalu jauh dari sini. Otomatis lantai atas benar-benar sudah kosong lagi kan?
Suara berisik itu masih tetap ada. Sampai akhirnya aku penasaran. Aku beranikan mengecek lantai atas
Perasaanku langsung tidak enak. Seolah ada yang memperhatikan. Entah ini hanya perasaanku saja atau bukan. Seperti ada sosok anak kecil yang sedang memperhatikan aku di lantai ini. Kuputuskan untuk turun saja.
Ku ceritakan pada Aji soal lantai atas.

"Emang iya tau Yah, kaya ada anak kecil lari-larian tuh di atas. Kalo tikus ga begitu" Aji pun mengkonfirmasi.

Lagi-lagi aku tidak halu sendirian disini.
Suatu waktu, aku dan Aji sedang asyik sendiri dengan ponsel. Tiba-tiba terdengar suara orang mengaduk sesuatu di gelas. Tidak lama kemudian, tercium bau kopi yang menyengat. Kami hanya berduaan di kontrakan saat ini. Yang bisa kami lakukan hanya saling melihat satu sama lain
Lain waktu
Lagi-lagi aku sendirian disini. Seperti biasa, hanya main game sambil sesekali membalas chat masuk. Tiba-tiba aku risih, aku mendengar seperti ada seseorang yang daritadi sibuk naik turun tangga. Aku melongok keluar dari jendela.
Apa yang aku liat?
Ini hampir tengah malam, tapi jelas sekali, itu sosok anak kecil yang sedang sibuk naik turun tangga. Seketika aku merinding. Anak kecil itu pun menoleh ke arahku. Dengan wajah pucatnya dia tersenyum padaku. Buru-buru aku menutup hordeng.
Kejadian yang Aji alami berbeda lagi. Suatu hari dia bertanya padaku.
"Ayah udah makan?"
Aku menggeleng "Ah yang bener" katanya lagi.
"Ih! Sumpah Ji, belom" jawabku.
"Tapi ini makanannya udah abis, siapa yang makan?"

Oke pikiran paling positif, mungkin itu kerjaan tikus
Tapi jika benar itu tikus, otomatis meja jadi berantakan kan? Ini tidak sama sekali. Jadi perbuatan siapa itu?
Hantu? Apa ada hantu doyan makanan manusia?
Sampai detik ini kami berdua tidak habis pikir.
Malam lainnya, aku sedang tidur tiba-tiba terbangun karena suara berisik dari teras. Suara berisik itu seperti berasal dari suara panci yang di gesek-gesek ke lantai.
"Aji! Ngapain sih?"
Tak ada jawaban dari aji. Kulihat dia rupanya sudah tidur dengan menyumpal telinganya =>
dengan handsfree. Nyenyak sekali.
Suara itu masih belum berhenti. Malah terdengar makin keras. Aku tidak bisa tidur lagi. Suaranya menganggu.
Dengan ragu aku berjalan ke arah suara itu berasal. Tidak ada siapa-siapa di teras. Jelas saja! Ini sudah malam.
Apakah pancinya ada? Tidak ada. Lalu dari mana suara berisik tadi berasal?. Ntahlah.
Lain waktu lagi.
Waktu itu aku sedang sendirian di kontrakan. Ya, seperti biasa, Aji entah main kemana. Aku mencoba tidur, tapi tidak ngantuk sama sekali. Tiba-tiba pandanganku terpaku ke tong sampang di sudut pagar. Ada seseorang disana yang berdiri membelakangiku.
Pintu pagar sudah di gembok, kuncinya di bawa aji. Dari mana dia masuk? Pikirku. Sedang apa dia berdiri disana. Itu jelas sosok laki-laki. Berdiri diam menghadap tong sampah.
Tunggu! Tinggi sosok ini tidak normal. Dia terlihat tinggi sekali. Seketika aku merinding.
Buru-buru aku ke kamar mandi. Berwudu, shalat isya, lalu tidur.

Besoknya masih sama, sosok itu masih diam disana. Ku konfirmasi pada Aji. Aji tidak melihat apa-apa disana. Hanya aku sendirian yang melihat? Iyakah?
Sebenarnya, di gang belokan kontrakan ini juga ada yang aneh. Tapi selama ini aku cuek. Padahal tiap kali ingin pulang. Kain putih beterbangan di atas pohon selalu menyambutku. Apa hanya kain? Aku tak pernah mau memastikan. Anggaplah saja itu hanya kain putih berterbangan.
Berapa tahun aku bertahan disini?
Syukurnya segala gangguan itu kua anggap bukan masalah besar. Jadi aku bisa bertahan di kontrakan ini selama 2 tahun. Ya cukup lama kan?
Sejujurnya aku betah disini. Pemilik kontrakannya pun sangat baik pada kami. Itu juga alasan yang membuat aku bertahan tinggal disini.

Sampai akhirnya aku menyerah ketika sepertinya saat tinggal disini masalah selalu datang bertubi-tubi
Aku banyak kehilangan. Di tinggalkan anak-anak didikku. Pekerjaanku tidak lancar. Mungkin itu hanya perasaanku. Tapi akhirnya aku memutuskan untuk pindah.
Sejak aku pindah, dari yang aku dengar. Kontrakan Orange itu kosong sampai detik ini.
Apa kalian berminat tinggal disana???
Berminat kenalan dengan kakek yang doyan ngintip di jendela? Atau bermain naik turun tangga dengan anak kecil disana? Ataupun duduk-duduk sekedar ngopi dengan sosok yang suka membelakangi itu? Hihihi...

Jika berminat akan aku antar...
Oke... Buat kalian yang punya cerita horor, bagikan denganku yah...

Silahkan ceritakan di DM. Aku tunggu cerita kalian.
Sampai jumpa di thread berikutnya.
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with BotolAqua

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!