Thread by @wahyuariyantn_

"TAMU LARUT MALAM"

Apa sesungguhnya yang kamu mau dariku?

A THREAD

@ceritaht @bacahorror @IDN_Horor @cerita_setann
#bacahorror #ceritahorror #threadhorror

Malam minggu kali ini saya hadir dari yg biasanya hanya cerita di malam jumat saja.

Saya hadir menemani kamu-kamu yg hanya berdiam diri di rumah saja dan hanya mampu meratapi saat melihat teman-teman yg lain bepergian dgn pujaan hatinya di malam minggu kali ini.

Silahkan like, RT dan tinggalkan apapun yg ingin kamu tinggalkan disini agar tidak ketinggalan cerita spesial.

Saya akan mulai cerita nanti ya saat sudah cukup ramai.

Silahkan bisa nikmati cerita-cerita saya yg lain terlebih dulu sambil menunggu saya bercerita malam hari ini ❤️

https://twitter.com/wahyuariyantn_/status/1299793904812736512

Cerita ini saya adopsi berdasarkan pengalaman pribadi saya sendiri yg tidak jarang mendapatkan gangguan-gangguan yg sulit dimengerti pasca terjun di dunia kepenulisan cerita horor seperti sekarang ini.

Kali ini saya coba ceritakan salah satu diantaranya.

A'uudzubillaah himinas syaitoon nirrojiim

Bismillahirrahmanirrahim...

Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.

Saya mulai cerita Malam Minggu kali ini dengan perlahan.

Ini merupakan kisahku pribadi yg terjadi satu minggu yg lalu terhitung sejak cerita ini ditulis.

Aku yg tinggal disebuah desa di seberang kota yg ada di Jawa Tengah memiliki rumah yg masih lekat dengan nuansa tradisional Jawa nya.

Rumah dengan bentuk joglo dan ada dua tajug di dalamnya, masing-masing terbagi di rumah depan satu dengan 4 soko (tiang) jati yg menyangganya dan di rumah belakang satu dengan 4 soko juga yg menyangganya.

Disini, aku tinggal dengan kedua orang tuaku, dua adik dan satu kakek ku yg sudah cukup sepuh(tua) usianya.

Sebelum masuk cerita, aku akan menjelaskan sedikit tentang denah rumah dimana aku tinggal.

Dan untuk letak kamar tidur, di rumah ini terbagi menjadi dua yaitu yg berada di rumah depan dan rumah belakang.

Di rumah depan ada 3 kamar, yg kamar pertama ditempati adikku laki-laki, kamar kedua adikku perempuan dan kamar ketiga ditempati kedua orang tuaku.

Sementara di rumah belakang ada 2 kamar, yg sudah aku beri nomer 4 dan 5.

Di nomer 4 adalah kamarku dan di nomer 5 adalah kamar kakekku.

Dan di masing-masing kamar, terpasang korden/ tirai di depan pintunya

Tapi dalam cerita ini kakekku sedang dibawa oleh salah satu anaknya yg ada di kota untuk tinggal disana sampai beberapa hari ke depan.

Selain bernuansa tradisional, rumahku berdiri juga tak jauh dari hutan bambu yg terletak di belakang rumah

jadi hampir setiap malam suara gesekan bambu terdengar jelas hingga dalam rumah, selain itu di belakang rumah juga ada ladang keluarga yg biasa dipakai bercocok tanam.

Dan tepat di depan rumah, berdiri rumah milik saudara

yg digunakan sebagai usaha pengrajin kayu dan perlengkapan kematian seperti peti mati, patok/ kijing dsb nya

Mungkin bagi sebagian orang hidup diantara ini mampu membuatnya bergidik ngeri. Tapi, bagiku dan keluarga sudah menjadi hal yg biasa disini

Cukup sekian untuk gambaran rumahku ya. Langsun masuk ke dalam cerita

Sabtu, 21 November 2020

Seperti malam-malam biasanya, waktu malam banyak ku habiskan untuk bercengkerama dengan keluarga di ruang tengah yg letaknya tepat di samping kamarku

Semakin larut malam, satu persatu dari kami, bapak, ibu dan kedua adikku mulai masuk ke kamarnya masing-masing untuk istirahat.

Sama halnya denganku yg malam hari itu pukul 22.00 masuk ke dalam kamar

Ku matikan lampu ruang tamu dan ruang tengah hingga menyisakkan lampu kecil 5 watt yg masih menyala

Seperti pemuda-pemuda kebanyakan, merebahkan diri diatas ranjang bukan berarti tidur. Masih banyak aktifitas-aktifitas yg dilakukan sebelum aku benar-benar tidur

Memainkan HP, atau beroverthinking ria memikirkan masa lalu dan masa depan sudah menjadi sebuah hal yg melekat bagi banyak orang, termasuk aku.

Entah sudah seberapa jauh aku menjelajah ke dalam pikiranku sendiri, hingga dijam 00.30 mataku perlahan semakin berat.

Baca doa, lalu ku tarik selimut hangatku dan memeluk guling kesayanganku.

Saat tidur, aku kerap menghadap kanan ke arah pintu. Dan sudah menjadi kebiasaan apabila di kamar, pintu tidak pernah ku tutup rapat-rapat. Sehingga menyisakan celah sedikit yg terhalang korden di depannya

Entah kenapa malam hari kala itu ayam jago milik tetangga berkokok bersautan satu sama lain. Sempat terbesit dalam pikiranku bahwa ini merupakan tanda kalau sedang ada hal gaib yg sedang berkeliaran malam ini.

Karena memang ada mitos yg mengatakan demikian.

"Wes, wes gek ndang merem (sudah, buruan merem)" suruhku pada diriku sendiri

Beberapa menit memejamkan mata hingga berganti-ganti posisi tidur tak membuatku lantas hanyut dalam tidur malamku.

Malam yg ku kira seperti malam-malam biasanya ternyata tidak berlaku malam hari ini

Masih terus ditemani suara kokok an ayam yg saling bersautan dari antar rumah tempat pemiliknya.

Aku yg masih merebahkan badanku menghadap pintu, melihat sesuatu melintas dari celah pintu.

Dari bawah korden yg menggantung, terlihat di mataku kaki putih pucat yg melangkahkan kaki dari rumah depan ke belakang.

"Buk.... pak...." panggilku di tengah malam barangkali itu adalah bapak, ibu atau adikku yg melintas

Tapi, sama sekali tidak ada jawaban.

"Pak...buk...." panggilku lagi

Dan masih sama, tidak ada jawaban

Entah mengapa, bukannya langsung tidur aku malah bangun dan berusaha melihat siapakah yg ada diluar

Rasa penasaran menghantui pikiranku kala itu

Perlahan ku langkahkan kakiku keluar kamar.

Kubuka pintu lebar-lebar lalu ku sibakkan korden yg menghalangi pandanganku.

Tapi anehnya, aku tidak melihat siapapun diluar. Ku langkahkan kaki menuju rumah depan untuk mengintip di kamar bapak ibu dan kedua adikku.

Mereka semua nyenyak dalam tidur mereka masing-masing.

Ku langkahkan kakiku kembali ke kamarku sendiri, saat langkahku sampai di perbatasan rumah depan dan belakang,

sekelebat bayangan hitam melesat dari dalam kamar kakek yg tertutup rapat ke arah pawon (dapur) rumah

"Wis ora beres nek ngene (sudah gak beres kalau begini)" batinku

Aku masuk lagi ke dalam kamar tidurku, langsung ku rebahkan badanku dan pejamkan kedua mataku.

Masih sama, pintu masih terbuka sedikit dan menyisakan celah yg terbuka.

Singkat cerita tidur lah aku dengan posisi menghadap ke kanan (arah pintu) seiring dengan Suara kokok an ayam perlahan menghilang. Kalau aku perkirakan saat itu jam 01.30 malam

Masih di posisi yg sama saat aku tengah larut dalam dunia bawah sadarku,

entah di jam berapa aku merasakan tepukan terus menerus diatas bahu kananku. Rasa-rasanya ada seseorang yg sedang membangunkanku

"Koyoe nembe turu kok dibugah (Sepertinya baru saja tidur kok dibangunkan)" batinku dalam hati

Sontak mataku terbuka melihat siapa yg membangunkanku. Sempat mengira itu adalah bapak atau adik laki-laki yg membangunkanku, karena hampir setiap pagi jika aku belum bangun merekalah yg membangunkanku sholat subuh

Tapi, anggapanku salah.

Yg ada di depan mataku bukanlah mereka berdua atau salah satu dari keluargaku.

Lantas siapa?

Perlahan saat ku buka mata, dengan nyawa yg belum sepenuhnya terisi

Perlahan saat ku buka mata, dengan nyawa yg belum sepenuhnya penuh.

Yg ku lihat dengan dua mata telanjangku ini ada sosok bayangan hitam berdiri membungkuk tepat menghadapku dengan posisi seperti orang yg tengah memperhatikanku dan menungguku bangun.

Kenapa aku bilang bayangan hitam? karena sama sekali aku tidak melihat ada apa-apa di wajahnya, hanya hitam rata tapi seolah memiliki penglihatan karena membungkuk memperhatikanku

"Astagfirullahh...." ucapku terkejut dgn apa yg ku lihat

ku usap-usap lagi 2 mataku ini agar jelas apa yg sedang ku lihat ini.

Anehnya saat kembali ku lihat lagi, sosok bayangan tsb sudah menghilang dari hadapanku.

Jantung yg tiba-tiba tenang seketika berdetak sangat cepat

"duggg....dug...duggg....." detak jantungku jelas ku rasa dalam dada

"Siapa? Apa yg ku lihat barusan?" tanyaku dalam hati

"Opo aku ngelindur? opo aku ngimpi? (apa aku ngelindur? apa aku mimpi?)" tanyaku dalam hati sambil menepuk-nepuk kedua pipiku

Karena tak mau larut terlalu banyak dalam ketegangan, aku kembali merebahkan diri dan memejamkan mataku lagi untuk membendung rasa takutku di malam itu.

Sialnya...

Baru saja merem, ada lagi yg menganggu istirahatku.

"Sssttttt.....ssstttt......sssstttttt" terdengar suara sampai di telingaku.

tidak mau memikirkannya begitu dalam aku terus merem agar lekas tidur.

Lagi, lagi

"Sssttttt.....ssstttt......sssstttttt"

Suara ini seolah-olah sedang memanggil dan memintaku untuk melihatnya

Jantungku terus berdetak tambah cepat lebih cepat tatkala sedang jatuh cinta, ditambah dengan sesuatu yg tegak berdiri tapi bukan keadilan di Indonesia. Ya, bulu kudukku seketika tegak berdiri

Aku benci dengan diriku sendiri malam hari itu,

di dalam suasana tegang aku malah penasaran dengan darimana sumber suara itu berasal

Ku buka mataku perlahan,

Perlahan terbuka dan mataku mulai melihat apa yg ada di sekitar kamarku

Ya Tuhan....

Dia kembali....

Anggapanku benar, memang ada seseorang yg memanggilku.

Tapi bukan manusia yg memanggilku, tapi demit atau jin yg entah aku tidak tau darimana asalnya

sosok bayangan hitam tadi datang lagi di tempat yg berbeda. Dia mengintipku dari balik pintu dan korden kamarku.

Yg bisa ku lihat hanyalah kepala dengan satu tangan dan wajahnya yg kali ini bisa kulihat walau samar-samar

Oh ya, lupa saya jelaskan di awal. Saat tidur lampu kamar juga ku matikan. Jadi, sulit apabila memperhatikan sesuatu dalam gelap

Dengan dua matanya yg hanya putih dan mulut yg dilumuri air liurnya sendiri sambil tersenyum lebar menghadap ke posisi tempatku berbaring.

Ini ilustrasinya.

Sc gambar : google

Soal tinggi, tingginya setinggi ukuran orang dewasa karena kepalanya sejajar dengan atas pintu kamarku.

Sosok tsb masih saja memanggilku dengan suara-suara khas para pelajar yg hendak kerja sama dikala sedang ujian.

"Ssstttt.....sssttttt.......ssstttttt"

Seketika ku balikkan posisi tidurku menjadi membelakanginya dgn tujuan agar mataku tak lagi melihatnya dan dia lekas pergi dari sana.

Bukannya pergi, dia masih terus memanggilku ditambah sesekali mengetuk lembut pintu kamarku.

"Tokkk.....tokk.....tokkk......"

Aku merapalkan semua doa-doa yg kubisa dan berharap agar dia tidak masuk ke dalam menghampiriku.

Ini terjadi aku perkirakan hingga 5 menit.

Jika ada yg berpikiran "Ha? Cuma 5 menit?"

Mending coba sendiri bagaimana panjangnya waktu tatkala terjebak di suasana mencekam dan perasaan yg sedang dirundung takut.

5 menit waktu yg sangat lama kala itu

Setelah semuanya ku pastikan normal, lekas-lekas aku memaksa agar mataku tertidur.

Hingga tanpa terasa aku tidur dengan sendirinya.

Singkat cerita aku kembali bangun saat mengira jam sudah pukul 04.00 subuh dan karena juga aku mendengar suara berisik diluar kamar.

Saat itu aku yakin kalau itu adalah waktu sholat subuh dan menganggap suara yg ku dengar adalah berasal dari bapak, ibu dan adik-adikku yg bangun

Ku sibakkan selimut hangatku dan beranjak dari kasur nyamanku.

Ku langkahkan kaki keluar kamar dan lampu ruang tengah sudah menyala

"Untunglah, iki mesti bapak sholat (ini pasti bapak sholat)" pikirku

Aku lantas melangkahkan kakiku ke kamar mandi yg letaknya di samping rumah

Jadi kalau mau ke kamar mandi perlu keluar rumah. Sebenarnya tidak keluar rumah juga bisa tapi lewatnya pawon(dapur).

Tapi namanya pawon/ dapur desa mesti luas dan alasnya masih tanah jadi aku malas kalau lewat darisana, jadi aku memilih lewat depan dan keluar rumah

Saat sampai diluar dan wudhu terbesit dalam pikiranku

"kok gak ono suara masjid atau suara wong-wong yo? kan biasane ono (kok gak ada suara masjid/ orang-orang ya? kan biasanya ada)" pikirku dalam hati

karena disehari-hari tatkala aku dan keluargaku bangun subuh pasti bebarengan dg suara masjid atau kalau sudah tidak ada suara masjid pasti ada suara warga desa yg mulai aktifitasnya di subuh pagi hari

Biasanya para pedagang pasar,karena letak rumahku yg tak jauh dari pasar desa

Aku bingung dengan keadaan ini.

Setelah wudhu aku kembali masuk ke dalam rumah.

Hati yg tenang tiba-tiba kembali tegang saat mengetahui keadaan ruang tengah yg kembali gelap dan saat aku melihat jam, masih pukul 03.00

Aku menelan ludah saat mengetahui bahwa saat itu adalah pukul 03.00 pagi

Buru-buru aku kembali ke dalam kamar dan memilih tahajud kala itu karena masih jam 03.00 pagi.

Lampu ruang tengah dan kamar ku nyalakan, agar tidak ada hal-hal ganjil datang lagi

Setelahnya aku memilih menjaga mataku dgn berdzikir dan menunggu waktu subuh tiba hingga satu-persatu keluargaku bangun.

Rasa syukur hadir dalam hati tatkala keadaan sudah normal, dari kejadian semalam yg tersisa hanyalah rasa penasaran tentang siapa dan darimana asal makhluk yg semalam mendatangiku.

Dua dan tiga hari setelahnya makhluk teb kembali lagi dan menunjukkan kalau dirinya kembali hadir malam hari itu.

Entah dengan melayang tiba-tiba di tajug rumah belakang atau membunyikan benda-benda yg berada tak jauh dari kamarku

Kejadian itu berulang hingga malam jum'at kemarin.

Sampai sekarang, aku belum mengetahui sebenarnya apa yg diinginkannya.

Dan semoga saja di malam-malam berikutnya aku bisa nyaman selalu dengan tidurku tanpa gangguan darinya.

Yg ku ceritakan kali ini hanya salah satu diantaranya.

Masih ada lagi hal-hal ganjil lainnya pasca aku terjun di dunia kepenulisan cerita horor. Tapi, untuk saat ini aku hanya bisa membagikannya sebatas ini.

Buat kamu yg tidur sendirian, semoga selalu terjaga ya ❤️

-END-

Bagi teman-teman yg ingin terus mendukung tulisan-tulisan saya dan ingin memberikan dukungan berupa saweran disetiap tulisan saya, bisa melalui saweria.co/wahwahyu

Terima kasih,semoga Allah senantiasa membalas kebaikan teman-teman semuanya.

Sampai jumpa di next cerita ❤️