"Aku kudu giat berlatih, agar cita-citaku bisa tercapai!" ucap seorang pemuda bernama Haerul yg sedang keras melatih fisik dan badannya demi memperjuangkan cita-citanya menjadi salah seorang abdi negara yg memiliki seragam berwarna hijau doreng di negeri ini
Satu...
Dua...
Tiga...
Empat...
Hitungan demi hitungan ia ucapkan sambil menggerak-gerakkan badan untuk melatih fisiknya setiap hari di pelataran rumahnya
"Rul... Istirahat dulu, makan dulu" seru mamaku dari dalam rumah saat panas terik matahari sedang tinggi-tingginya
"Iya ma... Sebentar...." jawabku dari luar rumah
"Kelak, saat aku jadi tentara pasti aku akan gagah dan buat bangga kedua orang tuaku" ucapku didalam lamunanku
Hampir ashar, aku baru menyudahi latihanku.
Ku langkahkan kakiku ke dalam rumah menuju masakan ibu di belakang yg sudah menunggu ku makan sejak tadi
"Gimana latihanmu rul?" tanya papa disela-sela makanku
"Lancar kok pa"
"Ya sudah, kalau lagi latihan jangan lupa istirahat. Gak baik juga buat kesehatan kalau terlalu banyak olahraga seperti itu" ucap papa menasehatiku
"Siap pa, laksanakan!" jawabku tegas sambil tersenyum bagai seorang prajurit muda
Malam pun tuba,
Tiap malam setelah makan dan beribadah, waktuku ku habiskan dengan belajar materi-materi yg nanti akan diujikan
Sehari-hari aku terus melakukan aktifitas demikan. Berlatih, belajar, berlatih dan belajar
Karena aku tak mau cita-citaku sejak lama gagal hanya karena aku kurang dalam belajar dan berlatih.
Hari demi hari berjalan seperti biasa hingga mendekati hari ujian tiba aku dihadapkan dengan sebuah pilihan terberat di dalam hidupku sekarang
Ya, aku harus mempelontosu rambut yg menurutku sangat keren ini
"Ya Tuhan.... Kalau bukan buat cita-cita, gak akan aku merelakan rambut kesayanganku ini" ucapku sambil mengelus-elus mahkotaku ini
Setelah mengumpulkan niat, aku menghampiri sepedaku. Lalu aku mengayuhnya menuju tukang cukur rambut yg tak jauh dari rumahku
"Cukur gumana nih? kaya biasanya?" tanya tukang cukur nya yg bernama Pak Su'ud
"Enggak pak, pelontosin aja semuanya rata" jawabku
"Ha? Beneran ini dipelontosin?" tanyanya seolah tak percaya karena tak biasanya aku cukur rambut begini
"Iya beneran pak" jawabku meyakinkan
"Aku mau daftar tentara pak" tambahku
"Ohh, pantesan aja kau minta dipelontosin rul" jawabnya
Dalam diam aku menjerit-jerit sambil menatap wajahku dari kaca di depanku yg perlahan berubah seperti lampu taman di depan rumah
"Ini uangnya pak" ucapku saat selesai mencukur rambut
Ku kayuh sepedaku lagi menuju rumah. Di jalan aku merasakan angin segar merasuk hingga dasar kulit kepalaku
"Hrrggghhh segar juga ternyata ya punya kepala botak" ucapku dalam hati sambil merasakan dinginnya kepala botak saat terkena terpaan angin
Tapi, disisi lain hatiku masih terus menjerit-jerit karena kadar ketampananku kini berkurang drastis
"Udah muka pas-pas an malah botak begini, ahhh..." makiku dalam hati
Setibanya di rumah, aku menyiapkan baju yg akan ku bawa besok.
"Waduh, anakku sekarang tampan banget ya bu hahaha" ucap papa pada ibu saat melihatku
"Tampan darimananya pa? Kepala seperti kacang atom begini bisa-bisanya tampan darimana" jawabku kesal
"Sudah... Gak usah kesal. Anakku tetap tampan walau botak begini, nanti kalau sudah jadi tentara kan bisa dipanjangun lagi malah tambah keren kan" ujar papa menghiburku
Aku tersenyum lebar mendengar ucapan papa, ya walaupun dalam haru aku masih sulit mengikhlaskan
Pagi harinya,
Sarapan sudah siap menyambutku dengan bekal nasi yg bisa kubawa nanti.
"Nanti yg tenang ya nak, jangan lupa berdoa kalau mau mulai" ucap ibuku
Pagi itu, aku diantar bapak menuju lokasi tes pertamaku. Sebelum berangkat aku kembali berdiri di depan kaca kamarku,
aku kembali merapikan pakaian dan penampilanku
"Ma.... aku berangkat..." pamitku
Singkat cerita, rangkaian tes hari itu sudah aku lalui dengan lancar. Aku bahagia tatkala namaku disebut menjadi salah satu nama yg lolos ke tahap selanjutnya
"Alhamdulilah, aku pupang membawa kabar baik untuk kedua orang tuaku"
Di rumah, aku menceritakan hasil dari hari ini pada mereka, mereka tersenyum melihatku.
Hari demi hari aku lalui lagi dengan berlatih dan belajar lebih giat lagi untuk memghadapi tahapan selanjutnya
Singkat cerita, aku berhasil lulus hingga tahapan akhir. Namaku disebut menjadi salah seorang yg akan mengikuti pendidikan kemiliteran selama 6 bulan pasca darisini
Hari yg ku tunggu akhirnya tiba, hari dimana dimulainya pendidikan kemiliteranku selama 6 bulan ke depan.
Aku datang dengan membawa papa mama yg memang sengaja diundang oleh panitia pelaksana.
Aku dan semua siswa datang dengan orang tua kami masing-masing
Mama, papa terlihat sangat rapi dan berwibawa mengantarkan anaknya yg akan pergi berjuang selama pendidikan bersama 240 siswa yg lainnya.
"Pa...ma.... Doakan Haerul ya" ucapku sambil memeluk mereka berdua dan menahan tangis yg hampir tak terbendung di pelupuk mata
"Dalam pelukan, papa dan mama mendoakanku dengan sungguh-sungguh sambil mengusap-usap kepala botakku ini
Air mata menetes dari kedua matanya yg penuh harap aku berhasil dikemudian hari
Setelah ini, aku baru akan bisa bertemu mereka berdua beberapa bulan lagi
Rencananya, dihari itu juga seluruh siswa pendidikan akan langsung dibawa kesuatu tempat diatas ketinggian 1600 Mdpl, yg katanya dulunya merupakan markas pertahanan tentara Belanda dijaman penjajahan dulu.
Sebuh saja namanya Lembah Batu (nama disamarkan)
Pukul 18.00 petang, kami para siswa mulai beranjak menuju Lembah Batu dengan menggunakan truk yg telah disiapkan sebelumnya.
Perlahan kami mulai meninggalkan hingar bingar koya Makassar menuju tempat yg belum aku ketahui sebelumnya
Malam itu, truck melesat membawa para siswa dengan kencang melewati jalanan yg kian lama kian sepi
Saat hampir sampai, jalanan yg awalnya lurus-lurus aja tiba-tiba berubah kelak-kelok bagai seekor ular
"Sial, kepalaku pusing"ucapku dalam hati merasakan sensasi jalanan malam itu
Tibalah kamu di Lembah Batu setelah menempuh 5 jam perjalanan dari kota Makassar.
Kabut tebal serta dingin yg menusuk menyambut kedatangan kami para siswa di Lembah Batu
"Priiittttt......" bunyi peluit terdengar di telingaku, tandanya kami diminta lekas berkumpul disana
Para siswa berlarian buru-buru berkumpul dan berbaris menuju sumber suara peluit tsb.
"Hai para siswa! Siapkan mental dan fisikmu! Jimat serta pegangan yg kamu bawa tidak akan mempan dan berlaku disini!" ucap tegas salah seorang pelatih yg bernama Pak Anwar
Selama pendidikan, Pak Anwar lah yg paling terkenal tegas dan sangat garang. Sampai-sampai aku dan kawan-kawan menjulukinya sebagai singanya lembah batu karena saking garangnya
Disitu pak Anwar membacakan pembagian kelas serta kompi dipendidikan kali ini
"Haerul... Kompi A, pleton 1, kelas A" ucapnya
"SIAP!!!" jawabku dengan suara lantang dan menggelegar agar kantuk yg sudah kurasakan lekas menghilang
Setelah semuanya mendapatkan kelompok, aku dan yg lainnya diarahkan menuju salah satu ruangan disana.
Disana kami kembali diberi pengarahan dan bimbingan tentang kegiatan besok sampai 6 bulan kedepan hingga kami selesai melaksanakan pendidikan kemiliteran ini.
"Bagi kalian semua perhatikan! Jangan sekali-sekali kencing dan buang air sembarangan disini! Serta jaga sikap dan sopan santunmu selama disini!" ujar pak Anwar dengan raut wajah yg berbeda dari sebelumnya
Pukul 23.45 pengarahan selesai, kamu dipersilahkan untuk lekas tidur dan istirahat.
Karena sejak taei aku menahan rasa ingin kencing, aku melangkahkan kakiku menuju kamar mandi yg letaknya di pojokan belakang lokasi pendidikan.
Kamar mandi yg ku kira seperti kamar mandi sewajarnya, ternyata jauh dari ekspektasiku.
Dari kejauhan aku bisa melihat letak kamar mandi yg cukup jauh dari barak tempatku tidur.
Sepi...
Sunyi...
Menyeramkan
Dan gelap yg bisa ku lihat saat itu
Karena aku baru mengetahui kalau di kamar mandi belum dipasangi lampu penerangan.
Kaki tetap ku langkahkan walau dengan keraguan. Walau tak seorang diru, perasaanku tetap bergidik ngeri merasakan situasi ini.
Saat hendak sampai, aku melihat satu temanku yg bernama Mukhtar tampak mencurigakan berdiri tak jauh dari tempatku berdiri.
"Mau apa kau Mukhtar?" tanyaku curiga
"Mau kencing"
"Hei! Jangan kencing disitu! Apa kau tak ingat apa yg dikatakan pelatih tadi!" seruku mengingatkannya
"Tidak apa-apa rul! santai aja tak akan kenapa-kenapa" jawabnya cuek sambil membuka resleting cepananya dan kencing di area yg ditumbuhi pohon besar disana
"Ya sudah kalau memang tidak mau diingatkan" ucapku dalam haru mengetahui sikap Mukhtar yg acuh terhadap himbauan pelatih
Ku lanjutkan langkahku lagi, tapi baru saja berapa langkah, aku terkejut dengan suara teriakan yg sampai di telingaku
"AAAHHHHH....."
"TOLONG.....!!!!"
Aku terkejut saat mengetahui kalau sumber teriakan itu berasal dari mulut Mukhtar
AHHHH....
Tolong....
Ampun.....
Kelamin saya hilang....!!!!
Kembalikan kelamin saya....!!!!
Ampun....
Kelamin saya hilang.....!!!!
Kembalikan.....!!!
Kembalikan.....!!!!
Teriak Mukhtar kesakitan dengan memegang alat kelaminnya sambil berguling-guling diatas tanah tempatnya kencing tadi
Spontan aku dan semua siswa yg mendengar teriakan Mukhtar berlarian menghampiri tubuh Mukhtar yg masih terus berguling-guling disana
Para siswa berbondong-bondong menghampirinya dan diangkatlah Mukhtar ke dalam barak
Disana, Mukhtar dibaringkan. Tapi tetap saja Mukhtar masih meronta-ronta kesakitan sambil memegang alat kelaminnya
Dalam kondisi ini fokusku terpecah pada salah seorang siswa yg hanya berdiri didekat lemarinya, aku belum tau siapa namanya, ia hanya berdiri menatap tajam tubuh Mukhtar yg tergeletak kesakitan.
Aku yg penasaran terus memperhatikannya, sampai-sampai tatapannya beralih menuju melihatku
Perasaanku berubah tegang seketika tatkala tatapan tajamnya melihatku.
Aku kembali fokus ke tubuh Mukhtar
"Mukhtar....Mukhtar..... Sadar kau tar...." ucap para siswa sambil menggoyangkan badannya
Sampai disuatu saat salah satu pelatih yg namanya Pak Makruf. Beliau datang menghampiri kami yg masih mengerubungi tubuh Mukhtar
"Inilah akibatnya, jika tidak mendengar apa yg telah disampaikan pelatih. Sekarang, angkat ke dalam mobil sana" ucap pak Makruf dibarengi dengan datangnya mobil yg sengaja datang untuk mengurus masalah Mukhtar
Beberapa orang diantara kami mengangkat Mukhtar ke dalam mobil
Di mobil, sudah ada beberapa orang yg memang sudah bersiap menyambut Mukhtar.
Singkat cerita, paginya Mukhtar sudah pulih dan bisa kembali beraktifitas seperti biasa lagi
"Lain kali, kau dengar apa kata pelatih tar! Kan aku sudah ingatkan kau semalam" ucapku padanya
"Eh, tapi aku penasaran dengan semalam. Sebenarnya kau lihat apa sampai begitu?" tanyaku penasaran pada Mukhtar
"Jadi, saat baru saja aku mengeluarkan kemaluanku dan kencing tiba-tiba aku melihat sosok nenek-nenek yg seketika keluar dan menarik kemaluanku" tandasnya
"Ha? Serius kau tar? Seperi apa nenek-nenek itu?" tanyaku lagi
"Iya serius, dia datang dengan rambutnya yg acak-acakan dengan raut muka marah lalu tiba-tiba menarik kemaluanku hingga rasanya seperti putus" jawabnya
Aku hanya menelan ludah mendengar jawaban Mukhtar
Kian lama, aku mulai mengenal satu-persatu kawan satu angkatanku. Tapi, saat genap satu bulan pendidikan aku penasaran dengan salah seorang siswa yg menurutku misterius
Dia namanya Charles, dia lebih banyak menghabiskan waktunya dengan berdiam diri
dan jarang berinteraksi dengan kawan sebaraknya.
Tapi disisi lain, saat di lapangan ia memiliki ketahanan fisik jauh diatas siswa yg lainnya.
Yg buatku penasaran adalah, matanya yg terus merah sehari-harinya
Nah, sampailah waktu dimana Jaga Serambi mulai diberlakukan.
Jaga serambi adalah tugas bagi para siswa untuk menjaga barak ketika malam tiba, siswa yg berjaga diberi tugas menjaga seluruh barang dan perlengkapan yg dibawa jika ada serangan yg akan menyerang tiba-tiba
Dan jaga serambi ini dilakukan setiap pukul 22.00 hingga 05.00 pagi dan berganti setiap jam nya.
Di suatu malam saat aku jaga serambi, aku tak melihat Charles berbaring di tempat tidurnya
Disini aku masih belum menaruh curiga kepadanya
Tapi di beberapa malam berikutnya aku kembali tidak melihat Charles di tempat tidurnya
"Kemanakah dia?" tanyaku dalam hati. Dalam hati aku ingin mencarinya tapi aku masih berjaga disini dan tidak mungkin mencarinya
Sampailah di jam 23.00 pelatih melakukan sebuah kegiatan yg bernama Pendadakan. Pendadakan adalah suatu simulasi kegiatan tatkala markas diserang musuh ketika kami sedang terlelap untuk melatih kesiap siagaan kami menghadapi musuh
Suara tembakan berbunyi dimana-mana, bahkan suara meriam terdengar sangat keras meledak membuat para siswa yg sedang tidur terlelap bangun seketika
Seketika kami menempati posisi yg sudah diajarkan sebelumnya ketika ada serangan tiba-tiba dengan senjata dan pakaian seadanya
Singkat cerita pendadakan selesai pukul 00.15 dan kami diminta berkumpul di lapangan tempat biasa kami Apel.
Disitu, aku yg malam itu jaga dan kebetulan diberi tugas sebagai ketua Kompi saat itu kaget melihat salah seorang anggotaku tidak ada
Ya, aku tak melihat Charles disini
Mendapati tidak adanya Charles, aku melaporkan ketidak adaanya salah satu anggotaku pada komandan kelas.
Seketika itu juga aku diperintahkan mencarinya ke dalam barak. Saat disana, yg kudapati hanyalah baju, ransel dan perlengakapann miliknya saja yg ada
Pukul 01.00 seluruh siswa diminta kembali istirhata ke dalam barak kecuali Kompi A yg berjumlah 120 orang yg mana beranggotakan Charles dan aku didalamnya
Semua pelatih sangat marah atas kejadian ini.
Seketika itu pelatih mengarahkan kami semua mencari Charles di semua penjuru lokasi pendidikan yg setelah pendidikan ku ketahui memiliki luas sekitar 6 hektar.
Tapi, ada hal aneh disini.
Baru 30 menit kami mencari dan Charles belum ditemukan, kami semua diminta kembali ke dalam barak kecuali ketua kelas A1.
Ya, tidak salah lagi. Aku yg diminta bertahan karena aku yg bertugas menjadi ketua kelas A1
"Haerul! Pergi kau ke belakang barak!" seru salah satu pelatih
"Alamakkk.... bakal kena hukuman ini aku" ucapku kesal saat diminta ke belakang barak
Setibaku disana aku dipanggil ke dalam kamar mandi siswa yg letaknya di paling pojok
Jadi kamar mandi disana itu jumlahnya sangat banyak dan memanjang dan kala itu aku diminta mengarah ke dalan kamar mandi yg letaknya diujung paling pojok bangunan
Di setiap langkahku aku selalu dihantui rasa takut akan dihukum nanti.
"Suara deru jantungku berdetak kencang di situasi ini.
Benar saja, baru aku masuk ke dalam kamar mandi disana aku disambut oleh 7 pelatih yg sudah berdiri tegak dengan tatapan matanya yg tajam mengarah kepadaku
"Alamakkkk.... Habislah aku...."
Baru saja aku berhenti di hadapan mereka
"Masuk kau kesana" salah satu pelatih memintaku masuk ke dalam bilik kamar mandi yg berada di paling pojok itu.
Kali ini aku ditemani wakil komandan kelas yg bernama pak Burhan
"Ember siapa ini?" tanyak Pak Burhan sambil menunjuk ember yg tertutup kain handuk disitu
Aku yg belum mengetahui milik siapa ember ini sontak melihat nomer siswa yg tertulis di ember tsb.
"Siap! Ember siswa Charles komandan!" jawabku
"Coba kau buka, kau lihat apa isi di dalam ember itu!" suruh pak Burhan
Tanpa bertanya, aku langsung membuka ember yg tertutup kain handuk itu.
Baru saja aku membuka, aku terjatuh karena tidak percaya dengan apa yg ku lihat di dalam ember tsb
Alangkah terkejutnya aku, karena yg ku lihat di dalam sana adalah seonggok usus dan beberapa jeroan dalam manusia yg masih segar dilumuri darah
Aku terduduk lemas setelah melihatnya.
Pak Burhan membantuku berdiri,
"Kamu tau itu apa dan milik siapa?" tanya pak Burhan
"Siap tidak tau komandan!" jawabku yg harus tetap terdengar tegas walau batinku lemas dini hari kala itu.
"Kalau kamu mau tau itu apa dan milik siapa, kamu tunggu disini sampai pemiliknya datang untuk mengambilnya!" suruh pak Burhan yg membuatku semakin lemas
"Siap tidak berani komandan!" jawabku pada pak Burhan
Baru kali ini aku membantah perintah seorang pelatih karena memang benar-benar aku tak memiliki cukup keberanian kalau dalam hal seperti ini
"kalau begitu, kamu ikut saya dan ke 6 pelatih lainnya keluar. Kita tunggu disana"
ucap pak burhan menyuruhku
Diluar, kami semua menunggu di samping bangunan kamar mandi.
Takut...
Penasaran...
Berkecamuk menjadi satu dalam hatiku malam itu.
Pendidikan yg ku kira hanya begitu ternyata kini dihadapkan juga dengan hal-hal yg tak masuk dinalar logika
Sekitar satu jam menunggu belum ada tanda apa-apa.
Aku dan ke 7 pelatihku tetap menunggu disini.
"Krakkk.....Krakkkk.....Krakkk" tiba-tiba kami semua mendengar suara langkah kaki dari atap kamar mandi
Tidak cukup disitu, tiba-tiba sekelebatan sosok terbang menuju dalam lorong kamar mandi
Masih kami menunggu tapi belum juga sosok yg kami tunggu keluar
"Sepertinya kita terlalu banyak, jadi dia tau kalau sedang kita tunggu. Mungkin kita kurangi menjadi 3 orang saja setelah ini"
ucap salah satu pelatih.
Setelah perbincangan singkat itu, diputuskanlah Pak Makruf, Pak Buruan dan aku yg akan tetap menunggu.
Kali ini, kami bertiga menunggu di dalam kamar mandi yg berada tepat di depan kamar mandi yg terdapat ember berisi jeroan manusia tsb
Di kamar mandi yg tak cukup luas ini, aku membagi tempat bersama 2 pelatihku.
Kira-kira 30 menit menunggu dibarengi dengan suara adzan subuh kami bertiga dikejutkan dengan suara benturan keras seperti suara manusia terjatuh dari arah kamar mandi yg ada di depan kami
"BRRAAAKKK.....!!"
Diantara kami tidak langsung keluar pada saat itu, kami menunggu hingga 10 menit barulah pak Makruf langsung dengan tiba-tiba berlari menyergap ke arah kamar mandi yg terdapat ember yg berisi jeroan manusia itu
Di belakangnya diikuti pak Burhan kemudian aku di paling belakang.
"Siapa kamu!" teriak pak Makruf sambil menyergapnya
Kami bertiga mengepungnya diantara gelap bagai sedang menangkap seorang penjahat di dini hari ini
Tapi, saat mataku sudah bisa melihat dengan jelas siapa sosok itu. Aku dibuat tak percaya melihatnya
Bagaimana tidak, sosok yg berdiri di depanku tidak lain adalah kawan seangkatanku Charles.
Dia pemilik organ-organ dalam yg ada di ember itu
"Ya Tuhan..... aku benar-benar tidak percaya dengan yg ku lihat subuh-subuh kali ini"
Pak Makruf dan Pak Buruan lantas membawa Charles dan aku diminta langsung kembali ke barak oleh mereka berdua
"Jangan kamu ceritakan ini pada siapapun" suruh pak Burhan padaku
"Siap komandan" jawabku
Selebihnya aku tak mengetahui lagi apa yg dilakukan pak Burhan dan pak Makruf pada Charles
Dalam langkah menuju barak aku masih tak percaya kalau itu semua adalah Charles
Di dalam barak sudah banyak yg bangun dari tidurnya,
"Bagaimana Charles? sudah ketemua dia?" pertanyaan muncul dari banyak kawan yg mengetahui kabar hilangnya Charles
"Sudah ketemu, dia pingsan tadi di belakang kamar mandi karena jatuh" jawabku menyembunyikan fakta sebenarnya
Tiba-tiba dalam otakku aku memikirkan "apakah itu yg disebut dengan Poppo?" pikirku saat teringat cerita salah seorang temanku dulu yg menceritakan kalau poppo adalah manusia yg berubah menjadi makhluk gaib dan bisa terbang,
ilmu nya didapat dari keturunan pendahulunya yg menganut ilmu hitam.
Dan akan meninggalkan dan menyembunyikan organ dalamnya (Usus) di dalam tempat yg tidak ada orang yg mengetahuinya
Singkat cerita, hampir setiap hari setelah kegiatan sore hari sekitar pukul 15.00 Charles selalu dibawa oleh pak Makruf dan kembali lagi ke barak saat maghrib tiba.
Setauku, itu dalam rangka penyembuhan Charles agar ilmu Poppo nya bisa dihilangkan
Sampai di suatu malam saat aku jaga serambi pukul 01.00 malam, aku sedang duduk di kursi yg biasa digunakan untuk jaga serambi
"Rul...." seseorang memanggilku sambil menepuk bahuku
Saat aku menoleh ternyata itu adalah Charles
Masih ada rasa takut dalam hatiku tatkala melihat Charles di tengah malam begini.
"Kamu tak usah takut, yg kamu lihat itu benar adanya itu adalah aku. Tapi, satu hal yg perlu kamu tau rul. Aku melakukan itu semua hanya untuk bertemu ibuku di kampung, aku rindu dengannya"
"Aku kasihan pasa ibuku yg sudah tua tinggal seorang diri di rumah dan menggarap kebunnya yg dulu aku bisa membantunya sekarang ibuku menggarapnya sendiri" tambahnya
Charles bercerita banyak hal tentang kehidupannya serta ibunya di kampung
Sampai-sampai aku tak merasa air mata telah terbendung di pelupuk mendengar cerita Charles
Ternyata, inilah alasan Charles menghilang di hampir setiap malam. Tak lain hanya karena rasa rindunya terhadap seorang ibu yg sangat ia cintai dan ingin selalu ia jaga disetiap harinya
"Di setiap malamKau butuh berapa lama untuk sampai di kampungmu?" tanyaku
"Cukup dengan 30 menit" jawab Charles yg membuatku takjub
Bagaimana tidak, aku yg mengetahui letak kampungnya yg mana normalnya ditempuh dengan 8 jam perjalanan bisa ditempuh hanya dengan 30 menit
Setelah pengakuan Charles malam itu aku menjadi tambah akrab dengannya walau rasa takut kadang masih menghinggapi tatkala aku sedang bersama Charles.
Aku sama sekali tak menanyakan tentang ilmu Poppo nya itu karena aku tidak ingin mengetahuinya
Hingga pendidikan berakhir aku masih akrab dengab Charles dan perlahan rasa takutku hilang padanya.
Itulah sekelumit kisahku saat bertemu dengan seorang kawan yg bernama Charles dengan ilmu Poppo nya yg melegenda hingga kini di tanah Sulawesi Selatan khususnya Makassar
Aku harap, cerita ini mampu menjadi sebuah pelajaran bagi teman-teman pembaca semuanya.
Segala hal yg berkaitan dengan hal gaib tak selamanya digunakan untuk hal yg buruk dan merugikan orang lain, bisa juga untuk kebaikan seperti yg Charles lakukan
-END-
Terima kasih yg membaca hingga akhir.
Jangan lupa follow akun saya agar tidak ketinggalan update-update cerita saya yg lainnya.
Sampai jumpa di cerita seru selanjutnya! See u ❤️
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Berhubung di daerah rumah saya sedang turun hujan dan tak jarang berujung listrik padam serta hilangnya sinyal telepon, maka saya drop dulu cover cerita malam jumat kali ini.
Seperti biasa, silahkan RT dan like sebanyak-banyaknya dulu ya
Semoga aja keadaan mendukung saya bercerita malam ini,
Tetap stay tuned, tinggalkan semuanya yg ingin ditinggalkan dan follow akun saya @wahyuariyantn_ agar tak ketinggalan kelanjutan ceritanya.
Malam ini saya akan kembali cerita tentang 'SANTET', ini adalah cerita kedua saya membahas tentang santet. Tentu tidak kalah serunya dengan cerita-cerita saya yg lainnya.
Seperti biasa silahkan like, RT atau komentar sebanyak-banyaknya. Tinggalkan semuanya yg bisa ditinggalkan, saya akan mulai cerita agak malaman nanti agar feel nya dapat hehe
Yuk kumpul dulu, dan tetap sabar menunggu ya :)
Malam jum'at kali ini, saya akan membahas tentang 'Dusun Legetang' ,sebuah tragedi yg melegenda di Nusantara namun banyak yg belum mengetahui. Bagaimanakah kisahnya? Dan dimanakah dusun legetang?
Silahkan RT dan tinggalkan jejak. Saya akan mulai cerita nanti setelah makan :)
Stay tuned!
Mari kumpul dulu, sembari nunggu kumpul saya makan dulu ya...
Kreator-kreator thread 'creepy/ horor' twitter memang menjadi salah satu komoditas utama dari kreator-kreator youtube terutama kreator youtube yg bergerak di konten horor, entah kreator youtube pemula, berkembang atau yg sudah maju. (-)
Jika ditanya tujuan buat channel youtube untuk apa? Nah dah nemu jawabnya kan
Channel youtube perlu apa? Konten.
*Salah satu sumber kontrn dari kreator-kreator thread
Kalau sudah ada konten cari apa? Viewers/ pelanggan
Kalau sudah dapat viewers/ pelanggan? dapat rupiah
Sampai sini sudah memahami?
Bukan maksud menjudge, tapi yok coba lah sama-sama menghargai sesama kreator terutama karya.
Bukan masalah pengikut banyak atau sedikit, kalau yg namanya karya ya tetap karya. Menulis juga tidak semudah seperti yg dibayangkan.